Komentar Saad alHariri Terhadap Hizbullah

Beirut – Politisi Sunni terkemuka Lebanon, Saad al-Hariri pada hari Jum’at, (14/02) berjanji untuk mengatasi ekstremisme sektarian, namun ia mengatakan Syiah Hizbullah harus mengakhiri keterlibatannya di Suriah jika Lebanon ingin menghindar dari pusaran “holocaust sektarian”.

Mengutip contoh yang ditetapkan oleh ayahnya, Rafik al-Hariri pada ulang tahun kesembilan dari pembunuhannya. Hariri mengatakan moderasi harus menang jika Lebanon menghadapi kekerasan yang dipicu oleh perang Suriah dan kebuntuan politik akibat tak ada kehadiran pemerintah.

“Kami akan menghadapi hasutan yang akan menyeret Lebanon, khususnya kaum Sunni. Tidak ada gunanya, selain untuk menarik Lebanon ke dalam holocaust sektarian,” katanya, seperti dilaporkan World Bulletin.

Hariri berbicara kepada para pendukungnya di Lebanon dari luar negeri melalui jaringan video. Dia sebelumnya pernah mengatakan bahwa alasan keamanan yang membuatnya tinggal di luar Lebanon.


Komentar Hariri adalah penegasan kembali kepemimpinannya atas kelompok Sunni Lebanon, di mana pengaruh kelompoknyasemakin meningkat karena konflik Suriah.

“Saat Gerakan Masa Depan menolak Hizbullah, kita menolak ISIS dan Nusrah, dan setiap panggilan untuk melibatkan kaum Sunni di Lebanon dalam perang antara Hizbullah dan Al-Qaidah,” seru Hariri.

Hariri mengkritik Hizbullah, dengan mengatakan telah melibatkan Lebanon dalam “perang asing” dan memecah belah bangsa itu. ”Kami adalah moderat,” katanya.

Didukung oleh Arab Saudi, Hariri masih dianggap sebagai politisi Sunni paling berpengaruh di negara itu. Ucapannya itu, mengikuti Keputusan Arab Saudi pada 3 Februari lalu yang mengancam setiap warga negara yang berjuang di luar negeri terkena hukuman penjara.

Hariri meninggalkan Lebanon tak lama setelah ia memimpin pemerintah yang digulingkan pada tahun 2011 ketika Hizbullah dan sekutu-sekutunya menarik menteri mereka.