Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Ternyata AS tak mampu menghentikan warganya yang membanjiri Suriah dan bergabung dengan kelompok Jihad

Posted: 29 Sep 2015 04:33 PM PDT

Empat warga AS saat menghadapi persidangan di pengadilan New York dengan tuduhan merekrut warga AS untuk bergabung dengan kelompok Jihad. (Foto: AP)

WASHINGTON (Arrahmah.com) - Hampir 300.000 orang asing termasuk sedikitnya 4.500 yang berasal dari Barat telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan faksi-faksi Jihad sejak 2011 dan Amerika Serikat ternyata gagal untuk menghentikan warganya dari bergabung dengan mereka, ujar sebuah laporan yang dirilis pada Selasa (29/9/2015).

Dokumen tersebut menjelaskan infrastruktur keamanan nasional di AS tidak siap untuk berurusan dengan berbagai cara "militan" asing dalam mengontak dan merekrut warga Amerika, seperti dilansir AFP.

"Pemerintah AS tidak memiliki strategi nasional untuk memerangi perjalanan 'teroris' dan belum menghasilkan satu pun dalam hampir satu dekade," ujar laporan yang disusun oleh Komite Keamanan Dalam Negeri AS.

Selain itu, alat-alat penegak hukum tidak terus berpacu dengan pergeseran teknologi, ketika perekrut Jihadi meningkatkan keamanan mereka dengan menggunakan situs dan aplikasi yang aman saat berkomunikasi dengan orang Amerika, sehingga sulit bagi penegak hukum untuk mencegah plot dan perjalanan "teroris", lanjut laporan tersebut.

Pejuang asing dari negara-negara Barat yang terdaftar dalam kelompok-kelompok Jihad setidaknya berjumlah 4.500 orang, menurut laporan itu.

Dari jumlah tersebut, 250 adalah warga Amerika. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pasukan boneka Afghanistan menjadi sasaran tembakan berat oleh Mujahidin IIA di Kunduz

Posted: 29 Sep 2015 04:05 PM PDT

Pasukan boneka Afghanistan mengerahkan pasukan untuk merebut kembali kota Kunduz didukung oleh AS yang melancarkan serangan udara di pinggiran kota. (Foto: Reuters)

KUNDUZ (Arrahmah.com) - Pasukan boneka Afghanistan menjadi target tembakan berat oleh Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) ketika mereka melancarkan pertempuran untuk merebut kembali kota strategis Kunduz dari tangan Mujahidin IIA.

Ofensif pada Selasa (29/9/2015) terjadi saat Mujahidin IIA berupaya mendekati bandara kota setelah banyak pasukan musuh yang melarikan diri.

Reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Baghlan, sebelah selatan Kunduz, mengatakan pejuang IIA yang terus mendekati bandara, melancarkan tembakan di mana suaranya bisa terdengar dari kejauhan.

"Pasukan keamanan Afghanistan dan pegawai pemerintah lainnya berada di dalam bandara. Mereka melarikan diri ke bandara karena mereka pikir itu adalah tempat yang paling aman," ujarnya.

Sebelumnya pada Selasa (29/9), presiden boneka Afghanistan, Ashraf Ghani, mengklaim bahwa pasukannya telah "merebut kembali" beberapa gedung pemerintah di Kunduz.

Afghanistan memobilisasi bala bantuan militer untuk merebut kembali Kunduz, sehari setelah Mujahidin IIA menyerbu kota strategis tersebut dalam kemenangan terbesar mereka sejak tahun 2001.

AS yang masih mendukung pemerintah boneka Afghanistan, melancarkan serangan udara pengecut di pinggiran Kunduz.

Kolonel Brian Tribus, juru bicara untuk AS dan NATO di Afghanistan mengatakan bahwa serangan telah dilancarkan untuk menghilangkan ancaman bagi kekuatannya.

Banyak dari pasukan boneka Afghan mundur ke bandara terpencil, membiarkan Mujahidin IIA mengendalikan Kunduz setelah mereka menyerbu kota, menguasai gedung-gedung pemerintahan, membebaskan ratusan tahanan Muslim dan menguasai sebuah rumah sakit utama.

Puluhan mayat berserakan di jalan-jalan beberapa jam setelah pertempuran pada Senin (28/9), menurut warga setempat.

Gagal

Pasukan boneka Afghanistan yang berusaha masuk kembali ke kota tersebut, digagalkan oleh serangan intens dari Mujahidin IIA, menurut laporan Al Jazeera.

Ayoub Salangi, wakil menteri dalam negeri pemerintah boneka Afghanistan, mengatakan pasukan keamanan "siap" untuk merebut kembali Kunduz dan berjanji akan menyelidiki bagaimana Taliban(baca: Imarah Islam Afghanistan) bisa merebut pusat kota terbesar itu.

Namun pasukan boneka menghadapi perlawanan sengit di mana Mujahidin memblokir jalan, melakukan penyergapan dan menananam bom ranjau. Saluran listrik juga dipotong untuk menggagalkan serangan balik dari pasukan Afghanistan, ujar sumber kepada Al Jazeera.

Jatuhnya Kunduz merupakan pukulan terberat bagi militer boneka Afghanistan. Dalam serangan itu, Mujahidin IIA juga membebaskan rekan-rekan mereka yang ditahan di penjara pusat di Kunduz. Sedikitnya 600 tahanan dibebaskan oleh Mujahidin.

Tahanan Muslim yang dibebaskan dari penjara pusat di Kunduz. (Foto: AP)

Tahanan Muslim yang dibebaskan dari penjara pusat di Kunduz. (Foto: AP)



Zabiullah Mujahid mempublikasikan foto-foto yang memperlihatkan kemenangan yang dialami oleh Mujahidin IIA di akun Twitter-nya. Dalam salah satu foto terlihat bendera Liwa (berwarna putih) berkibar di alun-alun kota. (haninmazaya/arrahmah.com)

Allahu Akbar! Mujahidin Imarah Islam Afghanistan berhasil bebaskan distrik Yangi Qala

Posted: 29 Sep 2015 08:40 AM PDT

ar-yangi

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Laporan dari provinsi Takhar utara menyatakan bahwa Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) berhasil menguasai pusat distrik Yangi Qala selama serangan bersenjata yang berlangsung selama berjam-jam pada Selasa (29/9/2105) pagi.

Musuh pengecut melarikan diri dari posisi mereka setelah melakukan perlawanan singkat, meninggalkan sebuah truk penuh senjata dan amunisi serta peralatan lainnya di lokasi pertempuran.

Bangunan kantor administrasi, markas besar polisi dan bangunan lainnya saat ini berada di bawah kendali Mujahidin.

Kemanangan ini diraih sehari setelah Mujahidin IIA berhasil mengambil alih ibukota Kunduz dan markas besar distrik Chahr Dara serta 12 pos pemeriksaan dan sebuah pos besar di antara Kunduz dan distrik Khanabad, markas besar distrik Ishkamish di provinsi Takhar dan basis utama di daerah Nowrozo distrik Baghlan Markazi di sebelah provinsi Baghlan.

Laporan resmi, sebagaimana dilansir Voice of Jihad, menambahkan bahwa Mujahidin juga menyerbu basis dan 6 pos pemeriksaan musuh di daerah Tawlaka, perifer provinsi Kunduz, merebut sejumlah besar senjata dan amunisi sebagai ghanimah.

Laporan terkini menambahkan bahwa pertempuran untuk merebut markas besar distrik Imam Sahib di Kunduz juga berlangsung sejak pagi hari di mana Mujahidin sejauh ini berhasil mengusir musuh dari wilayah tersebut dari desa Ishantup, Tughlang, AII Berdi, Qarghan Tepa dan Yakhmachan.

(banan/arrahmah.com)

Pasukan "Israel" menahan 10 warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat

Posted: 29 Sep 2015 08:25 AM PDT

ar-is

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" menahan tujuh warga Palestina di Yerusalem Timur pada Senin (28/9/2015) malam dan tiga lainnya di Tepi Barat, ungkap saksi, sebagaimana dilansir Ma'an.

Juru bicara komite tahanan di Yerusalem Timur mengatakan Muhammad Najib, saudaranya Ubadah, Rami Fakhouri, dan Laits Najib ditahan di Kota Tua.

Abed Muhammad Uweisat, Muhammad Ata Uweisat, dan Khalid Ulayyan Uweisat ditahan dari rumah mereka di lingkungan Jabal Al-Mukabbir.

Beberapa anggota keluarga Palestina diserang selama razia penangkapan yang berlangsung saat fajar, tambah juru bicara tersebut.

Juru bicara polisi "Israel" Micky Rosenfeld mengklaim kepada Ma'an bahwa empat warga Palestina itu ditahan dari Jabal Al-Mukabbir dan tiga lainnya dari kota tua karena melakukan "kegiatan yang mencurigakan".

Di Tepi Barat, tiga warga Palestina ditahan, dua di distrik Hebron dan satu lagi di utara Ramallah, menurut juru bicara militer "Israel".

Pasukan keamanan Palestina mengatakan Udai Raja Yasir Saleh ditahan di dekat pos pemeriksaan Zatara, mengklaim bahwa ia mengendarai sepeda curian.

Pasukan militer "Israel" secara rutin menahan warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, biasanya dengan dalih "ancaman keamanan".

(banan/arrahmah.com)

Seorang dokter Mesir surati Raja Salman atas kejanggalan yang ditemukan pada jenazah korban Mina

Posted: 29 Sep 2015 06:05 AM PDT

Jenazah syuhada korban tragedi Mina akan dimakamkan di 6 pemakaman di Makkah.

KAIRO (Arrahmah.com) - Seorang dokter Mesir menemukan kejanggalan dalam hasil analisanya terhadap jamaah haji yang ditemuinya serta jenazah korban tragedi Mina 2015. Ia kemudian memberikan surat terbuka kepada Raja Saudi, Salman bin Abdul Aziz. Surat tersebut merupakan analisa sementara dari sisi medis yang cukup mencengangkan, meski Kerajaan Arab Saudi belum mengeluarkan rilis resmi terkait penyebab musibah Mina, yang merenggut tujuh ratusan jiwa.

Dalam suratnya, Dokter Abdul Hamid Fauzi Ibrahim Abu Sa'ad, meminta kepada raja agar jangan segera mengubur jenazah korban musibah Mina sebelum dilakukan otopsi. Menurutnya ada kejanggalan yang merata pada jasad para jenazah. Dengan hasil analisanya itu, ia bahkan mencurigai musibah ini bukan sebuah kebetulan semata.

Berikut isi surat dokter tersebut yang telah diterjemahkan dan dipublikasikan Kiblat.net dari sumber Cairo Portal, Senin (28/9/2015).

Jenazah para korban tragedi Mina 2015. (Foto: CP)

Jenazah para korban tragedi Mina 2015. (Foto: CP)

"Dari warga Mesir kepada tuan Penjaga Dua Masjid Suci yang semoga dilindungi Allah.

Hari ini wahai tuanku, saya mendapatkan pengalaman tragis ketika mencari keponakanku yang hilang pasca insiden Mina yang mengerikan itu. Saya merasa tenang, setelah berkeliling mencari dari jam enam pagi hingga delapan malam, dan mendapatkan keponokanku dalam keadaan baik-baik saja, Alhamdulillah.

Namun, selama saya mencari keponakanku di seluruh rumah sakit di Mina, Arafah, Mekkah dan Jeddah dan bertanya seluruh lembaga medis tanpa terkecuali, termasuk Direktorat Kesehatan di Mekah dan berdasarkan pengalamanku 30 tahun lebih di departemen kesehatan, saya menemukan dua catatan penting yang ingin saya sampaikan kepada Anda.

Saya berpikir, satu dari dua catatan itu harus menjadi kebanggaan dan catatan lainnya harus menjadi masalah serius yang wajib diperhatikan oleh seluruh masyarakat.

Catatan Pertama:

Tingkat layanan di semua rumah sakit yang saya kunjungi, layak dibanggakan Kerajaan dan kita semua sebagai warga Arab. Yang saya maksud di sini bukan hanya bangunan dan peralatannya saja (ini sudah diketahui masyarakat luas). Tetapi yang saya maksud di sini mengenai pelayanan para petugas.
Anda, wahai tuanku, berhasil membangun warga Saudi yang paham dengan kondisi yang dialami negara mereka setelah bencana ini. Pelayanan mereka baik dan membantu dengan cinta dan kasih sayang. Saya mendapati sikap baik para petugas itu di lembaga-lembaga kesehatan, mulai dari Direktur Direktorat Urusan Kesehatan di Mekkah hingga penjaga keamanan di pintu rumah sakit.

Bukan saya saja yang merasakan pelayanan itu karena saya berprofesi dokter. Akan tetapi, saya menyaksikan sikap itu diberlakukan kepada orang-orang yang seperti saya yang mencari sanak keluarga yang hilang. Saya ucapkan selamat dari hati terdalam atas kesuksesan Anda dalam hal ini.

Catatan Kedua:

Ini yang saya pikir sangat serius yang harus kita perhatikan, teliti dan selidiki. Saya melihat mayoritas korban selamat—seperti yang saya saksikan sendiri—mengalami kondisi aneh: mulai dari amnesia, tidak ada sedikitpun goresan, memar atau luka di tubuh mereka. Ini terjadi bukan hanya pada satu atau dua korban, namun pada puluhan korban sehingga memaksa rumah sakit menulis nama pasien dengan nama majhul (tidak diketahui) karena pasien tidak mampu mengingat namanya, nama negaranya atau di mana dia berada saat ini.

Begitu juga, ada puluhan korban meninggal yang disimpan di lemari pendingin tidak ditemukan di tubuh mereka luka sedikitpun yang memungkinkan kita menilai penyebab kematian mereka. Sehingga, tim forensik harus turun tangan untuk menyelidiki penyebab kematian mereka. Saya berharap tim forensik segera turun tangan untuk menyelidiki keanehan ini dalam rangka menjaga nyawa umat Islam. Karena, insiden semacam ini dan hasilnya bertolak belakang dengan logika serta nalar, sehingga menegaskan kecurigaan seorang ahli.

Saya menduga dalam keanehan ini, adanya tangan berdosa yang meledakkan bom gas di tengah lautan jamaah haji yang berdesak-desakan sehingga mengakibatkan korban meninggal dan luka-luka. Tidak hanya saya yang curiga dengan insiden ini, dokter-dokter senior di rumah sakit-sakit juga sama.

Catatan Terakhir:

Yaitu pengakuan polos dari seorang petani perempuan Mesir dari kota Dimyath (kota Mesir yang terletak di muara Delta Nil) kepadaku setelah saya bertanya: "Apa yang terjadi wahai Bu Haji?" Saat itu dia dalam keadaan setengah sadar, kemudian dia berkata, "Setelah kami melewati Muzdalifah, ada rombongan besar berjalan di belakang kami. Mereka dari Afrika, orang-orang dari negara hitam. Tiba-tiba kami bertemu dengan rombongan yang disebut dari Iran. Mereka berhenti di hadapan kami, sampai-sampai saya mengumpat mereka. Mereka membuat nilai hajiku tidak sempurna (karena berkata kasar—edt), semoga Allah mengampuniku dan mengampuni yang lain. Seketika itu saya melihat ke belakang, saya mendapati orang saling bertabrakan, saya pun pingsan kemudian saya sadar dan saya sudah berada di sini."

Ini wahai Tuanku, kesaksian petani Mesir supaya menjadi perhatian khusus dari Anda jika kita cocokkan ini dengan foto yang menyebar mengenai kondisi korban meninggal dan jika kita memperhatikan kasus kehilangan kesadaran dan amnesia yang mereka alami. Dalam kamus medis, berdesak-desakan dan keramaian bukan penyebab hilangnya ingatan secara keseluruhan.

Tuanku Penjaga Dua Masjid Suci, ini adalah jeritan warga Muslim Mesir, yang cinta agama dan negaranya. Semoga jeritan ini sampai kepada Anda, semoga Allah menjaga Anda, negara Anda, warga Arab dan kaum Muslimin.

Saudaramu,
dr. Abdul Hamid Fauzi Ibrahim Abu Sa'ad
Mantan Penasihat Departemen Kesehatan dan Kependudukan Mesir

(adibahasan/arrahmah.com)

Seorang ulama terkemuka India hilang dalam tragedi Mina

Posted: 29 Sep 2015 05:35 AM PDT

Mufti Muhammad Faruq, ulama terkenal India yang hilang dalam tragedi Mina.

JEDDAH (Arrahmah.com) - Salah satu jamaah yang hilang dalam insiden di Mina pada hari Kamis adalah Mufti Muhammad Faruq, seorang ulama senior dari Meerut, India. Dia berusia sekitar 60-an.

"Dia adalah seorang ulama terkenal yang sering berkeliling dunia menyebarkan dakwah Islam. Dia telah hilang selama beberapa hari dan keluarganya di India, murid-murid dan simpatisannya dari seluruh dunia, termasuk di Afrika Selatan, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat, merasa sangat khawatir dan cemas tentang keselamatannya, kata Mufti Javed Iqbal, imam sebuah masjid di Birmingham, Inggris, sebagaimana dilansir oleh Arab News, Selasa (29/9/2015).

Dia menambahkan bahwa Mufti Muhammad Faruq telah mendedikasikan hidupnya untuk melayani Islam. Dia juga pendiri dan kepala sekolah dari Jami'ah Mahmudiah di Meerut, India, yang telah berjalan selama lebih dari 25 tahun dan memiliki lebih dari 700 siswa dalam setiap priodenya.

"Dia adalah seorang penulis yang produktif dan telah menulis lebih dari 50 buku yang sangat bermafaat di berbagai mata pelajaran, termasuk Hadis dan Fiqh, dalam bahasa Urdu dan Hindi," katanya.

"Kami berdoa dengan sungguh-sungguh agar dia bisa kembali dengan aman dan kami menyerukan kepada siapa saja yang mungkin mengetahui keberadaannya untuk segera menghubungi nomor Saudi di 0500150039," tambahnya.

(ameera/arrahmah.com)

Pasukan Turki menyelamatkan 3.500 pengungsi dalam 10 hari

Posted: 29 Sep 2015 05:00 AM PDT

Krisis pengungsi telah menjadi isu yang akut sejak 2 September, ketika belasan pengungsi Suriah, termasuk delapan anak-anak, tenggelam setelah kapal mereka terbalik saat dalam perjalanan menuju Yunani.

ANKARA (Arrahmah.com) - Penjaga pantai Turki telah menemukan sebanyak 30 jenazah dan menyelamatkan lebih dari 3.500 pengungsi dari Laut Aegea selama 10 hari terakhir, ungkap sumber pemerintah daerah, lansir Anadolu Agency, Senin (28/9/2015).

Gubernur Izmir merilis data pada Senin (28/9) mengungkapkan bahwa pemerintah Turki telah melakukan sebanyak 134 operasi pencarian dan penyelamatan antara tanggal 18 hingga 28 September.

Gubernur menambahkan bahwa sebanyak delapan penyelundup manusia telah ditahan selama operasi itu.

Secara keseluruhan, sebanyak 54.255 pengungsi telah diselamatkan dari perairan Aegean, sementara 116 jenazah telah ditemukan dan sebanyak 69 pedagang manusia ditangkap sejak tanggal 1 Januari tahun ini.

Krisis pengungsi telah menjadi isu yang akut sejak 2 September, ketika belasan pengungsi Suriah, termasuk delapan anak-anak, tenggelam setelah kapal mereka terbalik saat dalam perjalanan menuju Yunani.

Foto balita Suriah berusia tiga tahun, Aylan Kurdi, yang tubuhnya terdampar tak bernyawa di pantai Turki, menyebabkan kejutan di seluruh dunia tentang nasib para pengungsi.

(ameera/arrahmah.com)

Seorang ibu menyelamatkan anaknya dari desak-desakan di Mina dengan melemparkannya keluar dari kerumunan

Posted: 29 Sep 2015 04:28 AM PDT

Jamaah haji berjalan melewati tenda-tenda, sehari setelah Tragedi Mina yang menyebabkan lebih dari 700 orang meninggal, di dekat kota suci Mekkah, Arab Saudi, pada tanggal 25 September 2015 foto. (AP).

MEKKAH (Arrahmah.com) - Menghimpun semua keberanian dan kekuatan, seorang ibu yang terperangkap dalam himpitan berdesak-desakan di Mina pada hari Kamis, melemparkan anaknya ke dalam salah satu tenda sebelah untuk menyelamatkannya dari himpitan itu.

Jamaah Mesir melihat situasi itu dari atas tenda tapi tidak bisa menjangkaukan tangannya untuk membantu ibu tersebut.

"Dia jauh dan ia melemparkan anaknya kepada kami. Namanya adalah Ibrahim. Dia selamat," ungkap jamaah itu kepada sebuah koran lokal, sebagaimana dilansir oleh Arab News, Selasa (29/9/2015).

"Kami melihat dia mencoba berdiri untuk menyelamatkan anaknya ... Dia tidak bisa bernapas ... Dia melemparkan anaknya ke tenda dan meminta kami untuk merawatnya," kata mereka.

Jamaah Mesir itu kemudian memberikan makanan dan pakaian baru kepada anak itu.

"Kemudian, kami pergi mencari ibunya atau kerabat lainnya, tapi kami belum berhasil," kata mereka.

Namun, keesokan harinya seseorang muncul seseorang ke kamp dan mengatakan bahwa ia adalah paman dari Ibrahim.

"Ketika anak itu melihat pamannya, ia memeluknya dan kami menyerahkan anak itu kepada pamanya," kata jamaah itu.

Pamannya mengatakan bahwa ibunya selamat. Ibunya yang bercerita tentang keberadaan anak itu di kamp tersebut.

"Ibu Ibrahim sedang dalam proses penyembuhan di rumah sakit ," tambah pamannya.

(ameera/arrahmah.com)

Pengangguran di Gaza mencapai 60% akibat serangan dan blokade "Israel"

Posted: 29 Sep 2015 03:40 AM PDT

ar-palestinian-workmen-contruction-cement-labourer

PALESTINA (Arrahmah.com) - Public Workers Union (PWU) di Jalur Gaza mengatakan bahwa serangan militer tahun lalu dan delapan tahun pengepungan "Israel" di wilayah itu meningkatkan jumlah pengangguran menjadi 213.000, yang bertanggung jawab atas kesejahteraan 900.000 anggota keluarga mereka, Anadolu melaporkan pada Ahad (27/9/2015).

Tingkat pengangguran di Jalur Gaza sekarang mencapai 60 persen, tambah PWU, sebagaimana dilansir MEMO.

"Rakyat menganggur dan keluarga mereka hidup dalam keadaan yang sangat sulit karena krisis ekonomi yang terakumulasi," kata PWU. "Tujuh puluh persen diklasifikasikan dalam 'kemiskinan yang parah'." PWU meminta pemerintah persatuan Palestina untuk mendukung mereka.

Pada bulan Mei, Dana Moneter Internasional mengatakan bahwa Gaza merasakan situasi ekonomi terburuk di dunia dengan 43 persen pengangguran yang meningkat menjadi 70 persen, mereka berusia antara 20 dan 24.

Dalam laporan tahunan yang diterbitkan pada awal bulan ini, Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) mengatakan bahwa Gaza bisa menjadi tidak layak ditempati pada tahun 2020. "Tindakan perlu diambil sekarang jika Gaza ingin menjadi tempat yang layak ditinggali pada tahun 2020 dan itu sudah sulit sekarang," kata koordinator kemanusiaan PBB Maxwell Gaylard kepada wartawan.

(banan/arrahmah.com)

"Israel" menutup perlintasan Gaza selama tujuh hari

Posted: 29 Sep 2015 03:00 AM PDT

AR-gas-oil-fuel-tankers-at-kerem-shalom-crossing-gaza-israel

PALESTINA (Arrahmah.com) - Otoritas pendudukan "Israel" menutup perlintasan Kerem Shalom dengan Jalur Gaza selama tujuh hari berturut-turut untuk menandai Tahun Baru Yahudi, Anadolu Agency melaporkan, sebagaimana dilansir MEMO pada Senin (28/9/2015).

Berbicara kepada Anadolu, direktur Palestina dari sisi persimpangan Munir Al-Ghalban mengatakan bahwa pendudukan "Israel" membuka penyeberangan itu untuk mengizinkan masuk "bahan bakar industri dalam jumlah terbatas" yang dibutuhkan untuk pabrik listrik tunggal di Gaza.

Al-Ghalban mengatakan pemerintah "Israel" benar-benar menutup persimpangan itu pada hari Selasa lalu, mencatat bahwa itu akan tetap ditutup sampai besok.

Kerem Shalom merupakan satu-satunya penyeberangan komersial Jalur Gaza dan dikendalikan oleh pemerintah "Israel", yang kerap menutupnya dari waktu ke waktu.

(banan/arrahmah.com)