Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Rusia kerahkan jet-jet tempur baru di Latakia, Suriah

Posted: 09 May 2016 04:30 PM PDT

Jet tempur Rusia yang dikerahkan di Suriah

LATAKIA (Arrahmah.com) - Pada saat outlet media Amerika, CNN mengumumkan berita tentang peningkatan kehadiran militer Rusia di pangkalan militer Hmeimim, koresponden untuk Latakia News Network, media milik oposisi Suriah, mengonfirmasikan adanya gerakan asing di basis militer dan pelabuhan Latakia yang menyaksikan pengerahan jet-jet tempur berat dan helikopter di langit kota Tartus dan berita ini datang bersamaan dengan berita mengenai Rusia yang membangun dua pangkalan militer baru di Palmyra dan Qamishli.

Pada Ahad (8/5/2016) malam, saluran Amerika membantah penarikan Rusia dari Suriah yang dikonfirmasi oleh pembelot rezim, Brigadir Jenderal Ahmad Rahal dari indikasi peningkatan nomor bandara yang digunakan oleh pesawat-pesawat Rusia, saat mereka mulai menggunakan bandara Al-Dabaah dan Al-Shayrat dan mengonfirmasi bahwa sebuah pangkalan militer Rusia sedang dibangun di Palmyra, di Suriah tengah, lansir Zaman Alwasl pada Senin (9/5).

Pesawat-pesawat Rusia terbatas untuk menggunakan Al-Mezzah, bandara militer Hama, dan pangkalan militer Hmeimim dan laporan dari Suriah Utara mengindikasikan Rusia sedang bekerja untuk mendirikan dua pangkalan militer baru di Palmyra dan Qamishli. Dengan begitu Rusia bisa mendistribusikan pasukan infanterinya, infanteri dan peralatan angkatan udara di daerah sensitif di Suriah dan pangkalan militernya akan meningkat tajam menjadi tujuh, masih menurut Zaman Alwasl.

Koresponden Latakia News Network, Mohammad Al-Sahili menghitung 23 truk besar keluar dari pelabuhan Latakia di bawah keamanan tinggi dan disertai dengan mobil yang membawa pejabat Rusia ke basis militer Rusia di Hmeimim.

Di antara laporan mengenai penurunan kehadiran militer Rusia di Suriah dan konfirmasi dari berbagai pihak mengenai peningkatan kehadiran militer Rusia di Suriah, Tarik Haj Bekri, seorang pengamat militer dan politik, mengatakan bahwa peningkatan serangan udara Rusia di Aleppo dan penyebaran pasukan Rusia di seluruh Suriah menegaskan bahwa penarikan Rusia adalah hanya di media saja. (haninmazaya/arrahmah.com)

Setengah dari negara-negara Eropa ingin menarik diri dari Uni Eropa

Posted: 09 May 2016 04:00 PM PDT

Markas Uni Eropa. (Foto: Arab21)

EROPA (Arrahmah.com) - Sebuah jejak pendapat yang dipublikasikan pada Senin (9/5/2016) menunjukkan bahwa setengah dari para pemilih yang berada di delapan negara Uni Eropa menginginkan apakah negara itu tetap di Uni Eropa seperti halnya Inggris dalam referendum bulan depan, lansir Arab21.

Jejak pendapat yang dilakukan oleh Ipsos-Mori mengatakan bahwa 45% dari 6000 orang yang disurvei di Belgia, Prancis, Spanyol, Jerman Hungaria, Italia, Polandia, Swedia mengatakan bahwa mereka ingin referendum mereka sendiri, dan jika diberi kesempatan akan memilih untuk menarik diri dari Uni Eropa.

Kemungkinan suara penarikan berkisar 48% di Italia, 41% di Prancis, 22% di Polandia dan 26% di Spanyol.

Sumber tersebut menambahkan bahwa 49% di delapan negara percaya bahwa Inggris akan memilih untuk menarik diri dari Uni Eropa pada 23 Juni. 51% mengatakan penarikan ini menurutnya akan merusak perekonomian Uni Eropa, sedang 36% mengatakan bahwa hal ini akan merugikan perekonomian Inggris.

(maheera/arrahmah.com)

Jika hukum Islam diterapkan, pemerkosa dan pembunuh Yuyun akan menerima ini

Posted: 09 May 2016 08:06 AM PDT

foto ilustrasi

JAKARTA (Arrahmah.com) - Pembicara kajian Islam tadabbur Al Quran, Parwis L Palembani mengajak masyarakat belajar rasa keadilan lewat kasus yang menimpa siswi SMP korban pemerkosaan dan pembunuhan di Bengkulu, Yuyun /Y (14). Kasus kekerasan pembunuhan dan disertai pemerkosaan yang dialami Y sontak menyita perhatian publik.

"Kasus ini sangat membuat geram masyarakat, bahkan banyak menyeruak ke permukaan kemarahan masyarakat," ujarnya, baru-baru ini, lansir Republika Ahad (8/5/2016).

Alhasil, muncul wacana tentang hukuman mati atau kebiri, atau paling minim dihukum penjara seumur hidup bagi pelaku pemerkosaan yang disertai pembunuhan oleh belasan pelaku kejahatan.

Parwis yakin dengan kasus yang menimpa Y, pasti publik sepakat apapun agama dan sukunya jika pelaku pemerkosaan dan pembunuhan untuk dihukum mati. Di sini banyak yang menyuarakan hukuman berat bagi pelaku kekerasan tersebut, termasuk tindak pidana lainnya.

"Tahukah Anda, hukum Islam sudah jauh-jauh hari memberikan hukum keras bagi pelaku seperti ini, mulai dari cambukan, rajam atau bahkan paling dahsyat dengan hukuman salib dengan cara menyilang," kata Parwis.

Hal ini telah tertuang sebagaimana firman Allah SWT, 'Hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang, atau diasingkan dari tempat kediamannya. Yang demikian itu kehinaan bagi mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat azab yang besar' (QS.5:33).

Yang mengherankan, kata Parwis, adalah mengapa banyak orang membenci dan antipati dengan hukum Islam diterapkan, tapi berharap hukuman berat bagi pelaku tindak pidana. Dia mengajak publik untuk menimbang keadilan seakan Anda adalah korban atau keluarga korban. "Dengan cara ini Anda akan tahu betapa adilnya hukum Allah lewat hukum syariah," ujarnya.

Hampir setiap keluarga korban menilai, apapun putusan hakim, mereka selalu berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya baik hukuman mati, atau minimal penjara seumur hidup. Dengan demikian Anda pasti menyimpulkan bahwa hukum Allah adalah adil.

Parwis mengatakan hukum Islam menimbang keadilan lewat rasa yang ada pada diri keluarga korban, karena keluarga korban tidak mungkin bisa disogok karena mereka yang kehilangan. Sehingga adil baru tegak menurut mereka jika pelaku dihukum seberat-beratnya.

Keluarga korban diberikan beberapa pilihan, yakni menuntut hukum mati, meminta uang tebusan (diyat), atau memaafkan. Jika keluarga korban memilih opsi ketiga, maka di sana akan terlihat betapa indahnya hukum Islam, tapi jika yang dipilih opsi 1 atau 2, maka itu sangat wajar.

Namun hukum positif sepenuhnya merupakan kewenangan hakim. Hakim, kata Parwis, tidak merasakan kepedihan seperti yang dirasakan korban. Alhasil, tidak sedikit para hakim memutuskan perkara jauh dari harapan keluarga korban.

(azm/arrahmah.com)

Turki mempersiapkan operasi militer besar-besaran di Suriah

Posted: 09 May 2016 07:39 AM PDT

Lebih dari 20 orang telah tewas dalam serangan roket di Kilis tahun ini [AP].

ANKARA (Arrahmah.com) - Pasukan Khusus Turki sedang bersiap untuk melancarkan serangan besar-besaran di utara Suriah, tepatnya di kota Jarables di barat Sungai Efrat Basin.

Pesawat tempur Turki akan mencakup pasukan darat. Serangan itu bertujuan untuk melakukan operasi pembersihan di wilayah yang dikendalikan ISIS, kata surat kabar Turki, Aksam, sebagaimana dilansir Orient Net, Sein (9/5/2016).

Surat kabar itu menambahkan bahwa Komando Pasukan Khusus Turki sedang 'melatih sejumlah pasukan elit untuk melakukan operasi yang mendorong ISIS sejauh 40-50 kilometer dari perbatasan Turki.

Pemerintah Turki membuat langkah yang tidak biasa yang mengumumkan bahwa pasukan khususnya telah memasuki Suriah pada Sabtu untuk melakukan "misi pengintaian".

Wartawan Al Jazeera, Stefanie Dekker, melaporkan dari Gaziantep dekat perbatasan Turki-Suriah, mengatakan bahwa hal itu sangat tidak biasa bagi pemerintah Turki mengumumkan operasi pasukan khusus yang dilakukan di luar perbatasan negara.

"Mungkin mereka mencoba untuk memberikan pesan dengan mengumumkan sesuatu yang sangat rahasia," katanya.

Dia mengatakan bahwa operasi itu mungkin merupakan sebuah upaya untuk menghentikan serangan yang terjadi hampir setiap hari di Kilis, sebuah provinsi di perbatasan Turki yang telah dihantam oleh roket dari daerah yang dikuasai oleh ISIS di Suriah.

Secara terpisah, militer Turki mengatakan bahwa tentaranya telah menewaskan 55 pejuang ISIS di daerah Baragitah, Suriah utara, Sabtu (8/5).

Menurut laporan media Turki, tiga kendaraan dan tiga peluncur roket milik ISIS juga hancur selama misi pasukan khusus itu.

(ameera/arrahmah.com)

PB HMI kawal proses hukum hingga Saut dipenjara

Posted: 09 May 2016 07:00 AM PDT

Saut Situmorang

JAKARTA (Arrahmah.com) - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) akan tetap mengawal proses hukum dan telah melaporkan penghina HMI yang juga Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang ke Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan nomor laporan LP/480/V/2016/Bareskim.

"Hari ini juga seluruh kader HMI sudah melaporkan Saut di kepolisian daerah masing-masing, ada sekitar 200 laporan yang sudah terkonfirmasi di PB HMI," kata Ketua PB HMI Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Firdaus Djalal dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/5/2016), lansir Republika.

Ini dilakukan, kata dia, karena melihat semangat kader HMI seluruh Indonesia dan menjadi sebuah keharusan bagi PB HMI untuk mengawal proses hukum. "Dan memenjarakan Saut Situmorang sebagai konsekuensi atas pernyataannya yang merugikan keluarga besar HMI," ujarnya menambahkan.

PB HMI, kata dia, mengimbau kepada seluruh keluarga besar dan kader HMI se-Indonesia untuk tetap mengawal proses hukum ini sebagai bentuk komitmen dan keseriusan kita untuk memenjarakan Saut Situmorang. Ia memastikan, langkah ini bukan upaya untuk melemahkan KPK, melainkan untuk meningkatkan kredibilitas dan kapabilitas pimpinan KPK.

Sebelumnya Saut telah mencederai marwah HMI melalui pernyataannya dengan menyebut kader HMI yang lulus pengkaderan minimal LK I korupsi dan sangat jahat.

"Statmen itu merugikan lembaga dan mencederai demokrasi bahkan membawa keburukan citra HMI bagi kader dan alumni yang berkiprah dalam berbagai profesi," tegas Ketua HMI Cabang Makassar Hasan Basri Baso, Sabtu (7/5). lansir Antara

Berdasarkan pernyataan dalam talkshow di salah satu televisi nasional, Saut Situmorang mengatakan bahwa 'Mereka orang-orang cerdas ketika menjadi mahasiswa, kalau HMI minimal LK I. Tapi ketika menjadi pejabat, mereka korup dan sangat jahat.

Saut telah meminta maaf kepada Pengurus Besar HMI (PB HMI) dan Korps Alumni HMI (KAHMI) terkait pernyataannya dalam acara di salah satu televisi swasta, Kamis (5/5/2016). Saut meminta tidak ada buntut berkepanjangan atas pernyataan yang diakuinya menyudutkan organisasi HMI.

"Saya mohon maaf atas pernyataan saya. Sekali lagi, saya mohon maaf atas pernyataan saya," kata Saut saat jumpa pers di gedung KPK, Jakarta Senin (9/5), lansir Republika.

Meski demikian proses hukum hingga memenjarakan Saut akan terus dikawal ribuan kader HMI,

(azm/arrahmah.com)

Pangkostrad: PKI tidak boleh hidup di RI!

Posted: 09 May 2016 06:35 AM PDT

Panglima Kostrad  (Pangkostrad) Letnan Jenderal Edy Rahmayadi.

JAKARTA (Arrahmah.com) - Belakangan ini ramai beredar pesan berantai soal kegiatan berbau PKI yang memberi peringatan kebangkitan PKI dan rapat-rapat yang digelar. Pada hari ini 9 Mei juga disebut sebagai hari lahirnya PKI. Ada pula beredar kaos-kaos bergambar lambang PKI, palu dan arit.

Menanggapai hal tersebut Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi menegaskan bahwa PKI tidak boleh hidup di Indonesia.

"PKI nggak boleh hidup di RI," jelas Edy di Tanjung Priok, Jakarta, Senin (9/5/2016), lansir Detiknews.

Edy yang melepas kontingan TNI ke Papua ini menyampaikan bahwa TNI selalu waspada. Edy juga menanggapi soal temuan baju-baju dengan gambar palu arit.

"Iseng aja orang-orang itu, pasti tak ada yang setuju, cari makan itu. Ribut-ribut cari makan," sambung dia.

Kadiv Humas Polri juga menegaskan bahwa pihaknya memantau gerakan-gerakan PKI di Indonesia.

"Kita pantau," kata Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (9/5/2016), sebagaimana dilansir Detiknews.

Lebih lanjut Boy mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki aturan hukum

"Negara kita negara hukum, ada terkait dengan masalah pelarangan, terkait dengan paham-paham komunisme, marxisme, secara tegas di dalam peraturan negara kita," katanya.

"Kalau kita merujuk dulu ada TAP MPR Bo 25 tahun 1966, kemudian juga ada produk hukum nomor 27 tahun 1999, yaitu berkaitan dengan adanya perubahan pasal 107 dan 108 KUHP," tambahnya.

Byoy menegaskan bahwa ada ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia dan harus dihormati oleh warga negara.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga mengingatkan orang-orang yang masih menganut paham Partai Komunis Indonesia (PKI). Indonesia adalah negara Pancasila, jika tak suka, silakan angkat kaki dari tanah air.

Ryamizard juga menegaskan agar orang-orang yang menganut paham PKI tak usah coba-coba mengusik kedamaian di tanah air.

"Saya ingatkan yang PKI-PKI ini ya, saya ini menteri pertahanan, saya tidak ingin terjadi keributan di negara ini," ujar Ryamizard saat diwawancarai wartawan di sela pelepasan prajurit yang dilepas ke perbatasan RI-Papua Nugini di Pelabuhan Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (9/5/2016), lansir Detiknews.

(ameera/arrahmah.com)

Lafaz Subhanallah akan segera terpampang di ratusan bus Inggris

Posted: 09 May 2016 03:15 AM PDT

Bus-bus tersebut akan diluncurkan pada 23 Mei mendatang di lima kota di Inggris. (Foto: Independent)

LONDON (Arrahmah.com) - Badan amal Muslim terbesar di Inggris, Islamic Relief, lakukan hal unik untuk membantu korban sipil Suriah, yaitu dengan memuat reklame lafaz Subhanallah di ratusan bus di Inggris.

Ratusan bus akan membawa reklame tersebut ke London, Birmingham, Manchester, Leicester, dan Bradford.

Kota-kota tersebut memiliki populasi Muslim yang besar dan Islamic Relief berharap reklame tersebut akan mendorong orang untuk memberikan donasi menjelang Ramadhan pada Juni mendatang.

"Bantuan internasional telah membantu mengurangi separuh jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrim dalam 15 tahun terakhir, dan Muslim Inggris merupakan komunitas yang sangat murah hati yang memberikan lebih dari 100 juta Euro untuk amal bantuan internasional di bulan Ramadhan," Imran Madden, direktur UK Islamic Relief, mengatakan.

Islamic Relief juga mengharapkan, kampanye tersebut akan mengubah iklim negatif, sehingga masyarakat dapat mengenal Islam secara positif.

Sebagaimana dilansir Independent (8/5/2016), kampanye tersebut akan muncul di 640 bus pada 23 Mei mendatang di seluruh Inggris. (fath/arrahmah.com)

Lakukan eksperimen sosial dengan mengenakan kerudung, gadis Belgia ini 'angkat tangan'

Posted: 09 May 2016 02:15 AM PDT

Silke Raats

BRUSSELS (Arrahmah.com) - Silke Raats, selorang gadis Flemish di Belgia telah berencana melakukan eksperimen sosial dengan mengenakan kerudung selama 31 hari ke depan, untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang Muslimah.

Namun, belum genap 31 hari, ia terpaska menghentikan percobaan sosialnya, karena reaksi ekstrim dari lingkungannya.

Penelitian ini merupakan bukti lain, bahwa para Muslimah harus menghadapi ketidakpahaman dan bullying ketika berjalan menyusuri jalan dengan mengenakan kerudung.

Slike mengakhiri eksperimen sosialnya karena tidak tahan dengan berbagai komentar orang lain seperti, "Untuk ulang tahunnya kami akan memesan tiket ke Suriah" atau "Dia seharusnya jangan terlalu dekat, siapa tahu dia memiliki bom". Dan banyak lagi.

Slike terkejut oleh reaksi orang-orang di sekelilingnya. Dia menyatakan bahwa lingkaran pertemannya dengan segera terputus, dan bahkan anggota keluarganya merasa muak dan salah paham.

Ia mengatakan bahwa 10 hari saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa prasangka masyarakat terhadap semua Muslimah adalah halusinasi, lansir Mvslim. (fath/arrahmah.com)

Puluhan pemukim"Israel" menyerbu Masjid Al-Aqsa

Posted: 09 May 2016 01:00 AM PDT

Pemukim "Israel" (Foto: Aljazeera)

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Puluhan pemukim "Israel" pada Ahad (8/5/2016) menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerussalem dari pintu sebelah barat, lansir Aljazeera.

Kantor informasi di direktorat wakaf islam Yerusalem melaporkan bahwa pemukim berkeliaran di dalam Masjid Al-Aqsa dan beberapa diantara mereka melakukan ritual ibadah..

Menurut situs Palestina bahwa pemukim masuk ke Masjid pada pagi hari melalui pintu sebelah barat yang berada di bawah kendali "Israel" secara penuh. Polisi "Israel" dan pasukan khusus melindungi mereka sampai mereka keluar.

(maheera/arrahmah.com)

Pasukan "Israel" menembak dan melukai pekerja Palestina yang mencoba menyeberangi tembok pemisah

Posted: 09 May 2016 12:20 AM PDT

Seorang pria Palestina menggunakan tali untuk memanjat tembok pemisah "Israel" antara kota al-Ram Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (AFP).

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" menembak dan melukai seorang warga Palestina di Wadi al-Hummus kawasan timur Bethlehem di Tepi Barat yang diduduki saat ia mencoba untuk mencapai Yerusalem melalui dinding pemisah "Israel", sebagaimana dilansir Ma'an News Agency, Ahad (8/5/2016).

Saksi mata mengatakan kepada Ma'an News bahwa orang itu ditembak di kaki pada Ahad (8/5/2015) ketika ia mencoba untuk melewati tembok pemisah dari pinggiran desa Dar Salah untuk bekerja di Yerusalem.

Ia dievakuasi ke rumah sakit umum al-Hussein di Beit Jala.

Penduduk setempat mengatakan bahwa pria itu berasal dari daerah Bethlehem.

Seorang juru bicara militer "Israel" mengatakan kepada Ma'an News bahwa mereka tidak memiliki laporan mengenai insiden tersebut.

Anggota dewan lokal Dar Salah, Othman Salah, mengatakan bahwa sembilan pekerja Palestina telah ditembak dan terluka di desa itu selama beberapa hari terakhir ketika mencoba untuk melewati tembok pemisah untuk menuju Yerusalem.

Othman menambahkan bahwa tentara "Israel" menembakkan gas air mata setiap pagi ke rumah-rumah yang berada di dekat tembok pemisah saat mereka mengejar para pekerja Palestina yang mencoba untuk memasuki Yerusalem.

Kemiskinan dan kurangnya lapangan kerja mendorong banyak pekerja Palestina di Tepi Barat yang diduduki berupaya memasuki "Israel" secara ilegal dengan menyelinap melalui celah-celah di dinding pemisah "Israel".

(ameera/arrahmah.com)