Dai Saudi, DR Muhammad Al-Arifi mengatakan bahwa kedengkian sekte Alawi (Nushairi) terhadap penduduk Aleppo berlaku turun temurun dalam sejarah mereka.
Pernyataan ini muncul sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi penduduk Aleppo yang saat ini terus menerus digempur Rezim Alawiyah Bashar Assad dan sekutunya.
“Apa yang terjadi di Aleppo, pemboman rumah sakit dan pemukiman penduduk, serta pembantaian yang terjadi adalah sebuah konspirasi terhadap Ahlus Sunnah di Suriah pada umumnya, dan di Aleppo khususnya,” ujarnya dalam ceramah berjudul “Labbaik ya Halb”.
Al-Arifi menjelaskan, dahulu Syiah memasukkan keyakinan mereka terhadap Ahlus Sunnah di Suriah dan memikat penduduk dengan harta. “Ketika orang-orang mulai lengah dengannya, mereka akan melakukan kekerasan, pembunuhan, dan pengusiran,” imbuhnya.
Ia lalu menunjukkan kemuliaan dan keutamaan penduduk Syam, serta menunjukkan sejarah Aleppo dengan para sahabat, ulama dan kaum muslimin di dalamnya.
“Sesungguhnya Syiah dan Alawi memandang bahwa membunuh Ahlus Sunnah di Suriah untuk mempercepat munculnya Al-Mahdi (versi mereka) yang dinanti,” ucapnya.
Untuk memotivasi rakyat Aleppo, ia pun membaca ayat 39 dari Surat Al-Hajj, tentang anjuran membela diri atas kezaliman yang terjadi.
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka,” ujarnya.
Pengkhutbah yang dikenal luas di dunia Arab itu kemudian mengingatkan atas pengkhianatan para pemimpin Aleppo dari kalangan Alawi. “Mereka bekerja sama dengan bangsa Tatar untuk menjajah Suriah, kemudian melakukan pembantaian yang mengerikan,” tuturnya.
Dalam hal ini, ia menekankan bahwa gencatan senjata yang dilangsungkan adalah sebuah konspirasi besar terhadap Aleppo. Karena seluruh perjanjian gencatan senjata sebenarnya mengecualikan Aleppo.
Tak lupa, Al-Arifi juga menghimbau agar seluruh faksi perlawanan di Aleppo bersatu dan berjuang bersama untuk mengakhiri tragedi yang menimpa warga sipil di dalam kota. Di akhir ceramah, ia sempat mengapresiasi dukungan Arab Saudi terhadap penduduk Suriah pada umumnya dan penduduk Aleppo khususnya.
Pernyataan ini muncul sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi penduduk Aleppo yang saat ini terus menerus digempur Rezim Alawiyah Bashar Assad dan sekutunya.
“Apa yang terjadi di Aleppo, pemboman rumah sakit dan pemukiman penduduk, serta pembantaian yang terjadi adalah sebuah konspirasi terhadap Ahlus Sunnah di Suriah pada umumnya, dan di Aleppo khususnya,” ujarnya dalam ceramah berjudul “Labbaik ya Halb”.
Al-Arifi menjelaskan, dahulu Syiah memasukkan keyakinan mereka terhadap Ahlus Sunnah di Suriah dan memikat penduduk dengan harta. “Ketika orang-orang mulai lengah dengannya, mereka akan melakukan kekerasan, pembunuhan, dan pengusiran,” imbuhnya.
Ia lalu menunjukkan kemuliaan dan keutamaan penduduk Syam, serta menunjukkan sejarah Aleppo dengan para sahabat, ulama dan kaum muslimin di dalamnya.
“Sesungguhnya Syiah dan Alawi memandang bahwa membunuh Ahlus Sunnah di Suriah untuk mempercepat munculnya Al-Mahdi (versi mereka) yang dinanti,” ucapnya.
Untuk memotivasi rakyat Aleppo, ia pun membaca ayat 39 dari Surat Al-Hajj, tentang anjuran membela diri atas kezaliman yang terjadi.
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka,” ujarnya.
Pengkhutbah yang dikenal luas di dunia Arab itu kemudian mengingatkan atas pengkhianatan para pemimpin Aleppo dari kalangan Alawi. “Mereka bekerja sama dengan bangsa Tatar untuk menjajah Suriah, kemudian melakukan pembantaian yang mengerikan,” tuturnya.
Dalam hal ini, ia menekankan bahwa gencatan senjata yang dilangsungkan adalah sebuah konspirasi besar terhadap Aleppo. Karena seluruh perjanjian gencatan senjata sebenarnya mengecualikan Aleppo.
Tak lupa, Al-Arifi juga menghimbau agar seluruh faksi perlawanan di Aleppo bersatu dan berjuang bersama untuk mengakhiri tragedi yang menimpa warga sipil di dalam kota. Di akhir ceramah, ia sempat mengapresiasi dukungan Arab Saudi terhadap penduduk Suriah pada umumnya dan penduduk Aleppo khususnya.