Muslim Irak jalankan ibadah puasa di tengah kondisi perang

Meskipun kekerasan di Irak masih berlangsung, semangat Ramadhan, bulan puasa, masih bisa dilihat dan dirasakan di mana-mana di seluruh ibukota Baghdad.

Warga ibukota berbondong-bondong untuk berbelanja di pasar Azamiya Baghdad – yang menjadi target beberapa serangan extrem dalam beberapa bulan terakhir.

Banyak juga dari mereka yang pergi ke pasar Azamiya yang terletak di dekat makam ulama Muslim Abu Hanifah al-Nuaman – terutama di pagi hari – untuk persediaan makanan untuk berbuka puasa.

“Pasar sangat sibuk dari buka puasa sampai Sahur,” kata seorang pemilik toko, Ali Muhammad, sebagaimana dilasir World Bulletin, Senin (13/6/2016).

Kebanyakan pelanggan, kata dia, cenderung membeli minuman dingin untuk membantu mereka melalui malam-malam yang panas di musim panas di Baghdad.

Pada malam hari, banyak warga Muslim Baghdad berduyun-duyun ke masjid di ibukota untuk melakukan shalat tarawih.

“Meskipun masih dilanda kekerasan, kami tetap melakukan tarawih dan shalat-shalat yang lain,” kata warga Baghdad Haji Abdul-Kader Dawud.

Dawud, yang kehilangan dua saudaranya akibat serangan bom baru-baru ini, menyesalkan kekerasan yang terus berlangsung di Irak.

“Kelompok ekstremis ISIS telah menghancurkan negara ini,” katanya. (arrahmah.com)