Kantor berita Al-Jazeera, Kamis tengah malam waktu Timur Tengah (Jumat pagi waktu Indonesia, 18/09), melaporkan lebih dari 100 orang terbunuh dalam serangan udara rezim di Aleppo selama 24 jam terakhir. Gempuran itu terfokus di linkungan Al-Masyhad, Al-Kalasah dan Asy-Syiar serta di sebuah pasar.
Wartawan Al-Jazeera di Aleppo, Amru Halbi, menyampaikan bahwa rezim menggunakan birmil, roket dan serta berbagai jenis mortir dalam gempuran sengit itu. Korban paling banyak jatuh di lingkungan Al-Masyhad, 48 orang tewas. Sementara di lingkungan lainnya puluhan orang juga tewas.
Dia menegaskan bahwa rezim sengaja menargetkan pasar dan lokasi-lokasi jual beli serta kompleks bangunan sipil. Sejumlah bangunan hancur akibat hantaman bom-bom tersebut.
Korban berjatuhan antara tewas dan luka-luka. Bisa pastikan jumlah korban terus meningkat karena semua belum didata. Bahkan, sampai saat berita ini diturunkan, masih terdapat jasad tiga keluarga yang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
Halbi menambahkan, jet tempur rezim masih berputar-putar di langit Aleppo hingga tengah malam. Mereka menembakkan roket ke sejumlah lingkungan di Aleppo Barat dan masih mengancam lingkungan yang sebelumnya digempur.
Rumah sakit lapangan yang ada di daerah itu tidak mampu menampung korban selamat. Di satu sisi, peralatan medis dan obat-obatan sangat minim. Peralatan di rumah sakit darurat itu hanya mampu untuk menangani korban dengan luka menengah ke bawah. Sementara korban luka berat, harus dilarikan ke Turki.
Wartawan Al-Jazeera di Aleppo, Amru Halbi, menyampaikan bahwa rezim menggunakan birmil, roket dan serta berbagai jenis mortir dalam gempuran sengit itu. Korban paling banyak jatuh di lingkungan Al-Masyhad, 48 orang tewas. Sementara di lingkungan lainnya puluhan orang juga tewas.
Dia menegaskan bahwa rezim sengaja menargetkan pasar dan lokasi-lokasi jual beli serta kompleks bangunan sipil. Sejumlah bangunan hancur akibat hantaman bom-bom tersebut.
Korban berjatuhan antara tewas dan luka-luka. Bisa pastikan jumlah korban terus meningkat karena semua belum didata. Bahkan, sampai saat berita ini diturunkan, masih terdapat jasad tiga keluarga yang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
Halbi menambahkan, jet tempur rezim masih berputar-putar di langit Aleppo hingga tengah malam. Mereka menembakkan roket ke sejumlah lingkungan di Aleppo Barat dan masih mengancam lingkungan yang sebelumnya digempur.
Rumah sakit lapangan yang ada di daerah itu tidak mampu menampung korban selamat. Di satu sisi, peralatan medis dan obat-obatan sangat minim. Peralatan di rumah sakit darurat itu hanya mampu untuk menangani korban dengan luka menengah ke bawah. Sementara korban luka berat, harus dilarikan ke Turki.