Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Inilah militan yang dilatih AS untuk memerangi pejuang Suriah yang tidak didukung dan mendukung Barat

Posted: 19 Aug 2015 04:25 PM PDT

Tentara Baru Suriah yang dilatih AS. (Foto: CNN)

Inilah para militan yang telah didanai dan dilatih oleh negara teroris Amerika Serikat, di mana hampir satu juta USD telah dihabiskan oleh AS untuk menyediakan peralatan militer dan melatih mereka.

Militan pro-AS, Abu Iskander adalah salah satu dari hanya 54 militan yang disebut pejuang "moderat", yang dilatih secara mahal dan dilengkapi dengan senjata baru yang mewah.

Dia dan rekan-rekannya dikenal dengan Tentara Baru Suriah, merupakan bagian penting dari upaya AS untuk melawan ISIS dan kelompok lain yang tidak didukung dan mendukung Barat. Namun ada kekhawatiran bahwa mereka tidak cukup untuk melakukan perlawanan.

AS ingin skema pelatihan dan perlengkapan terhadap pasukan bayarannya untuk membantu menciptakan kekuatan moderat yang lebih baik, disiplin, untuk melawan "radikal Islam" di lapangan.

Dalam wawancara pertama dengan Tentara Baru Suriah oleh CNN, Abu Iskander menghimbau AS untuk mempercepat skema, dari 70 militan lainnya agar bisa lulus dengan cepat.

"Hampir 17.000 orang Suriah ingin bergabung, tetapi pelatihan ini sangat lambat," klaim Abu Iskander.

"Kami butuh lebih cepat, 30 hari bukan 45 hari. Lebih banyak yang dilatih, misalnya pelatihan kami di Yordania hanya 85 orang, seharusnya 500 di sana dan 500 lainnya di Turki."

"Kami berterima kasih tetapi kami butuh lebih cepat."

Senjata canggih, resiko besar

Berbicara melalui Skype dari wilayah Suriah, ia memberi CNN tampilan eksklusif foto-foto anggota tim dan senjata langka dan canggih yang diberikan kepada mereka melalui program AS.

Setidaknya 5 dari lulusan program AS ini telah ditangkap oleh Mujahidin Jabhah Nushrah setelah bentrokan di sebuah wilayah di Suriah. Tidak jelas berapa banyak dari mereka yang telah ditangkap, hanya selang beberapa hari setelah tim memasuki Suriah setelah pelatihan mereka.

Abu Iskander mengklaim bahwa unit mereka lebih kecil dan kelompok lain yang menahan rekan mereka (Jabhah Nushrah) memiliki kekuatan lebih besar.

Insiden itu mengungkapkan bahwa hanya 40 anggota yang tetap bersama-sama sedang sianya tersebar di wilayah Suriah. Beberapa tahanan telah dibebaskan oleh Jabhah Nushrah.

Meskipun rekan-rekannya ditangkap, antusiasme Abu Iskander tidak berkurang dan tetap yakin dengan program AS.

"Program ini adalah mimpi," ujarnya. "Kami sejak awal revolusi menuntut Tentara Pembebasan Suriah (FSA) untuk dilengkapi. Kami tidak sektarian, kami ingin melengkapi tentara dan memperkuatnya untuk mengakhiri kekuatan gelap ini-pejuang 'radikal'."

Abu Iskander menyatakan bahwa telah banyak yang ia kerjakan untuk memimpin AS dalam melakukan serangan udara, menjelaskan bagaimana kontaknya dengan Amerika mampu melacak gerakannya menggunakan perangkat GPS di pergelangan
tangannya dan rompi lapis bajanya.

"Saya pergi ke garis depang melawan ISIS, dan saya memberikan lokasi untuk pesawat tempur untuk mengebom," ujarnya. "Kami telah mengembangkan perangkat komunikasi menggunakan satelit yang dapat menargetkan dari lokasi mana pun."

"Pesawat tanpa awak diterbangkan setiap harinya dan mereka berada di langit ketika saya berbicara dengan Anda sekarang. Saya berbicara dengan orang Amerika setiap jam, total empat jam sehari."

Fokus dari program AS ini untuk melawan ISIS dan kelompok lain yang tidak disuka oleh AS yang tengah berjuang melawan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Al-Assad di Suriah.

Namun Abu Iskander dan anak buahnya mengklaim bahwa mereka juga memerangi rezim.

"Aturan kedua dalam proyek pelatihan adalah bahwa kami melawan siapa saja yang memerangi kami," ujarnya.

"Rezim Assad memerangi kami, kami akan mengontrol daerah baru dari ISIS dan kami akan menghadapi Assad, dapatkah kita duduk-duduk tanpa memerangi Assad?"

"Membuat zona larangan terbang di Suriah, maka kami tidak akan melarikan diri ke Eropa (sebagai pengungsi), tetapi kami tetap akan tinggal di rumah. Kami tidak ingin menangis (sebagai korban) di layar TV Anda, kami ingin menghentikan rezim Assad," lanjutnya mengklaim.

Kolonel Patrick Ryder, juru bicara militer AS untuk Komando Sentral CENTCOM, menolak untuk mengonfirmasi apakah Abu Iskander adalah anggota Tentara Baru Suriah dengan dalih "sebagai masalah kebijakan".

"Koalisi tidak tetap berhubungan dengan elemen Tentara Baru Suriah yang telah lulus dari program ini, yang telah menyatakan keinginan mereka untuk melanjutkan perang melawan ISIS," klaimnya, menambahkan bahwa mereka telah dilengkapi dengan dukungan untuk melindungi mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)

Ketegangan meningkat di Turki, delapan tentara Turki tewas dalam serangan bom di provinsi Siirt

Posted: 19 Aug 2015 04:00 PM PDT

Pemerintah Turki salahkan militan PKK Kurdi atas serangan bom yang menghantam tentara Turki di Siirt. (Foto: EPA)

SIIRT (Arrahmah.com) - Delapan tentara Turki tewas dalam serangan bom di provinsi tenggara Siirt. Bom tersebut meledak di jalan raya saat kendaraan militer melintas, menurut pernyataan tentara Turki seperti dilansir BBC pada Rabu (19/8/2015)

Tujuh tentara juga terluka dalam serangan tersebut. Tidak ada seorang pun yang mengakui berada di balik serangan, namun pemerintah Turki menyalahkan serangan itu pada militan PKK.

Sementara itu, empat tentara tewas dalam baku tembak dengan militan PKK di provinsi Diyarbakir.

Serangan terjadi di tengah gelombang kekerasan setelah gencatan senjata dua tahun yang mengalami kegagalan.

Dalam peristiwa lainnya, dua orang telah ditangkap setelah tembakan terdengar di luar ikon Istanbul, Istana Dolmabahce yang merupakan kantor Perdana Menteri Turki. Polisi mengklaim telah menyita dua granat tangan, senapan otomatis, pistol dan amunisi.

Seorang polisi terluka dalam serangan itu dan tengah dilakukan operasi pencarian untuk menangkap para tersangka, ujar laporan kantor berita Anadolu.

Sebuah pernyataan dari kantor gubernur Istanbul mengatakan penyerang berasal dari kelompok yang sebelumnya telah melakukan serangan di markas partai AK yang berkuasa, di Istanbul pada 8 Agustus.

Perdana Menteri Ahmet Davutoglu berada di Ankara pada saat serangan terjadi. Namun tidak ada laporan mengenai keadaan Perdana Menteri saat ini.

Istana yang menjadi target serangan berada di distrik Besiktas, merupakan pusat administrasi utama dari Kekhilafahan Utsmani selama bertahun-tahun di abad ke-19 dan awal abad ke-20. (haninmazaya/arrahmah.com)

Dugaan korupsi APBD dan APBN Bupati Tolikara lebih Rp 634 M

Posted: 19 Aug 2015 09:33 AM PDT

Usman Wanembo, Bupati Tolikara sekaligus Ketua Panitia Seminar KKR GIDI

JAKARTA (Arrahmah.com) - Aliansi Pergerakan Masyarakat Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara (APMPPKT) yang diketuai oleh Rahmat Kogoya melaporkan kasus korupsi Bupati Tolikara sebesar Rp634 Miliar lebih. Laporan ini, mengutip Kiblat.net telah diteruskan ke KPK sejak tahun 2014 hingga 2015.

Ironisnya, hingga saat ini setelah bertahun-tahun, warga Tolikara tidak pernah mendapatkan hasil sesuai harapan.

Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setiap kali dimintai perkembangan atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Bupati Tolikara Usman Genongga Wanimbo selalu menjawab sedang dalam penyelidikan. Alasannya, KPK sendiri kekurangan Tim Penyidik.

Karena respon KPK yang sangat lamban, Ketua Umum APMPPKT, Rahmat H Kogoya juga telah melaporkan kasus korupsi ini ke Bareskrim Mabes Polri dengan Nomor Pengaduan Dumas/04/II/2015/Tipikor, Tanggal pengaduan 09 Februari 2015. Jenis Pengaduan secara langsung ini diterima oleh petugas AKP Anang J Huswandi, SH. Seluruh alat bukti telah diserahkan. Rahmat juga telah menyurati Biro Wassidik Bareskrim Polri dengan Nomor Surat:010/ITPK & TPDU/APMPPKT-TLK/II/05 tertanggal 12 Februari 2015, Perihal: Mohon Keadilan dan Dilaksanakan Gelar Perkara.

Tidak hanya itu, APMPPKT sebagai perwakilan rakyat Tolikara juga telah menyerahkan alat bukti Dugaan Tindak Pidana Korupsi Bupati Tolikara ke Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Ombusdman Republik Indonesia, Indonesia Corruption Watch (ICW).

Dalam bukti-bukti yang diserahkan Ketua Aliansi Pergerakan Masyarakat Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara (APMPPKT) membeberkan sejumlah dosa-dosa politik, antara lain:

1. Bupati Tolikara, Usman Genongga Wanimbo sebagai penyelengara negara diduga melakukan tindak pidana korupsi terkait penyelewengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2012 s/d 2014 yang merugikan Negara senilai Rp. 634.145.068.246,- (Enam ratus tiga puluh empat milyar Seratus empat puluh lima juta enam puluh delapan dua ratus empat puluh enam rupiah).

2. Adanya penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Usman Genongga Wanimbo sebagai Bupati Tolikara dengan cara mengganti 541 orang Kepala Desa di Tolikara hanya menggunakan Nota Dinas tanpa SK Pemecatan.

3. Adanya penyalahgunaan Dana Honor Kepala Desa, Dana Bangdes, Dana PNPM Mandiri dan Dana Prospek yang seharusnya dana tersebut diperuntukkan dan dikelola oleh para Kepala Desa Definitif tetapi dialihkan kepada Kepala Desa versi Nota Dinas Bupati, sehingga mengakibatkan kerugian Negara senilai Rp. 546. 511.354.000,-

4. Pada Tanggal 11 Desember 2014, Bupati Tolikara Usman Genongga Wanimbo diduga menggunakan orang suruhan (dalam keadaan mabuk) mengusir 541 kepala desa saat menyampaikan aspirasi di lapangan merah putih terkait kesewenang-wenangan memberhentikan para kepala desa tersebut.

5. Bupati Tolikara Usman Genongga Wanimbo pada pelaksanaan pileg 2014 di daerah pemilihan 1, 2 dan 3, melakukan Money Politic atau Politik Uang (bukti lengkap dengan rekaman video) dengan sumber dana diduga dari hasil korupsi. Dampak dari perbuatan Usman Genongga Wanimbo hingga kini Dewan Perwakilan Rakyat Tolikara (DPR Tolikara) tidak pernah dilantik.

6. Pada Tanggal 24 Desember 2014 terjadi kebakaran di perumahan barat guru, Namun Bupati Tolikara Usman Genongga Wanimbo seakan tidak memperdulikan nasib para guru yang menjadi korban kebakaran, Sehingga sampai saat ini proses belajar mengajar terhenti atau lumpuh total.

7. Semenjak dilantiknya Bupati Tolikara Usman Genongga Wanimbo jarang masuk kantor lebih banyak menghabiskan waktu di luar kota bahkan sampai keluar negeri dengan agenda yang tidak jelas, seharusnya seorang Bupati memperhatikan nasib rakyat di daerahnya tetapi itu tidak dilakukan.

8. Bupati Tolikara Usman Genongga Wanimbo menggunakan dana bantuan stimulan dari kementerian sosial (Kemensos) pada tanggal 12 Juni 2013, yang semestinya dana tersebut digunakan untuk kepentingan masyarakat yang diperuntukkan untuk perbaikan pembangunan rumah masyarakat di tolikara, Namun dana tersebut digunakan Bupati Tolikara Usman Genongga Wanimbo untuk kepentingan pribadi.

9. Sebelumnya Bupati Tolikara Usman Genongga Wanimbo Diduga melakukan Tindak Pidana Korupsi Dana Pengadaan Angkutan Desa saat menjabat sebagai Kepala Dinas Keuangan Kabupaten Mambramo Tengah yang berkas penyelidikan dugaan korupsi tersebut sudah P21 di Kejaksaan Tinggi Papua tetapi sampai saat ini Usman masih bebas berkeliaran di Tanah Papua.

10. Dari hasil Audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Bupati Tolikara Usman Genongga Wanimbo juga terindikasi Tindak Pidana Korupsi menggunakan Dana Pengadaan Angkutan Desa pada Dinas Perhubungan Kabupaten Tolikara senilai Rp. 6.320.828.000,- (Enam milyar tiga ratus dua puluh juta delapan ratus dua puluh delapan ribu rupiah) hingga saat ini dugaan korupsi tersebut belum tersentuh hukum.

11. Pada tanggal 13 Februari 2014 dalam pidato pembukaan sidang paripurna DPRD Bupati Tolikara Usman Genongga Wanimbo menyampaikan bahwa beban APBD 2012 senilai ± Rp. 800.000.000.000,- diperuntukan untuk penyelesaian konflik di Tolikara, Namun fakta di lokasi konflik tersebut, tidak ada pembangunan rumah warga yang terbakar akibat konflik tersebut dan pembayaran penyelesaian adat kepada keluarga yang meninggal juga tidak dibayarkan. Dalam pidatonya, untuk penyelesaian konflik ini beban APBD untuk Penyiapan Dokumen-dokumen Perencanaan Pembangunan ± senilai Rp. 900 Milyar. Menurut pandangan Forum Pergerakan Masyarakat Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara, anggaran tersebut tidak masuk akal (bukti lengkap).

Tak tersentuh hukum

Rahmat Kogoya menegaskan, dirinya sebagai perwakilan rakyat Papua khususnya Kabupaten Tolikara tentunya sangat kecewa atas ketidakseriusan penegak hukum terutama KPK, Kejaksaan Agung, dan Bareskrim Mabes Polri.

"Kami rakyat Papua merasa dizalimi oleh pemimpin kami sendiri yang tidak lain Bupati Tolikara Usman Genongga Wanimbo yang sepertinya kebal terhadap hukum," jelas Rahmat, lansir Kiblat.net.

Sementara itu, di tempat yang berbeda, Ketua Umum Lembaga Informant Korupsi (LIK), Maskur Husain, SH juga menyayangkan sikap KPK yang terkesan menutup mata dan mengendapkan kasus tersebut.

Oleh sebab itu, berdasarkan UU No. 30 Thn 2002 tentang pemberantasan korupsi, LIK meminta kepada para pimpinan atau PLT Pimpinan KPK untuk segera mengusut tuntas dugaan korupsi tersebut.

Maskur pun menambahkan, "Kepemimpinan Usman dianggap telah melumpuhkan sektor birokrasi di Tolikara. Anehnya, Pimpinan KPK sebelumnya dan PLT pimpinan KPK saat ini seperti tidak serius mengusutnya," katanya seperti dilansir Kiblatnet dari WartaOne.

Seperti yang kita ketahui bersama, lanjut Maskur, pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, peraturan perundang Nomor 31 Tahun 1991 jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi serta Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2000 tentang Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

"Untuk itu KPK, Mabes Polri, Kejaksaan Agung jangan memerangi korupsi hanya karena kepentingan tertentu atau hanya adanya kepentingan politik yang saat ini menjadi opini publik yang sedang berkembang. Namun, kasus Bupati Tolikara, Papua ini dibiarkan sehingga berdampak pada kerugian negara di tahun 2015 ini kembali terjadi," ucapnya lugas. (azm/arrahmah.com)

Kapolri: Polisi sedang menyelidiki korupsi kepala daerah di Papua

Posted: 19 Aug 2015 09:05 AM PDT

Kapolri Jendral Polisi Badrudin Haiti (kiri) disambut Bupati Tolikara Usman G Wandikbo dalam kunjungan ke Karubaga Kabupaten Tolikara, Papua,  (19/7/2015). (Humas Pemkab Tolikara)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti membenarkan kepolisian sedang mengusut dan menyelidiki dugaan korupsi anggaran pemerintah pusat untuk Provinsi Papua.

"Sebagian sudah dilakukan, dan sudah diproses secara hukum," kata Badrodin di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Rabu (19/8/2015), lansir Kabar24.com.

Saat dikonfirmasi lebih jauh, Badrodin tak dapat merinci kepala daerah mana saja di Bumi Cendrawasih itu yang tengah ditelisik pihak kepolisian.

Dia menegaskan tak hanya Papua, daerah lain juga tak lepas dari pengawasan polisi.

"Saya tidak hafal detailnya. Sebenarnya tidak hanya di Papua, daerah lainnya ," kata Badrodin.

Sebagai informasi, Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan mensinyalir anggaran pemerintah sebesar Rp37 triliun untuk Papua tidak jelas peruntukannya.

Malah, kata Luhut, tak sedikit pejabat Papua yang lebih banyak berada di Jakarta ketimbang di Papua.

"Kami tidak sepakat dibilang menelantarkan Papua. Jangan menyalahkan Pemerintah, justru pejabat daerah di sana sering meninggalkan pos-pos daerahnya, dan malah lebih banyak bermain di Jakarta," ujarnya.

Luhut mengungkapkan untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Mendagri Tjahjo Kumolo guna membuat beleid untuk pejabat Papua yang keluyuran di Jakarta agar dijatuhi sanksi.

"‎Kami akan mencari mereka yang lari dari tugasnya dan akan ditindak," tandasnya. (azm/arrahmah.com)

Penangkapan pemuda besar-besaran oleh Pemerintah Cina, buat pertanian warga Uighur terbengkalai

Posted: 19 Aug 2015 04:30 AM PDT

CHINA-XINJIANG-ECONOMY

XINJIANG (Arrahmah.com) - Petani Muslim Uighur di selatan Cina wilayah Xinjiang berjuang mencari penghidupan setelah pemerintah anti-Islam itu memberlakukan pelarangan yang mendeskriminasikan etnis Uighur.

Banyak dari keluarga petani Uighur tidak dapat mengolah lahan pertaniannya semnejak penahanan pria Uighur berusia produktif besar-besaran oleh pemerintah komunis itu. Hal itu terjadi pasca insiden di Yarkand, bahkan warga Uighur dilarang meninggalkan kampungnya dan mencari pekerjaan di tempat lain, sebagaimana dikatakan seorang petugas keamanan di Hangdi kepada RFA layanan Uighur, Selasa (18/8/2015).

"Tugas saya adalah menolong para petani, dan kebnayakan dari mereka datang kepada kami dengan berlinang air mata, memohon bantuan dari kami," ujar petugas itu, dengan syarat anonimitas.

Ia mencontohkan, "Sebuah keluarga dengan anggota 5 orang, termasuk 3 anak-anak."

"Dan jika ketiga anaknya laki-laki, pasti sudah diciduk oleh aparat, dan itu berarti keluarga tersebut akan kehilangan tenaga yang membantu pertanian mereka."

"Sehingga keluarga semacam ini akan menemukan banyak kesulitan, karena mereka sudah tua tentu tidak mampu melakukan pekerjaan fisik," ujarnya.

Kerusuhan 28 Juli 2014 di Yarkand (bahasa Cinanya, Shache) county Xinjiang, merupakan bentrokan terhebat pasca kerusuhan berdarah di ibukota Urumqi di tahun 2009. Saat itu pihak mayoritas Han Cina bentrok dengan bangsa Uighur, sekitar 200 warga tewas, berdasarkan data resmi.

Sementara pemerintah kominis itu mengatakan hanya ada 96 orang yang meninggal di Yarkand. Hitungan itu tidak termasuk hasil pendataan pemimpin Uighur Rebiya Kadeer yang mengatakan bahwa jumlahnya lebih besar dari itu, dan menuduh pemerintah menutupi "pembantaian" Cina Han terhadap warga sipil, Muslimin Uighur.

"Saat ini, terdapat pos penjagaan dimana-mana dan di setiap jalanan," sumber RFA mengatakan, menambahkan bahwa keluarga-keluarga Uighur mencari pekerjaan di luar daerahnya, tetapi itu juga tidak bisa dilakukan, "karena tidak diperbolehkan bepergian keluar kampung mereka."

Aparat bersenjata juga sekarang ditugaskan di kota Elishku, sebuah lokasi saksi insiden berdarah tahun lalu.

"Tetapi secara umum, tentara-tentara itu tidak akan keluar berpatroli atau melakukan pemeriksaan keamanan," ujarnya.

"Pekerjaan itu dilakukan petugas keamanan masyarakat, polisi, dan polisi satuan khusus. Personel kami akan pergi ke Elishku untuk memeriksa, dan personil mereka akan melakukan pemeriksaan di kota kita."

Pelarangan bepergian

Berbicara secara terpisah, seorang petani di Elishku menonfirmasikan bahwa penduduk lokal telah dilarang bepergian keluar kampunguntuk mencari pekerjaan.

"Kami tidak boleh pergi ke luar kota dan bekerja," katanya, menambahkan "Jika kami daftar meminta perijinan, mereka tidak akan memberikan ijin."

"Mereka pikir kami akan menciptakan masalah jika kami keluar dari kota ini," ujarnya.

Meski Sekjen Partai Komunis Cina dari Xinjiang, Zhang Chunxian, berkunjung ke Elishku, Issikkol, dan Tagharchi pada 6 dan 7 Agustus untuk berbicara dengan pejabat daerah, pemimpin agama, dan para perwakilan petani, tetapi penduduk lokal tidak boleh ada yang mendekat, jelas petani lain di Elishku.

"Kami tidak diijinkan melihatnya," ujar petani itu.

"Ya, dia berkeliling melihat lokasi insiden itu, tetapi kami para petani tidak diperbolehkan mengungkapkan pendapat kami."

Xinjiang, rumah dari bangsa Uighur berbahasa Turki, telah mengalami penindasan oleh pemerintah komunis sejak 2012 dan kehilangan ratusan korban jiwa. Sementara pemerintah Cina menyalahkan itu sebagai aksi terorisme dan menuduh pejuang Muslim menginginkan berdirinya negara Islam di Uighur.

Namun kelompok sayap kanan menuduh pemerintah Cina di Xinjiang telah menerapkan kebijakan yang represif terhadap bangsa Uighur, termasuk melakukan penyergapan rumah-rumah Uighur dengan penuh kekerasan oleh polisinya, pelarangan Muslimin melaksanakan ibadah, dan mengebiri budaya dan bahasa bangsa Uighur. (adibahasan/arrahmah.com)

Pindah agama atau mati: Pembersihan etnis Muslim di Republik Afrika Tengah

Posted: 19 Aug 2015 03:00 AM PDT

muslim CAR 3

BANGUI (Arrahmah.com) - Muslim hanya layak diberitakan saat "berada dibelakang senjata", bukan di depannya.

Jurnalisme modern terus menegaskan kembali dasar ini berkaitan dengan krisis domestik dan, bahkan mungkin lebih dari itu, bencana hak asasi manusia internasional.

Penargetan secara sistematis terhadap Muslim di Republik Afrika Tengah (CAR), bangsa yang dilanda perselisihan sejak Maret 2013, kini berubah menjadi pembersihan etnis dalam skala besar, sebagaimana dilansir oleh Al Jazeera, Selasa (18/8/2015).

Namun, masyarakat di luar negara Afrika dan di luar komunitas HAM kurang menyadari krisis kemanusiaan ini.

Dalam beberapa minggu terakhir, milisi bersenjata telah bergerak melalui bagian barat negara itu, mengintimidasi dan melakukan tindakan brutal terhadap Muslim.

Anti-Balaka, milisi ekstrimis yang tediri dari animis dan Kristen, melarang ummat Islam beribadah, menghapus pakaian agama, dan memaksa untuk pindah agama di bawah todongan senjata.

Anti-Balaka di CAR telah meneror sebanyak 750.000 Muslim, yang membentuk 15 persen dari populasi negara itu.

Tujuan dari anti-Balaka adalah sangat mengerikan: menyingkirkan bangsa penduduk Muslim, dengan cara apapun.

Terorisme anti-Muslim di CAR yang telah merenggut sedikitnya 6.000 jiwa, memaksa sebanyak 30.000 ummat Islam untuk hidup di kantong-kantong yang dilindungi PBB, dan menyebabkan sejumlah masjid hancur, tetap menjadi ancaman besar yang tidak diketahui.

Outlet media mainstream telah lama mengabaikan nasib kemanusiaan korban bangsa kulit hitam, terutama di benua Afrika.

Pasukan anti-Balaka memiliki manfaat yang sangat besar dari kurangnya pemberitaan terkait sepak terjang mereka. Jumlah mereka semakin berkembang, dan kekerasan yang mereka lakukan semakin menjadi-jadi.

Selain Muslim dipaksa untuk pindah agama dan masjid-masjid yang dirobohkan, laporan tentang Muslim yang harus membayar sejumlah uang dalam jumlah besar kepada milisi anti-Balaka juga sudah tersebar luas.

Militan anti-Balaka secara intensif membunuh mereka dan memaksa sejumlah besar dari mereka untuk pindah agama selama Ramadhan terakhir, yang terbukti berbahaya, dan bahkan bisa fatal.

Saat tragedi Rwanda, kameramen dan wartawan datang berbondong-bondong saat semuanya sudah terlambat. Ketika mereka tiba, genosida telah terjadi hampir di semua target.

Sejak itu, sejumlah cendekiawan, pendukung hak asasi manusia, negarawan dan berpendapat bahwa perhatian media yang tepat waktu bisa menciptakan tekanan yang dibutuhkan untuk memacu intervensi kemanusiaan yang lebih komprehensif.

Ribuan nyawa, dan generasi masa depan Tutsi, bisa diselamatkan.

Seperti yang terjadi di CAR, tak juga mengambil pelajaran dari tragedi Rwanda, sedangkan populasi Muslim semakin terancam punah, dan milisi anti-Muslim bersenjata memiliki lampu hijau untuk melanjutkan pembunuhannya.

Tapi karena Muslim berada di depan pistol bukannya sebagai pihak yang mengacungkan, cerita ini akan terus absen dari berita utama.

(ameera/arrahmah.com)

Pejabat Texas serukan pengeboman nuklir ke "dunia Muslim"

Posted: 19 Aug 2015 02:00 AM PDT

Sid Miller serukan "dunia Muslim" untuk dibom atom (Foto: IND)

TEXAS(Arrahmah.com) - Komisaris Pertanian Texas, Sid Miller, telah memposting foto pengeboman "dunia Muslim" dengan senjata nuklir, sebagaimana dilaporkan Islamic News Daily, Rabu (18/8/2015).

Foto Facebook itu diposting pada Ahad malam (16/8), menunjukkan sebuah awan berbentuk jamur membumbung tinggi di langit hasil ledakan bom atom dengan sebuah teks menyertainya, "Jepang telah berdamai dengan AS sejak 9 Agustus 1945. Kini saatnya kita berdamai dengan dunia Muslim."

Pada 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan tiga hari kemudian sebuah bom atom lainnya membumihanguskan Nagasaki pada PD II. Setidaknya 129.000 warga sipil terbunuh dan menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat.

Sid Miller (Foto: IND)

Sid Miller (Foto: IND)

Foto Facebook Miller memang telah dihapus masih pada Ahad pagi (16/8) itu juga, namun postingan itu telah menuai 300 komentar dalam sesaat saja.

Dia sekarang sedang mengalami kritik pedas tepai belum meminta maaf atas foto kontroversialnya itu. Kantornya juga tidak merespon atas permintaan berkomentar mengenai hal itu.

Sid Miller tidak akan meminta maaf atas postingannya di medsos yang menyerukan pengeboman atom ke "dunia Muslim."

Todd Smith, juru bicara kampanye Partai Republikan mengtakan bahwa, "Kami tdak akan meminta maaf atas posting-posting di laman Facebook kami."

Smith berkata, ada 18 orang yang memiliki akses ke akun Facebook kampanye partai itu. "Saya tidak tahu siapa yang melakukannya, tapi saya akan mulai memburu siapa pelakunya."

Di lain pihak, Partai Demokrat merilis pernyataan pada Senin siang (17/8) mengutuk postingan Miller.

"(Kami) Sangat tidak dapat merima seorang Republikan (seperti) Sid Miller yang mempromosikan perkataan semenjijikan itu. Sayangnya, tindakan rasis ini, pidato xenofobia yang penuh kebencian menjadikanmu layak untuk mendapatkan posisi jabatan lebih tinggi dengan basis pinggiran Partai Teh Republikan," ujar Manny Garcia, deputi direktur eksekutif Partai Demokrat Texas.

"Kami berharap Sid Miller memperlihatkan rasa hormatnya kepada warga Texas juga rasa tanggung jawab dalam mengemban jabatan negara dan menerbitkan ucapan permohonan maaf," tambahnya.

Pada bulan Januari, Miller berkata bahwa dia tidak dapat tidur karena khwatir Amerika Serikat akan menjadi "negara Muslim."

Dalam forum Texas Public Policy Foundation, dia mencuatkan pertanyaan provokatif, "Apakah kita sudah cukup berbuat?" merujuk pada upaya "de-islamisasi AS." (adibahasan/arrahmah.com)

Pasukan "Israel" menahan 8 warga Palestina di Tepi Barat

Posted: 19 Aug 2015 01:10 AM PDT

340510C

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" pada Senin (17/8/2015) menahan delapan warga Palestina dari seluruh Tepi Barat yang diduduki, sumber-sumber keamanan Palestina dan tentara "Israel" mengatakan, sebagaimana dilansir Ma'an.

Sumber-sumber keamanan Palestina mengatakan bahwa pasukan "Israel" yang melakukan penyamaran menyerbu daerah Al-Hares Hebron dan menahan Yousif Al-Jaabri.

Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa pasukan "Israel" juga menyerbu Halhoul di Hebron utara dan menahan Muhammad Amir Abdulallah Abu Rayyan dan Mahmoud Mhammad Hijazi setelah mencari dan menggeledah rumah-rumah mereka.

Pasukan "Israel" juga menahan Wael Al-Deeb Mashni (40), dari Al-Shyukh di Hebron.

Tentara "Israel" mengonfirmasi empat penahanan di Hebron utara dan satu di kota Hebron. Mereka juga mengaku menahan tiga warga Palestina di barat laut Ramallah.

Seorang juru bicara militer "Israel" mengklaim bahwa warga Palestina yang ditangkap dari kota Hebron terkait dengan Hamas, sementara yang lain ditangkap karena melakukan "kegiatan ilegal."

Pasukan "Israel" secara berkesinambungan menahan warga Palestina di seluruh Tepi Barat dan Yerusalem Timur, sering dengan dalih dugaan ancaman keamanan.

Organisasi hak tahanan Palestina 'Addameer memperkirakan bahwa 40 persen dari penduduk laki-laki Palestina telah ditahan di beberapa titik selama hidup mereka.

(banan/arrahmah.com)

Parade Tauhid tak diwartakan televisi nasional, berikut informasi Al Quran

Posted: 19 Aug 2015 12:30 AM PDT

Bentangan bendera Laa ilaaha illa Allah Muhammadan Rasululah sepanjang  3 kilometer yang diusung peserta Parade Tauhid Indonesia, Jakarta, ahad (16/8/2015)

Oleh: Ustadz Abu Muhammad Jibriel

(Arrahmah.com) - Parade Tauhid sudah terlaksana dengan baik,rapi,sopan,tidak mengganggu orang-orang yang sedang mengikuti car free day, tidak ricuh, tidak anarkis bahkan boleh disebut sebagai sukses dan berjaya. Sampai hari ini tidak terdengar kaum Mislimin yang hatinya mulia mencela dan melecehkan, diantaranya ada yang mengacungkan dua jempol, menangis dan terharu. Mereka melambai tangan kanannya mengucapkan selamat kepada yang sedang berparde. Kerinduannya ingin melihat parade yang benar-benar damai dan aman tanpa caci maki dan teriakan, kaum Muslimin bersatu dibawah naungan kalimat Tauhid, hari ini terjawab sudah.

Allahu Akbar walillahilhamd.

Meskipun ada sebagian kecil kaum Muslimin yang memang menolak dan terus berusaha mencari hujjah agar acara tersebut gagal. Ada yang berkata bid'ah dan parade tauhid yang dipimpin oleh Umar dan Hamzah Radhiallahu anhuma dalilnya lemah, dan batil

Ya sudahlah. Acara itu sudah berlalu dan sudah berlangsung damai dan sukses. Ratusan ribu mata manusia sudah melihat dan menyaksikannya.Tentu ada yang tersenyum hati dan mulutnya dan sudah pasti ada yang mencibir dan marah serta membencinya, mau bilang apa.

Sedari awalnya sudah dapat diduga atau diprediksi. Ketika segala kebaikan dan kemuliaan serta kejayaan diraih dan berada ditengah kaum Muslimin pasti semua orang kafir tidak suka bahkan sangat membenci.

Allah Ta'ala berfirman: "Wahai kaum Mukmin,orang-orang kafir dari golongan Yahudi dan Nashrani dan orang-orang musyrik, sangat ingin kalian tidak mendapatkan nasib baik dari Rabb kalian,akan tetapi Allah tetap menurunkan Rahmat Nya kepada hamba Nya yang dikehendaki Nya. Allahlah yang memiliki segala karunia lagi Maha besar Kekuasaan Nya." (QS al Baqarah 2:105)

Pertanyaannya tetap ada, mengapa acara sebesar itu, semeriah itu; seindah itu, seberhasil itu, tidak diliput dan tidak ditayangkan oleh media sekuler?

Inilah jawabannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Wahai kaum Mukmin,janganlah kalian berteman setia dengan orang selain orang beriman. Mereka orang-orang kafir itu tidak pernah memperdulikan penderitaan kalian bahkan mereka sangat suka jika kalian celaka dan bersda dalam.kesulitan. Kebencian orang-orang kepda kalian telah dinyatakan oleh mulut-mulut mereka dan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka jauh lebih kejam.." (QS Ali Imran 118)

Maha benar informasi dari Allah Ta'ala, maka cukuplah tidak usah kita bertanya mengapa dan kenapa? Dan seterusnya bagaimana?

Mari kita kaum Muslimin seluruhnya kumpulkan uang untuk membuat televisi sendiri. Jangan harapkan orang-orang kafir akan meliput kita. Apalagi acara kita berjalan dengan baik dan sukses. Mungkin inilah hikmah untuk kaum Muslimin didorong agar punya satu media penyaiaran televisi besar yang berpihak pada dakwah Islam dan jihad fi sabilillah.

Karena itu Parade Tauhid yang sudah sukses Ahad (16/8/2015), kita jadikan pelajaran dan i'tibar. Baiknya sudah jelas kelihatan umat islam berparade di bawah kalimat tauhid, para tokoh dan ulama bergandeng tangan mengucapkan kalimat tauhid, Allahu Akbar. Dan kekurangannya sudah pasti ada. Berbuatlah yang lebih baik wahai saudaraku Muslim yang belum dan tidak mau bergabung kemarin dan doakan kami yang sudah beramal sesuai dengan kemampuan kami. Sekiranya kalian tetap menyalahkanya...

Semoga Allah merahmati kita semuanya, Allah Maha luas maghfirohnya dan Maha luas pula kasih sayang dan sorga Nya. Semoga kita semua menjadi ahli surga.

Terakhir marilah kita renungkan dan amalkan Firman Allah berikut ini:

"Wahai kaum mukmin, janganlah kalian lemah semangat dalam mengejar kaum kafir. Jika kalian merasakan sakit merekapun merasakan sakit seperti kalian. Kalian mengharapkan pahala dari Allah sedangkan orang-orang kafir sama sekali tidak mengharapkan pahala dari Allah. Allah Maha mengetahui lagi Maha bijaksana dalam menetapkan syariat perang." (Q.S. An Nisa 4:104)

(*/arrahmah.com)

Pejabat Hamas ditahan di bandara Kairo

Posted: 19 Aug 2015 12:00 AM PDT

333910C

KAIRO (Arrahmah.com) - Seorang pejabat Hamas telah ditahan di bandara Kairo saat ia mencoba untuk memasuki Mesir, sumber bandara mengatakan pada Selasa (18/8/2015), sebagaimana dilansir Ma'an.

Hassan Al-Saifi, yang berada di bawah pengawasan Mesir, ditahan pada saat kedatangannya pada Senin (17/8), kata sumber itu, menambahkan dia masih di bandara dan kemungkinan akan dideportasi.

Belum jelas alasan mengapa dia ditahan.

Mesir pekan ini membuka perbatasan Rafah-nya dengan Gaza dan Saifi, jalur yang menghubungkan warga Gaza yang diblokade "Israel" dengan dunia luar, selama empat hari.

Mesir, di bawah pimpinan diktator Abdel Fattah As-Sisi, telah memiliki hubungan yang tegang dengan Hamas.

Hamas terkait dengan mantan presiden Mesir Muhammad Mursi dari gerakan Ikhwanul Muslimin, yang digulingkan Sisi pada 2013 ketika ia menjabat sebagai panglima militer.

Pengadilan Mesir tercatat pernah memasukkan Hamas ke dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris.

(banan/arrahmah.com)