Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

20 polisi boneka Afghanistan tewas saat Mujahidin IIA menyergap pos pemeriksaan di Helmand

Posted: 13 Jun 2015 04:31 PM PDT

Peta Musa Qala di provinsi Helmand. (Foto: BBC)

HELMAND (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) membanjiri pos pemeriksaan polisi di provinsi Helmand, selatan Afghanistan, menewaskan sedikitnya 20 polisi boneka, menurut pernyataan pejabat boneka Afghanistan.

Masih menurut pernyataan mereka, puluhan Mujahid mengambil bagian dalam serangan yang terjadi di distrik Musa Qala.

Namun laporan yang dikeluarkan oleh IIA mengatakan pasukannya telah menewaskan 25 polisi boneka Afghanistan dalam serangan tersebut dan menyita sejumlah besar senjata berat, seperti dilansir BBC pada Sabtu (13/6/2015).

Juru bicara polisi Muhammad Ismail Hotak mengatakan serangan dimulai pada Jum'at (12/6) dan pertempuran berlanjut hingga Sabtu (13/6).

Dia menambahkan bahwa bala bantuan polisi telah dikirim dari distrik lain. Dalam serangan tersebut, puluhan polisi lainnya juga terluka.

Mujahidin IIA meningkatkan serangannya di seluruh negeri dalam beberapa bulan terakhir.

Bulan lalu, serangan Mujahidin di distrik Naw Zad, provinsi Helmand telah menewaskan 19 polisi boneka Afghan. (haninmazaya/arrahmah.com)

Rezim Nushairiyah mengklaim Damaskus aman karena adanya bantuan sekutu

Posted: 13 Jun 2015 04:05 PM PDT

Faisal Mekdad, Wakil Menteri Luar Negeri rezim Nushairiyah. (Foto: Reuters)

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Rezim Nushairiyah Suriah yang dipimpin oleh Bashar Al-Assad mengatakan mereka tengah melalui fase terburuk dalam perang yang memasuki tahun kelima, namun mereka yakin tentaranya dapat memukul balik kemajuan yang dialami Mujahidin di seluruh negeri dengan bantuan sekutu-sekutunya.

Seperti diketahui, rezim pimpinan Assad telah kehilangan banyak wilayah dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters di Damaskus, Wakil Menteri Luar Negeri rezim Nushairiyah Suriah, Faisal Mekdad mengakui kemajuan yang diraih oleh pejuang Suriah.

"Beberapa kemajuan telah terjadi baik kita suka atau tidak," aku Mekdad dalam wawancara selama satu jam di kantornya di Damaskus tengah pada Kamis (11/6/2015), seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (13/6).

Namun dia mengklaim daerah barat Suriah yang menjadi kunci kelangsungan hidup rezim Assad-termasuk ibukota-masih aman. Damaskus tidak rentan, klaimnya.

"Saya pikir Suriah berada di bawah tekanan lebih dari sebelumnya," ujar Mekdad. "Bahkan Damaskus berada di bawah ancaman langsung," lanjutnya.

Dan dalam wawancara tersebut dia mengulangi pernyataan sebelumnya dari Damaskus yang mengklaim bahwa mereka memiliki komunikasi rahasia dengan para pejabat Eropa untuk menargetkan musuh bersama mereka.

Mekdad menyalahkan kemajuan yang dialami oleh Mujahidin karena adanya aliansi baru di kawasan termasuk Arab Saudi, Turki dan Qatar yang menurutnya didukung oleh Barat dan mendukung pejuang Suriah.

"Apa yang membuat kami optimis ada dua hal. Pertama adalah meningkatnya kekuatan dan semangat dari tentara Suriah," klaimnya, yang menambahkan bahwa itu terjadi karena tentara telah mengamankan "persyaratan mendasar" untuk tugas-tugas mereka yang tampaknya mengacu pada peralatan militer.

"Yang kedua adalah dukungan yang kuat yang kami terima dan akan terus kami terima dari sekutu kami, baik Iran ataupun Federasi Rusia atau dari sekutu utama kami 'Hizbullah'," lanjutnya.

"Kami berharap kinerja tentara Suriah akan berbeda dalam beberapa hari ke depan, jika tidak dalam beberapa minggu." (haninmazaya/arrahmah.com)

Ramadhan dijadikan momentum oleh Muslim Kanada untuk berbagi

Posted: 13 Jun 2015 06:06 AM PDT

Kampanye Give 30 di Kanada. (Foto: OnIslam)

TORONTO (Arrahmah.com) - Muslim Kanada telah meluncurkan kampanye di seluruh negeri untuk memberikan makan bagi mereka yang kelaparan selama bulan suci Ramadhan, yang akan dimulai pada Kamis (18/6/2015) di Amerika Utara.

"Tas coklat makan siang Anda selama satu bulan atau uang kopi selama 30 hari," ujar pendiri Give 30, Ziyaad Mia seperti dilansir OnIslam.

"Apa pun itu, itu bisa membuat perbedaan dalam kehidupan mereka yang tidak memiliki makanan yang cukup."

Give 30 dirancang untuk memotivasi Muslim yang berpuasa di bulan Ramadhan untuk menyumbangkan uang yang mereka simpan karena tidak harus membeli makan siang selama satu bulan.

Orang-orang yang tidak berpuasa juga bisa mengambil bagian, ujar Ziyaad Mia. Ia mengungkapkan bahwa sumbangan bisa datang dari orang-orang dari semua agama dan latar belakang.

Didirikan pada tahun 2012, Give 30 telah menjadi kampanye nasional dengan sebelas mitra bank makanan di enam provinsi.

Inisiatif ini telah mengangkat hampir 250.000 USD untuk memerangi kelaparan selama tiga kampanye terakhir.

"Ini adalah gerakan akar rumput yang terjadi di seluruh Kanada," ujar Mia.

Ramadhan berlangsung dari 18 Juni hingga 16 Juli 2015 di Kanada dan di tahun ini kampanye Give 30 diperpanjang hingga 11 September.

Mengalami kesuksesan

Pengacara Toronto dan aktivis sosial mengatakan kampanye Give 30 mengalami kesuksesan karena kesederhanaan ide dan kekuatan media sosial.

"Meskipun kota kami mengalami kemakmuran, namun kelaparan terus menjadi tantangan bagi beberapa tetangga kami," ujar bank makanan Toronto Daily Bread dalam sebuah pernyataan.

"Tahun lalu, Daily Bread menerima lebih dari 700.000 kunjungan klien dan sepertiga dari mereka adalah anak-anak."

"Bersama kita bisa membangun kota yang lebih baik dan masyarakat yang lebih baik di mana setiap orang diberikan martabat, rasa hormat dan kasih sayang," lanjut Daily Bread dalam pernyataannya.

Ramadhan adalah tentang memberi, membangun komunitas dan memahami tantangan kelaparan, ujar Mia.

Give 30 telah aktif berjalan di Toronto, Edmonton, Calgary, Quebec, Mississagua, Ottawa, Vancouver, Winnipeg, Regina dan Kingston.

Islam merupakan agama yang paling cepat berkembang di Kanada, menurut laporan kantor statistik Kanada. Populasi Muslim meningkat 82 persen selama dekade terakhir sekitar 579.000 pada tahun 2011 dan menjadi lebih dari 1 juta pada tahun 2011. (haninmazaya/arrahmah.com)

Mujahidin di Qalamoun Timur membentuk aliansi seperti Jaisyul Fath

Posted: 13 Jun 2015 05:31 AM PDT

Mujahidin Suriah. (Foto: Zaman Alwasl)

QALAMOUN (Arrahmah.com) - Mujahidin Jabhah Nushrah dan tiga faksi lainnya yang beroperasi di Qalamoun Timur telah membentuk aliansi seperti Jaisyul Fath yang aktif di provinsi Idlib, ujar pernyataan aktivis Suriah pada Kamis (11/6/2015) seperti dilansir Zaman Alwasl pada Jum'at (12/6).

Ahrar Syam dan Jaisyul Islam menolak untuk bergabung dengan aliansi sementara Jaysh Tahrir Asy-Syam, Rejal Al-Malahem, Mujahedi Al-Baddiya telah bergabung dengan Jabhah Nushrah.

Jaisyul Fath telah merebut sejumlah wilayah di utara Suriah sejak akhir Maret 2015 termasuk ibukota provinsi Idlib dan kota strategis Jisr Al-Shughur dan Ariha.

Beberapa hari lalu, Mujahidin Jabhah Nushrah dalam pernyataan yang disebarkan secara online menyeru kelompok-kelompok di Ghautah Timur, pinggiran Damaskus untuk membentuk aliansi seperti Jaisyul Fath.

Perang Suriah telah memasuki tahun kelima dan menurut laporan telah lebih dari 230.000 orang tewas serta jutaan lainnya mengungsi. (haninmazaya/arrahmah.com)

Mesir membuka pintu perbatasan Rafah untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir

Posted: 13 Jun 2015 05:17 AM PDT

Warga Palestina yang meminta izin untuk melintasi pintu penyeberangan Rafah. (Foto: Reuters)

RAFAH (Arrahmah.com) - Mesir telah membuka pintu perbatasan Rafah untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir.

Perbatasan Rafah dibuka pada Sabtu (13/6/2015) pagi dan akan beroperasi selama tiga hari, yang memungkinkan warga Palestina melakukan perjalanan di kedua arah.

Maher Abu Sabha, kepala penyeberangan Gaza mengatakan 15.000 orang telah meminta izin untuk keluar, seperti dilaporkan Associated Press.

Hanya pintu Rafah yang menjadi gerbang ke dunia luar bagi warga Gaza yang tidak dikontrol oleh "Israel". Mesir telah menutupnya pada tahun 2007 dan hanya membukanya beberapa kali sejak Hamas merebut kekuasaan di Jalur Gaza.

Penutupan pintu Rafah kian memburuk setelah militer Mesir menggulingkan presiden Muhammad Mursi di tahun 2013.

Mesir membuka penyeberangan Rafah di kedua arah hanya lima hari di tahun ini. Bulan lalu, dibukanya pintu Rafah memungkinkan kembalinya warga Palestina yang terdampar di Mesir. (haninmazaya/arrahmah.com)

Mujahidin Libya membalas: Baab At-Thabruk bebas dari Daulah Baghdadiyah/ISIS

Posted: 13 Jun 2015 04:00 AM PDT

Mujahidin melawan ISIS

DERNA (Arrahmah.com) - Alhamdulillah, Baab At-Thabruk telah dibebaskan Daulah Baghdadiyah atau sebelumnya disebut ISIS. Dengan demikian, Majelis Syura Mujahidin Derna dan sekitarnya menyeru para milisi Daulah untuk bertaubat sebelum mereka ditangkap. Setelah penangkapan, mereka akan diadili di Mahkamah Syariat.

Berikut pernyataan resmi Majelis Syura Mujahidin Derna dan sekitarnya yang diterjemahkan dan dipublikasikan Muqawamah pada Sabtu (12/6/2015).

Majelis Syura Mujahidin Derna dan Sekitarnya
PEMBEBASAN BAAB AT-THABRUK
Jumat 25 Sya'ban 1436 H
12 Juni 2015

Segala puji bagi Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan oleh-Nya di atas segala agama dan cukuplah Allah sebagai saksi.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada dia yang dibangkitkan sebagai rahmat bagi semesta alam, dialah sang pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, serta sebagai saksi atas manusia.

Allah ta'ala berfirman: "Katakanlah (Muhammad), "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira, itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan." (Yunus: 58)

Dengan keutamaan dari Allah, kemudian dengan darah para syuhada kita kemudian dengan pengorbanan penduduk negeri kita.

Akhirnya, kita telah berhasil membebaskan pintu masuk yang menuju kepada salah satu dari perkampungan wilayah Dernah, yang sebelumnya dikuasai oleh Organisasi Khawarij Pimpinan Al-Baghdady, sekaligus membersihkannya dari Khawarij perusak.

Bersamaan dengan seruan kepada kaum Muslimin untuk membantu mujahidin dengan menggunakan senjata dan personal, kami juga berhasil membunuh sebagian komandan perusak dari mereka dan kaburlah sebagian kecil dari mereka yang tersisa, walhamdulillah.

Dengan adanya perkembangan ini, kami umumkan:
Pertama: Pertempuran kami adalah untuk melawan para hakim yang berhukum dengan selain hukum yang diturunkan Allah, tujuan dari peperangan ini tidak lain hanya untuk meninggikan kalimat Islam. Adapun pertempuran kami melawan para khawarij ahli bidah adalah untuk meninggikan kalimat sunnah. Sebagaimana pemenuhan janji yang kami nyatakan terhadap diri dan jiwa kami untuk mengamankan negeri kami dari ancaman musuh yang kejam. Bagi kami mereka semua sama saja, baik dia itu sebagai penolong Haaftar ataupun penolong Al-Bagdadi atau siapapun dia.

Kedua: Setiap yang bertaubat kepada Allah dari kalangan perusak sebelum kami menangkapnya, maka dia akan aman dari diterapkannya keputusan syar'i dan kami penuhi haknya sebagai hamba Allah.

Ketiga: Kami nasihatkan kepada para komandan kelompok khawarij perusak ini, yakni para hudatsaa al asnaan (mereka yang masih "hijau") untuk secepatnya menyerahkan diri mereka dan para anak buah mereka. Untuk kalian, kami akan-dengan izin Allah-membantu kalian dengan membimbing kalian meniti jalan Islam yang lurus.
Keempat: Kami nasihatkan kepada para mujahidin untuk menjauhi perusakan terhadap rumah-rumah para khawarij perusak itu karena didalamnya ada wanita, anak-anak dan orang yang tidak berdosa dan jangan terbawa marah dan dendam karena sebelumnya rumah mereka dirusak, sehingga tindakan mereka itu melanggar hak Allah dan hak-hak orang baik.

Kami memohon kepada Allah untuk melindungi negeri kami dan negeri kaum Muslimin.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan Keluarga beliau, serta para Shahabat beliau semuanya.

Majelis Syura Mujahidin Derna
Jumat 25 Sya'ban 1436 H
12 Juni 2015

(adibahasan/arrahmah.com)

Derita Muslim Ahwaz dari penjajahan Syi'ah Iran

Posted: 13 Jun 2015 03:28 AM PDT

Derita Muslim Ahwaz, digantung Penjajah Syi'ah Iran (Foto: IBKS)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Ternyata kesesatan Syi'ah tidak hanya berdampak kerugian pada pribadi-pribadi penganutnya saja. Dia juga berimbas pada penyiksaan terhadap warga Ahwaz yang mayoritas adalah Ahlussunnah etnis Arab dan terus berlangsung, sebagaimana dikutip Arrahmah dari IBKS, Sabtu (13/6/2015).

Akan tetapi karena media massa tidak berada di tangan Muslimin, maka dunia Islam pun tidak tahu tentang mereka. Menurut Al-Ahwaz, mereka terus berjuang untuk merebut kembali wilayah mereka dari Penjajah Iran yang selama ini merampas kekayaan alam mereka, yaitu minyak, di samping menindas mereka karena perbedaan etnis dan ideologi.

Penjajah Syi'ah Iran adalah etnis Persia yang sejak dulu terkenal sangat membenci bangsa Arab, apalagi yang Ahlussunnah. Oleh karena itu, siapa pun yang mencoba melawan penjajahan itu, riwayatnya akan berakhir di tiang gantungan, atau ditembus timah panas. Dan hal ini sangat sering terjadi.

Ahwaz adalah sebuah wilayah yang jauh lebih luas dari Palestina, sekitar 375.000 Km persegi, dan dihuni oleh 8 juta jiwa. Ia terletak di perbatasan antara Irak dan Iran, dan meliputi Semenanjung Teluk Arab, hingga bila dilihat secara geografis, bentuknya seperti bulan sabit.

Wilayah ini dikenal juga dengan nama Arabistan atau Khuzistan. Bahasa warganya adalah bahasa Arab, dan mereka telah mendiami wilayah tersebut sejak 500 tahun lalu. Awalnya, warga Ahwaz 99% adalah orang keturunan Arab, sedangkan sisanya Persi. Namun kini jumlah mereka mulai berkurang hingga mencapai 95% saja.

Ahwaz adalah daerah penghasil minyak terbesar di Iran, dan nomor tiga di dunia. Akan tetapi, banyak dari warganya hidup dalam kemiskinan yang cukup mengenaskan. Kondisi mereka sangat mirip dengan saudara-saudara kita di Palestina yg dijajah oleh Yahudi sejak tahun 1967.

Bahkan tidak berlebihan bila dikatakan bahwa warga Ahwaz mengalami penindasan yg lebih parah dari Palestina. Mengapa? Sebab mereka dijajah oleh Majusi Iran (Syi'ah) sejak tahun 1925, yakni 42 tahun lebih dulu dari penjajahan Zionis atas Palestina.

Cara Iran membunuh Ahlusunnah

Cara Iran membunuh Ahlusunnah

Nasib warga Ahwaz

Nasib warga Ahwaz

Warga Ahwaz digantung Iran

Warga Ahwaz digantung Iran

Pemuda Ahwaz digantung Syi'ah Iran

Para pemuda Ahwaz digantung Syi'ah Iran

Penggantungan warga Ahwaz

Penggantungan para pemuda Ahwaz

Penggantungan warga Ahwaz sudah terjadi sejak puluhan tahun silam

Penggantungan warga Ahwaz sudah terjadi sejak puluhan tahun silam

Sejarah mencatat, Syi'ah Iran juga menghukum tembak warga Ahwaz

Sejarah mencatat, Syi'ah Iran juga menghukum tembak warga Ahwaz

(adibahasan/arrahmah.com)

Imarah Islam Afghanistan gempur musuh di 3 wilayah, 1 provinsi dibebaskan

Posted: 13 Jun 2015 02:48 AM PDT

Taliban Afghanistan

KAPISA (Arrahmah.com) - Alhamdulillah, sebagian besar wilayah di provinsi Kapisa telah dibersihkan Mujahidin Imarah Islam Aghanistan (IIA) dari kuasa musuh. Selain itu, dalam dalam Operasi Azm kali ini banyak tentara boneka tewas di Provinsi Paktia dan Ghazni. Demikian dilaporkan Zabihullah Mujahid kepada Conflict News, Jum'at (12/6/2015).

Pada Kamis (11/6), Mujahidin IIA berhasil memukul mundur pasukan musuh dari bagian besar wilayah di kabupaten Nijrab, Provinsi Kapisa. Dengan demikian, IIA menguasai wilayah tersebut, sehingga kibaran bendera putih Mujahidin mendominasinya.

Kawasan itu dibersihkan dari musuh setelah 9 hari pertempuran. Sedangkan wilayah yang terdiri atas 160 desa besar dan kecil dengan 15 Masjid jami' dan 10000 kepala keluarga kini sudah aman bersama Mujahidin, saat ini.

Keberhasilan di Kapisa adalah kiprah terbaru Mujahidin IIA dalam serangkaian kampanye pembersihan dan merupakan pukulan telak untuk musuh.

Sementara itu, di Provinsi Paktia, banyak tentara boneka tewas oleh Mujahidin IIA pada Jum'at (12/6). Beberapa dari mereka juga dikabarkan terluka ketika Mujahidin dan musuh bentrok di ibukota provinsi Paktia, sejak Kamis (11/6).

Dalam serangan lain, Operasi Azm juga dilancarkan di distrik Ahmad Khel di provinsi Paktia Kamis pagi (11/6), menyebabkan kerugian mematikan musuh. Pada Kamis malam, 2 polisi tewas dalam ledakan di ibukota provinsi provinsi Paktia.

Di Provinsi Ghazni, Mujahidin IIA menyerang markas besar distrik Waghiz Jum'at pagi (12/6), menewaskan 4 tentara dan melukai beberapa lainnya.

Sebuah laporan dari negara-negara kawasan Shalgar mengatakan bahwa, helikopter AS dibom pada sebuah pos dari Arbaki, meninggalkan selusin tentara Arbaki tewas dan lainnya terluka. Pos itu diyakini telah dihancurkan dengan bom seperti yang diduga ditargetkan oleh Mujahidin.

Secara terpisah, tiga tentara boneka terluka parah dalam ledakan di pinggiran ibukota provinsi Ghazni pada Jumat pagi (12/6). (adibahasan/arrahmah.com)

Arktik alami siang hari 24 jam selama Ramadhan ini, Asosiasi Muslim Swedia ijtihadkan ketentuan

Posted: 13 Jun 2015 01:30 AM PDT

Muslim Arktik berbuka puasa bersama tahun lalu. (Foto: Getty images, AFP)

ARKTIK (Arrahmah.com) - Muslimin di Lingkar Kutub Utara (Arktik) akan menjalani ketentuan shaum yang sangat berbeda pada Ramadhan 1436 Hijriyah. Kali ini, wilayah tersebut akan mengalami siang hari selama 24 jam penuh. Dengan demikian, Ulama Asosiasi Muslim Swedia melakukan ijtihad untuk Ramadhan tahun ini, yang akan dimulai pada 18 Juni, sebagaimana dilaporkan Dailymail, Kamis (11/6/2015).

Tiga hari pasca hari pertama Ramadhan, akan terjadi musim panas di wilayah Kutub Utara. Dampaknya, matahari akan menyinari Arktik selama 24 jam, sehingga perlu ditentukan waktu imsakiyah dan waktu berbuka puasa sesuai ijtihad para Ulama.

"Kami mendapatkan 2 pertanyaan yang sulit, bukan hanya kapan waktu Anda dapat berbuka di utara tetapi juga kapan Anda harus memulai puasa," ujar Muhammad Kharraki, juru bicara Asosiasi Muslim Swedia kepada AFP.

Ia melanjutkan, "Anda seharusnya mulai berpuasa sebelum matahari terbit, saat [sebelum] fajar. Tetapi tidak ada fajar yang nyata pada bulan musim panas di Stockholm."

Pada tahun-tahun sebelumnya, Muslimin di kota-kota kecil sub-Arktik seperti Kiruna telah disarankan untuk berbuka puasa bersamaan dengan waktu orang-orang di selatan. Namun, sebuah pertemuan Imam di Swedia dan Eropa di utara Swedia pada pekan ini merekomendasikan pendekatan baru.

"Sekarang Anda harus menyesuaikan dengan waktu sebelumnya [saat] matahari terakhir benar-benar terbit dan terbenam," jelas Kharraki, menambahkan bahwa rincian pedoman [Ramdhan tahun ini] masih digodok dan nampaknya buka puasa lebih awal di malam hari lebih cocok seperti belahan bumi lainnya.

Ketentuan baru akan diterbitkan oleh Asosiasi pan-Eropa -Dewan Fatwa dan Penelitian Eropa- yang diharapkan akan diterapkan di seluruh benua [Antartika] dan sudah termasuk saran kapan harus beruka puasa jika Muslim mengalami situasi kekurangan makan dan minum sehingga menyebabkan jatuh pingsan.

"Masyarakat dapat mencoba berpuasa selama 19 jam tetapi tidak akan mampu [selama itu]. Itu bukan gagasannya...Jika Anda tidak dapat bertahan maka Anda dapat segera berbuka puasa," pungkas Kharraki. (adibahasan/arrahmah.com)

AQL luncurkan 10 program spesial Ramadhan

Posted: 13 Jun 2015 12:30 AM PDT

ubn

JAKARTA (Arrahmah.com) - Selama bulan suci Ramadhan, Ar-Rahman Qur'anic Learning (AQL) Islamic Center yang dipimpin Ustadz Bachtiar Nasir akan diisi dengan serangkaian kegiatan. Tema program spesial Ramadhan yang digelar AQL tahun ini ialah "Kokohkan Keluarga Indonesia dengan Al-Qur'an".

Ada 10 program spesial Ramadhan 1436 H yang digelar AQL. Di antara sepuluh program tersebut yaitu: Infaq menjemput Lailatul Qadr, Pembagian Ta'jil gratis di 23 titik kemacetan Jabodetabek selama 17 hari (78.200 ta'jil), Ceria bersama 1.436 Yatim dan Dhuafa, Pesantren Kilat (khusus anak-anak, remaja, hingga pasangan suami-istri).

Program spesial lainnya adalah Tadabbur Qur'an (ayat-ayat keluarga, perempuan dambaan Qur'an, Asmaul Husna), Layanan Harian (Sahur, Buka bersama, Tilawah Qur'an, Tahsin/ memperbaiki bacaan Al-Qur'an, Tahfizh/menghafal Al-Qur'an, Pembacaan hadits usai shalat fardhu, Dzikir pagi dan petang, Pembacaan Kitab Tauhid menjelang buka puasa, Shalat Tarawih dan Qiyamullail, serta Tasmi harian).

Selain itu ada pula program Pasar Sembako Murah, Berbagi Mukena (program berbagi Sejuta Mukena untuk Indonesia), Pesantren I'tikaf, dan Layanan Zakat Fitrah.

Saat peluncuran Program Spesial Ramadhan di Sekretariat AQL, Jl. Tebet Utara 1 No. 40, Jakarta Selatan, Jum'at (12/6/2015), Ustadz Bachtiar Nasir menjelaskan alasan "Kokohkan Keluarga Indonesia dengan Al Qur'an" menjadi tema Ramadhan kali ini.

"Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur'an dan momentum penting bagi bangsa Indonesia agar kembali kepada Al-Qur'an. Bangsa yang kokoh dimulai dari keluarga yang kokoh, yaitu keluarga yang menjadikan Al-Qur'an sebagai panduan hidup," jawab Pimpinan AQL Islamic Center ini, sebagaimana dilansir Islampos.

Lebih lanjut Ustadz Bachtiar Nasir mengatakan bahwa persoalan terbesar bangsa ini sesungguhnya dapat diselesaikan jika dimulai dari rumah tangga. Masalah sosial seperti perceraian dan perilaku penyimpangan lainnya, juga terselesaikan jika keluarga kembali pada Al-Qur'an. "Inspirasi inilah yang ingin kita bagi kepada masyarakat," ujarnya.

Ustadz Bachtiar juga menambahkan, "Keluarga sebagai bagian terkecil dari negara menjadi benteng terakhir untuk melindungi anak-anak, dan anggota keluarga lainnya, dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai panduan hidup."

Pimpinan AQL ini mengaku prihatin dengan PHK besar-besaran yang terjadi di sejumlah pabrik dan perusahaan. Di tengah kondisi sulit inilah, kami berupaya untuk menguatkan iman masyarakat, agar tidak frustasi. Ramadhan menjadi penyejuk dan motivasi bagi mereka untuk selalu optimis.

Rangkaian kegiatan selama Ramadhan ini akan diadakan di Islamic Center - Tebet, Mega Mendung, dan Jonggol. Jika tak ada halangan, In syaa Allah, sedang diupayakan pula untuk menggelar Spesial Ramadhan di Gelora Bung Karno (GBK).

(banan/arrahmah.com)