Arrahmah.Com |
- "Israel" membantah tuduhan atas pembunuhan Mustafa Badruddin
- "Hizbullah": Jihadi yang telah membunuh Mustafa Badruddin
- 25 anak Palestina gugur dalam tiga bulan terakhir di tahun 2015 oleh pasukan Zionis
- 19 tewas dan 11 terluka dalam operasi Mujahidin IIA di Wardak
- Kapolda Sumsel : Pelaku penyebaran atribut PKI bisa dihukum mati
- Praktisi hukum: Tindak tegas penyebar stiker PKI
- Stiker lambang PKI marak di Palembang, resahkan warga
- Taufik Ismail: Komunis bantai 120 juta manusia selama berkuasa
- Ternyata FBI benci sistem enkripsi WhatsApp
- Kapolda NTB perintahkan jajarannya cegah paham komunisme
"Israel" membantah tuduhan atas pembunuhan Mustafa Badruddin Posted: 14 May 2016 05:00 PM PDT WASHINGTON (Arrahmah.com) - Amerika Serikat membuat pernyataan mengenai tewasnya komandan besar "Hizbullah", Mustafa Badruddin (Zulfikar) di Damaskus. Menurutnya dalam peristiwa tersebut tidak ada pesawat milik koalisi yang dipimpin oleh Washington, sementara "Israel" pun membantah bertanggungjawab atas pembunuhan itu, mencatat bahwa daftar musuh "Hizbullah" itu panjang, lansir Orient.net (14/5/2016). Jubir gedung putih, Josh Ernst mengatakan bahwa di lokasi kejadian tersebut tidak ada satu pun pesawat AS atau koalisi. Ketua keamanan nasional "Israel", Jacob Amidror menekankan bahwa tidak ada konfirmasi bahwa "Israel" bertanggungjawab atas pembunuhan Badruddin, dia pun menekankan bahwa Tel Aviv tidak berada di belakang pembunuhan tersebut. Koran Haaretz menekankan bahwa kurangnya bukti yang menunjukkan pembunuhan komandan besar "Hizbullah" tersebut. (maheera/arrahmah.com) |
"Hizbullah": Jihadi yang telah membunuh Mustafa Badruddin Posted: 14 May 2016 04:30 PM PDT BEIRUT (Arrahmah.com) - Milisi Syiah asal Libanon yang menamai diri mereka "Hizbullah" menyalahkan Mujahidin Suriah atas pembunuhan komandan seniornya di Suriah beberapa waktu lalu. Gerakan yang mendapat dukungan dari Iran ini telah mengerahkan ribuan pejuang di Suriah di mana Mustafa Badruddin menjadi pemimpin intervensi dalam mendukung rezim Nushairiyah Suriah pimpinan Bashar Asad. "Penyelidikan telah menunjukkan bahwa ledakan yang menargetkan salah satu posisi kami di dekat bandara internasional Damaskus yang menyebabkan 'martirnya' komandan kami, Mustafa Badruddin, disebabkan oleh penembakan artileri yang dilakukan oleh 'takfiri' yang hadir di wilayah itu," ujar pernyataan "Hizbullah" seperti dilansir WB pada Sabtu (14/5/2016). Pernyataan oleh "Hizbullah" tidak menyebutkan nama kelompok tertentu dan sejauh ini belum ada klaim tanggung jawab atas serangan itu. "Hizbullah" telah terlibat pertempuran dengan berbagai faksi yang menentang rezim Asad termasuk Mujahidin Jabhah Nushrah dan ISIS. Sebuah sumber militer rezim Suriah mengatakan kepada AFP bahwa Badruddin berada di sebuah gudang dekat bandara Damaskus ketika ledakan terjadi pada Kamis (12/5) malam. Tidak ada pesawat terdengar sebelum ledakan, lanjut sumber. Dalam laporan awal, "Israel" dituduh telah melancarkan serangan yang mengakibatkan tewasnya Badruddin. Pernyataan oleh "Hizbullah" dikeluarkan pada Sabtu, sehari setelah pemakaman Badruddin di Beirut. "Hasil penyelidikan hanya akan meningkatkan tekad dan kemauan kami untuk mengejar dan memerangi orang-orang 'geng kriminal' sampai mereka dikalahkan," klaim "Hizbullah". Kematian Badruddin telah menimbulkan banyak pertanyaan, yaitu karena daerah di mana ia terbunuh secara teknis berada di bawah kendali tentara rezim Asad sementara milisi "Hizbullah" dan pasukan Iran juga hadir di sana. Posisi pejuang Suriah terdekat berada sekitar 7 kilometer di wilayah Ghautah Timur. Gerakan Syiah Libanon telah memainkan peran utama dalam membantu Iran, pendukung militer dan keuangan rezim Asad, sejak revolusi meletus pada 2011. Ribuan pasukan "Hizbullah" dikirimkan ke Suriah untuk membantu pasukan rezim Asad di medan perang di seluruh wilayah Suriah, terutama yang dekat dengan perbatasan Libanon, dan sejauh ini diyakini ratusan anggota "Hizbullah" telah tewas. (haninmazaya/arrahmah.com) |
25 anak Palestina gugur dalam tiga bulan terakhir di tahun 2015 oleh pasukan Zionis Posted: 14 May 2016 04:00 PM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Dua puluh lima anak Palestina dilaporkan gugur dalam tiga bulan terakhir di tahun 2015 selama gelombang kekerasan di Tepi Barat yang diduduki dan wilayah sekitarnya, jumlah anak yang ditahan juga mencapai angka tertinggi selama tujuh tahun, ujar laporan badan PBB. "Keprihatinan serius muncul mengenai penggunaan kekuatan yang berlebihan, terutama dalam kaitannya dengan insiden di mana anak-anak Palestina ditembak mati oleh pasukan keamanan 'Israel' setelah melakukan atau dicurigai melakukan serangan penusukan," ujar UNICEF dalam sebuah laporan seperti dilansir AFP pada Sabtu (14/5/2016). Dikatakan lebih dari 1.300 anak Palestina terluka selama lonjakan serangan, hampir semua di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki. Dibandingkan dengan jumlah tertinggi selama Oktober-Desember, UNICEF mencatat empat anak Palestina meninggal dunia dan 165 terluka antara Juli-September. UNICEF juga mengungkapkan bahwa pada akhir Desember sekitar 422 anak diculik dan ditahan oleh tentara "Israel". (haninmazaya/arrahmah.com) |
19 tewas dan 11 terluka dalam operasi Mujahidin IIA di Wardak Posted: 14 May 2016 09:17 AM PDT WARDAK (Arrahmah.com) - Serangkaian serangan Mujahidin IIA telah menewaskan setidaknya 14 polisi dan milisi Arbaki dan melukai 10 lainnya di distrik Syed Abad, provinsi Wardak, pada Rabu (11/5/2016), menurut laporan Shahamat. Laporan mengatakan bahwa kemudian pasukan rezim menghujani daerah penduduk dengan senjata berat yang mengakibatkan sejumlah rumah, kebun dan sawah rusak. Dua warga sipil juga terluka akibat tembakan pasukan rezim. Beberapa hari sebelumnya, pasukan musuh menghantam sebuah tenda dengan mortir yang meninggalkan 6 orang termasuk anak-anak dan perempuan terluka. Dalam laporan lain dari Wardak, dua tentara rezim tewas dan seorang terluka di distrik Jalriz. Serangan serupa terjadi di ibukota provinsi Wardak pada hari yang sama, seorang polisi tewas dalam serangan sniper. Dalam serangan terpisah, Mujahidin menyerang tiga pos rezim di distrik Chak di provinsi, menyebabkan kerugian besar pada pasukan rezim. Lebih dari itu, sebuah bom pinggir jalan menghantam sebuah kendaraan pasukan rezim hingga hancur dan menewaskan dua tentara rezim di distrik Jalga pada Selasa malam. (siraaj/arrahmah.com) |
Kapolda Sumsel : Pelaku penyebaran atribut PKI bisa dihukum mati Posted: 13 May 2016 11:00 PM PDT PALEMBANG (Arrahmah.com) - Stiker berlambang palu arit yang merupakan lambang paham terlarang Partai Komunis Indonesia. bertebaran di kota Palembang, Sumatera Selatan. Stiker tersebut berwarna merah dengan gambar palu arit serta kapas dan padi, yang diperkirakan ditempel oleh pihak tertentu sejak Kamis pagi, (12/5/2016).. Stiker tersebut diitempel di tiang-tiang listrik ataupun pepohonan serta halte, pagar seng, pohon, dan gapura di kawasan permukiman penduduk Menanggapi hal tersebut, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Djoko Prastowo, menegaskn bahwa gerakan komunis di dalam undang-undang merupakan aktivitas yang dilarang di Indonesia dan merupakan musuh negara. "Generasi Partai Komunis Indonesia (PKI) sepertinya sudah ada di Sumsel. Namun para pelaku bergerak dengan cara tertutup. Saya menyayangkan kenapa masyarakat hanya diam saat pelaku menyebarkan lambang komunis tersebut," ujar Djoko, sebagaimana dilansir Liputan6.com, Kamis (12/5/2016). Djoko menegaskan, jika pelaku penyebaran atribut palu arit tersebut segera tertangkap, pihaknya akan memberikan ganjaran hukuman yang sangat berat, bahkan hukuman mati. "Penyebaran atribut terlarang tersebut sangat mengganggu keamanan negara dan memprovokasi masyarakat agar terpecah belah," ujar Djoko. (ameera/arrahmah.com) |
Praktisi hukum: Tindak tegas penyebar stiker PKI Posted: 13 May 2016 10:00 PM PDT PALEMBANG (Arramah.com) - Seorang praktisi hukum di Palembang Ramawan SH mengatakan bahwa aparat kepolisian harus menemukan dan menindak tegas pelaku penyebar stiker PKI bergambar palu dan arit di sejumlah kawasan permukiman di penduduk di Palembang beberapa hari terakhir. Menurutnya, penyebaran stiker lambang paham Partai Komunis Indonesia itu meresahkan warga. "Penyebaran stiker bergambar lambang PKI yang meresahkan masyarakat di sejumlah kawasan permukiman penduduk di Palembang beberapa hari terakhir harus dihentikan dan menindaknya secara tegas sesuai dengan ketentuan hukum," kata Ramawan di Palembang, Jumat (13/5/2016), sebagaimana dilansir Antara. Sesuai ketentuan siapapun yang melakukan tindakan yang berpotensi menimbulkan keresahan serta mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) harus diproses secara hukum, tuturnya. Ramawan menilai, penyebaran gambar palu dan arit sebagai upaya generasi PKI untuk bangkit dan kembali menghimpun kekuatan. Maka diperlukan perhatian dan penanganan serius dari aparat kepolisian dan juga TNI karena sudah mengancam keselamatan serta keutuhan bangsa dan negara. Dia juga mengatakan bahwa sejumlah warga Kota Palembang resah karena terdapat stiker bergambar palu dan arit lambang PKI menempal pada tiang listrik, telepon, pohon, dan gapura kawasan permukiman mereka. Penyebaran stiker lambang PKI tidak boleh meluas ke kawasan Provinsi Sumsel lainnya sehingga dapat dicegah sejak dini berkembangnya paham komunis, tandasnya. Sementara itu, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Djoko Prastowo menanggapi keresahan masyarakat atas aksi penempelan stiker bergambar palu dan arit itu, dan berjanji akan melakukan penyelidikan serta menindak tegas siapapun yang terlibat dalam kegiatan yang menimbulkan keresahan serta gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Dia menegaskan bahwa penyebaran gambar, lambang, dan paham komunis yang ditempel pada tiang listrik, gardu listrik, pagar seng, pohon, dan gapura di kawasan permukiman penduduk merupakan pelecehan serta merusak tatanan negara, oleh karena itu tidak boleh dibiarkan berlanjut dan meluas. Dengan ditemukannya stiker bergambar palu dan arit yang ditempel di sejumlah tempat di kawasan permukiman penduduk, menunjukkan generasi PKI sudah mulai bergerak secara tertutup mencoba menyebarkan pahamnya di Sumsel. Dia juga menjelaskan bahwa pergerakan generasi PKI tersebut perlu segera dihentikan. Dengan menurunkan anggota melakukan penyelidikan di sejumlah tempat, pihaknya juga mengharapkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat dengan melaporkan kepada petugas terdekat jika mengetahui adanya seseorang atau sekelompok orang yang menjadi pelaku penempelan stiker palu arit dan penyebar paham komunis, ungkap kapolda. (ameera/arrahmah.com) |
Stiker lambang PKI marak di Palembang, resahkan warga Posted: 13 May 2016 09:15 PM PDT PALEMBANG (Arrahmah.com) - Setelah sebelumnya marak beredar kaus berlambang palu arit di beberapa kota besar, kali ini di Palembang ramai beredar stiker yang menyerupai lambang partai komunis tersebut. Maraknya gambar lambang PKI di jalan utama kota Palembang membuat resah warga. Pasalnya, stiker-stiker lambang PKI itu tidak hanya disebarkan di pinggir jalan, stiker berwarna merah kuning itu juga ditempel di pohon, tiang listrik hingga halte bus. Stiker tersebut berkuran 10x10 cm, ditempel di beberapa kawasan di Palembang, seperti di Kecamatan Plaju, yaitu di Jalan DI Panjaitan, Lorong Family, gardu listrik di depan toko pempek, tiang listrik samping Puskesmas Plaju Ulu. Di Kecamatan Seberang Ulu II sendiri tersebar di Jalan DI Panjaitan dan Jalan Ahmad Yani, di Halte Patra Jaya B, Gapura Gaya Baru, di batang pohon daerah Jalan Jaya , tiang listrik di Jalan Ahmad Yani, Tangga Takat. Lalu di Jalan Sapta Marta, Kecamatan Kalidoni Palembang dan di Jalan Musi Raya Timur, Kecamatan Lebong Siarang, Sako Palembang. Setelah mendapatkan laporan warga terkait penyebaran stiker palu arit ini, personel Koramil 418-08 dan Polresta Palembang langsung turun ke lapangan dan melepaskan satu persatu stiker yang sudah tertempel ini pada Rabu (11/5/2016) sore. Puluhan stiker ini langsung diamankan ke markas Koramil 418-08. PasIntel Kodim 0418 Palembang, Kapten Infantri Suryatin, mengatakan atribut yang tersebar di beberapa lokasi memang bergambar palu arit yang identik dengan lambang partai komunis. "Kami langsung melaporkan ke satuan atas (Kodam II Swj) dan langsung kita ambil, amankan dan laporkan ke satuan atas. Kita diperintahkan komandan juga untuk menyisir dan mengantisipasi adanya stiker tersebut di wilayah teritorial kita," ucap Suryatin sebagaimana dilansir Liputan6.com, Kamis (12/5/2016). Hingga saat ini, pihaknya belum menemukan organisasi Komunis di Palembang. Namun mereka terus berupaya untuk mengungkap siapa dalang di balik pemasangan stiker tersebut. Suryatin juga mengimbau kepada masyarakat, apabila mereka menemukan peredaran stiker, kaus atau atribut apa pun yang berlambang palu arit, segera melaporkan ke pihak yang berwajib. "Unit Intel dan Babinsa di setiap kecamatan juga akan mensosialisasikan hal ini ke masyarakat, agar penyebaran atribut komunis ini tidak ada lagi di Palembang," kata Suryatin. (ameera/arrahmah.com) |
Taufik Ismail: Komunis bantai 120 juta manusia selama berkuasa Posted: 13 May 2016 08:00 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Budayawan dan penyair kondang, Taufiq Ismail, yang selama ini dikenal sebagai tokoh anti-PKI (Partai Komunis Indonesia) mengungkapkan pembataian jutaan orang yang dilakukan komunis saat berkuasa di beberapa negara. "Selama rezim komunis berkuasa di dunia selama 74 tahun, mereka telah membantai sekitar 120 juta manusia," ungkapnya saat memberikan sambutan di acara silaturahim purnawirawan TNI/Polri serta ormas Islam di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Jumat (13/5/2016), sebagaimana dilansir suara-islam. "120 juta manusia dalam waktu 74 tahun, itu artinya setiap hari ideologi komunisme membantai 4500 orang," kata Taufik. Dia juga mengatakan bahwa informasi tersebut baru terungkap setelah dilakukan penelitian oleh enam orang peneliti sejarah. "Kalau kita sampaikan kuantifikasi ini, khususnya kepada anak muda, maka mereka akan berpikir betapa bahayanya ideologi komunis," jelasnya. Dia menilai, gerakan Komunis Gaya Baru (KGB) yang muncul saat ini harus diatasi dengan sekuat tenaga. "Komunis ini harus kita atasi secara habis-habisan," tegasnya. Ia mengaku, ia kerap menangis setiap membaca buku sejarah pembantaian PKI. Selama beberapa kali melakukan pemberontakan, PKI kerap melakukan pembantaian terhadap umat Islam. Namun pada akhirnya, umat bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) bisa bangkit untuk menumpas gerakan PKI. "Tetapi orang-orang KGB sekarang itu selalu menutup-nutupi, mereka selalu mengatakan yang sebaliknya yaitu kekejaman umat Islam dan TNI, padahal sebabnya tidak pernah disebut," tutur Taufik Ismail. (ameera/arrahmah.com) |
Ternyata FBI benci sistem enkripsi WhatsApp Posted: 13 May 2016 07:36 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Federal Bureau of Investigation (FBI) benci dengan sistem enkripsi yang sulit ditembus produk WhatsApp Menurut direktur FBI James Comey, fungsi ini memang aman, tapi di sisi lain bisa menyulitkan petugas hukum untuk melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan percakapan di WhatsApp. "WhatsApp punya lebih dari satu miliar pengguna, yang kebanyakan didominasi oleh orang-orang baik. Tapi di antara miliaran pengguna tersebut ada teroris dan penjahat," kata Comey sebagaimana dibuat The Next Web, lansir cnnindonesia. "Fitur enkripsi akan mempengaruhi kedua golongan tersebut. Mau tidak mau, hal itu akan menjadi penghalang saat ada perintah penyadapan telepon dalam sebuah kasus pidana dan dalam berbagai kasus keamanan nasional," lanjutnya. Fitur enkripsi end-to-end pada aplikasi WhatsApp diperkenalkan pada awal April 2016 lalu. Ini memungkinkan semua percakapan hanya bisa dilihat oleh pengirim dan penerima pesan. "Bahkan WhatsApp pun tidak bisa melihat isi pesan tersebut," tulis penjelasan di blog WhatsApp. WhatsApp juga menjelaskan bahwa mereka tidak menyimpan fail apa pun terkait percakapan. Ini berarti pihak pemerintah pun tidak bisa memaksa WhatsApp untuk membocorkan data percakapan penggunanya. Untuk mewujudkan sistem enkripsi ini WhatsApp tidak sendiri. Mereka bekerjasama dengan perusahaan privat yang dibangun oleh sejumlah hacker ternama, Open Whisper Systems. (azm/arrahmah.com) |
Kapolda NTB perintahkan jajarannya cegah paham komunisme Posted: 13 May 2016 07:09 PM PDT MATARAM (Arrahmah.com) - Kepala Polda NTB, Brigadir Jenderal Polisi Umar Septono, di Mataram, Sabtu (14/5/2016), menjelaskan, perintah yang disampaikan itu meminta seluruh jajarannya untuk mencegah dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait paham komunisme ini. Kini Polda NTB tengah menyusuri penyebaran paham komunisme di provinsi itu.Sebelumnya, Markas Besar Kepolisian Indonesia menyebar telegram rahasia terkait hal ini. "Sesuai dengan dasar negara, komunis itu dilarang. Pemahaman ini yang harus kita sampaikan kepada masyarakat," kata Septono. Salah satu dasarnya adalah Ketetapan MPRS Nomor Tap MPRS XXV/1966, lansir Antara. Tidak hanya melakukan upaya preemtif dan preventif, namun jika ada masyarakat yang menganut atau pun turut terlibat dalam penyebarannya, seluruh anggota diperintahkan untuk mengambil tindakan tegas. "Jika memang ada dugaan yang mengarah pada hal itu, oknumnya harus diamankan," ujarnya. Bahkan, masyarakat juga diimbau jika melihat atribut berlambang palu-arit ini terpasang di tempat umum atau sengaja digunakan warga, dia meminta warga untuk segera melaporkan itu pada polisi. "Kalau ada ditemukan, seperti lambang atau sejenisnya, langsung lapor ke polisi," ucapnya. (azm/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |