Arrahmah.Com |
- Serangan udara Saudi menggempur ibukota Yaman
- Serangkaian serangan bom oleh rezim Nushairiyah membunuh 71 warga sipil di Aleppo
- Ustadz Bachtiar Nasir: Berpolitik untuk tegakkan Islam
- IHH ajak pemerintah dan parlemen Indonesia lihat langsung penderitaan rakyat Suriah
- Dipan dibuat agar anak Rohingya lebih nyaman istirahat
- HTI gelar rapat dan pawai akbar di Jakarta
- Anak yatim ini lelehkan hati Erdogan
- Rentetan operasi AQAP menghadang pemberontak Houtsi di berbagai wilayah Yaman
- Protes anti-Islam di depan Masjid Phoenix diisi lomba gambar Nabi Muhammad, Polisi Arizona siaga satu
- 12 pesantren siap tampung anak anak Rohingya
Serangan udara Saudi menggempur ibukota Yaman Posted: 30 May 2015 04:35 PM PDT SANA'A (Arrahmah.com) - Jet tempur militer koalisi pimpinan Saudi menggempur posisi Syi'ah Houtsi di Sana'a beberapa jam setelah utusan PBB untuk Yaman tiba di ibukota yang dikuasai oleh milisi Syi'ah Houtsi, ujar warga pada Sabtu (30/5/2015). Di antara target serangan adalah rumah dari presiden terguling Ali Abdullah saleh di Sanhan, selatan ibukota. Serangan udara terbaru juga menghantam markas milisi Syi'ah di Sana'a, gudang senjata di Sanhan, serta pangkalan udara Dailami, ujar saksi mata kepada AFP. Serangan lainnya menargetkan posisi milisi Syi'ah di provinsi yang kaya akan minyak di Yaman timur, provinsi Marib dan wilayah barat Hodaidah. Serangan datang beberapa jam setelah utusan khusus PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed terbang ke Sana'a untuk melakukan pembicaraan dengan partai-partai politik. Namun tidak ada laporan mengenai korban atau kerugian yang dialami dalam serangan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Serangkaian serangan bom oleh rezim Nushairiyah membunuh 71 warga sipil di Aleppo Posted: 30 May 2015 04:05 PM PDT ALEPPO (Arrahmah.com) - Serangkaian bom barel yang dijatuhkan oleh rezim Nushairiyah menewaskan sedikitnya 71 warga sipil dan melukai puluhan lainnya di provinsi Aleppo pada Sabtu (30/5/2015), ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), menurut AFP. "Setidaknya 71 warga sipil tewas dan puluhan luka-luka ketika helikopter rezim menjatuhkan bom barel di kota Al-Bab dan pemukiman timur Aleppo," ungkap laporan SOHR. Al-Bab berlokasi sekitar 40 km dari kota Aleppo. Kota ini dikendalikan oleh ISIS, sedangkan wilayah timur ibukota dikendalikan oleh kelompok oposisi lainnya. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Ustadz Bachtiar Nasir: Berpolitik untuk tegakkan Islam Posted: 30 May 2015 03:17 AM PDT KENDARI (Arrahmah.com) - Ada dua poin penting dalam tujuan berpolitik: pertama, untuk menegakkan agama Allah (Islam), kedua untuk melindungi masyarakat dengan seadil-adilnya. Jika kedua hal tersebut tidak terpenuhi, maka gagalah visi-misi politik seorang muslim dalam kiprahnya di dunia politik praktis. Demikian disampaikan Sekjend Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ust. Bachtiar Nasir dalam silaturrahimnya dengan sekitar 300 Kader Relawan Qur'an DPD Wahdah Islamiyah Kendari, Sulawesi Tenggara, di Masjid Abu Bakar ash Shiddiq. Jum'at (29/5/2015) malam. Penegasan Ust. Bachtiar ini diutarakan agar para Kader Relawan Al Qur'an yang kelak akan terjun ke dunia politik praktis, menyadari visi-misinya dalam berpolitik secara Islami. "Jangan sampai terjun ke dunia politik hanya untuk merusak agama Allah dan menzalimi rakyat, serta menyakiti masa pendukungnya sendiri," ujar Pimp. AQL Islamic Center ini. Ust. Bachtiar menyebut contoh pada fenomena yang muncul belakangan ini, yakni pelantunan ayat suci Al Qur'an dengan langgam Jawa di sebuah forum resmi kenegaraan bertajuk "Peringatan Isra & Mi'raj". Menilai fenomena itu, ia tidak akan masuk dalam persoalan fiqih tentang boleh atau tidaknya, karena hal itu masih menimbulkan perdeban di kalangan umat Islam serta sejumlah ulama. "Saya lebih melihatnya, telah terjadi kesalahan niat dalam pembacaan ayat suci Al Qur'an dengan qiraat yang kurang lazim tersebut," ungkap Ust. Bachtiar. Pasalnya, jelas alumnus Ponpes Modern Gontor ini, jika memang niat pembacaannya untuk memuliakan ayat-ayat suci, yang diturunkan kepada manusia yang suci, melalui malaikat yang paling suci, atas perintah dzat yang Maha Suci & Mulia itu, pasti pembacaanya akan mengikuti yang telah dicontohkan Rasulullah. "Jika niatnya benar-benar ingin menghormati Wahyu Allah dalam Kitab Sucinya sendiri, tentu membacakannya tidak dengan cara yang neko-neko, yang hanya melahirkan polemik di kalangan umat seperti sekarang ini," tandas Ust. Bachtiar yang Juga lulusan Islamic University of Madinah. Dia menyayangkan hal yang kurang patut tersebut dilakukan atas gagasan seorang Menteri Agama. "Jangan sampai Menteri Agama malah berpotensi menodai agamanya sendiri. Sehingga jabatan politik yang diembannya malah dapat membuat kerancuan --minimal perdebatan--, dalam penegakkan agama Allah," tutur Ust. Bachtiar. Khusus kepada kader Wahdah Islamiyah Pimpinan Ust. Zaitun M. Rasmin (sesama inisiator MIUMI), Ust. Bachtiar berharap akan lahir kader-kader yang dapat berkiprah sebagai pemimpin yang banyak manfaatnya bagi kepentingan umat. "Sebab saya banyak melihat langsung di lapangan, kader-kader Wahdah Islamiyah sangat berpotensi di tengah umat, dengan jaringan mencapai seratus cabang di seluruh Indonesia," ungkapnya. (azmuttaqin/*/arrahmah.com) |
IHH ajak pemerintah dan parlemen Indonesia lihat langsung penderitaan rakyat Suriah Posted: 30 May 2015 02:46 AM PDT ISTANBUL (Arrahmah.com) - Lembaga kemanusiaan internasional yang berpusat di Istanbul, Turki, mengajak pemerintah Indonesia untuk membantu rakyat Suriah yang saat ini ditindas dan lebih 300.000 jiwa dbantai oleh rezim Basyar Asad. Empat tahun sudah berlalu. Ada sekitar 12,2 juta orang saat ini yang memerlukan bantuan kemanusiaan, termasuk lebih 5 juta anak. Sekitar 9,8 juta orang rawan pangan, dan 11,6 juta jiwa membutuhkan air bersih serta sanitasi. "Kami mengajak pemerintah dan parlemen Indonesia untuk melihat langsung keadaan rakyat Suriah, khususnya yang ada di perbatasan Turki-Suriah, sehingga mengetahui bagaimana kondisi mereka," kata Kepala Biro Internasional IHH, Izzet Sahin, saat menerima kunjungan delegasi Kemanusiaan Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) di Istanbul, Jumat (29/5/2015). IHH yang didukung pemerintah Turki, juga mendapat dukungan dari ratusan NGO dari seratusan negara lainnya. IHH hadir di Palestina, Suriah, Irak, Lebanon, Yordan, Afghanistan, Moro (Filipina), Uighur (Cina), Afrika Tengah, Arakan (Muslim Rohingya), dan masih banyak lagi, dengan misi kemanusiaan. "Karena itu, kami meminta parlemen dan pemerintah Indonesia untuk turut membantu rakyat Suriah yang saat ini sangat memerlukan bantuan. Jangan karena isu ISIS, rakyat Suriah yang sangat membutuhkan bantuan, jadi terabaikan," lanjut Sahin. PBB sendiri telah menetapkan bahwa apa yang terjadi di Suriah adalah krisis kemanusiaan abad ini. Delegasi Forum Indonesia Peduli Syam pada Kamis (28/5) lalu berangkat menuju Istanbul untuk mengikuti serangkaian yang digelar IHH seperti peringatan 5 tahun kebiadaban Zionis menembaki kapal Mavi Marmara Turki saat menjalankan misi kemanusiaan membantu rakyat Gaza, Palestina, dan Court Hearingkasus tersebut di pengadilan Istanbul. Kemudian, bersama IHH, FIPS mengunjungi dan menyerahkan bantuan kepada para pengungsi Suriah di perbatasan Turki-Suriah. FIPS juga bertemu dengan para ulama Syam yang tergabung dalam Majelis Islam Suriah dan Ikatan Ulama Syam yang sementara ini berkantor di Istanbul. Keberangkatan delegasi kemanusiaan FIPS ini dilepas secara resmi oleh Ketua DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah di Gedung Nusantara III Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/5/2015). Menyertai delegasi kemanusiaan FIPS ini adalah Ahmad Michdan (pengacara Muslim), Fahmi Salim (anggota pengurus MUI), Mustafa Nahrawardaya (aktivis Muda Muhammadiyah), Abu Harits (Sekjen FIPS), dan sejumlah relawan serta beberapa jurnalis. (azmuttaqin/*/arrahmah.com) |
Dipan dibuat agar anak Rohingya lebih nyaman istirahat Posted: 30 May 2015 02:09 AM PDT ACEH TIMUR (Arrahmah.com) - Dipan besar dibangun untuk alas tidur pada ruangan-ruangan perempuan dan anak-anak di penampungan pengungsi Muslim Rohingya di Kecamatan Bayeun Aceh Timur (27/5/2015). Ini dimaksudkan untuk kenyamanan anak-anak, khususnya saat beristirahat. Staf Humas Pemda Aceh Timur Arjuna mengatakan sangat prihatin melihat anak-anak yang tidur di lantai, walau sudah diberi tikar dan tilam palembang. "Walau demikian tetap saja lantainya masih lembab, untuk itu kami mengusulkan kepada Hizbut Tahrir Indonesia Kota Langsa untuk dapat membuat sebentuk balai-balai di ruang-ruangan ini, agar anak-anak khususnya tidak lagi tidur di lantai, dan alhamdulillah langsung direspon." ujar Arjuna salah seorang staff Humas Pemda Aceh Timur, lapor HTIPress. Merespon hal itu, Koordinator Posko HTI Peduli Muslim Rohingya Chairu Dalpen juga menjelaskan, pihaknya akan mengusahakan secepat mungkin untuk membuat dipan alas tidur buat perempuan dan anak-anak Rohingya agar tidur mereka bisa lebih layak dan nyaman. "Insya Allah hal itu segera kita buat karena memang mengingat hal itu penting. Dan kita menargetkan pembangunan balai di lima ruangan anak-anak dan perempuan pengungsi muslim Rohingya dapat terselasaikan dalam jangka waktu tiga hari," kata Chairu Dalpen. (azmuttaqin/*/arrahmah.com) |
HTI gelar rapat dan pawai akbar di Jakarta Posted: 30 May 2015 01:15 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu 30 Mei 2015 dipadati peserta Rapat dan Pawai Akbar (RPA) 1436 H. RPA di Jakarta dihadiri sekitar ratusan ribu umat Islam dari berbagai kalangan, seperti : birokrat, politisi, mubalighah, intelektual, praktisi pendidikan dan kesehatan, pengusaha, dan lain-lain. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagai penyelenggara acara RPA yang sebelumnya telah diselenggarakan di 35 kota di Indonesia di sepanjang bulan Rajab, yang bertepatan dengan bulan Mei 2015 ini, mulai dari Aceh hingga Papua. RPA diselenggarakan dengan mengusung tema: "Bersama Umat Tegakkan Khilafah". Acara RPA adalah salah satu bentuk kegiatan yang dihelat untuk semakin memperluas dan memperkuat opini Syariah dan Khilafah ke segala penjuru wilayah di Indonesia, bahkan dunia. Karena tegaknya Khilafah mutlak memerlukan kesadaran umat Islam di berbagai kalangan terutama para intelektual. Islam tidak akan dipaksakan untuk diterapkan. Khilafah tidak akan ditegakkan dengan jalan kekerasan. Syariah dan Khilafah akan tegak dengan kerelaan umat Islam, bahkan dengan kerinduan yang teramat sangat untuk diatur dengan Islam yang rahmatan lil 'alamin. Kita semua tahu, negeri ini tengah dikepung oleh berbagai masalah. Sebagian orang berharap, pada presiden baru yang memiliki popularitas luas di tengah masyarakat, akan bisa menyelesaikan masalah-masalah itu, setidaknya meringankan dampak buruknya terhadap masyarakat. Nyatanya, setelah enam bulan menerima tampuk pemerintahan, berbagai masalah itu bukan teratasi, tetapi semakin meningkat dan meluas. Presiden baru itu membuat kebijakan yang membuat rakyat kian terpuruk. Akibatnya, hidup rakyat semakin susah dan menderita Berbagai persoalan itu adalah buah dari penerapan sistem ekonomi kapitalisme, juga buah penerapan sistem politik demokrasi yang sesungguhnya hanya ilusi. Oleh karena itu, berbagai persoalan yang mendera negeri ini tidak mungkin dapat diselesaikan kecuali dengan menyingkirkan sistem kapitalisme dan sistem demokrasi. Solusinya tidak mungkin bisa didapatkan hanya dengan mengganti rezim, melainkan melalui perubahan sistem dan ide-ide umum tentang kehidupan. Sesungguhnya berbagai masalah ini (liberalisme, sekularisme, individualisme, hedonisme), semuanya adalah akibat dari sikap meninggalkan hukum-hukum syariah dari realita kehidupan individu, masyarakat, dan negara serta akibat dari penerapan undang-undang kufur. Karena itu sistem-sistem Barat dan ide-ide yang tidak islami harus disingkirkan dan kehidupan islami wajib dilanjutkan kembali dengan penerapan hukum-hukum syariah yang lurus melalui kekuasaan, yang eksistensinya telah diwajibkan oleh syariah yaitu, Daulah al-Khilafah. Fakta sejarah yang membentang selama lebih dari 1300 tahun adalah bukti nyata kemampuan Islam untuk memberikan kebaikan untuk manusia, baik Muslim maupun non-Muslim. Kemampuan Islam mewujudkan kesejahteraan untuk masyarakat telah diakui oleh para penulis yang jujur dari kalangan non-Muslim. Will Durant, dalam The Story of Civilization, vol. XIII, menulis: Para khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat dalam sejarah setelah zaman mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan tersebar luas hingga berbagai ilmu, sastra, filsafat dan seni mengalami kemajuan luar biasa, yang menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad. Karena itu, penerapan Islam secara kaffah mengharuskan adanya institusi pelaksananya. Itulah Khilafah. Khilafah adalah satu-satunya sistem pemerintahan Islam, bukan yang lain. Secara syar'i, semua mazhab sepakat akan kewajiban menegakkan Khilafah ini. Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menegakkan hukum syariah dan mengemban dakwah ke seluruh dunia. Dengan Khilafah umat Islam akan dipersatukan dalam satu kepemimpinan dan satu negara, di dalamnya seluruh hukum syariah Islam diterapkan secara kaffah dan dakwah Islam disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Ketika hukum-hukum Allah diterapkan secara sempurna maka Allah SWT akan melimpahkan kebaikan dan keberkahan. Maka dari itu, mari berjuang untuk menegakkan Khilafah. Songsonglah janji Allah SWT dan berita gembira Rasul-Nya saw. akan kembalinya Khilafah di muka bumi. Penuhilah panggilan Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar." (TQS at-Taubah [9]: 119). Laporan Ummu Ghiyas Faris (azm/arrahmah.com) |
Anak yatim ini lelehkan hati Erdogan Posted: 29 May 2015 10:30 PM PDT (Arrahmah.com) - Seorang anak laki-laki yatim piatu di Turki melelehkan hati Erdogan. Ia, yang tidak memiliki orang tua, meminta gurunya untuk membuatkan surat kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan agar hadir pada pertemuan guru dan orang tua, sebagai ayahnya. Sang guru benar-benar menyampaikan surat sesuai permohonan anak itu. Namun ia mengatakan kepada anak tersebut agar tidak tersinggung jika Presiden Erdogan tidak dapat datang, karena ia sangatlah sibuk dan menghadapi banyak perkara. Sungguh hadiah yang mengejutkan. Ternyata Presiden Erdogan tiba di sekolah dan berkata bahwa ia akan ikut dalam pertemuan para ayah itu dan menjadi wali dari anak tersebut. Kebaikan hati Erdogan terhadap anak yatim itu sungguh mengharukan. Inilah pemimpin yang meneladani Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam yang begitu mengasihi siapapun tanpa batasan usia. "Menyelamatkan seorang anak tidak akan mengubah dunia, tetapi dunia berubah selamanya bagi anak ini," ujar Erdogan terenyuh. (adibahasan/aliansir/arrahmah.com) |
Rentetan operasi AQAP menghadang pemberontak Houtsi di berbagai wilayah Yaman Posted: 29 May 2015 09:51 PM PDT SANA'A (Arrahmah.com) - Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) merilis daftar resmi pelaksanakan operasi berturut-turutnya di Yaman dalam minggu ini. Demikian dilaporkan AQAP News, Sabtu (30/5/2015). Pada Rabu (27/5), AQAP berhasil merusak mobil pemimpin pemberontak syiah Houtsi di Al Quraishi. Operasi itu dilakukan pada pukul 9 malam di Rada'a dengan menggunakan bom IED. Esoknya, Kamis (28/5), AQAP mentargetkan posisi Houtsi di penyeberangan As Sa'id di Shabwah dengan meluncurkan meriam B10 pada pukul 3 sore. Selanjutnya, AQAP kembali menargetkan posisis yang sama pada pukul 5 sore, dan langsung mengorbankan pihak musuh. Setelah itu, AQAP juga membidik target yang sama dengan misil GRAD 7. Lalu pada pukul 8 malam, musuh dihantam dengan mortar 120mm. Sedangkan pada Jum'at (29/5), sebuah operasi syahid dilancarkan Mujahidin AQAP pada pukul 12 siang di Masqa', daerah Shuqrah di Provinsi Abyan. 10 orang pemberontak syiah Houtsi tewas seketika. (adibahasan/arrahmah.com) |
Posted: 29 May 2015 09:30 PM PDT PHOENIX (Arrahmah.com) - Polisi Arizona meningkatkan keamanan pada Jum'at (29/5/2015) di dekat sebuah masjid seiring protes di luar gedung yang direncanakan oleh kelompok anti-Islam. Kelompok itu juga mengisi acara protesnya dengan lomba menggambar kartun Nabi Muhammad, seminggu setelah kompetisi serupa di Texas diserang oleh dua orang bersenjata. Demikian Al Jazeera melaporkan pada Sabtu (30/5) Protes itu terjadi, saat shalat Isya sedang berlangsung di Pusat Komunitas Islam Phoenix. Seorang mantan anggota Marine Reserve memimpin protes anti-Islam itu. Sebelumnya, dia telah memposting foto dirinya di Facebook mengenakan T-shirt bertuliskan slogan "Persetan Islam". Karikatur Nabi Muhammad telah menjadi penyulut kekerasan di Eropa dan Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir karena banyak Muslim percaya membuat gambar Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam adalah penistaan agama Islam. Pejabat di masjid tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar langsung. Namun situsnya memiliki serangkaian khotbah shalat Jum'at yang pada tahun lalu salah seorang imamnya mengutuk kelompok-kelompok ekstremis Islam seperti Daesh (IS), al Qaeda dan Boko Haram Nigeria. Departemen kepolisian Phoenix berencana untuk bersiaga di seluruh lingkungan di mana masjid itu terletak, membawa staf dari kesatuan lainnya jika diperlukan, kata juru bicara Sersan Trent Crump. Hal ini disebabkan protes semakin memanas. (Lihat video liputan langsung oleh Fox di atas.) "Terkait kegiatan semacam ini adalah sebuah tantangan yang berhadapan dengan penegakan hukum di seluruh negara," ujarnya. "Berkenaan dengan kelompok pemrotes dan pandangan oposisi bukanlah bagian yang sulit. Tujuan kami dan tantangan sebenarnya adalah untuk mencegah perbuatan yang melanggar hukum yang kemungkinan terjadi akibat kejadian ini," kata Crump. Tindakan pembalasan Serangan serupa digagalkan di luar Dallas pada 3 Mei ketika dua pria bersenjata melepaskan tembakan di luar sebuah pameran kartun Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. Pasangan, yang menghadiri masjid Phoenix melancarkan serangan pada acara itu hari Jum'at, lalu ditembak hingga gugur oleh polisi tanpa membunuh warga sipil lainnya. Penyelenggara protes anti-Islam di Phoenix menggambarkannya sebagai tindakan pembalasan atas serangan di Dallas, pinggiran Garland. "Ini adalah jawaban terhadap serangan baru-baru ini di Texas di mana 2 teroris bersenjata, yang memiliki hubungan dengan ISIS, berusaha jihad," papar penyelenggara dalam sebuah posting Facebook, menggunakan nama singkatan untuk Daesh (IS). Para pejabat AS menyelidiki klaim bahwa orang-orang bersenjata di Texas memiliki hubungan dengan Daesh, yang berbasis di Suriah dan Irak, tetapi tidak pernah membentuk koneksi tegas. Penyelenggara utama protes itu adalah warga, Phoenix bernama Jon Ritzheimer, menegaskan bahwa, kontes menggambar Muhammad adalah "untuk mengekspos warna sejati Islam." "Benar Islam adalah terorisme. Ya, orang-orang yang keluar melakukan kekejaman ini dan hal-hal, mereka mengikuti buku seperti itu ditulis," kata Ritzheimer kepada CNN. Ritzheimer adalah seorang sersan staf di Marine Reserve dan ditempatkan ke Irak dua kali, pada tahun 2005 dan 2008, jelas seorang Korps Marinir kepada Reuters. Polisi Juru bicara Crump mengatakan beberapa pengunjuk rasa akan menjadi pendukung pro-gun. Lainnya akan menyatakan hak untuk kebebasan berbicara dan kebebasan beragama, katanya. Walikota Phoenix, Greg Stanton, mengatakan kepada CNN ia percaya acara protes Jum'at itu bukan ide yang baik. "Saya berharap itu tidak terjadi di lokasi ini, di kota saya, tapi sebagai walikota saya bisa menyeimbangkan tanggung jawab saya kepada orang-orang dari kota ini," katanya. Penyelenggara protes anti-Islam ini tidak bisa dihubungi untuk segera memberikan komentar . Masjid Phoenix adalah bekas gereja di dekat bandara internasional kota yang dapat menampung sekitar 600 jamaa'h. (adibahasan/arrahmah.com) |
12 pesantren siap tampung anak anak Rohingya Posted: 29 May 2015 06:04 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin menyatakan bahwa sudah ada 12 pesantren di Indonesia yang siap menampung anak-anak pengungsi Rohingya Arakan. Hal itu diutarakan di hadapan ulama dan tokoh umat Islam di kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (28/5/2015). Kata Lukman juga dalam rapat terbatas para menteri, telah disepakati untuk menyantuni pengungsi Rohingya selama setahun. Saat ini imigran di Kuala Langsa sebanyak 683 orang yang terbagi menjadi dua, yakni dari muslim Rohingya dan Bangladesh. Pemerintah akan memulangkan pengungsi Bangladesh dan untuk muslim Rohingya akan ditampung dalam jangka waktu satu tahun kedepan. Menyikapi pernyataan pemerintah untuk menampung pengungsi Rohingya selama setahun ke depan, Hidayatullah mengambil peran untuk terlibat langsung dalam penanganan pengungsi Rohingya tersebut. Hidayatullah yang memiliki ratusan pesantren dan PPAS (Pusat Pendidikan Anak Sholeh) yang tersebar di seluruh Indonesia siap untuk menampung anak-anak pengungsi Rohingya usia sekolah. Menurut Wahyu Rahman, Ketua Departemen Sosial PP. Hidayatullah mengungkapkan bahwa Hidayatullah memiliki ratusan pesantren di Indonesia yang siap menampung anak-anak Rohingya usia sekolah dari SD hingga perguruan tinggi. "Insya Allah ratusan pesantren dan PPAS Hidayatullah yang tersebar di seluruh Indonesia siap untuk menampung anak-anak Rohingya usia sekolah," ujar Wahyu Rahman. Hidayatullah akan sinergi dengan lembaga zakat BMH untuk dapat memberikan biaya anak-anak pengungsi Rohingya tersebut selama di pesantren Hidayatullah. "Kami akan sinergi dengan BMH untuk membiayai anak-anak Rohingya selama di pesantren Hidayatullah," ungkap Wahyu. Saat ini kondisi pengungsi sudah lebih baik. Kebutuhan logistik sudah sangat banyak bahkan berlebih. Hal itu disampaikan Rahmat Efendi, Koordinator Lapangan Tim Kemanusiaan BMH. Menurut Rahmat bahwa dalam penanganan saudara kita dari Rohingya untuk saat ini sudah bukan lagi kebutuhan logistik, namun sudah melangkah pada penanganan jangka panjangnya. "Kita akan sinergi dengan Pesantren Hidayatullah untuk menampung anak-anak Rohingya usia sekolah dan akan kita biayai selama mereka berada di pesantren," ujar Rahmat. WHC Muslim Rohingya yang saat ini berada di Aceh terus menuai empati. Mereka terombang ambing di laut selama dua bulan sepuluh hari sebelum ditolong oleh nelayan Aceh. Saat ini masih ada sekitar 4000 orang yang terkatung katung di laut dan kemungkinan juga akan menuju Indonesia. Lembaga kemanusiaan WHC rencananya akan menyalurkan bantuan langsung ke Aceh pada 7 Juni 2015. Adapun laporan infaq dan shadaqah WHC peduli Rohingya #CareRohingya tangal 28 Mei 2015 menyebutkan total saldo Rp.87.363.546 "Alhamdulillah, semoga infaq shadaqah yang telah disampaikan melalui kami berbarakah dan dilipatgandakan pahalanya, Allahumma aamiin," tulis laporan WHC. Karena sudah mencukupi WHC juga telah menutup bantuan dalam bentuk pakaian layak pakai. (azmuttaqin/*/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |