Arrahmah.Com |
- Mujahidin Ahrar asy-Syam berhasil membunuh lebih dari 70 tentara musuh di Zabadani
- Mesir meminta peralatan militer modern kepada Perancis
- Fasis Inggris bersatu melawan Islam
- Gebrakan: Raja Salman bersihkan kerajaan, dekati IM
- Intimidasi acara Bogor tolak Syiah, MUI: Tidak perlu takut, mereka jual kita beli
- Acara Bogor tolak Syiah diintimidasi preman
- Hamas: Mesir bukan lagi mediator Israel - Palestina
- Salut, gitaris dan drummer Pure Saturday mundur demi mendalami agama Islam
- Felix Siauw menyoal selfie
- Bocah Palestina berusia 9 tahun meninggal setelah Mesir dan "Israel" menolak membuka perbatasan Rafah
Mujahidin Ahrar asy-Syam berhasil membunuh lebih dari 70 tentara musuh di Zabadani Posted: 01 Feb 2015 03:28 PM PST ZABADANI (Arrahmah.com) - Kelompok Mujahidin Ahrar asy-Syam telah berhasil menggagalkan serangan pasukan Nushairiyah di pos pemeriksaan Dhour Wardeh di kota yang dikuasai oleh pejuang Suriah, Zabadani. Dalam pernyataan yang dirilis secara online pada Ahad (1/2/2015), Ahrar asy-Syam mengatakan bahwa mereka telah berhasil membunuh 50 pasukan rezim Syi'ah Nushairiyah. Sehari sebelumnya, Ahrar asy-Syam juga berhasil menewaskan 23 tentara musuh selama pertempuran di Dhour Wardeh, pos pemeriksaan strategis yang terletak di wilayah pegunungan yang menghadap perbatasan Libanon, lansir Zaman Alwasl Kota Zabadani dan desa-desa di sekitarnya telah menyaksikan pertempuran sporadis baru-baru ini. Medan pertempuran tidak terlalu aktif sepanjang waktu karena lokasi geografis di mana pejuang Suriah dikelilingi oleh pasukan rezim Syi'ah dan militan Syi'ah asal Libanon yang menguasai Lembah Bekaa dan semua perbatasan Suriah-Libanon. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Mesir meminta peralatan militer modern kepada Perancis Posted: 01 Feb 2015 03:05 PM PST KAIRO (Arrahmah.com) - Abdel Fattah al-Sisi, pemimpin junta militer Mesir, mengatakan bahwa dia telah meminta Perancis untuk memberikan peralatan militer modern. Ia mengklaim telah menetapkan tiga kondisi untuk kesepakatan tersebut, menurut laporan Al Masry al youm seperti dilansir Al Arabiya pada Ahad (1/2/2015). Dalam pembicaraan dengan anggota parlemen pada Ahad (1/2), Sisi mengatakan perjanjian tersebut harus dengan biaya rendah, cepat dan dilengkapi dengan fasilitas pinjaman yang nyaman. Dia menambahkan bahwa komite Mesir telah melakukan perjalanan ke Paris untuk menindaklanjuti kesepakatan. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Fasis Inggris bersatu melawan Islam Posted: 01 Feb 2015 04:55 AM PST LONDON (Arrahmah.com) - Sentimen anti-Islam semakin meningkat di Inggris menyusul serangan Charlie Hebdo yang terjadi bulan lalu di Perancis saat faksi sayap kanan Inggris bersatu untuk melawan Muslim, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Ahad (1/2/2015). Dengan dibentukan kelompok baru PEGIDA Inggris yang sedang memasang iklan untuk mencari seorang juru bicara, English Defence League (EDL) dan Britain First - kelompok fasis Islamofobia yang paling mapan dan aktif di Inggris berusaha untuk meningkatkan kampanye mereka untuk melawan ummat Islam yang tinggal di Inggris. Bradley Doak hanyalah salah satu dari banyak fanatik EDL yang secara terbuka menyuarakan kebencian mereka terhadap Islam dan berencana untuk melakukan perjalanan ke Dudley, wilayah yang memiliki Muslim minoritas, untuk bergabung dalam pawai bersama kelompok fasis Inggris. Acara ini telah dipromosikan melalui media sosial dan situs web resmi EDL dan pawai ini fokus untuk memprotes sebuah masjid yang direncanakan akan dibangun di Dudley. Pemimpin Dewan Dudley, Anggota Dewan Pete Lowe, mengatakan dalam sebuah pernyataan di situs dewan bahwa tidak ada kekuatan hukum yang tersedia untuk melarang demo itu. "Kami dengan jelas sebagai masyarakat dan sebagai seorang anggota dewan mengatakan bahwa EDL tidak diterima di Dudley, tetapi tidak ada kekuatan hukum yang tersedia untuk menghentikan protes demokrasi tetap ini," kata Lowe. Demontrasi EDL tidak hanya mengajak aktivis "divisi" liga itu tetapi juga anggota-anggota pembenci Islam dari Liga Pertahanan Polandia, Belgia dan Skotlandia serta Britain First, yang digambarkan oleh para kritikus sebagai "skuad fasis" serta organisasi yang baru-baru ini didirikan yang meniru gerakan anti-Islam yang telah dengan cepat memperoleh dukungan baru-baru ini di Jerman yaitu PEGIDA Inggris. Beberapa anggota Partai Nasionalis Inggris dan Partai Kemerdekaan Inggris juga mendukung demonstrasi ini. Pawai anti-fasis yang diselenggarakan oleh United Against Fascism juga akan mengambil tempat dengan jarak beberapa blok jauhnya dari para demonstran fasis EDL. Anggota Dewan Dudley telah mengakui bahwa demonstrasi ini akan sedikit mengganggu kelancaran akitivitas warga di Dudley. Anggota Dewan Lowe mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan polisi untuk meminimalkan dampak dari pawai ini terhadap aktivitas bisnis di kota tersebut. (ameera/arrahmah.com) |
Gebrakan: Raja Salman bersihkan kerajaan, dekati IM Posted: 01 Feb 2015 01:04 AM PST JAKARTA (Arrahmah.com)- Semoga angin baru kebangkitan Islam terjadi melalui gebrakan Raja Salman yang melakukan pembersihan loyalis Raja Abdullah. Kini ia dikabarkan mendekati Ikhwanul Muslimin (IM), sebagaimana analisis Hashmi Bachtiar, alumni Universitas Al-Azhar dan mahasiswa postgraduate Hubungan Internasional di Lille-Perancis yang diterima redaksi Arrahmah.com, Ahad (1/2/2015). Raja Salman bin Abdul Aziz sebagai nakhoda baru kerajaan Saudi Arabia terus melanjutkan 'kudeta' di tubuh kerajaan lumbung minyak tersebut. Sebelumnya, pasca dibai'at menjadi raja menggantikan saudara tirinya Abdullah bin Abdul Aziz, Raja Salman langsung bergerak cepat dengan memilih Muhammad bin Nayef sebagai wakil putra mahkota dan memecat Khalid Al-Tuwaijri yang menjabat kepala dewan kerajaan. Baru-baru ini Raja Salman kembali mengambil kebijakan yang membuat dirinya semakin menjadi sorotan. Raja Salman mengganti Gubernur Makkah dan melakukan perombakan besar-besaran dalam kaninet kerajaan, mungkin ini perombakan terbesar yang pernah terjadi di kerajaan Saudi Arabia. Setidaknya Raja Salman mengeluarkan 34 keputusan raja yang salah satunya pergantian kabinet. Perombakan kabinet tersebut sangat jelas tujuannya yaitu membersihkan loyalis Raja Abdullah dan menggantinya dengan sosok yang dipercaya oleh Raja Salman. Sebut saja menteri pertahanan yang baru, sekarang dijabat oleh Muhammad bin Salman yang merupakan anaknya sendiri. Kemudian menteri dalam negeri, dijabat oleh Muhammad bin Nayef bin Abdul Aziz, yang sebelumnya dipilih menjadi wakil putra mahkota. Keputusan lainnya adalah memberi ampunan kepada tahanan politik, yang merupakan pantangan dalam kerajaan. Selama ini Saudi Arabia selalu menempatkan oposisi kerajaan sebagai musuh berbahaya, tetapi Raja Salman malah memberi ampunan, semakin membuat penasaran kemana arah politik raja baru tersebut. Sebenarnya membaca arah politik Raja Salman tidaklah terlalu sulit. Dengan kebijakannya akhir-akhir ini sudah terlihat, baik itu arah politik dalam negeri maupun kawasan dan internasional. Dari komposisi kabinet yang baru dipilih dan orang-orang terdekat raja Salman juga bisa dikuak, kemana kapal kerajaan tersebut akan berlayar. Di dalam kerajaan, Raja Salman dibantu oleh dua orang terdekatnya dalam melakukan operasi pembersihan loyalis Abdullah. Pertama adalah Muhammad bin Nayef yang dipilih sebagai wakil putra mahkota. Muhammad bin Nayef selama ini dikenal dekat dengan petinggi Turki dan mempunyai sejarah buruk dengan Khalifa bin Zayed presiden Uni Emirat Arab. Mungkin inilah alasan mengapa Erdogan menunda lawatannya ke Somalia dan memilih terbang ke Riyadh ikut prosesi pemakaman Abdullah. Sedangkan Bin Zayed presiden Uni Emirat Arab memilih tidak hadir dengan alasan tidak jelas. Sosok kedua adalah Muhammad bin Salman. Tidak tanggung-tanggung, Muhammad bin Salman diberi tiga jabatan penting sekaligus, yaitu sebagai menteri pertahanan, kepala dewan kerajaan dan kepala urusan ekonomi dan pembangunan. Dua sosok inilah yang membantu pembersihan loyalis Abdullah ditubuh kerajaan. Untuk Raja Salman sendiri, dirinya dikenal dekat dengan Tamim bin Hamed, amir kerajaan Qatar. Raja Salman dikenal sudah lama memiliki hubungan baik dengan kerajaan Qatar. Terlihat ketika kudeta di Mesir terhadap Muhammad Mursi, Raja Salman bersama Qatar menentang aksi kudeta tersebut, namun Raja Salman tidak bisa berbuat banyak terbentur oleh Raja Abdullah yang waktu itu salah seorang pendukung kudeta. Sosok Raja Salman sangat dibenci Uni Emirat Arab, konon issue kesehatan Raja Salman bermasalah bermula dari negara tersebut. Raja Salman sangat paham posisinya saat ini, kemungkinan buruk bisa saja terjadi terhadap pemerintahannya. Bagi loyalis Abdullah di istana, yang dilakukan Raja Salman bukanlah reformasi, tetapi kudeta yang tentu menimbulkan badai di internal kerajaan. Apalagi mengingat yang memusuhinya bukan saja dari internal kerajaan, tetapi juga dari kawasan dan internasional. Setidaknya saat ini Raja Salman memiliki tiga musuh berbahaya. Yang pertama adalah Khalid Tawajiri, mantan kepala dewan kerajaan. Kedua Bendar bin Sulthan, mantan kepala kemanan nasional dan ketiga Khalifah bin Zayed presiden Uni Emirat Arab. Tiga nama tersebut jauh sebelum Abdullah wafat sudah menyusun strategi agar Raja Salman tidak naik tahta, namun sayang sebelum misi selesai, Abdullah wafat. Rencana tinggal rencana Raja Salman tetap naik tahta. Maka wajar Raja Salman bergerak cepat membersihkan istana sebelum melakukan manuver politik lebih jauh. Contoh sikap Saudi Arabia terjadap kasus kudeta di Mesir dan kasus Palestina. Belum lagi konspirasi Barat yang harus dihadapi Raja Salman, jika dirinya melakukan langkah politik yang membahayakan Barat yang sejak lama menjadi 'tamu istimewa' di Saudi Arabia. Mendekat IM Kedekatan Raja Salman dengan kelompok Ikhwanul Muslimin (IM) juga menjadi catatan penting dalam membaca arah politik Raja Salman. Rasyid Al-Ghanusy adalah tokoh Ikhwanul Muslimin yang turut hadir dalam prosesi pemakaman Abdullah bersama Erdogan. Ini tentu tanda bahwa Raja Salman membuka pintu pembicaraan dengan kelompok tersebut, namun banyak kalangan memperkirakan sebenarnya mereka sudah memiliki hubungan dekat. Beberapa media menurunkan berita bahwa Saudi Arabia waktu pemerintahan Abdullah meminta PM Inggris David Cameron melakukan penyelidikan terhadap pemimpin Ikhwanul Muslimin yang bermukim di sana dengan tuduhan teroris. David Cameron menyanggupi permintaan Abdullah sebagai sahabat. Namun setelah penyelidikan dilakukan, Inggris tidak menemukan tudahan tersebut, tetapi Inggris belum melaporkan hasil penyelidikan tersebut takut Abdullah kecewa. Mungkin saat ini waktu yang tepat bagi Inggris untuk melaporkan hasil penyelidikan tersebut kepada pemerintah Saudi Arabia, lapor pejabat tinggi kementrian luar negeri Inggris. Politik Mesir Kurang lengkap berbicara timur tengah tanpa membahas Mesir. Berita teranyar Raja Salman telah memecat Dubes Saudi Arabia untuk Mesir, Ahmad bin Abdul Aziz Qattan. Dubes Qattan dikenal sebagai kurir kerajaan Saudi Arabia untuk pemerintah kudeta Abdel Fattah As-sisi. Pemecatan tersebut signal dari Raja Salman bahwa politik Saudi Arabia akan berubah terhadap Mesir. Bisa jadi Raja Salman menghentikan bantuan untuk Mesir, atau masih memberikan bantuan tapi dengan syarat yang harus dipenuhi Mesir. Syaratnya apa? Mungkin kesepakatan poros baru nanti Ankara-Riyadh-Doha yang bisa menjawab. Sepak terjang Raja Salman ini tentu mendapat dukungan kuat dari rakyat Saudi Arabia, bahkan muslim internasional yang melihat selama ini Saudi Arabia seperti raksasa ompong, makanpun harus disuapkan bubur oleh Amerika. Raja Salman diharapkan menjadi penerus raja Fahd yang mementingkan negaranya dan umat muslim dari pada Barat. Mungkin benar yang dilakukan Salman adalah kudeta, kudeta terhadap kepentingan Barat, kudeta yang didukung Rakyat Saudi Arabia. (adibahasan/arrahmah.com) |
Intimidasi acara Bogor tolak Syiah, MUI: Tidak perlu takut, mereka jual kita beli Posted: 01 Feb 2015 12:00 AM PST BOGOR (Arrahmah.com) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor bidang aliran sesat Ustaz Wilyudin Dhani menyesalkan adanya sekelompok orang tak dikenal yang mengintimidasi panitia acara tabligh akbar menolak Syiah di Sentul Bogor. "Sikap kita umat Islam jelas, intimidasi dalam bentuk apapun harus kita hadapi. Prinsipnya mereka jual kita beli, kita tidak perlu takut dengan aliran sesat. Dan para ulama juga harus tegas dalam soal akidah ini," ujar Ustadz Dhani kepada Suara Islam Online, Sabtu (31/1/2014). Ustadz Dhani juga menyesalkan sikap aparat keamanan yang tidak tegas. "Kenapa DKM yang mengagalkan acara? Harusnya acara tetap berlangsung dan aparat yang mendukung keamanannya, mestinya begitu, karena Syiah inikan membahayakan dari sisi akidah maupun kesatuan bangsa," tegasnya. Selain itu dirinya juga berharap kedepannya, setiap kegiatan apalagi soal aliran sesat panitia harus banyak koordinasi dengan aparat dan berbagai komponen umat Islam agar tidak mudah diganggu oleh pihak lain. Telah diwartakan, Dewan Keluarga Masjid (DKM) Assa'adah Sentul Bogor terpaksa membatalkan acara tabligh akbar 'Umat Islam bersatu menolak Syiah' yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Hal tersebut dilakukan akibat adanya intimidasi puluhan orang yang mengaku dari Forum Betawi Rempug (FBR) kepada pihak DKM. (azm/arrahmah.com) |
Acara Bogor tolak Syiah diintimidasi preman Posted: 31 Jan 2015 11:15 PM PST BOGOR (Arrahmah.com) - Dakwah Islam untuk menjelaskan kepada umat tentang sesat dan bahayanya Syiah kembali mendapati intimidasi. Kali ini intimidasi datang dari 50 orang yang mengaku dari Forum Betawi Rempug kepada pengurus masjid Assa'adah Sentul Bogor. Untuk menjaga ketertiban di lingkungan sekitar, akhirnya Dewan Keluarga Masjid (DKM) Assa'adah Sentul Bogor memutuskan untuk membatalkan acara tabligh akbar tentang Syiah yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Hal tersebut dilakukan akibat adanya intimidasi sekelompok orang kepada pihak DKM. "Persiapan tabligh akbar 'Umat Islam bersatu menolak Syiah' sudah dilakukan sejak 2 bulan lalu, spanduk pamplet undangan sudah kita buat dan disebarkan," ujar Ustadz Anang salah satu DKM Assa'adah saat berbicara didepan jamaah masjid Al Falah Yasmin Bogor, Sabtu malam (31/1/2015), dikutip dari Suara-Islam.com. Namun menjelang acara, datang sekelompok orang tak dikenal yang hendak menggagalkan acara tersebut. "Jumat malam (30/1/2015) sekitar pukul setengah 11 ada sekitar 50 orang yang mengaku dari Forum Betawi Rempug (FBR) mendatangi kita DKM Assa'adah. Kita terima mereka baik-baik untuk berdialog di masjid," kata Ustadz Anang. "Namun mereka datang seperti "preman-preman suruhan", mereka mengintimidasi kami dengan bahasa preman jalanan. Ada diantara mereka pria keturunan arab yang mengaku habib, ia terindikasi Syiah karena pria yang mengaku habib itu selalu menepuk-nepuk dada, yang kita tahu bahwa ritual Syiah seperti itu. Kita juga menilai mereka ini oknum-oknum yang mengaku FBR yang'dibayar Syiah," tambahnya. Dijelaskannya, sekelompok orang tersebut mendesak acara dibatalkan. "Mereka berteriak-teriak dengan keras. Khawatir mengganggu warga karena sudah malam akhirnya kita sepakat untuk colling down. Dan kebetulan di keamanan komplek juga ada anggota Babinsa, Polsek Cibinong, dan Polres Bogor," ungkap Ustadz Anang. "Kita diminta oleh orang-orang itu untuk membuat surat pernyataan membatalkan acara, akhirnya setelah berkoordinasi kita buat surat itu lalu mereka pergi," jelasnya. Menurut Ustadz Anang, setelah banyaknya dukungan kepada panitia dan koordinasi dengan banyak pihak, acara anti Syiah akan tetap dilaksanakan namun tempatnya diganti ke lokasi lain. (azm/arrahmah.com) |
Hamas: Mesir bukan lagi mediator Israel - Palestina Posted: 31 Jan 2015 10:00 PM PST GAZA (Arrahmah.com) - sebuah sumber yang dekat dengan sayap bersenjata Hamas , Brigade Al-Qassam, mengisyaratkan pada Sabtu (31/1) bahwa kelompok itu tidak lagi menerima Kairo sebagai mediator antara Hamas dan "Israel", setelah pengadilan Mesir melarang sayap bersenjata Hamas dan memasukkanya kedalam daftar organisasi teroris. "Setelah keputusan pengadilan itu Mesir tidak lagi menjadi mediator antara Palestina-Israel," kata sumber itu kepada Reuters. Kairo telah memainkan peran penting dalam menengahi gencatan senjata antara "Israel" dan Hamas dalam agresi brutal "Israel" muslim panas lalu. Pelarangan itu merupakan buntut dari penyerangan terhadap militer Mesir di Sinai yang menewaskan puluhan tentara. Para pejabat Mesir menuding bahwa senjata telah diselundupkan dari Jalur Gaza ke Mesir. Senjata-senjata itu dituding jatuh ke tangan kelompok-kelompok pejuang yang bertempur menggulingkan pemerintahan Kairo, yang dukungan Barat dan Amerika Serikat. Para pejuang yang berpangkalan di Sinai, Mesir, yang berbatasan dengan Gaza, dituding membunuh ratusan personel polisi dan tentara rezim Mesir sejak lengsernya Mursi. Gejolak pun kemudian meluas ke bagian-bagian lain di Mesir yang merupakan negara Arab paling padat penduduknya. (ameera/arrahmah.com) |
Salut, gitaris dan drummer Pure Saturday mundur demi mendalami agama Islam Posted: 31 Jan 2015 09:27 PM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Dedengkot band indie asal Bandung, Pure Sturday, baru saja ditinggal oleh gitaris dan drummernya – Aditya Ardinugraha (Adi) dan Yudistira Ardinugraha (Udi) – karena alasan ingin fokus mendalami agama Islam. "Masih shock, begitu mendadak," jelasnya singkat, dilansir Rolling Stone (30/1/2014) "Anak-anak Pure Saturday sedang ngobrol-ngobrol waktu itu, baru saja beres main. Tiba-tiba Adi dan Udi mengeluarkan statement, mau resign. Kami benar-benar kaget. Nggak ada curhat dulu atau semacamnya, tapi langsung pengumuman keluar. Keputusan mereka sudah positif, tidak bisa diganggu-gugat. Mau bagaimana lagi? Ini urusan prinsip, urusan kepercayaan," terang Budi. Adi dan Udi sebenarnya sudah cukup lama mempelajari agama namun baru mulai intens pada akhir 2014 lalu. Namun Budi tidak menyangka kalau akhirnya membuat keduanya sampai meninggalkan band dan memutuskan untuk tidak memainkan musik lagi. Ia menyatakan, "Kami tahu kalau mereka sedang mendalami agama Islam, tapi nggak tahu kalau ternyata sampai nggak bisa bermusik, baru ngomong saat pengumuman keluar itu. Bingung, kaget, kecewa; campur aduk." Adi dan Udi sebenarnya merupakan salah dua pendiri Pure Saturday pada tahun 1994, bersama eks-vokalis Suar Nasution, gitaris Arief Hamdani dan bassist Ade Purnama. Kabar mengejutkan datang dari salah satu veteran grup musik independen asal Bandung, Pure Saturday. Dua personel mereka—saudara kembar Aditya Ardinugraha (gitaris) dan Yudistira Ardinugraha (drummer)—menyatakan mundur dari band. Budi bercerita bahwa Adi dan Udi, panggilan akrab si kembar, menyatakan keinginannya untuk keluar dari Pure Saturday secara mendadak pada hari Minggu (25/1) lalu tepat setelah merampungkan tugas mereka sebagai pengisi acara Levi's Commuter U:TH Fest 2015 di Plaza Selatan, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. "Anak-anak Pure Saturday sedang ngobrol-ngobrol waktu itu, baru saja beres main. Tiba-tiba Adi dan Udi mengeluarkan statement, mau resign. Kami benar-benar kaget. Nggak ada curhat dulu atau semacamnya, tapi langsung pengumuman keluar. Keputusan mereka sudah positif, tidak bisa diganggu-gugat. Mau bagaimana lagi? Ini urusan prinsip, urusan kepercayaan," terang Budi. Menurutnya, Adi dan Udi sudah cukup lama mempelajari agama namun baru mulai intens pada akhir 2014 lalu. Ia menyatakan, "Kami tahu kalau mereka sedang mendalami agama Islam, tapi nggak tahu kalau ternyata sampai nggak bisa bermusik, baru ngomong saat pengumuman keluar itu. Bingung, kaget, kecewa; campur aduk." Berikutnya, Pure Saturday dijadwalkan tampil di Makassar pada 7 Februari mendatang dalam rangka pentas seni gelaran SMA Negeri 11 Makassar. Budi mengungkapkan bahwa Pure Saturday masih belum tahu siapa yang akan menggantikan sementara posisi Adi dan Udi nantinya. "Berhubung sudah mepet, kami mau cari yang tahu dan hafal lagu-lagu Pure Saturday saja," ujarnya. Pihak Pure Saturday juga berencana untuk menyelenggarakan sebuah konferensi pers dalam waktu dekat ini, kemungkinan besar setelah penampilan mereka di Makassar, guna mengumumkan keluarnya Adi dan Udi secara resmi. Patut digarisbawahi bahwa Adi dan Udi adalah salah dua pendiri Pure Saturday pada 1994, bersama eks-vokalis Suar Nasution, gitaris Arief Hamdani dan bassist Ade Purnama. Keputusannya untuk bertekad menimba ilmu agama patut kita apresiasi. Tentu keputusan semacam itu tidaklah mudah bagi musisi setenar mereka. Salut! Maasyaa Allah. (adibahasan/arrahmah.com) |
Posted: 31 Jan 2015 09:18 PM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Selfie merupakan salah satu fenomena sosial yang sedang heboh saat ini. Tak hanya dilakukan selebriti, masyarakat awam pun turut melakukan selfie. Lantas apa kata Ustadz Felix Siauw mengenai fenomena ini? Berikut penjelasan mengenai selfie dalam pandangan Islam yang dikemas Ustadz Felix Siauw dengan bahasa sederhana, namun dapat memberi kita setitik pencerahan, sebagaimana dipublikasikan pada laman pribadinya pada Sabtu (31/1/2015). Semoga apa yang kita lakukan dapat bernilai ibadah di mata Allah subhanahu wata'ala. Bismillah. Hukum Berfoto dalam Islam Tentang Selfie Hasil penelitian Gwendolyn Seidman, associate professor di Albright College, menunjukkan bahwa baik narsisme dan self-objectification (kecenderungan takjub pada diri sendiri) terkait dengan menghabiskan waktu lebih banyak di media sosial, juga kekerapan mengedit foto. Mengunggah foto selfie secara sering juga berhubungan dengan tingginya tingkat narsisme dan kecenderungan psikopat. (https://www.psychologytoday.com/blog/close-encounters/201501/are-selfies-sign-narcissism-and-psychopathy) Dr. Pamela Rutledge, Director Media Psychology Research Centre, seperti dikutip dari Mashable.com, malah berucap, "Berkaca dan memotret diri sendiri atau selfie adalah dua hal yang berbeda. Dengan mematut diri di depan kaca menimbulkan pergerakan yang nyata, sedangkan selfie lebih kepada imaji yang Anda ciptakan sendiri demi mendapatkan perhatian dari orang lain. Hal yang demikian menunjukkan seseorang yang kesepian, butuh pengakuan, selalu ingin menjadi pusat perhatian dan biasanya tidak terlalu pintar." Dr. David Veale, konsultan psikiatri di London, menyampaikan pada The Sunday Mirror, "2 dari 3 pasien yang datang kepada saya dengan Body Dysmorphic Disorder (BDD) sejak ramainya handphone berkamera, mereka secara konsisten terus-menerus mengambil gambar secara selfie dan memgunggahnya di media sosial". Adapun beberapa pendapat para ahli mengenai selfie ini juga bisa dibaca di tautan-tautan berikut.
Dari segi kejiwaan, selfie ini adalah bagian daripada perlilaku narsis, yang diambil dari perilaku seorang Yunani bernama Narcissus, yang terobsesi pada dirinya sendiri, senantiasa bercermin dan kagum dengan pantulan imaji dirinya sendiri di air, lama kelamaan jatuh tercebur dan mati karenanya. Perilaku narsis inilah yang menjadi bahaya tatkala melakukan selfie. Pandangan Islam Tentang Malu Sebagai Akhlak Islam Terlebih bagi wanita, rasa malu ini adalah pakaian baginya, menjadi hiasan terbaik yang bisa dikenakan oleh seorang wanita, karena Rasulullah juga berpesan, rasa malu itu tidak mengakibatkan kecuali kebaikan. Rasulullah juga bersabda, "Keimanan itu ada 70 sekian cabang atau keimanan itu ada 60 sekian cabang. Seutama-utamanya ialah ucapan 'La ilaha illallah' dan serendah-rendahnya ialah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu itu adalah cabang dari keimanan." (HR Bukhari Muslim) Bila seseorang betul-betul mengetahui fakta selfie, maka mereka akan memahami betul bahwa selfie yang dilakukan kebanyakan remaja Muslimah bahkan menjangkiti ibu-ibu pun, bukan lagi terkait dengan teknik foto, namun sudah banyak masuk ke dalam ranah perilaku narsis tadi, benar-benar sudah berlebihan. Bagi yang memahami betul fenomena ini, akan mengetahui tingkah polah kaum Muslimah yang desperately terlihat cantik, mati-matian cari perhatian dan komentar dengan foto selfienya, dengan berbagai macam pose, mimik, dan gaya, andalannya duck-face (wajah dengan bibir yang dibuat seperti bebek). Padahal Allah berpesan kepada Muslimah, "Katakanlah kepada wanita yang beriman: 'Hendaklah mereka tundukkan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya'…." (QS 24:31) Perintah Allah sudah jelas, bahwa wanita harus menjaga diri mereka, menjaga rasa malu dan kemaluan, tidak justru menampakkan perhiasannya, atau bahkan memamerkan dirinya pada publik. Dalam ayat yang lain Allah singgung pula tentang perilaku tabarruj, yaitu segala sesuatu tindakan berhias yang ditujukan agar diperhatikan oleh lelaki. "Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu." (QS 33:33) Menurut Ibnu Mandzur, arti tabarruj adalah wanita yang memperlihatkan keindahan dan perhiasannya dengan sengaja kepada lelaki. Imam Qatadah menambahkan tatkala menafsirkan ayat ini, bahwa tabarruj adalah wanita yang saat berjalan keluar dari rumahnya berlenggak-lenggok lagi menggoda lelaki. Sampai disini saja, kita semua harus bermuhasabah, memang ini perkara amalan hati, namun alangkah baiknya bila kita bertanya pada diri sendiri, apakah amanah yang Allah pinta untuk kita jaga itu, rasa malu itu sudah kita tunaikan? Ataukah kita menggerusnya terus-menerus dengan melatih memamerkan diri kita pada oranglain? Salah satunya dengan selfie? Kedua, bila kita memperhatikan fakta secara mendalam, maka kita akan memperhatikan bahwa fenomena selfie ini sangat berkaitan dengan materialisme. Bahwa segala sesuatu diukur dengan kepuasan fisik, mencari perhatian dari yang fana dan tertagih untuk melakukan hal tersebut terus-menerus. Karenanya bahaya selfie ini dikhawatirkan akan mengantarkan kita paling banyak pada takabbur, riya, dan paling sedikir sifat ujub, yang ketiganya adalah penghancur amal salih. Kita tidak sedang mengatakan bahwa selfie pasti ujub, riya, takabbur, tidak pernah. Kita pun tidak membahas halal dan haramnya. Selfie kita kembalikan lagi sebagai salah satu teknik foto, dan berfoto adalah boleh. Namun apakah salah ketika kita bernasihat bahwa hati-hati seringnya selfie ini berujung pada ujub, riya, takabbur? "Tiga dosa yang membinasakan, sifat pelit yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti, dan ujub seseorang terhadap dirinya" (HR Thabrani) Apa yang sebenarnya orang inginkan tatkala melakukan selfie? Tentu ada banyak niat. Hanya saja bila kita perhatikan kebanyakan foto yang dihasilkan? Berbagai pose yang dibuat dengan mimik yang tak kalah ganasnya, mengagumi diri sendiri, takjub pada diri sendiri, bukankah ini namanya ujub? Naik lagi satu tingkat, selfie ini dilakukan agar bisa diunggah ke media sosial, agar dikomentari dan di-likes, mulailah dia berbuat karena orang lain, bukan karena Allah Swt, bukankah ini namanya riya? Naik lagi satu tingkat, dengan mengagumi foto, dipuja-puji oleh orang lain, lalu dia menganggap dirinya lebih dari orang lain, bukankah ini takabbur? Bila diantara kita bebas daripada sifat-sifat begitu, tentu kita bersyukur. Dan jikalau kita tidak memiliki hal-hal seperti itu saat melakukan selfie, maka silakan saja. Hanya saja hati-hati, hati yang berpenyakit, seringkali tidak menyadari. "Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonjolkan diri" (HR Muslim) "Jadi jelas disini, tidak pernah sekalipun saya menyatakan selfie itu haram, yang ada hanya nasihat dari seorang Muslim pada Muslim yang lainnya. Jika ada kebaikan mudah-mudahan kita dapat menyadari, bila tidak ada kebaikan maka campakkan saja," pungkas Ustadz Felix Siauw. (adibahasan/arrahmah.com) |
Posted: 31 Jan 2015 09:00 PM PST GAZA (Arrahmah.com) - Bocah Palestina berusia 9 tahun yang bernama Zaid meninggal dunia ketika Mesir dan "Israel" menolak untuk membuka perbatasan Rafah untuk memungkinkan dia melakukan perjalanan untuk mendapatkan perawatan medis. "Anak laki-laki miskin itu meninggal dunia dengan air mata mengalir di pipinya." Seorang aktivis Palestina menulis di halaman Facebook-nya. Dengan dukungan "Israel", perbatasan Rafah telah berhasil disita oleh pemerintah Mesir yang didukung militer. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |