Pengepungan Wadi Barada, Mujahidin Harus Lakukan Perlawanan

Militer rezim Suriah mengepung daerah Wadi Barada di Pedesaan Damaskus menyusul pertempuran yang berlangsung selama satu. Rezim berupaya menerapkan skenario Aleppo untuk merebut daerah sumber air bersih itu.



Direktur lembaga pengawas HAM Suriah, Rami Abdurrahman, Kamis (19/01), mengatakan kepada kantor berita AFP, militer rezim dan milisi Syiah Hizbullah saat ini telah mengepung Wadi Barada. Perkembangan itu terjadi setelah pasukan rezim meraih kemajuan di front selatan daerah tersebut pada Rabu (18/01).

Dia menunjukkan bahwa pasukan rezim dipastikan memblokade daerah itu setelah mereka berhasil mengisolasi mujahidin di Wadi Barada dengan rekan mereka di wilayah Qalamun.

Sumber militer Suriah juga mengonfirmasi kepada AFP, pihaknya sepenuhnya mengepung Wadi Barada setelah berhasil memutus jalan yang menghubungkan daerah tersebut dengan wilayah mujahidin di Qalamun.

Skenario Aleppo

Abdurrahman menjelaskan, seperti biasa, pasukan rezim berupaya menerapkan strategi blokade untuk merebut wilayah terbatas yang dikuasai mujahidin. Strategi ini telah berhasil di sejumlah wilayah di Pedesaan Damaskus dan yang terakhir di Aleppo.

Abdurrahman menambahkan bahwa rezim Assad berupaya keras merebut Wadi Barada baik dengan kampanye militer atau perjanjian seperti di Aleppo. Rezim ingin mengamankan daerah pemasok air bersih ke wilayah Damaskus itu.

Dia menunjukkan, Wadi Barada saat ini terancam jatuh ke tangan rezim. Tidak ada jalan lain bagi mujahidin kecuali melakukan perlawanan secara militer atau menyerah dengan mengosongkan wilayah itu.