Rezim Assad Memaksa Pemuda di Aleppo Timur Menjadi Pasukan

Seorang komandan pasukan oposisi Suriah mengabarkan bahwa mayoritas pasukan yang bertempur di barisan rezim Assad di kota Aleppo merupakan milisi asing.

“Sekitar 80 persen operasi militer yang diluncurkan (rezim di dalam dan di sekitar Aleppo) dilakukan oleh milisi asing,” kata Ahmed Hammami, komandan oposisi di Alepo, Senin (12/12).

Dia menunjukkan, elemen tentara pemerintah Suriah jumlahnya sangat sedikit. Rezim Assad nampaknya berpangku tangan mengandalkan milisi asing yang disokong oleh Iran.

Selain itu, Hammami juga mengungkapkan bahwa rezim Assad telah memaksa para pemuda yang masuk ke wilayahnya untuk menjadi tantara di garis depan.

“Para pemuda yang melarikan diri ke wilayah rezim Assad telah dipaksa untuk mengangkat senjata dan dikirim ke garis depan untuk bertempur,” imbuhnya.


Hammami mengkhawatirkan ribuan warga Aleppo yang telah digiring oleh milisi Syiah ke wilayahnya.

“Ribuan warga baru-baru ini telah diarahkan oleh milisi Syiah Ansari ke wilayahnya. Kami takut pembantaian akan mereka lakukan di lingkungan tersebut,” paparnya.

Perlu dicatat, pemerintah Iran sejauh ini telah membantu rezim Assad dengan mengirimkan sejumlah tentara dan persenjataanya di Suriah.

Bahkan, pihak Teheran juga telah menggelontorkan dana yang besar untuk merekrut milisi-milisi Syiah dari Iran, Iraq, Lebanon dan Afghanistan.

Hingga kini, serangan rezim Assad dan sekutunya di Aleppo timur sendiri telah mengakibatkan 990 warga sipil tewas, disamping ada ribuan warga yang terluka.