Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Serangan udara mematikan menghantam rumah sakit di Aleppo

Posted: 27 Apr 2016 04:30 PM PDT

Sedikitnya 16 orang tewas dalam serangan udara yang menargetkan rumah sakit di Aleppo. (Foto: Al Jazeera)

ALEPPO (Arrahmah.com) - Sedikitnya 16 orang tewas dalam serangan udara yang dilancarkan oleh rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad di sebuah rumah sakit di kota Aleppo, ujar sumber kepada Al Jazeera.

Serangan terhadap rumah sakit Al Quds pada Rabu (27/4/2016) meninggalkan sejumlah staf medis dan warga sipil tewas, termasuk Dr. Wasem Maaz, salah satu dokter anak yang tersisa di daerah yang dikuasai oleh pejuang Suriah.

Petugas penyelamat bekerja untuk memindahkan jenazah dan korban selamat yang terjebak di puing-puing bangunan di lingkungan Sukkary dan ada kekhawatiran jumlah korban tewas akan meningkat, lansir Al Jazeera.

Serangan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan mematikan oleh rezim Asad di kota Aleppo dengan sedikitnya 100 warga sipil gugur dalam serangan udara pengecut, penembakan dan serangan roket sejak Jum'at pekan lalu.

Kelompok oposisi Suriah, Komite Negosiasi Tinggi (HNC) pada Rabu (27/4) mengancam akan memboikot pembicaraan damai berikutnya kecuali rezim menghentikan kampanye pemboman dan situasi di lapangan membaik.

HNC meninggalkan perundingan damai pekan lalu setelah setidaknya 40.000 warga Suriah melarikan diri dari pertempuran di dekat Aleppo setelah pasukan rezim terus melancarkan serangan terhadap pejuang Suriah di sana.

Setidaknya 35 orang termasuk delapan anak gugur di Aleppo pada Selasa (26/4) dalam serangan yang dilakukan oleh rezim Asad, ujar laporan kelompok pemantau perang Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)

Kota di Bulgaria melarang Muslimah mengenakan cadar di wilayah publik

Posted: 27 Apr 2016 04:00 PM PDT

Sejumlah negara Eropa mengambil langkah-langkah untuk membatasi pemakaian niqab. (Foto: Reuters)

PAZARDZHIK (Arrahmah.com) - Kota di Bulgaria, Pazardzhik telah melarang pemakaian cadar di depan umum dalam sebuah langkah oleh pemerintah lokal yang diklaim sebagai upaya untuk "mencegah ketegangan antara masyarakat dan meningkatkan keamanan".

Larangan pada Rabu (27/4/2016) merupakan yang pertama dari sejenisnya di negara Balkan, didukung oleh politisi di seluruh spektruk di kota yang berpenduduk sekitar 70.000 orang, di mana mengenakan penutup wajah (cadar/niqob) menjadi umum di kalangan Muslimah di sana, lansir Al Jazeera.

"Saya lelah mendengar bahwa Pazardzhik adalah kota burqa. Kami ingin mengatakan dengan lantang bahwa kami bukan itu, tapi sebuah kota dengan orang yang bertanggung jawab dan kami akan dikaitkan dengan prestasi lainnya," klaim Walikota Todor Popov mengatakan kepada radio lokal.

Muslim membentuk sekitar 12 persen dari 7,2 juta penduduk Bulgaria, sebagian besar etnis Turki, di antaranya mengenakan penutup wajah atau cadar.

Popov mengatakan denda akan dikenakan pada siapa saja yang menentang larangan.

Muslim yang menjadi minoritas di Bulgaria hanya berupaya mempraktekkan keimanan mereka dan dalam beberapa tahun terakhir penggunaan cadar mulai umum di kalangan mereka, hal ini membuat marah kaum nasionalis.

Kaum nasionalis berpendapat bahwa penggunaan cadar akan menimbulkan resiko keamanan nasional. (haninmazaya/arrahmah.com)

Dua warga Palestina ditembak mati di dekat pos pemeriksaan "Israel"

Posted: 27 Apr 2016 07:30 AM PDT

Polisi perbatasan "Israel" menggeledah seorang pemuda Palestina di Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem pada 9 Maret 2016. (Foto: Reuters)

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Polisi pendudukan "Israel" telah menembak mati dua warga Palestina yang berada di dekat sebuah pos pemeriksaan yang terletak antara Yerusalem Timur dan Tepi Barat pada Rabu (27/4/2016), salah satu dari mereka diklaim telah mengacungkan pisau.

"Para 'tersangka' Arab telah maju dengan berjalan kaki menuju pos pemeriksaan Qalandia," klaim juru bicara kepolisian "Israel" Luba Samri seperti dilansir AFP. Ia menuduh seorang perempuan Palestina membawa pisau.

"Polisi memerintahkan mereka untuk berhenti beberapa kali," lanjutnya mengklaim.

"Para 'tersangka' terus bergerak ke arah pasukan polisi, yang menyebabkan mereka (polisi) melepaskan tembakan dan membunuh keduanya."

Sebelumnya, tentara Zionis telah berulangkali mengklaim bahwa penduduk Palestina berupaya untuk menyerang tentara atau polisi "Israel" menggunakan pisau sebelum akhirnya mereka gugur di tangan pasukan pendudukan "Israel".

Dalam beberapa kasus, klaim tentara Zionis dibantah dengan adanya bukti rekaman CCTV yang memperlihatkan bahwa penduduk Palestina tidak bersenjata dan tentara sengaja meletakkan pisau di dekat jenazah warga Palestina untuk mendukung klaim mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)

Mujahidin Asy-Syabaab merebut kota Janaale di Somalia selatan dari tangan pasukan Uni Afrika

Posted: 27 Apr 2016 07:03 AM PDT

Mujahidin Asy-Syabaab Somalia. (Foto: Internet)

JANAALE (Arrahmah.com) - Pejuang Asy-Syabaab yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dilaporkan berhasil merebut kota Janaale di Somalia selatan setelah pasukan Uni Afrika yang sebelumnya mengontrol kota tersebut melarikan diri pada Rabu (27/4/2016), menurut pernyataan penduduk lokal.

Kota tersebut terletak di wilayah Shabelle bawah, sekitar 110 kilometer dari barat daya Mogadishu, lansir Shabelle.

Penduduk mengatakan bahwa tentara Uganda yang berada di bawah Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) dan pasukan boneka Somalia meninggalkan kota dan pemukiman lain di dekatnya pada Selasa (26/4). Pejuang Asy-Syabaab menguasai kota itu tanpa perlawanan berat.

Sebelumnya pada 1 September 2015, pejuang Asy-Syabaab pernah menyerang kamp AMISOM di Janaale. Serangan itu dilaporkan telah membunuh sejumlah besar tentara Uganda. (haninmazaya/arrahmah.com)

AS akan terapkan Undang-undang baru untuk menghentikan perekrutan "militan"

Posted: 27 Apr 2016 06:31 AM PDT

Parlemen AS. (Foto: Arab21)

AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) - Pada Selasa (26/4/2016) malam DPR AS menyetujui RUU tentang perekrutan kelompok-kelompok "ekstremis", lansir Arab21.

Ketua komite keamanan dalam negri, Michael McColl mengklaim bahwa Undang-undang ini diperlukan karena "teroris" bekerja untuk menyebarkan militansi di kalangan warga negaranya.

Sekutu AS juga mengatakan akan terus menghalangi anak-anak muda yang ingin bergabung dengan kelompok "militan".

(maheera/arrahmah.com)

Paskah Yahudi, Zionis "Israel" menutup Masjid Ibrahimi untuk Muslim

Posted: 27 Apr 2016 06:09 AM PDT

Pasukan penjajah "Israel" (foto: MEMO)

HEBRON (Arrahmah.com) - Otoritas pendudukan "Israel" telah menutup Masjid Ibrahimi selama dua hari bagi jamaah Muslim Palestina.

Penutupan tersebut dilakukan supaya orang-orang Yahudi bisa merayakan Paskah di Masjid umat Islam tersebut, lapor QudsNet pada Senin (25/4/2016).

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Wakaf Palestina Yousef Ideis mengutuk keputusan "Israel", menyerukan digalakkannya sebuah "gerakan segera untuk menyelamatkan masjid dan mengakhiri agresi 'Israel' setiap hari."

Dia juga menilai keputusan "Israel" untuk "mengosongkan seluruh masjid untuk pemukim Yahudi merupakan pelanggaran mencolok terhadap hak-hak umat Islam karena masjid itu jelas-jelas merupakan situs Islam."

Ideis mengatakan bahwa penjajah "Israel" bahkan telah melarang kumandang azan dari masjid itu hingga 160 kali selama tiga bulan terakhir. "Pendudukan 'Israel' secara terus menerus memperkuat kebijakan Yahudisasi di dan di sekitar masjid," katanya.

Dia juga mencatat bahwa pendudukan "Israel" telah melakukan beberapa invasi terhadap situs Islam yang paling menonjol di kota Hebron yang diduduki, mengungkapkan bahwa pendudukan "Israel" sedang melaksanakan rencana Yahudi untuk melemahkan eksistensi warga Palestina di masjid.

Pendudukan "Israel", ungkap Ideis, mencegah warga Palestina di bawah usia 25 tahun memasuki masjid, serta mengendalikan daerah di sekitarnya.

Mentri juga menyatakan bahwa pendudukan 'Israel' terus mengencangkan cengkeraman "Israel" di masjid tersebut.

Dia mengutuk pelanggaran "Israel" terhadap Masjid Ibrahimi dan menyerukan gerakan internasional untuk menghentikan mereka.

(banan/arrahmah.com)

14 terbunuh, 21 terluka dalam pertempuran antara Mujahidin IIA melawan IS di Afghanistan

Posted: 27 Apr 2016 05:03 AM PDT

Mujahidin IIA (foto:AFP)

NANGARHAR (Arrahmah.com) - Puluhan orang tewas dan terluka dalam bentrokan baru antara Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) melawan kelompok Islamic State (IS) di provinsi Nangarhar timur, Selasa (26/4/2016).

Sedikitnya 35 orang terbunuh atau terluka dalam bentrokan yang pecah di daerah Nari Obu distrik Haska Mena ini, lansir Pahwok Afghan News.

Seorang komandan IS dilaporkan termasuk di antara 10 orang yang terbunuh dan 15 lainnya terluka dalam bentrokan terbaru antara kedua belah pihak tersebut.

Empat Mujahidin IIA dikabarkan gugur dan enam lainnya luka-luka.

Kedua kelompok sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan tentang bentrokan yang terjadi tak lama setelah meletusnya sejumlah pertempuran di Nangarhar tersebut.

(banan/arrahmah.com)

Islam Rahmatan Lil 'Alamin sebuah komoditi politik

Posted: 27 Apr 2016 04:35 AM PDT

Mahasiswa baru tahun 2015 Universitas Brawijaya Malang laksanakan shalat Subuh berjamaah

Oleh : Adil Nugroho, pemerhati sosial politik

(Arrahmah.com) - Menarik membaca berita Internasional 20 April 2016 di website Kriminalitas.com, dalam rangkaian acara resmi kunjungan ke negara-negara Eropa, Jokowi menyempatkan bertemu perdana menteri David Cameron di London. Dalam pertemuan tersebut Jokowi membahas permasalahan dunia, terutama tentang counter terrorism dan counter extremism. David Cameron menyampaikan apresiasi kepada Indonesia, "Saya sangat terkesan dengan pendekatan Indonesia mengatasi ekstremisme dan terorisme tetapi juga meneguhkan Islam sebagai agama yang damai," ucap PM Cameron. Indonesia dapat dijadikan model di dunia. Selain itu, Indonesia juga harus memainkan perannya untuk menyebarkan Islam secara damai. Inggris juga mengapresiasi peran Indonesia dalam Bali Democrazy Forum dan menyampaikan keinginan kerjasama dalam konteks forum tersebut. Menanggapi hal itu, Jokowi menyampaikan, "Sebagai negara muslim terbesar di dunia. Indonesia mempunyai peran untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Islam, demokratis dan toleransi dapat berjalan beriringan, Indonesia akan senang membagi pengalaman itu". pertemuan ini digelar pada Selasa (19/4) siang waktu setempat di kantor perdana menteri Inggris. Downing Street 10, London, Inggris.

Pertemuan dalam kerangka membuka kran investasi di Indonesia dalam suprastruktur bernama Free Trade Agreement dan Rantai Pasokan Global itu dilatari oleh berbagai peristiwa antara lain : 1) Masifnya pembahasan terorisme mulai dari kasus kematian Siyono secara brutal oleh Densus 88, sandera beberapa WNI oleh kelompok Abu Sayyaf yang tidak kunjung ditebus dengan mengandalkan negosiasi, pengejaran kelompok Santoso Mujahidin Indonesia Timur di Poso yang tetap di bawah kendali Polri seolah segan diserahkan kepada TNI, forum-forum deradikalisasi terorisme-radikalisme BNPT dengan berbagai Ormas dan revisi UU Terorisme. 2) Muktamar Tokoh Umat berjudul Islam Rahmatan Lil 'Alamin oleh salah satu ormas Islam. 3) Tuntutan Papua Merdeka oleh kelompok mahasiswa 4) Desakan atas kebijakan dan kepemimpinan Ahok di tengah tidak hadirnya Taufiqurrahman Ruki Cs sebagai pimpinan KPK dalam kasus Sumber Waras memenuhi panggilan Komisi III DPR RI. 5) Bangkitnya lagi forum-forum yang menyuarakan ideologi sosialisme komunisme pasca permintaan maaf atas korban G 30 S PKI oleh pemerintah. 6) Maraknya forum-forum nasionalisme yang gelisah dan gerah dengan cengkeraman penjajahan sumber daya alam dan aset-aset strategis oleh asing - aseng. 7) Semakin kuatnya konspirasi media Yahudi yang ditunjukkan oleh merapatnya para tokoh-tokoh media mainstream Indonesia ke Israel. 8) Gegernya beberapa pengusaha dan politisi termasuk Jokowi yang tercatut oleh Panama Papers sebagai alat permainan negara-negara Kapitalis.

Dengan beragam latar tersebut menarik untuk menggali dan menguak apa yang ada dalam benak pikiran penguasa tentang kaitan antara kampanye Islam Damai yang direpresentasikan dengan Islam Rahmatan Lil 'Alamin, strategi Counter Terorrism-Extremism dan kerjasama ekonomi dengan berbagai negara khususnya Eropa. Di tengah ketidak berdayaan yang pelan tapi pasti mengeleminasi peran penguasa sebagai penanggung jawab layanan kepentingan umum rakyat menjadi hanya sebatas regulator saja. Diantaranya ketidak berdayaan ekonomi ditunjukkan oleh dilema pembaharuan UU Migas pasca judicial review karena ketergantungan dengan Oil Internasional Company, UU Pertambangan, dan lain-lain yang berakar pada amandemen pasal 33 UUD 1945. Ketidak berdayaan sosial budaya yang ditunjukkan oleh Inpres Pengarustamaan Gender diikuti berbagai perda meski RUU KKG (Rancangan Undang-Undang Keadilan Keseteraan Gender) belum berhasil diundangkan. Ketidak berdayaan agama yang ditunjukkan oleh perjuangan kelompok liberal memasukkan numlekatur syarat-syarat agama dalam draft RUU KUB (Kerukunan Umat Beragama) agar memberi ruang legitimasi disahkannya agama baru. Ketidak berdayaan pertahanan yang ditunjukkan oleh keluarnya Inpres Jokowi tentang Tugas Kemenhan dan Program Pertahanan RI sampai dengan tahun 2019 menjadikan Kemenhan hanya sebagai lembaga operasional bukan perumus kebijakan pertahanan yang berpotensi membawa implikasi benturan antara kemenhan dengan Panglima TNI. Meski ini bertentangan dengan UU Pertahanan. Ketidakberdayaan pendidikan yang ditunjukkan oleh keluarnya UU tentang Badan Hukum Perguruan Tinggi yang menjadikan institusi PTN sebagai lembaga komersiil dan liberal. Ketidakberdayaan kesehatan yang ditunjukkan oleh layanan kesehatan dikelola dengan prinsip asuransi pasca keluarnya UU SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional), Perpres JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dan UU BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) meski bertentangan dengan Perpres SKN (Sistem Kesehatan Nasional) dan UU Kesehatan. Ketidakberdayaan politik yang ditunjukkan oleh sistem multi partai yang mendorong kontestasi politik secara ketat penuh dengan intrik money politik dan membuka ruang sindikasi yang besar antara politisi dengan pengusaha.

Hal itu semua pada akhirnya akan membuat rakyat dibiarkan bertarung untuk memperjuangkan nasibnya sendiri atas nama pasar bebas dan liberalisme. Karena para elit politisi, birokrat, penguasa, pengusaha, tokoh-tokoh masyarakat formal dan non formal sudah kehilangan urgensi dan kepekaan untuk mengurai benang kusut problem sistemik lintas sektoral yang dihadapi bangsa yang buminya disebut sebagai ibu pertiwi. Sebuah gambaran realitas sesuai isi dalam penggalan lirik lagunya yang menyentuh perasaan anak-anak Indonesia : "Kulihat ibu pertiwi, sedang bersusah hati, air matamu berlinang, mas intanmu terkenang, hutan gunung sawah lautan, simpanan kekayaan. Kini ibu sedang susah, merintih dan berdoa." Gambaran ironi antara potensi besar sumber daya alam yang terkandung dalam lautan dan daratan namun tidak dibarengi dengan tanggung jawab besar oleh para pemimpim atau penguasanya. Akibat culas dan kerdilnya pola sikap dan pikir para pemimpin yang mengelola negeri gemah ripah loh jinawi dan jamrud khatulistiwa ini. Statement Jokowi saat berbincang dengan David Cameron PM Inggris beberapa hari yang lalu menegaskan kembali komitmet pemerintah yang masih segar dalam ingatan tidak lama pasca gencarnya pembicaraan tentang revisi UU Terorisme pasca bom Sarinah Thamrin Jakarta sebagaimana dikampanyekan oleh Luhut Binsar Panjaitan selaku Menkopolhukam yang menyatakan pentingnya membangun keseimbangan antara radikalisme, pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi.

Jika disarikan maka ada beberapa point penting untuk memahami keterkaitan antara langkah Jokowi dari kunjungannya ke negara-negara Eropa dengan latar yang beragam itu antara lain:

1. Radikalisme sebagai paham yang diduga menginspirasi terorisme dikelola dan dimanfaatkan untuk meningkatkan karier politik di dalam negeri. Sedang di luar negeri digunakan sebagai jaminan terbukanya kran investasi dari luar negeri ke dalam negeri. Ini seolah-olah memberikan jawaban kenapa setiap pembahasan kesepakatan-kesepakatan ekonomi ke luar negeri selalu dibarengi dengan pembahasan tentang counter terorrism dan counter ekstremism.

2. Tidak saja pembahasan tentang counter terorrism dan counter ekstremism saja melainkan juga melakukan kampanye Islam Rahmatan Lil 'Alamin yang santer dilakukan sebelumnya menjelang menuju RI 1. Termasuk nampaknya juga memanfaatkan Islam Rahmatan Lil 'Alamin yang menjadi tema sentral kegiatan salah satu ormas Islam baru-baru ini yang sedang bergerak memperoleh dukungan umat secara meluas. Bisa jadi klaim wujud berkembangnya Islam Damai di Indonesia yang nampak dilihat dan diapresiasi oleh negara-negara Eropa dan Amerika salah satunya dengan menunjukkan klaim fenomena maraknya kampanye Islam Rahmatan Lil 'Alamin belakangan. Sekalipun pada sisi yang lain di tengah kampanye itu ada gerakan tolak khilafah. Ini menjadi semacam pembatas pengkaitan antara Islam Rahmatan Lil 'Alamin dengan Khilafah menggunakan pendekatan adu domba seperti yang biasanya digunakan sebagai substansi dari materi-materi program deradikalisasi. Islam Rahmatan Lil 'Alamin telah menjadi istilah kunci representasi dari Islam Damai dalam pandangan penguasa dan barat. Hingga dipandang perlu menjaganya sesuai dengan penafsiran substansi yang dikehendaki oleh penguasa sebagai perpanjangan tangan asing dan aseng.

3. Motivasi ekonomi yang dominan melandasi berbagai kebijakan publik itu terjadi di antara maraknya investasi asing dan aseng hingga mendorong penanganan terorrism dan extremism bak sebagai proyek. Semua dikalkulasi berdasarkan parameter materiil. Kematian Siyono yang diganti dengan uang 100 juta tapi ditolak oleh istri Siyono sementara belum jelas statusnya. Sementara sudah jelas hasil otopsinya menunjukkan bahwa Siyono benar-benar telah dibunuh secara brutal. Tidak kunjung ditangkapnya Santoso Mujahidin Indonesia Timur dimana Polri tidak memiliki pengalaman gerilya. Kemampuan itu hanya dimiliki oleh TNI dengan Kopassusnya. Dimana TNI sudah dibatasi perannya pasca dihilangkannya konsep dwi fungsi ABRI. Tidak segera ditebusnya beberapa WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf hingga diharapkan bisa diselesaikan dengan hanya pendekatan negosiasi saja. Penanganan yang berbeda antara tahanan terduga teroris Ust Abu Bakar Ba'asyir dengan gembong BLBI Samadikun.

Alhasil bahwa hampir semua garis-garis kebijakan negara oleh penguasa yang selalu menggunakan motif ekonomi di tengah problem sistemik yang dihadapi, ketidakberdayaan berbagai sektor, telah menjadikan counter terorrism counter extremism dan Islam Rahmatan Lil 'Alamin representasi Islam Damai tidak lebih hanya sebagai komoditi politik. Hal ini sangat bertolak belakang dengan karakter dari misi Islam Rahmatan Lil 'Alamin yang akan mewujudkan terpeliharanya agama, akal, jiwa, harta, keturunan, kehormatan, keamanan, dan negara. Islam Rahmatan Lil 'Alamin dengan misi tersebut tidak bisa ditopang oleh profil penguasa tidak bertanggung jawab, sangat bergantung pada penjajah asing aseng, kebijakan negara oleh penguasa kapitalistik liberal, dan para elit pragmatis oportunis yang menjalankan sistem aturan produk manusia warisan kolonialis dan dikte para imperialis baru. Melainkan hanya bisa diwujudkan melalui para pemimpin yang amanah, berdedikasi pada kemaslahatan manusia, mau berkorban untuk rakyatnya sebagai cerminan atas keimanannya terhadap sang Khalik, dicintai dan saling menyayangi dengan rakyatnya, memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Dan pemimpin yang hanya menopang Islam Rahmatan Lil 'Alamin dengan pilar-pilar Islam sebagai sistem penyempurna kehidupan manusia baik lahir maupun batin berupa syariat, dakwah, jihad dan khilafah sebagai tuntutan keyakinannya. Wallahu a'lam bis showab.

(*/arrahmah.com)

Turki hancurkan landasan peluncuran roket di wilayah Suriah

Posted: 27 Apr 2016 04:07 AM PDT

Peluncuran roket (foto: WB)

TURKI (Arrahmah.com) - Militer Turki mengumumkan pada Senin (25/4/2016) bahwa mereka telah menghancurkan landasan rudal di dalam wilayah Suriah.

Landasan peluncuran roket tersebut terletak hanya enam kilometer dari perbatasan Turki, lansir WB.

Sebuah pernyataan dari Staf Umum Turki menyatakan landasan itu telah dihalau oleh drone dan dihancurkan oleh howitzer di Turki, sementara delapan anggota ISIS dilaporkan tewas.

Landasan yang juga hanya berjarak 21 kilometer dari provinsi tenggara Turki, Kilis, itu telah berulang kali terkena serangan lintas-perbatasan dalam beberapa bulan terakhir.

Pernyataan itu mengatakan landasan rudal tersebut hancur oleh "badai" howitzer.

Kilis telah menghadapi 46 serangan roket sejak pertengahan Januari. Sebanyak 17 orang - termasuk 10 warga Turki - telah tewas dan 61 lainnya luka-luka.

(banan/arrahmah.com)

Tersangka serangan di Paris dieskstradisi dari Belgia ke Prancis

Posted: 27 Apr 2016 02:45 AM PDT

Salah Abdeslam

BRUSSELS (Arrahmah.com) - Tersangka serangan November di Paris yang menewaskan 130 orang, Salah Abdeslam (26), telah diekstradisi dari Belgia ke Prancis, kata seorang jaksa pada Rabu.

Abeslam sebelumnya menjadi orang paling dicari di Eropa hingga akhirnya ditangkap di Brussels pada 18 Maret silam setelah perburuan selama empat bulan. Penangkapannya terjadi empat hari sebelum serangan bom di Bandara Internasional Brussels dan kereta metro yang menewaskan 32 orang.

Abdeslam dijadwalkan untuk muncul di hadapan hakim Prancis pada Rabu.

"Salah Abdeslam telah diserahkan kepada otoritas Prancis pagi ini," kata jaksa federal Belgia dalam sebuah pernyataan.

Frank Berton, pengacara kriminal Prancis, mengatakan ia akan memimpin pembelaan Abdeslam dan telah mengunjungi kliennya selama lebih dari dua jam, pekan lalu, di sel penjara di Belgia bersama dengan pengacara Belgia Abdeslam, Sven Mary.

Peneliti mengungkapkan, Abdeslam mengaku telah mengatur logistik untuk serangan 13 November di Paris, ia juga sebelumnya berencana untuk menjadi bomber di sebuah stadion olahraga di sana, namun akhirnya mengurungkan niatnya pada menit terakhir.

Ia diduga telah menyewa dua mobil yang digunakan untuk mengangkut pelaku penyerangan di Paris.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa ada hal-hal yang ingin ia ungkapkan dan ia akan mengungkapkannya kepada mereka. Ia ingin bicara," kata Berton.

"Yang penting bagi kami selaku pengacaranya adalah ia mendapatkan pengadilan yang adil, bahwa ia dihukum karena hal yang ia lakukan, bukan hal-hal yang tidak ia lakukan. Itu penting karena ia adalah satu-satunya yang selamat," katanya lagi kepada BFM TV, sebagaimana dilansir Reuters (27/4/2016). (fath/arrahmah.com)