Media pro-oposisi melaporkan secara luas pada hari Senin bahwasanya Tentara Revolusi Iran mengambil alih lebih dari dua petak tanah milik pendukung rezim di provinsi Hama dengan dalih mengubah lahan tersebut menjadi pangkalan militer.
“Kehadiran Iran [di pedesaan Hama] telah terasa peningkatannya, setelah Jabhah Nusra menyerang Briagde 47 di bulan September” ujar Ibrahim a-Shamali, seorang jurnalis sekaligus warga yang tinggal di pedesaan Hama, mengatakan kepada Noura Hourani.
“Pasukan rezim di Brigade 47 digantikan oleh brigade Iran” setelah serangan tersebut, ujar ibrahin ashamali menambhakan, dan klaim tersebut dikuatkan juga dengan laporan yang dibuat oleh media pro-oposisi dan media Kurdi.
Tanya: Apakah ini contoh pertama dari Iran mengambil alih tanah dan properti di provinsi Hama?
Jawab: “Tidak ini bukan kali pertamanya. Milisi Iran juga mengambil alih kantor pusat di kota Slanfa, di perbukitan Latakia, dan Safita di pedesaan Tartous Barat, dan menetap di sana. Kami menerima informasi ini melalui kesaksian warga sipil yang tinggal di daerah-daerah tersebut.
Setelah Jabhat Nusra melakukan operasi di pedesaan Hama, kehadiran Iran terasa meningkat: pasukan rezim di Brigade 47 digantikan oleh brigade Iran setelah Jabhah Nusra menyerang pangkalan militer sekitar sebulan yang lalu [pada tanggal 7 dan 8 September]
Tanya: Beberapa waktu lalu terdapat laporan mengenai pertikaian antara tentara Iran dan Suriah, bahkan beberapa tentara Suriah telah dieksekusi. Apakah ini benar?
Jawab: “iya itu benar sekali. Beberapa tentara rezim yang membelot selama pertempuran melawan koalisi Jaysul Fateh berbicara tentang eksekusi ini, terutama di daerah Jourin di Sahl al-Ghab di pedesaan barat laut Hama. Mereka membicarakan tentang petugas Iran dan Revolusi Garda yang mengeksekusi tentara Suriah karena petugas mereka melarikan diri atau gagal mengikuti perintah Iran ‘. ”
Noura Hourani belajar Sastra Inggris di Universitas Tishreen dan sebelumnya bekerja sebagai guru bahasa Inggris pribadi. Dia meninggalkan Suriah pada awal konflik.
(syiriadirect)
“Kehadiran Iran [di pedesaan Hama] telah terasa peningkatannya, setelah Jabhah Nusra menyerang Briagde 47 di bulan September” ujar Ibrahim a-Shamali, seorang jurnalis sekaligus warga yang tinggal di pedesaan Hama, mengatakan kepada Noura Hourani.
“Pasukan rezim di Brigade 47 digantikan oleh brigade Iran” setelah serangan tersebut, ujar ibrahin ashamali menambhakan, dan klaim tersebut dikuatkan juga dengan laporan yang dibuat oleh media pro-oposisi dan media Kurdi.
Jawab: “Tidak ini bukan kali pertamanya. Milisi Iran juga mengambil alih kantor pusat di kota Slanfa, di perbukitan Latakia, dan Safita di pedesaan Tartous Barat, dan menetap di sana. Kami menerima informasi ini melalui kesaksian warga sipil yang tinggal di daerah-daerah tersebut.
Setelah Jabhat Nusra melakukan operasi di pedesaan Hama, kehadiran Iran terasa meningkat: pasukan rezim di Brigade 47 digantikan oleh brigade Iran setelah Jabhah Nusra menyerang pangkalan militer sekitar sebulan yang lalu [pada tanggal 7 dan 8 September]
Tanya: Beberapa waktu lalu terdapat laporan mengenai pertikaian antara tentara Iran dan Suriah, bahkan beberapa tentara Suriah telah dieksekusi. Apakah ini benar?
Jawab: “iya itu benar sekali. Beberapa tentara rezim yang membelot selama pertempuran melawan koalisi Jaysul Fateh berbicara tentang eksekusi ini, terutama di daerah Jourin di Sahl al-Ghab di pedesaan barat laut Hama. Mereka membicarakan tentang petugas Iran dan Revolusi Garda yang mengeksekusi tentara Suriah karena petugas mereka melarikan diri atau gagal mengikuti perintah Iran ‘. ”
Noura Hourani belajar Sastra Inggris di Universitas Tishreen dan sebelumnya bekerja sebagai guru bahasa Inggris pribadi. Dia meninggalkan Suriah pada awal konflik.
(syiriadirect)