Arrahmah.Com |
- Video belasungkawa AQAP atas gugurnya Syaikh Al-Wuhaisyi dan pengangkatan amir baru AQAP
- Cina melarang Muslim Uighur berpuasa di bulan Ramadhan
- Imarah Islam Afghanistan merilis video no. 41 berjudul "Perjanjian"
- Majelis Mujahidin: 1 Ramadhan 1436H pada Kamis 18 Juni 2015
- Hilal tak tampak di Cakung, 1 Ramadhan 1436 bertepatan Kamis 18 Juni 2015
- Sidang itsbat penentuan awal Ramadhan 1436H digelar petang ini
- Polisi "Israel" menangkap 3 warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa
- Mobile Masjid untuk mudahkan Muslim jalankan shalat
- AQAP konfirmasikan kabar gugurnya Syaikh Al-Wuhayshi dalam serangan drone salibis AS
- Al-Aqsha siap menyambut jamaah Muslim di bulan Ramadhan
Video belasungkawa AQAP atas gugurnya Syaikh Al-Wuhaisyi dan pengangkatan amir baru AQAP Posted: 16 Jun 2015 08:15 AM PDT (Arrahmah.com) - Yayasan Media Al-Malahim, sayap media Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP), merilis video berisi pengumuman telah syahidnya amir AQAP, Syaikh Abu Bashir Nashir bin Abdul Karim Al-Wuhaisyi. Syaikh Wuhayshi merupakan petinggi Al-Qaeda yang dipandang Mujahidin AQAP sebagai pemimpin kedua mereka dalam tandzim Al-Qaeda setelah Amir Al-Qaeda Pusat, Syaikh Aiman Az-Zhawahiri. Sebelumnya dikabarkan bahwa Syaikh Wuhaisyi gugur dalam serangan pesawat tak berawak salibis AS yang menargetkan dia bersama dengan dua mujahidin lainnya di kota Mukalla di provinsi timur Yaman Hadramaut pada Jum'at (12/6/2015) lalu. Video berdurasi 9 menit 45 detik ini juga mengumumkan pembaiatan amir baru AQAP, Syaikh Abu Hurairah Qasim Ar-Reimi, yang diangkat berdasar hasil syura sebagian besar Ahlul Halli AQAP yang bisa berkumpul. Berikut terjemahan video belasungkawa dan pengangkatan amir baru AQAP tersebut. Penjelasan tentang Kesyahidan Syaikh Abu Bashir Nashir Al-Wuhaisyi rahimahullah Yayasan Media Al-Malahim Oleh: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi dan rasul yang paling mulia. Amma ba'du. Sesungguhnya kami dalam Tanzhim Al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) menyampaikan berita duka kepada umat Islam atas gugurnya As-Syaikh Al-Amir Al-Qaid Az-Zahid Abu Bashir Nashir bin Abdul Karim Al-Wuhaisyi rahimahullah, yang telah gugur oleh serangan drone salibis AS yang menargetkan beliau dan dua orang ikhwan mujahid yang bersamanya. Semoga Allah merahmati mereka dengan rahmat yang luas dan meninggikan kedudukan mereka dalam golongan syuhada'. Setelah peristiwa ini, meskipun kami sibuk memerangi pasukan Syiah Houtsi dan sekutu-sekutunya pada lebih dari 11 front yang tersebar di seluruh penjuru Yaman, juga meskipun situasi keamanan yang sangat sulit; namun Allah dengan karunia dan kemurahan-Nya telah memudahkan bagi sebagian besar anggota Ahlu Syura Jama'ah kami untuk berkumpul. Maka tercapailah kesepakatan mereka bahwa sebaik-baik penerus bagi sebaik-baik pendahulu adalah Asy-Syaikh Al-Fadhil Abu Hurairah Qasim Ar-Reimi hafizhahullah. Pembaitan terhadap beliau telah berhasil dilaksanakan, segala puji bagi Allah semata. Wahai umat kami, umat Muslim… Inilah (Syaikh Abu Bashir Al-Wuhaisyi) salah seorang pahlawan dan salah satu pemimpin kalian telah menghadap Allah, teguh di atas perjanjiannya dengan Allah dan memenuhi perjanjian tersebut. Beliau tidak melemah dan tidak menyerah, tidak mengubah dan tidak pula mengganti perjanjiannya dengan Allah. Ia telah berlalu hingga meneruskan perjalanan dan mencapai tujuannya. (Jihad) beliau dikenal baik oleh negeri Afghanistan, maka beliau menjadi salah satu "gunung" Afghanistan. Ia telah disucikan oleh hari-hari ujian dan kesabaran di atas pegunungan Tora Bora. Allah telah memuliakannya, sehingga ia menjadi sekretaris pribadi Asy-Syaikh Al-Mujahid Al-Mujaddid Usamah bin Ladin rahimahullah dan salah seorang kepercayaan beliau. Ia ikut dengan generasi pertama (tanzhim Al-Qaeda) yang menimpakan serangan-serangan terhadap Amerika di berbagai tempat di penjuru dunia sejak tahun 1990an. Ia terus melangkah di atas jalan jihad dan pengorbanan, ujian demi ujian tidak pernah menggoyahkannya, peristiwa demi peristiwa tidak mampu melemahkannya, dan fitnah demi fitnah tidak mengubahnya sedikitpun. Ia diuji dengan kesulitan, maka ia pun bersabar, sehingga Allah menyelamatkannya dan sebagian ikhwannya dari penjara thaghut, dengan penuh ketegaran dan ketabahan. Ia kemudian berjihad dengan saudara-saudaranya di Jazirah Arab, sampai Allah memberikan kepada mereka kemenangan yang besar. Bersama mereka, ia membangun qa'idah shalabah (basis yang kokoh), menguatkan bangunannya, dan membina asas-asasnya dengan kebijaksaan dan kelembutan. Di bawah qiyadahnya telah terdidik satu generasi mujahidin yang telah diliputi oleh kecintaan kepada Islam dan pengorbanan. Mereka telah menimba pengalaman-pengalaman dan mendapatkan keahlian-keahlian. Mereka berakhlak dengan akhlak para pemimpin yang meraih kemenangan. Mereka, dari dahulu sampai saat ini, senantiasa menjadi pelopor umat Islam dan harapan umat Islam. Pandangan mata umat senantiasa tertuju kepada mereka dan berita-berita tentang kepahlawanan mereka menyebar luas melalui kafilah-kafilah pengembara. Sesungguhnya riwayat hidup Syaikh kami Abu Bashir Al-Wuhaisyi adalah riwayat hidup yang agung. Riwayat tersebut tidak cukup diungkapkan oleh kata-kata. Cukuplah dalam kesempatan ini jika kami diminta untuk bersaksi, maka kami hanya bersaksi bahwa saat ia gugur sebagai syahid, sesungguhnya ia telah memenuhi perjanjiannya dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ia menghadap Rabbnya dengan mengangkat tinggi-tinggi panji-Nya, memegang teguh agamanya dan tegar di atas prinsipnya. Ia tidak menyia-nyiakan perintah Allah, dan ia tidak pernah meninggalkan jihad dan ribath walau hanya sekejap mata. Ia mengenal jihad sejak usia muda belia, dan ia gugur sebagai syahid dalam usia yang telah dewasa sempurna. Sepanjang perjalanan hidupnya, ia senantiasa menjadi teladan dalam sikap rendah hati, akhlak mulia, dan kedermawanan. Ia telah mewakafkan kehidupannya untuk Islam dan kaum muslimin, serta menadzarkan usianya untuk jihad dan mujahidin. Persoalan umat telah menyibukkannya dari memikirkan urusan pribadinya. Hari-hari telah mengarahkannya untuk senantiasa berada di atas jalan jihad. Maka ia menjadi tokoh panutan yang selalu diteladani oleh ikhwan-ikhwan mujahidin. Ia adalah pemimpin yang terdepan, ustadz lagi mu'allim, murabbi lagi muwajjih, saudara yang senantiasa tulus menasehati dan ayah yang penyayang. Ia kemudian gugur sebagai syahid ---demikian persangkaan kami kepadanya--- oleh serangan Romawi salibis. Kami sampaikan ucapan selamat kepadanya atas husnul khatimah tersebut, dan itulah kemenangan yang besar. (Beliau kemudian membaca qashidah syair) Wahai kaum muslimin… Rasulullah ﷺ telah wafat. Namun Islam tidak ikut mati. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang hal itu. وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ "Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun, Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur." (QS. Ali Imran [3]: 144) Kematian salah seorang pemimpin tidak pernah sekalipun mematahkan lengan Islam. Ia juga tidak selayaknya menghentikan laju dakwah maupun jihad. Bagaimana tidak, sedangkan dengan karunia Allah semata jihad kita hari ini telah berubah, dari sekedar jihad sekelompok orang pilihan, menjadi jihad umat Islam. Bagaimana tidak, sedangkan umat Islam hari ini telah kenyang dengan makna-makna (semangat) jihad, membebaskan diri dari kepungan, dan terbebas dari belenggu-belenggu penghinaan dan intimidasi. Sesungguhnya ini adalah dien Allah yang mendapatkan pertolongan, hukum Allah yang pasti terlaksana, dan takdirnya yang pasti terbukti. Ini adalah umat Islam yang telah dan masih terus menghadapi bahaya demi bahaya, padahal mereka berada dalam kondisi yang paling lemah, lalu mereka menang dan meraih pertolongan Allah. Perang melawan kaum murtad, perang melawan tentara salibis Eropa, dan perang melawan bangsa Tartar merupakan contoh terbaik atas hal ini. Umat Islam telah menghadapi mereka saat umat Islam berada dalam kondisi paling sulit dan paling terjepit. Ternyata kemenangan diraih oleh Islam dan umat Islam, sedangkan kekalahan menimpa musuh-musuh mereka, orang-orang kafir. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ "Allah telah menjanjikan orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. An-Nuur [24]: 55) Dalam zaman kita hidup saat ini, sunnah pemilihan dan seleksi terus berlangsung. Para komandan jihad telah terbunuh. Apakah jihad lantas berakhir? Apakah denyut nadi jihad lantas berhenti? Apakah faktor-faktor pendorong pertempuran dan perlawanan di tengah kaum muslimin lantas padam? Tidak, demi Allah. Justru tertumpahnya darah rombongan para pemimpin jihad itu semakin menambah ketegaran dan pengorbanan kaum muslimin di atas jalan jihad. Hendaknya musuh-musuh Allah mengetahui, bahwasanya peperangan mereka bukanlah terhadap satu individu tertentu atau satu kelompok tertentu saja, betapapun besarnya nilai dan tingginya kedudukan individu tersebut. Sesungguhnya peperangan yang hari ini dikomandani oleh musuh-musuh Allah, kaum salibis dan boneka-boneka "Arab" yang menjadi kaki tangan mereka, adalah peperangan terhadap satu milyar umat Islam, dari satu benua ke benua lainnya, umat yang perkasa, bangsa-bangsa muslim, dan sekelompok muslim yang sadar lagi waspada. Maka janganlah musuh-musuh Allah berambisi untuk meraih kemenangan. Demi Allah, lamanya peperangan ini hanya semakin menambah kesabaran kami, dan besarnya resiko yang harus kami tanggung dalam peperangan ini hanya semakin menambah ketegaran kami. Perlamalah peperangan ini sekehendak hati kalian, karena kami adalah para pejuang yang sabar menjalaninya, kami dilahirkan di dalam peperangan dan kami mati di atas jalan peperangan. Kepada pemimpin kekafiran, Amerika… Sungguh Allah telah menyisakan untuk kalian orang-orang yang akan menghinakan wajah kalian, membuat kehidupan kalian tidak tenang, dan menimpakan kepada kalian pahitnya peperangan dan kekalahan. Sampai kalian menghentikan dukungan kalian kepada penjajah Yahudi, kalian keluar dari negeri-negeri kaum muslimin, dan kalian menghentikan bantuan kalian kepada para penguasa murtad lagi diktator. Jika kalian tidak mau menghentikan kejahatan-kejahatan tersebut, niscaya kalian akan menghadapi peperangan (dengan umat Islam) yang tidak sanggup kalian pikul. Peperangan tersebut akan meluluh lantakkan ekonomi kalian dan memporak porandakan negara kalian, dengan izin Allah dan kekuatan-Nya. (Beliau kemudian kembali membaca qashidah syair) Akhir dari seruan kami adalah segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Tanzhim Qa'idatul Jihad di Jazirah Arab Wassalamu'alaykum wa rahmatullah wa barakatuh. (aliakram/banan/arrahmah.com) |
Cina melarang Muslim Uighur berpuasa di bulan Ramadhan Posted: 16 Jun 2015 07:30 AM PDT XINJIANG (Arrahmah.com) - Beberapa pemerintah daerah di wilayah Xinjiang Cina sedang meningkatkan kontrol terhadap Muslim Uighur menjelang Ramadhan dengan melarang mereka berpuasa. Dalam beberapa hari terakhir, media pemerintah dan website pemerintah di Xinjiang telah menerbitkan berita dan pemberitahuan resmi yang meminta kepada anggota partai, PNS, siswa dan mahasiswa serta guru pada khususnya untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan, sesuatu yang terjadi juga pada tahun lalu, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Selasa (15/6/2015). Di wilayah Jinghe yang dekat perbatasan Kazakhstan, pejabat keamanan pangan memutuskan pekan lalu bahwa mereka akan "membimbing dan mendorong" restoran halal untuk tetap terbuka seperti biasa selama bulan Ramadhan, kata pemerintah di situsnya. Akan tetapi restoran yang tetap terbuka itu akan mendapatkan pantauan dari pengawas keamanan pangan, tambahnya. Lembaga pemerintah lainnya juga memberikan instruksi yang sama. Kelompok Uighur dan aktivis hak asasi manusia mengatakan bahwa kebijakan represif pemerintah di Xinjiang, termasuk pembatasan untuk menjalankan agama, telah memicu kerusuhan. "Cina meningkatkan larangannya dan melakukan pengawasan saat Ramadhan tiba. Muslim Uighur telah sangat dipolitisasi, dan peningkatan kontrol itu bisa menyebabkan resistensi yang tajam, " Dilxat Raxit, juru bicara kelompok Uighur di pengasingan, Kongres Uighur Dunia, mengatakan dalam sebuah pernyataan. Juru bicara pemerintah Xinjiang menolak memberi komentar terkait hal ini. Pemerintah Cina selalu membantah bahwa mereka berusaha untuk mengekang Muslim untuk puasa, meskipun para pejabat dan para pemuda dilarang berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan. Pada Ahad (14/6), kepala Partai Komunis Xinjiang, Zhang Chunxian, memperingatkan bahwa stabilitas di kawasan ini menghadapi "tekanan berkelanjutan" dari "ekstremis agama". Partai Komunis Cina mengatakan bahwa mereka melindungi kebebasan beragama, tetapi mereka melakukan kontrol ketat terhadap kegiatan keagamaan dan memungkinkan hanya bagi lembaga keagamaan resmi yang diakui oleh pemerintah. Cina memiliki sekitar 20 juta Muslim yang tersebar di seluruh negeri, sebagian besar mereka adalah etnis Uighur, kelompok etnis yang berbicara bahasa Turki yang tinggal di Xinjiang. (ameera/arrahmah.com) |
Imarah Islam Afghanistan merilis video no. 41 berjudul "Perjanjian" Posted: 16 Jun 2015 06:45 AM PDT (Arrahmah.com) - Al-Emarah Studio, bagian dari Cabang Multimedia Komisi Budaya Imarah Islam Afghanistan menyajikan versi bahasa Inggris dari rilis video nomor 41 mereka yang berjudul Covenant atau Perjanjian. Video yang dibuka dengan Surat Al-Anfal ayat 39 ini menampilkan pengenalan singkat mengenai sepak terjang musuh-musuh Islam, termasuk agresi AS di Afghanistan yang merugikan dan meneror warga sipil di sana. Warga sipil, termasuk wanita dan nak-anak yang tak berdosa menjadi korban kebrutalan kaum penjajah. Umat Islam membutuhkan negeri aman yang menegakkan hukum Islam dan pemimpin seperti Mullah Muhammad Umar Mujahid. Video ini juga menampilkan keseharian Mujahidin yang bersahaja dan penuh kesederhanaan. Namun mereka merupakan singa-singa Islam yang begitu tangguh berlatih mempersiapkan diri mereka sebelum dan saat turun ke medan jihad. Keteguhan mereka menapaki jalan jihad juga tidak tersurutkan dengan medan yang sulit dan pergantian musim yang harus mereka lalui. Video ini kemudian diikuti dengan cuplikan serangan Mujahidin terhadap pasukan musuh, termasuk penyerbuan dari provinsi Kunar. Untuk melihat atau men-download video berdurasi 61 menit ini, silahkan kunjungi link yang disediakan di bawah ini: Tonton Online http://shahamat-movie.com/index.php?option=com_webplayer&view=video&wid=152 Mp4 https://archive.org/details/Covenant_201505 FLV https://archive.org/details/Covenant_20150530 Mobile MP4 https://archive.org/details/Covenant_20150530_0413 3GP https://archive.org/details/Covenant.3gp_20150530 (banan/arrahmah.com) |
Majelis Mujahidin: 1 Ramadhan 1436H pada Kamis 18 Juni 2015 Posted: 16 Jun 2015 05:00 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Departemen Data dan Informasi Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin dalam rilisnya kepada redaksi petang ini menyebut bahwa 1 Ramadhan 1436 H bertepatan pada Kamis 18 Juni 2015. Hal ini didasari pada hasil ruyatul hilal pada petang ini. "Dari hasil ru'yatul hilal yang dilakukan oleh team ahli dari Yayasan Islam Al-Husiniyyah, Tipar, Cakung, Jakarta, pada tanggal 16 Juni 2015, maka Departemen Data dan Informasi Majelis Mujahidin yang juga berada di lokasi menginformasikan, bahwa saat dilakukan ru'yatul hilal kondisi langit cerah, namun hilal tidak terlihat karena masih berada di bawah ufuk," demikian rilis Majelis Mujahidin. Dengan demikian, bulan Sya'ban digenapkan 30 hari, dan awal Ramadhan jatuh pada hari Kamis, tanggal 18 Juni 2015. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Hilal tak tampak di Cakung, 1 Ramadhan 1436 bertepatan Kamis 18 Juni 2015 Posted: 16 Jun 2015 04:26 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Tim ru'yatul hilal Lajnah Falakiyah Al Husiniyah, Cakung Jakarta Timur pada Selasa 16 Juni 2015 tidak berhasil melihat bulan baru pertanda datangnya Ramadhan petang ini. Pantauan dimulai jam 17.50 WIB sampai jam 17.54 WIB. "Sudah kita laksanakan rukyatul hilal namun nggak berhasil melihat hilal awal Ramadhan," jelas KH. Nuryazid, Ketua Tim Hisab dan Ru'yah Lajnah Falakiyah Al Husiniyah kepada Arrahmah.com petang ini. Dia menambahkan berdasarkan pengamatan Selasa petang 16 Juni 2015 di tempat ru'yatul hilal Cakung, dari semua saksi-saksi yang ada tidak berhasil meru'yah (melihat bulan baru Ramadhan). Adapun cuaca pada petang ini, imbuh kiai, cukup bagus. Kiai Nuryazid menyebutkan Tim Rukyah yang diturunkan pada petang ini H. Muhammad Labib SPd.I. dan ustadz Ahmad Fikhan. Keduanya tidak berhasil melihat hilal awal Ramadhan. Dengan demikian Kiai juga menyimpulkan atas hasil ru'yah petang ini bahwa Sya'ban 1436 H istikmal atau sempurna 30 hari dan 1 Ramadhan 1436 H bertepatan pada Kamis, 18 Juni 2015. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Sidang itsbat penentuan awal Ramadhan 1436H digelar petang ini Posted: 16 Jun 2015 03:03 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Kementerian Agama akan menggelar sidang itsbat (penetapan) awal bulan Ramadhan 1436H pada sore ini, Selasa (16/6/2015). Melalui mekanisme sidang itsbat tersebut, Kemenag akan menetapkan kapan dimulainya puasa bagi umat Islam atau awal Ramadhan. Sidang itsbat akan dihadiri oleh perwakilan ormas-ormas Islam di seluruh Indonesia, serta para duta besar negara sahabat. Proses sidang akan dimulai pukul 17.00 WIB, diawali dengan pemaparan dari Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama tentang posisi hilal menjelang awal Ramadlan 1436H. Adapun proses sidang itsbatnya, dijadwalkan berlangsung selepas shalat Magrib setelah adanya laporan hasil rukyatul hilal dari lokasi pemantauan di seluruh Indonesia. "Sidangnya tertutup. Hasilnya disampaikan secara terbuka," terang Dirjen Bimas Islam Machasin, Senin (15/06), dikutip dari Kemenag.go.id Lokasi pengamatan hilal Ramadhan 1436H Terkait, Kementerian Agama menurunkan sejumlah pemantau hilal Ramadlan 1436H di beberapa lokasi di seluruh provinsi Indonesia. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bimas Islam, berikut ini daftar lokasi rukyat awal Ramadlan 1436H: 1. Aceh: Pantai Lhoknga (Aceh Besar), Nol Km Sabang (Kota Sabang), Calang (Aceh Jaya), Suak Geudebang Meulaboh (Aceh Barat), dan Tapak Tuan (Aceh Selatan); 2. Sumatera Utara: Atap Kantor Gubernur Sumut; 3. Sumatera Barat: Menara Suar Navigasi Bukit Lampu, Bukit Langkisau, Puncak Panorama Sitinjau Laut, Puncak Panorama Aripan, Sikaladi, Pantai Tiku, Bukit Ampang, Pantai Gondoriah, Padang Hijau Gadut, Gunung Bungsu, Bukit Sariak, dan Bukit Punggung Ladiang; 4. Riau: Hotel Primer (Jl. Jend Sudirman Pekanbaru), Kantor Bupati Kab. Rokan Hilir, dan Pantai Marina Bengkalis; 5. Kepulauan Riau: Bukit Cermin Tanjung Pinang; 6. Jambi: Novita Hotel (Jl. Gatot Subroto Jambi), JOB Pertamina Jambi, Abadi Suite & Tower Hotel (Jl Gatot Subroto); 7. Sumatera Selatan: Hotel Aryaduta (Jl. POM 9 Kampus Palembang), dan Lubuk Linggau (Jl. Bukit Sulat Kota Linggau); 8. Bangka Belitung: Pantai Desa Penagan, Kec. Mendo Barat Kab. Bangka; 9. Bengkulu: Hotel Horison Kota Bengkulu; 10. Lampung: Bukut Cantik (Kalianda Lampung Selatan), dan Pantai Lemong (Krui Lampung Barat); 11. DKI Jakarta: Masjid Al-Musyari'in Basmol Jakarta Barat, PP Al-Husiniyah Cakung Jakarta Utara, Kanwil Kemenag Provinsi DKIJakarta (Lantai 7), Pulau Karya Kep. Seribu Jakarta; 12. Jawa Barat: Pusat Observasi Bulan (POB) Pelabuhan Ratu Kab. Sukabumi, Bosscha Lembang Bandung, Kab. Bandung Barat, Gunung Babakan(Kota Banjar), Gunung Panenjoan (Kab. Kuningan), Pantai Santolo (Pameungpeuk Kab. Garut), Pantai Cipatujah (Kab. Tasikmalaya), Pantai Gebang (Kab. Cirebon); 13. Banten: Hotel Patra Jasa (Anyer), Mercusuar Anyer; 14. Jawa Tengah: Menara Al Husna Masjid Agung Jawa Tengah, Pantai Binangun (Kab. Rembang), Kab. Banyumas, Pantai Cigandu (Kab. Batang), Ponpes Assalam (Surakarta), Pantai Kartini (Kab. Jepara), Pantai Alam Indah (Kota Tegal), Pantai Larung (Kab/Kota Pekalongan), dan Pantai Ayah (Kab. Kebumen); 15. Di Yogyakarta: POB Sekh Bela Belu (Bantul Parang Tritis), Pantai Trisik (Kab. Kulon Progo), Bukit Brambang (Gunung Kidul); 16. Jawa Timur: Pantai Sunan Drajat /Tanjung Kodok Paciran Lamongan, Pantai Awar-awar Tuban, Pelabuhan PT Semen Gresik Tuban, Menara Masjid Agung Surabaya, Helipad AURI Ngliyep Kab. Malang, Pantai Serang Kab. Blitar, Pantai Srau Pacitan, Pantai Mleman Lumajang, Pantai Nyamplong Kobong, Gunung Sadeng Jember, Pantai Kalbut Situbondo, Pantai Pancur Alas Purwo Banyuwangi, Pantai Ambat Tlanakan Pamekasan, Bukit Condrodipo Gresik, Pantai Gebang Bangkalan, Bukit Wonocolo Bojonegoro, Pulau Gili Kab. Probolinggo, Pantai Pasongsongan Sumenep, Kabupaten Sampang, Pantai Bawean Kab. Gresik, Kabuh Kab. Jombang; 17. Kalimantan Barat: Pantai Indah Kakap, Kec. Sungai Kakap, Kab. Kubu Raya; 18. Kalimantan Tengah: Di atas Hotel Aquarius; 19. Kalimantan Timur: Hotel Mitra Lantai 8, Kota Samarinda; 20. Kalimantan Selatan: Bank Kalsel Jl. Lambung Mangkurat, Pantai Kanggisung (Pelahari Kab. Tanah Laut), Pantai Kotabaru (Kab. Kotabaru), Amuntai (Kab. Hulu Sungai Utara); Marabahan (Kab. Barito Kuala); 21. Bali: Hotel Patra Jasa Pantai Kute, Bali; 22. NTB: Taman Rekreasi Luang Balo (Kota Mataram), Hotel Pasific Senggigi (Kab. Lombok Barat), Malimbo (Kab. Lombok Barat), Menara Asmaul Husna Islamic Center, Jl. Udayana (Mataram), dan Kab. Sumbawa Barat; 23. NTT: Rumah Jabatan Bupati Kupang, Kec. Amfoang Tengah (Kab. Kupang), Kec. Mamboro (Kab. Sumba Barat), Kec. Katiku Tnh Sel (Kab. Sumba Tengah); 24. Sulawesi Selatan: Tanjung Bunga di atas Gedung GTC Makassar Pantai Losari; 25. Sulawesi Barat: Tanjung Rangas Kec. Simboro (Kab. Mamuju), Desa Mosso Kec Sendana (Kab. Majene); 26. Sulawesi Tenggara: Pantai Buhari Tanggetada, Kab. Kolaka; 27. Sulawesi Utara: Apartemen Manado Trade Center; 28. Gorontalo: Menara Keagungan Limboto; 29. Sulawesi Tengah: Desa Merana Kec. Sundue Kab. Donggala; 30. Maluku: Pantai Latuhalat Kes. Nusanile, Kota Ambon; 31. Maluku Utara: Pantai RUA Ternate dan Kantor Kemenag Tidore; 32. Papua: Kab. Bika Numfor; dan 33. Papua Barat: Tanjung Saoka, Kota Sorong; Fak-fak; dan Pantai Sidai Kab. Manokwari. (azm/arrahmah.com) |
Polisi "Israel" menangkap 3 warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa Posted: 16 Jun 2015 03:00 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Polisi "Israel" menangkap seorang pria dan dua orang wanita Palestina saat mereka hendak meninggalkan kompleks Masjid Al-Aqsa pada Selasa (16/6/2015), kata para saksi mata, sebagaimana dilansir Ma'an. Mereka yang ditangkap diidentifikasi sebagai Taha Shawahna, Refqa Al-Rajabi, dan Sameeha Shahin. Saksi juga mengatakan bahwa lebih dari 50 anggota sayap kanan Yahudi dikawal oleh 12 petugas polisi "Israel" berkeliling kompleks Masjid Al-Aqsa. Situs paling suci ketiga dalam Islam ini juga diklaim kaum Yahudi sebagai tempat paling suci Yudaisme di mana orang-orang Yahudi meyakini bahwa di sana pernah berdiri Kuil Pertama dan Kedua mereka. Setelah pendudukan "Israel" di Yerusalem Timur pada tahun 1967, "Israel" telah mengontrol kompleks Al-Aqsa. Kaum Yahudi yang ingin berdoa mereka perbolehkan di dekat Tembok Barat, yang dianggap sebagai reruntuhan dari Kuil Kedua. Selain itu, pasukan "Israel" juga secara rutin mengantar pengunjung Yahudi ke Al-Aqsa, hingga memancing kemarahan Jamaah Muslim. (banan/arrahmah.com) |
Mobile Masjid untuk mudahkan Muslim jalankan shalat Posted: 16 Jun 2015 02:45 AM PDT BANDUNG (Arrahmah.com) - Menyambut datangnya bulan Ramadhan, Yayasan Masjid Nusantara (YMN) meluncurkan Mobile Masjid untuk memudahkan umat muslim menjalankan shalat di berbagai tempat yang jauh dari tempat ibadah. Mobil ini mengangkut peralatan shalat seperti karpet, sarung, mukena, penunjuk arah kiblat, serta toren air lengkap dengan beberapa keran untuk keperluan wudhu. "Alhamdulillah Mobile Masjid ini ada berkat donasi dari para donatur YMN dan juga RZ (Rumah Zakat). InsyaAllah bisa menjadi pahala yang tak terputus selama Mobile Masjid ini beroperasi membantu umat muslim menjalankan ibadah," ungkap Direktur YMN Muhammad Sobirin dalam acara peluncuran Mobile Masjid di Bandung, Selasa (16/6/205). Target dari masjid mobile ini adalah daerah pengungsian, dan juga pusat keramaian agar umat muslim dapat tetap beribadah tepat waktu dan berjamaah. Di bulan Ramadhan ini YMN memiliki target untuk beroperasi di 30 titik di Kota Bandung. "Selain menyediakan sarana ibadah, YMN juga akan membagikan takjil gratis pagi masyarakat yang melewati Masjid Mobile saat menjelang azan maghrib," kata Sobirin. Perdana di Pangalengan Pada awal Mei 2015 lalu, Mobile Masjid yang merupakan donasi dari donatur YMN dan hadir untuk menyediakan sarana ibadah untuk para relawan longsor Pangalengan di Kampung Cibitung, RW 15, Desa Margamukti, Pangalengan, Kab Bandung. Keberadaan Mobile Masjid sangat membantu para relawan yang sedang membantu para korban longsor di Pangalengan. Selain Mobile Masjid, di bulan Ramadhan ini YMN memiliki program Tebar 10.000 Mukena untuk Indonesia, Renovasi Masjid, THR untuk Marbot, dan Takjil on The Road. Tujuannya adalah membantu umat muslim yang ingin berbagi kepada sesama. "Kami berkomitmen membantu masyarakat yang ingin berbagi di bulan Ramadhan. Sehingga mereka tidak perlu repot menyalurkan bantuannya sendiri secara langsung kepada yang membutuhkan dan bisa fokus untuk menjalankan ibadah yang lainnya," tutur Sobirin. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
AQAP konfirmasikan kabar gugurnya Syaikh Al-Wuhayshi dalam serangan drone salibis AS Posted: 16 Jun 2015 02:10 AM PDT YAMAN (Arrahmah.com) - Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) yang berbasis di Yaman telah mengonfirmasi kabar gugurnya pemimpin mereka, Syaikh Nasir Al-Wuhayshi, dalam serangan pesawat tanpa awak salibis AS. AQAP menyatakan bahwa Syaikh Wuhayshi "gugur dalam serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan dia bersama dengan dua mujahidin lainnya," ungkap pernyataan yang diposting online oleh sayap media Al-Qaeda, Al-Malahem, pada Senin (15/6/2015). AQAP memandang Syaikh Wuhayshi sebagai pemimpin kedua mereka dalam tandzim Al-Qaeda setelah Amir Al-Qaeda Pusat, Syaikh Aiman Az-Zhawahiri. Syaikh Wuhayshi juga merupakan salah seorang pemimpin Al-Qaeda yang namanya telah dimasukkan ke dalam daftar buronan paling dicari AS dengan tuduhan merencanakan serangan terhadap wilayah Amerika Serikat. Situs Almasdar menyatakan bahwa mereka "memperoleh informasi yang dapat dipercaya [yang menyebutkan] bahwa [Syaikh] Al-Wuhayshi ditargetkan oleh pesawat tak berawak di kota Mukalla di provinsi timur Yaman Hadhramaut ini Jum'at lalu." Sebuah kekosongan keamanan di timur Yaman karena pertempuran antara Arab Saudi melawan pemberontak Syiah Houtsi dimanfaatkan Al-Qaeda untuk menegakkan aturan-aturan sosial di sana, ungkap warga setempat. Badan-badan intelijen AS telah menganggap AQAP sebagai cabang paling berbahaya dari jaringan Mujahidin Al-Qaeda, lansir i24 News. Salah satu petinggi kelompok ini, Syaikh Nassir bin Ali Al-Ansi, telah menyatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa AQAP berada di balik serangan di kantor majalah satir mingguan Perancis, Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 orang penghina Nabi Muhammad ﷺ pada 7 Januari lalu. Publikasi AQAP yang dirilis dalam bahasa Inggris itu juga telah menyerukan untuk melakukan serangan di luar negeri, serta telah memasukkan nama pemimpin redaksi Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier, di antara daftar target. AQAP memiliki track record melancarkan serangan jauh dari basisnya di Yaman, termasuk upaya untuk meledakkan sebuah pesawat Amerika di Michigan pada Hari Natal tahun 2009. Amerika Serikat takut bahwa operasi udara yang dipimpin Arab Saudi terhadap pemberontak Syiah Houtsi akan memberikan AQAP lebih banyak ruang untuk merencanakan serangan, sehingga mereka berupaya membuat tekanan pada kelompok jihad itu, termasuk dengan sejumlah serangan pengecut menggunakan pesawat tak berawak. (banan/arrahmah.com) |
Al-Aqsha siap menyambut jamaah Muslim di bulan Ramadhan Posted: 15 Jun 2015 11:00 PM PDT YERUSALEM (Arrahmah.com) – Kementerian Waqaf Palestina mengatakan bahwa persiapan telah dilakukan untuk menyambut jamaah Muslim di Masjid Al-Aqsha selama bulan Ramadhan, sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency, Senin (15/6/2015). Direktur Menteri Waqaf, Sheikh Azzam al-Khatib, mengatakan kepada Ma'an News Agency bahwa setiap Muslim Palestina mempunyai hak untuk shalat di masjid Al-Aqsha selama bulan Ramadhan. Al-Khatib mengkritik pembatasan yang ketat yang dilakukan oleh "Israel" bagi Muslim untuk memasuki Al-Aqsha. "Semua orang Palestina memiliki hak untuk memasuki kota Al-Quds dan shalat di masjid Al-Aqsha dengan kebebasan penuh tanpa harus minta izin," ungkap al-Akhatib. Kementerian itu juga telah menyiapkan jadwal program harian dan pengajian agama Islam bagi jamaah, dan sebanyak delapan pusat pelayanan kesehatan telah disiapkan untuk memberikan pelayanan darurat medis kepada jamaah. Pihak Al-Aqsha juga menyediakan makanan gratis bagi jamaah selama sahur dan berbuka puasa yang merupakan hasil donasi dari beberapa organisasi Palestina. Beberapa tenda juga dipasang untuk membantu Jamaah. Warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza menjadi target pembatasan ketat yang diterapkan oleh "Israel" yang membatasi kebebasan mereka untuk bergerak, dan mencegah mereka untuk memasuki Al-Quds yang merupakan bagian dari wilayah Palestina. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |