Arrahmah.Com |
- Terusir dari rumah mereka, ratusan keluarga Muslim India terdampar di daerah kumuh
- Syaikh Al-Jaulani: "Kemenangan dari Allah dan Penaklukkan Syam yang Sudah Sangat Dekat"
- Pertempuran Dharbun Nawashy di Qolamun
- Al-Qaeda Yaman tawarkan 20 kg emas bagi yang bisa menangkap pentolan Syiah Houtsi
- "Israel" akan mengubah sekolah al-Quds menjadi sinagog
- Tausiyah Syaikh Al-Maqdisi kepada Mujahidin: "Manhaj Tentara Para Nabi"
- Fatwa sesat MUI terbit, Almanar Cirebon laporkan Idris Nawawi ke Polda Jabar
- Arrayah Alwahiday, aliansi 8 faksi jihad yang dibentuk di Ghautah barat
- Apakah menyentuh mushaf harus berwudlu?
- Pesawat Iran pengangkut jamaah umrah dilarang memasuki wilayah Arab Saudi
Terusir dari rumah mereka, ratusan keluarga Muslim India terdampar di daerah kumuh Posted: 11 Apr 2015 04:43 AM PDT NEW DELHI (Arrahmah.com) - Diusir dari rumah mereka di distrik Vadodara Gujarat, ratusan keluarga Muslim India terdampar di daerah kumuh setelah program rehabilitasi pemerintah terhenti karena adanya keberatan dari mayoritas Hindu yang tidak ingin ummat Islam berada di ingkungan mereka. "Kami tidak punya rumah. Jadi kami tidak bisa memberikan pengobatan dan perawatan yang diperlukan untuk anak-anak kami," Shabana, seorang wanita Muslim yang kehilangan rumahnya dan gagal untuk mendapatkan sebuah rumah di Kalali, berkata kepada OnIslam.net, Jum'at (10/4/2015). "Siapa yang akan menjaga dua anak-anak saya yang masih kecil jika saya pergi ke rumah sakit bersama dengan anak kami yang lain? Kami tidak memiliki rumah. Kami tidur di jalan," ungkap Shabana. Shabana adalah salah satu dari sekitar 450 keluarga Muslim yang diusir dari dua permukiman kumuh di distrik Vadodara Gujarat India di bawah program rehabilitasi kumuh. Meskipun pemerintah telah berjanji untuk merelokasi mereka di Kalali, para keluarga Muslim tidak bisa menempati rumah baru mereka setelah penduduk setempat, yang sebagian besar dari mereka adalah Hindu, menolak keberadaan keluarga Muslim tersebut. Beberapa keluarga Muslim secara sementara telah dipindahkan ke Maneja Extension, sebuah daerah di pinggiran kota. Tapi di daerah-daerah yang didominasi Hindu, Muslim tidak diterima keberadaannya. Wahida adalah wanita Muslim lain yang menghadapi masalah yang sama. Wahida yang memiliki dua anak merasa khawatir terkait dengan nasib studi anak-anaknya setelah dia diberi sebuah rumah sementara di daerah yang jauh dengan sekolah anaknya. "Mereka (pemerintah) telah memberi kami sebuah rumah sementara. Namun tidak ada air atau listrik sambungan. Jadi, hal itu tidak mudah bagi kami,"ungkap Wahida kepada OnIslam.net. "Sekolah anak-anak ini cukup jauh dari sini. Ini akan sulit bagi kami untuk memasukkan mereka ke sebuah sekolah baru di sini." Muslim di India sering mengalami diskriminasi dan Hindu biasanya tidak mau ummat Islam tinggal di wilayah mereka. "Saya pikir organisasi garis keras Hindu telah menciptakan suasana seperti itu bahwa perbedaan antara Hindu dan Muslim telah melebar dalam beberapa tahun terakhir. Dan itulah sebabnya orang Hindu biasanya tidak ingin ummat Islam tinggal di koloni mereka," ungkap aktivis sosial Fahim Baig kepada OnIslam.net. "Ada kasus di banyak kota-kota metropolitan, termasuk Mumbai, dimana pengembang menolak untuk menjual apartemen kepada Muslim hanya karena keyakinan agama mereka." Sampai hari ini, Gulfam dan Shahnoor, sopir Bajaj, tetap hidup di jalan bersama dengan keluarga mereka. "Kami tidak memiliki rumah. Jadi kami khawatir tentang keselamatan istri dan anak-anak kami. Kami mengkhwatirkan mereka ketika kami pergi bekerja," kata Shahnoor. "Kami tidak bisa meninggalkan mereka sendirian selama berjam-jam dan harus kembali menjelang malam." (ameera/arrahmah.com) |
Syaikh Al-Jaulani: "Kemenangan dari Allah dan Penaklukkan Syam yang Sudah Sangat Dekat" Posted: 11 Apr 2015 04:00 AM PDT (Arrahmah.com) - Yayasan Al-Minarah Al-Baydha merilis pesan audio Amir Jabhah Nushrah, Syaikh Al-Fatih Abu Muhammad Al-Jaulani hafizhahullah, yang berjudul "Kemenangan dari Allah dan Penaklukkan yang Dekat". Dalam pesan audio ini Syaikh Al-Jaulani mengucapkan selamat kepada kaum muslimin atas kemenangan besar yang diraih di kota Idlib dan kepada seluruh mujahidin atas persatuan mereka yang terorganisir dengan sangat baik dalam pertempuran penuh berkah ini, serta mengapresiasi semua pihak yang turut berpartisipasi. Beliau menyeru bahwa kemenangan yang Allah anugerahkan di kota Idlib harus dipertahankan karena mempertahankan kemenangan jauh lebih sulit daripada mencapai kemenangan itu sendiri. Berikut terjemahan lengkap pesan audio Syaikh Al-Jaulani tersebut, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Rabu (8/4/2015). Seruan Syaikh Al-Fatih Abu Muhammad Al-Jaulani: "Kemenangan dari Allah dan Penaklukkan yang Dekat" بسم الله الرحمن الرحيم Yayasan Al-Minarah AL-Baydha' Mempersembahkan: Pesan audio Syaikh Al-Fatih Abu Muhammad Al-Jaulani hafizhahullahu, yang berjudul "Kemenangan dari Allah dan Penaklukkan yang Dekat" "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ´Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman." QS. AS-Shaff: 10-13 Segala puji hanya milik Allah yang telah memberikan kemenangan kepada hamba-hamba-Nya, dan memuliakan para tentara-Nya, serta mengalahkan koalisi para musuh sendirian. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabat. Amma ba'du. Allah Azza wa Jalla berfirman: وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." QS. Annur: 55 Kami ucapkan selamat kepada kaum muslimin atas kemenangan besar yang diraih melalui tangan putra-putra mereka 'para mujahidin' di kota Idlib yang agung. Juga, kami ingin mengucapkan selamat kepada seluruh mujahidin atas persatuan mereka yang solid, kedisiplinan serta terorganisirnya mereka dengan sangat baik dalam pertempuran penuh berkah ini. Kami juga mengapresiasi semua pihak yang turut berpartisipasi. Dari segi kemiliteran; (kami ucapkan selamat –red) kepada seluruh para komandan dan prajurit, para penaggung jawab syari'at, awak reporter, petugas medis serta petugas pabrik. Kami memohon pada Allah agar merahmati mereka yang gugur syahid dalam pertempuran ini, diantara mereka: Syaikh Abu Jamil Al-Qutb, Abu Abdullah An-Najdi, Abu Al-Bara' dan Abu Hafs dari Mesir, dan Abu Wafa'Al-Anshari. Juga kepada semua mereka yang telah gugur demi membela umat ini dengan darah mereka, kami mohoh pada Allah azza wa jalla untuk menerima mereka sebagai para syuhada', dan membalas mereka dengan pahala terbaik atas darah yang telah mereka korbankan, dengan izin Allah. "Kecintaan kami pada kematian menjadikan waktu yang dijanjikan semakin mendekat. Sedang orang kafir membenci waktu yang dijanjikan itu, sebab itulah hidup mereka panjang." (syair) Kami juga sangat mengagumi aksi keluarga kami para penduduk Idlib, juga sikap mereka untuk berada di sisi putra-putra mereka para mujahidin, dan penerimaan mereka yang sangat luar biasa pada para mujahidin. Kami berjanji pada penduduk Idlib, mereka tidak akan menyaksikan dari para mujahidin ini kecuali akhlak yang baik, dan muamalah social yang santun, dan kami akan memberikan keadilan hukum Allah kepada mereka dengan mahkamah syariat disana dengan izin Allah. Yang mana ini akan melindungi agama mereka, darah mereka, kehormatan dan harta mereka. Juga akan melindungi kemulian dan kehormatan mereka, dan membrantas para penindas dan orang-orang yang melampaui batas terhadap mereka. Juga akan mengawasi keamanan mereka dan menetapkan konsultasi (syura) dan memperjuangkan hak-hak orang miskin, dan menegakkan keadilan di antara mereka. Wahai kaum muslimin! Sesungguhnya, angin kemenangan yang telah ditiup di Syam membuktikan bahwa pihak-pihak yang berjuang di belakang barat dan sekutu dan mengharapkan kemenangan, ssungguhnya mereka berjuang di balik fatamorgana. Karena sesungguhnya, kemenangan dan kehormatan Islam tidak akan kembali dengan tangan pembunuh dan kriminal dan tidak akan kembali dengan tangan boneka dari barat. Mereka adalah orang-orang yang belum menyerah untuk menusuk kita dari belakang demi mendapatkan keuntungan dari Amerika. Sebaliknya, sesungguhnya kemenangan hanya turun dengan mengikuti perintah Allah -yang Maha Perkasa dan Maha Mulia- dan mengumpulkan kaum muslimin berjuang bersama mujahidin yang benar. Para mujahidin yang jujur, mereka adalah fondasi yang kuat dari umat Islam, yang mana mereka tidak melemah atau menyerah, dengan izin Allah. Sesungguhnya, kemenangan turun dengan penyatuan masyarakat Sunnah. Karena sesungguhnya, jika mereka bersatu mereka akan menjadi kuat, seperti sebuah bangunan yang kokoh. Dan mereka akan melupakan apa yang sebelumnya terjadi di antara mereka dari kejahatan, dan hati akan bersatu pada kalimat "Tiada yang patut disembah kecuali Allah". Kemenangan yang Allah anugerahkan kepada kita di kota Idlib Harus dipertahankan. Misi melestarikan apa yang telah diperoleh melalui kemenangan jauh lebih sulit daripada mencapai kemenangan itu sendiri. Karena sesungguhnya musuh kita dan orang-orang yang sedang mengintai kita, mereka sedang berjudi atas ketidaksepakatan kita, perpecahan yang terjadi dalam organisasi kita, dan menunggu kita gagal setelah menang. Dengan demikian, hal ini harus dipertimbangkan dengan cermat. Maka setiap penyebab perpecahan, perselisihan dan kesalahan harus dicabut setelah kemenangan ini, untuk memastikan kebahagiaan kaum muslimin. Oleh karena itu, kami Jabhah Nusrah ingin mengkonfirmasi bahwa bukan tujuan kami untuk memerintah atau memonopoli kota sendirian dengan mengesampingkan pihak lain. Sebaliknya, tujuan kami adalah agar kota berada di tangan yang dapat dipercaya yang dapat menegakkan keadilan di dalamnya, menghancurkan penindasan, memerintah dengan aturan Allah dan mendirikan Majlis Syura. Sungguh Majlis Syura adalah sistem yang terbaik. Sebuah aturan Allah yang Maha Perkasa tetapkan bagi kita. Majlis Syura adalah opini paling pasti, melindungi masyarakat sehingga Allah menuntun mereka pada pendapat yang terbaik dan paling benar. Kami juga menekankan pentingnya memperkuat posisi dan meningkatkan pelayanan publik dan memberikan pelayanan pada mereka untuk kepentingan kaum muslimin. Selain itu, mereka yang bekerja di sektor pelayanan publik seperti pelayanan kesehatan, listrik, air, roti, komunikasi dan jasa pembersihan harus diatur untuk kembali ke posisi mereka dan melanjutkan pekerjaan mereka. Keuntungan harus diambil dari pihak eksekutif dan tenaga kerja di dalam kota, dan orang-orang harus diperlakukan sesuai dengan posisi mereka dengan pertimbangan bahwa orang-orang dari Idlib adalah keluarga kita yang memiliki hak persaudaraan dan dukungan. Sebuah komite pengawas harus dibentuk oleh kelompok-kelompok yang berbeda untuk menilai kondisi para pekerja dan melaksanakan kebutuhan mereka, untuk membantu mereka dalam melakukan tugasnya, untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan mereka. Dan mengevaluasi jika mereka gagal dalam hal itu. Kami menekankan pentingnya membangun pengadilan Syariah secepat mungkin untuk memberikan keadilan pada masyarakat, dan untuk memecahkan perselisihan di antara mereka. Kepada semua warga sipil dipersilahkan untuk mengajukan keluhan dan permasalahan mereka ke pengadilan ini, bahkan jika hal itu adalah kejadian yang terjadi dari dekade sebelumnya, karena hak tidak memudar dengan berjalannya waktu. Kami menyerukan pada "Jaiys Al-Fath" untuk tidak bubar setelah bersatu dan tetap keras terhadap musuh-musuh mereka dan penyayang di antara mereka sendiri, mengumpulkan kekuatan mereka untuk mendukung Islam dan kaum muslimin dan terus bergerak maju dengan barakah Allah. Wahai tentara Islam teruslah maju dalam menaklukkan musuh kalian! Karena sesungguhnya, keluarga kalian masih dikepung di Damaskus, di pedesaan dan di Homs dan Aleppo. Mereka menunggu bantuan kalian, jadi jangan pernah kalian meninggalkan mereka! Dan kami serukan kepada keluarga kami yang masih terkepung dan mengungsi; bersabarlah kalian wahai kaum yang sangat kami cintai! Karena sesungguhnya, mereka yang jauh lebih baik dari kita juga dahulu pernah dikepung dan kelaparan, mereka adalah Muhammad Shalallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya. Mereka dikepung di lembah Bani Hasyim selama 3 tahun sampai ada diantara mereka hampir tidak bisa menemukan makanan untuk dimakan, dan mereka adalah generasi umat yang terbaik. Dan kaum muslimin di saat itu juga pernah mengungsi ke Al-Habasyah (Ethiopia), melarikan diri dari siksaan orang-orang Quraisy atas mereka. Kaum muslimin juga pernah menderita melalui kepahitan dalam pertempuran mereka dengan orang-orang kafir Quraisy. Kemudian Islam menyebar ke seluruh dunia dan bangsa-bangsa terkuat pun takluk pada Islam. Allah ingin mengangkat derajat orang ini sehingga ia menguji mereka dan kesabaran mereka. Oleh karena itu, jika kalian sabar dalam perang ini, saya bersumpah demi Allah bahwa Allah akan memberikan kalian kemenangan dan kalian akan mengembalikan kehormatan dan kemuliaan Islam. Sesungguhnya, kaum muslimin sedang menyaksikan kesabaran dan ketabahan (kalian), karena kemenangan kalian adalah perubahan sejarah untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin. Namun, jika kalian kehilangan kekuatan dan putus asa dalam perang ini, maka saya bersumpah dengan hidup saya, kalian akan merasakan penghinaan yang tak tertahankan dan kalian akan dihadapkan dengan kesulitan yang lebih keras dari apa yang kalian hadapi sekarang. Namun, sungguh tidak ada kehinaan bagi orang-orang yang berjihad, dan sabar dalam melakukan Jihad mereka, dan berusaha untuk meraih kemenangan atas para penindas dan membebaskan diri dari tunduk pada penindasan ini. Sesungguhnya, kemenangan datang dengan kesabaran.Maka, kepada kalangan yang Setan menyesatkan mereka dan yang disesatkan oleh bisikan konsiliasi (berdamai dengan Rezim); Apa yang telah kita ketahui di antara kebenaran dan kedustaan adalah sia-sia, bahkan kepalsuan. Kebenaran tidak berkompromi sedikit pun kecuali yang berhenti menjadi kebenaran. Cobaan berat ini mengungkapkan sifat asli seseorang, apa yang mereka miliki dari sifat baik dan jahat. Kita harus tetap teguh di jalan ini dan bersabar untuk melalui kesulitan jihad, karena ini hanya membutuhkan sedikit lagi kesabaran sebelum kalian akan melihat pengepungan runtuh, para pengungsi kembali dari tempat mereka mengungsi, anak-anak kembali bahagia, dan senyum di wajah para anak yatim, barakhirnya duka janda dan orang-orang yang bersedih, bebasnya para tahanan ahlus sunnah, dan bumi Syam akan dibebaskan dari jerat para tiran demi kehormatan kehidupan ini dan akhirat kita, dengan kehendak Allah. Wahai para tentara Islam! Saya adalah penasihat bagimu jadi dengarkan! Sesungguhnya Allah telah mengutus kita untuk melakukan jihad di jalan-Nya dan kitabNya adalah acuan bersama kita, kitab yang dengannya Allah telah membimbing Nabi kita, jadi jika kaian berpegang teguh dengan itu kalian akan dipandu oleh Allah sebagaimana Nabi kita. Oleh karena itulah, kita membela agama kaum muslimin, dan darah mereka, kesucian dan harta mereka. Kita sebarkan keadilan di antara mereka dan menyebarkan di antara mereka segala kebajikan, serta membela mereka. Kita mengajak mereka pada kebaikan dan melarang mereka dari kejahatan. Kita tidak boleh lalai dalam kebutuhan ini, karena ini adalah tujuan jihad kita. Bagi orang-orang yang membawa amanah berat ini, mereka harus mewujudkan karakter yang paling mulia pada diri mereka, yang mana Nabi SAW diutus untuk menyempurnakan hal ini, yakni kejujuran untuk menepati janji dan kesepakatan. Menjadi orang yang memiliki kebesaran hati, yang menghormati orang tua mereka dan tidak membantah mereka, dan menjadi yang terbaik untuk istri dan anak-anak mereka, karena sesungguhnya, yang terbaik dari kalian adalah orang yang terbaik untuk keluarganya. Ketahuilah bahwa perang memiliki karakter yang tepat, siapa yang menggenggam dengan kuat untuk itu maka akan menang, dan karakter yang baik adalah konstan dalam Islam di masa damai dan juga di waktu perang, dan seseorang telah gagal jika ia hanya bisa memenangkan perang tetapi ia kehilangan karakternya yang baik. Perang tidak menerima segala karakter yang buruk seperti berbohong, kecurangan dan pengkhianatan, bahkan walupun musuh melihat hal ini sebagai hal yang diperbolehkan. Sesungguhnya, kotoran bukanlah kekuatan dan kebajikan bukanlah kelemahan. Kami hanyalah pemberi bimbingan dan kami bukanlah penindas atau pemungut pajak. Sesungguhnya, kemenangan terbesar yang karenanya kami mengorbankan diri adalah untuk tidak menggiring kaum muslimin menuju kehancuran mereka, dan sungguh itu bukan tujuan dari mujahidin untuk bersikap kasar atau arogan terhadap kaum muslimin di suatu negeri. Jika mereka meraih kemenangan dengan kekerasan dan arogansi seperti itu, maka kaum muslimin tidak akan menerima seruan mereka untuk dibimbing atau tunduk di bawah kewenangan mereka kecuali terpaksa dan dengan hati dengki dan kemudian mereka (mujahidin) tidak akan pernah berhasil. Sesungguhnya, kita hanya keluar untuk menyeru dengan Islam dan jihad, untuk mengeluarkan para hamba Allah dari kesempitan kehidupan ini dengan luasnya kehidupan dan akhirat. Sesungguhnya. Allah melihat hati kita dan Dia tidak akan memberikan kita kemenangan kecuali jika niat kita tulus. Dan, kehormatan para mujahidin dan para pemimpin (jihad) tidak dapat dicapai karena masyarakat takut pada mereka, melainkan dengan menyediakan keamanan dan melindungi mereka dari penindasan. Dengan mengembalikan hak-hak yang lemah, sehingga kuat akan takut (untuk melakukan penindasan) dan lemah akan aman. Selanjutnya, orang-orang akan berkumpul di sekitar mujahidin daripada melawan mereka, dan mereka akan melindungi kekuatan mujahidin untuk menikmati perlindungan mereka. Tanpa ini, baik mujahidin dan warga sipil akan hilang. Sesungguhnya, seseorang yang tertipu adalah yang perbuatannya telah menipunya sehingga ia melihat itu sebagai pamrih kepada manusia, sehingga pahalanya pun hilang. قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَآ أَذًى ۗ وَٱللَّهُ غَنِىٌّ حَلِيمٌ "Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun." QS. Al-Baqarah: 263 Pidato yang menarik dan pengibaran bendera tanpa tindakan nyata tidak akan menyenangkan Allah atau kaum muslimin. Dengan demikian, si penyeeru dapat dikenali dengan perbuatannya, dan tidak ada penyeru yang ditinggalkan untuk menyebut bahwa ia berada pada kebaikan kecuali bahwa Allah akan mengujinya, sehingga tindakannya yang baik membuktikan atau menyangkal kebenaran seruannya. Kami tidak bisa membuka hati orang-orang untuk melihat apa yang terkandung disana dan kami tidak memuji diri sendiri di atas orang lain. Manusia berasal dari Adam dan Adam berasal dari debu. Kami tidak menilai orang tanpa bukti yang jelas. Allah tidak memberikan kema'shuman bagi siapa pun setelah para Nabi, maka wajar jika ada orang-orang yang melakukan kesalahan meskipun niat mereka murni, dan ada juga orang-orang yang berbicara tentang kebenaran tetapi niat mereka palsu. Dan kami tidak akan menyimpang dari kebenaran dari siapapun yang menyerukan kami kepada kebenaran itu. Menjadi lebih layak pada kebenaran dan kebijaksanaan adalah tujuan dari orang-orang beriman di mana pun ia merasa dia lebih layak untuk ituitu. Orang-orang telah salah sangka pada para mujahidin jika mereka pikir mujahidin tidak boleh salah, dan jika beberapa di antara mujahidin membuat kesalahan, para pemfitnah menjadikan ini untuk memfitnah agama dan jihad itu sendiri. Wahai kalian para mujahidin! Sesungguhnya Allah mendukung kalian dengan kekuatan. Dan mungkin kalian juga merasa takut atas para penindas yang kuat, sehingga kalian harus memiliki hati yang lembut yang bisa menjadi tempat berlindung mereka yang lemah dan tempat bersandar mereka yang miskin. Sesungguhnya, senjata yang telah kalian bawa adalah pemberian dari Allah untuk menolong kaum yang tertindas dan untuk berdiri tegak dalam menghadapi penindas. Jadi siapapun yang menggunakan senjata itu untuk keperluan lainnya, maka ia telah gagal dan telah kehilangan kehidupan ini dan akhirat. Maka berletihlah wahai tentara Islam, sungguh ketidaksepakatan tidak akan memungkinkan kalian untuk menikmati kemenangan, dan tidak memungkinkan kalian untuk tenang selama kekalahan. Karena perbedaan pendapat ini tanpa diragukan lagi hanyalah kesia-siaan dan gangguan dari kebenaran. Wahai para pemimpin mujahidin! Jangan membatasi pekerjaan anda hanya sebatas urusan garis depan dan mengorganisir batalyon dan pertempuran, yang mana jika pertempuran berakhir pekerjaan anda berakhir pula. Sesungguhnya, orang-orang memiliki hak atas anda. Hak para pengungsi, tunawisma, yang terluka, para janda, anak yatim, serta mereka yang berduka dan lapar. Upayakan untuk membantu orang-orang dengan memenuhi kebutuhan mereka dengan yang terbaik dari kemampuan anda. Hahabiskanlah waktu anda dengan orang-orang yang menderita, mungkin anda bisa merasa penderitaan mereka. Alangkah mengerikan ketika ada orang yang dipercayakan atas urusan kaum muslimin, tetapi tidak berpikir maju melampaui zamannya dan tidak peduli tentang masa depan. Jadi kami saat ini membuka jalan bagi kehormatan Islam dan kemuliaan, dan mendirikan manara untuk tetap melalui era kita dan era mereka setelah kita, tegas dan kuat terhadap apa yang dikehendaki Allah. Dan janganlah seorang pemimpin khawatir pada masa perang tentang siapa yang akan memerintah setelah kemenangan, karena kedaulatan adalah milik Allah dan dia memberikan itu kepada siapa Dia kehendaki. قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ "Katakanlah: Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." QS. Ali Imran: 26 Dan juga ingatlah selalu kelemahan kalian wahai tentara Islam: وَٱذْكُرُوٓا۟ إِذْ أَنتُمْ قَلِيلٌ مُّسْتَضْعَفُونَ فِى ٱلْأَرْضِ تَخَافُونَ أَن يَتَخَطَّفَكُمُ ٱلنَّاسُ فَـَٔاوَىٰكُمْ وَأَيَّدَكُم بِنَصْرِهِۦ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ "Dan ingatlah ketika kalian masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi, kalian takut orang-orang akan menculik kalian, maka Allah memberi kalian tempat menetap dan dijadikan-Nya kalian kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kalian rezeki dari yang baik-baik agar kalian bersyukur." QS. Al-Anfal: 26 Renungkan wahai tentara Islam! Beberapa tahun yang lalu ketika kita tidak bisa melindungi diri dari bahaya dan tidak memiliki sarana untuk membela diri, dan disinilah kita pada hari ini setelah beberapa tahun yang singkat! Kalian telah menjadi kekuatan yang tidak bisa diremehkan, dan Allah telah memberkati kalian dengan penaklukan dan kemenangan. Markas, rumah-rumah dan barak musuh telah jatuh ke tangan kalian! Itu semua karena anugerah Allah, sehingga kita harus selalu mengingat Allah. Ingatlah berakah dan rahmat-Nya atasmu, peliharalah dirimu dengan kerendahan hati di hadapan Allah, dan mintalah Allah dengan ketulusan dan penerimaan. "Dan Allah telah memenangkan kalian pada Perang Badar saat kalian sedikit jumlahnya, maka bertakwalah kepada Allah dan semoga kalian bisa bersyukur" Dan doa terakhir kami adalah segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dan semoga kedamaian, barakah dan rahmat Allah menyertai kalian selalu. YAYASAN AL-MINARAH AL-BAYDHA' (banan/arrahmah.com) |
Pertempuran Dharbun Nawashy di Qolamun Posted: 11 Apr 2015 04:00 AM PDT QOLAMUN (Arrahmah.com) - Aliansi Mujahidin Qalamun di bawah satu bendera 'Jaisy Tahririsy Syam' [Pasukan pembebasan Syam, red.] beranggotakan; Jaisyul Islam, Failaqur Rahman, Ahrarusy Syam, kelompok letnan Ahmad al Abdu, Jaisy Usudisy Syarqiyyah terlibat pertempuran sengit dengan sandi Dharbun Nawashy (menggetok ubun-ubun) dengan tentara rezim dan komplotannya milisi hizbullatt. "Alhamdulillah Allahu Akabar! Hari ini 'JAISY TAHRIRISY SYAM' menyatakan telah membebaskan jalan utama yang menghubungkan antara Dimasq-Bahghdad. Kemudian juga membebaskan satu titik markas hizbullatt hingga para bandit ini terusir di pegunungan Qalamun bagian timur." Demikian dilaporkan relawan Misi Medis Suriah, pada Jum'at (10/4/2015). Dari Kota Ruhaiba pimpinan militer Mujahidin juga menyatakan bahwa Mujahidin berhasil menewas puluhan tentara musuh baik dari tentara rezim maupun hizbullatt yang berusaha menggempur brigade 81yang dikuasai oleh Mujahidin. Dalam pertempuran ini Mujahidin berusaha menguasai Qalamun bagian timur yang berbatasan dengan rif Dimasyq bagian selatan. (adibahasan/az/arrahmah.com) |
Al-Qaeda Yaman tawarkan 20 kg emas bagi yang bisa menangkap pentolan Syiah Houtsi Posted: 11 Apr 2015 03:00 AM PDT YAMAN (Arrahmah.com) - Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) menawarkan 20 kilogram emas bagi siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap dua petinggi Syiah Houtsi terkemuka, termasuk pemimpin Houtsi yang menduduki ibukota Yaman. Dalam sebuah rilis terbaru dan poster "wanted" mereka yang disebarkan secara online, Al-Qaeda yang berbasis di Yaman ini menawarkan hadiah bagi siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap pemimpin Houtsi Abdelmalik Bedrudin Al-Houthi dan mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, lansir CNN pada Kamis (9/4/2015). Bila dikonversi ke mata uang, hadiah20 kilogram emas ini akan bernilai sekitar $ 774.000. AQAP menyebut Al-Houthi dan Saleh sebagai "dua kepala iblis". AQAP adalah salah satu dari beberapa faksi jihad Al-Qaeda yang berjuang untuk membebaskan Yaman. AQAP adalah musuh bebuyutan faksi Houtsi yang berpaham Syiah dan diyakini didukung oleh Iran. Perang di Yaman telah berkecamuk dalam beberapa minggu sejak pemberontak Syiah Houtsi memaksa Presiden Yaman Abdu Rabu Mansour Hadi mundur dari jabatannya pada Januari lalu. Houtsi bersekutu dengan para pemberontak yang setia kepada Saleh sejak menghadapi perlawanan dari AQAP dan sejumlah kelompok lainnya, termasuk pasukan yang setia kepada Hadi. Selain itu Arab Saudi dan negara-negara berpenduduk mayoritas Sunni lainnya yang juga menentang Syiah Houtsi bulan lalu telah memulai serangan udara terhadap pemberontak itu. Sedikitnya 540 orang - termasuk 311 warga sipil - telah tewas akibat pertempuran itu, menurut PBB, Rabu (8/4). Seorang pakar pengungsian PBB mengatakan negara-negara lain harus bersiap kedatangan warga Yaman yang mencari perlindungan. "Masyarakat internasional harus mempersiapkan skenario terburuk," kata Chaloka Beyani, seorang profesor Hukum Internasional di London School of Economics. "Sementara upaya untuk mencapai solusi diplomatik dijalankan, gambaran di lapangan sangat suram dan tanggapan kemanusiaan harus ditingkatkan sebagai suatu hal yang mendesak." Sementara itu, sekitar 1.000 orang telah meninggalkan rumah mereka selama dua minggu memanasnya konflik. (banan/arrahmah.com) |
"Israel" akan mengubah sekolah al-Quds menjadi sinagog Posted: 11 Apr 2015 02:45 AM PDT AL-QUDS (Arrahmah.com) - Di tengah meningkatnya ancaman terhadap peninggalan bersejarah Islam di Al-Quds, sebuah yayasan terkemuka Palestina telah memperingatkan tentang upaya busuk "Israel" yang akan mengubah sebuah sekolah Islam bersejarah yang berada di kompleks Masjid Al-Aqsha menjadi sinagog Yahudi. "Apa yang harus kami pahami dari proposal yang dilancarkan oleh 'Israel' dan rencana mengubah bagian dari Masjid Al-Aqsha menjadi sinagog Yahudi, setelah bagian masjid itu disalahgunakan oleh pendudukan 'Israel' dan mengubahnya menjadi sebuah lokasi militer dan sekarang akan merubahnya menjadi sinagog?" ungkap Amir Al-Khatib, sebagaimana dilansir oleh On Islam, Kamis (9/4/2015). Seruan tersebut dikeluarkan oleh Yayasan Waqaf dan Warisan Al-Aqsa yang memperingatkan terhadap kegiatan ilegal "Israel" di masjid paling suci ketiga ummat Islam, Al-Aqsa. "Israel" berupaya untuk secara resmi mengubah Sekolah Tankaziya, yang terletak di dalam kompleks Masjid al-Aqsa, menjadi sebuah sinagog Yahudi. Upaya busuk itu terungkap setelah pengacara Aviad Visoly, kepala koalisi Temple Mount, mengirimkan surat penting kepada kepolisian Yerusalem agar memungkinkan mereka memasuki sekolah Tankaziya dan mengklaim bahwa sekolah itu merupakan rumah ibadah dan situs suci bagi orang-orang Yahudi. Bahkan Visoly mengancam akan menggugat polisi jika permintaannya tidak terpenuhi dalam waktu 24 jam. Ancaman "Israel" ke Al-Aqsa bukan yang pertama kalinya terjadi. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah "Israel", yang berkoordinasi dengan kelompok pemukim yang kuat, mulai menggali sebuah terowongan di seluruh kota Yerussalem. "Israel" berdalih bahwa terowongan sebagai "proyek turis" yang tidak menimbulkan ancaman bagi tempat-tempat suci Islam. Namun, para peneliti percaya bahwa tujuan utama dari penggalian terowongan itu adalah untuk membuat rute akses bawah tanah untuk menyerang Al-Aqsa dan tempat suci Islam lainnya di daerah itu. Salah satu bagian dari halaman Masjid Al-Aqsha runtuh tahun lalu sebagai akibat dari penggalian terowongan yang dilakukan "Israel" di bawah masjid al-Aqsha. Keruntuhan bagian masjid itu terjadi di dekat air mancur Qaitbay di bagian barat masjid. (ameera/arrahmah.com) |
Tausiyah Syaikh Al-Maqdisi kepada Mujahidin: "Manhaj Tentara Para Nabi" Posted: 11 Apr 2015 02:00 AM PDT (Arrahmah.com) - Yayasan At-Tahaya merilis tausiyah Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi hafizhahullah berjudul "Manhaj Para Nabi". Dalam tausiyah ini Syaikh Al-Maqdisi meyebutkan beberapa ayat yang sangat penting mengenai jihad. Beliau menjelaskan bahwa pasukan muwahhid selamanya tidak akan mampu membunuh satu makhluk pun secara terencana dan sengaja meski itu hanya seekor serangga kecil layaknya semut-semut yang takut terinjak oleh tentara Nabi Sulaiman sedang mereka tidak mengetahui. Beliau menegaskan bahwa pasukan muwahhid, yaitu pasukan yang mengikuti manhaj para nabi, tidak mungkin membunuh seorang muslim atau non muslim yang tidak boleh dibunuh secara sengaja. Berikut terjemahan tausiyah Syaikh Al-Maqdisi tersebut, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Jum'at (10/4/2015). بسم الله الرحمن الرحيم YAYASAN AT-TAHAYA Mempersembahkan Tausiyah Berjudul : نهج جيوش الانبياء MANHAJ TENTARA PARA NABI Oleh : Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi Allah Ta'ala berfirman: "Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik (surga). Dan Sesungguhnya Allah adalah Sebaik-baik pemberi rezki. Sesungguhnya Allah akan memasukkan mereka ke dalam suatu tempat (syurga) yang mereka menyukainya. dan Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun."[Al Hajj: 58-59] Ayat ini adalah ayat agung yang memberikan kabar gembira kepada orang yang berhijrah di jalan Allah, ia tidak akan celaka meskipun ia meninggal dunia secara biasa ataupun dibunuh. "…kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik (surga). Dan Sesungguhnya Allah adalah Sebaik-baik pemberi rezki. Sesungguhnya Allah akan memasukkan mereka ke dalam suatu tempat (syurga) yang mereka menyukainya. Dan Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun." [Al Hajj: 58-59] Ayat ini selalu terlintas di pikiran saya setiap kali saya mengingat saudara-saudara yang berhijrah kemudian mereka terbunuh atau meninggal dunia setelah mereka berhijrah, semoga Allah memasukkan saudara kami Anwar Al Mukhtar ke dalam jajaran para syuhada' yang mulia, dan mengumpulkan kami dengannya di surga Firdaus bersama seluruh sahabat yang telah mendahului kami, semoga Allah tidak menghalangi aliran ganjarannya kepada kita, tidak mendatangkan fitnah pasca kepergiannya, dan menjadikan akhir hayat kami seperti akhir hayat mereka. Saya ingin meyebutkan beberapa ayat yang sangat penting mengenai jihad, ayat-ayat ini terletak di awal surat An Naml yang membahas kisah Nabi Shalih dan Nabi Sulaiman, Allah Ta'ala berfirman: "dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari." [An Naml: 17-18] "Maka Dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) Perkataan semut itu. dan Dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku…"[An Naml: 19] Saya pernah menuliskan komentar saya mengenai ayat ini di dalam sebuah tulisan, mungkin sebagian dari kalian sudah ada yang pernah membacanya, di sana saya mengajukan pertanyaan: Mengapa di dalam konteks seperti ini Sulaiman justru bersyukur kepada Rabbnya? Mengapa Sulaiman yang notabene seorang nabi besar bersyukur hanya karena beliau mendengar panggilan si semut? Mari kita simak dan renungkan apa sebenarnya yang dikatakan oleh si semut. Tidak diragukan lagi bahwa nikmat Allah yang diberikan kepada Sulaiman itu sangat berlimpah, sehingga beliau wajib bersyukur dalam kondisi apapun, namun di dalam konteks ini ada satu hal yang penting, yaitu ketika Sulaiman mendengar ucapan si semut ia bersyukur kepada Allah, di balik ucapan si semut yang kecil itu sebenarnya tersimpan pujian terhadap pasukan muwahhid Nabi Sulaiman, sebuah pujian yang agung. "..agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari";" [An Naml: 18] Dari sini kita bisa mengetahui bahwa pasukan muwahhid selamanya tidak akan mampu membunuh satu makhluk pun secara terencana dan sengaja meski itu hanya seekor serangga kecil layaknya si semut tadi, tidak mungkin. Si semut tidak akan bisa dibunuh oleh seorangpun yang tidak merasa berhak untuk membunuh, kecuali jika ia dibunuh secara tidak sengaja. Namun pasukan muwahhid, yaitu pasukan yang mengikuti manhaj para nabi tidak mungkin membunuh seorang muslim atau non muslim yang tidak boleh dibunuh secara sengaja. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bahkan mengarahkan bahwa banyak dari kalangan non muslim yang tidak boleh di bunuh padahal mereka jelas orang kafir, seperti kaum wanita, anak-anak, balita, orang yang tidak memerangi kaum muslimin, dan yang sejenis mereka. Syariat sendiri mengajarkan kepada kita agar tidak membunuh orang-orang yang tidak menyerang atau memerangi kita, apalagi orang yang membantu kita, bahkan menolong dan menyokong kaum muslimin, walaupun sekedar ucapan, para ulama sendiri memberikan bab khusus yang membahas persoalan besar ini. Dari ucapan si semut ini kita dapat mengetahui bahwa bukan merupakan kebiasaan pasukan ini untuk membunuh kecuali mahluk yang berhak di bunuh, adapun makhluk yang tidak boleh dibunuh bahkan hewan-hewan melata sekalipun tidak akan terkena mara bahaya darinya kecuali jika terjadi kesalahan, "..agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari";" [An Naml: 18] Dalam kondisi ini mungkin saja mereka mencelakakan, mungkin karena mereka tidak melihat kalian sedang berada di hadapan mereka sehingga mereka membunuh kalian secara tidak sengaja, namun mereka tidak mungkin membunuh sengaja tanpa alasan yang dibenarkan, meskipun itu hanya seekor semut, karena hal ini bukanlah kebiasaan pasukan yang mengikuti jejak para nabi, dan bukan pula kebiasaan pasukan muwahhid, kebiasaan itu tidak berhubungan sama sekali dengan kebiasaan para nabi. Bahkan pernah ada seorang nabi yang tidur di bawah pohon kemudian ia digigit oleh seekor semut, lalu ia memerintahkan agar sarang semut itu dibakar, maka Allah pun mencelanya, apakah ketika seekor semut menggigitmu lantas seluruh koloninya engkau bakar? Hal ini pernah disebutkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam di dalam sebuah hadits. Jadi yang benar adalah para mujahidin tidak boleh mencelakakan apapun dengan membunuh secara sengaja, walau itu hewan melata sekalipun. Konteks ayat ini juga menunjukkan bahwa petunjuk dan peringatan adalah hal-hal yang patut disyukuri, karenanya ketika mendengar ucapan semut tadi, Sulaiman berkata: "…Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku…" [An Naml: 19] Jadi ini adalah hal yang patut disyukuri, yang wajib disyukuri itu adalah hal yang disenangi oleh manusia, karena syukur itu sendiri adalah respon atas bertambahnya kebaikan, "..Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…" [Ibrahim: 7] Jadi engkau akan bersyukur kepada Allah jika engkau mendapatkan sesuatu yang penting, sesuatu yang engkau nanti-nantikan, sesuatu yang engkau cari-cari, dan sesuatu yang engkau rindukan, Nabi Sulaiman sendiri bersyukur kepada Allah atas kelebihan yang ada pada pasukannnya. Jadi ini adalah hal yang harus disyukuri oleh para mujahidin, hal yang harus disyukuri oleh orang-orang yang beriman, pedang dan senapan mereka bebas dari menumpahkan darah kaum muslimin, bahkan darah kaum non muslim yang tidak memerangi mereka dan memusuhi mereka sekalipun, atau justru kaum non muslim membantu mereka. Kita perlu mengingatkan persoalan-persoalan semacam ini, jangan tanya mengapa, karena kalian sudah tahu mengapa. Kita tahu apa yang terjadi di medan perang sana, kita melihat permainan yang ada di sana, kita menyaksikan pelecehan terhadap agama dan jihad di sana, namun masih ada banyak orang yang menyepelekan kami dan menganggap bahwa bukan kapasitas kami untuk membahas persoalan ini. Kami telah banyak memperingatkan dan menyoroti kesalahan-kesalahan mujahidin dan penyimpangan dari pedoman jihad yang lurus, maka kami katakan bahwa memberi peringatan ini adalah kewajiban kita dan kewajiban setiap orang yang berbicara seputar agama Allah, karena kami telah berjanji kepada Allah untuk menjelaskan segalanya dan tidak menutupi kebenaran, meskipun semua orang menghujat kami dan menfitnah kami dengan segala fitnahan. Ini adalah amanah yang harus kami pikul, menyatakan kebenaran dan tidak takut terhadap celaan, karenanya ketika Allah mewajibkan kepada kami untuk membicarakan sesuatu yang menyebabkan penguasa marah, kami katakan tanpa ragu sehingga kami dipenjarakan. Kalian semua tentu masih ingat dengan pernyataan yang baru saja kami keluarkan, namun ada banyak orang dan pendengki yang lupa atau pura-pura lupa. Kami katakan, kami tidak peduli terhadap apresiasi mereka, pujian mereka, kecaman mereka, dan laknat mereka, segala yang kami pedulikan adalah ridha Allah, keridhaan dari Rabb, menunaikan amanah yang dibebankan kepada kami, menjaga manhaj ini dari penyimpangan, mengingatkan para mujahidin dan da'i yang ikhlas untuk menjalankan tugas mereka, yaitu menjaga manhaj ini. Kami memohon semoga Allah menolong hamba-hamban-Nya para mujahidin, menepatkan tembakan mereka, menyatukan hati mereka, menyatukan barisan mereka dan memenangkan mereka atas musuh-musuh mereka, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Muhammad, beserta keluarga dan para sahabat beliau. (banan/arrahmah.com) |
Fatwa sesat MUI terbit, Almanar Cirebon laporkan Idris Nawawi ke Polda Jabar Posted: 11 Apr 2015 01:55 AM PDT CIREBON (Arrahmah.com) - Setelah setahun berproses akhirnya fatwa MUI terbit juga. MUI Cirebon menerbitkan fatwa sesat pada Idris Nawawi pimpinan Supranatural School yang mengajarkan santet Islami, mengundang jin, mendatangkan benda bertuah dari malaikat dan para nabi, dan lain-lain. Untuk itu Ormas Islam aliansi masyarakat nahi munkar (ALMANAR) pimpinan Ustadz Andi Mulya melaporkan Idris ke kepolisian daerah Jawa Barat (Polda Jabar), Jumat (10/4/2015). Dengan didampingi para pimpinan ormas Jabar yang tergabung di FIS seperti Suryana Nurfatwa ketua Gerakan Pagar Aqidah (GARDAH), Zaenal Mutaqin ketua Laskar Sabilillah, rombongan diterima oleh kepala SPKT (sentral pelayanan kepolisian terpadu) Polda Jabar, Sugeng Edi Haryanto, SH Selanjutnya diproses berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai pelapor oleh Brigadir Dodi Suarjandi. Sebelumnya, FIS dan Almanar beraudensi ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar. Rombongan diterima oleh Ustadz Rafani sekretaris MUI dan beberapa pengurus lainnya. Pada kesempatan itu MUI merestui laporan tersebut dan siap berkoordinasi dengan Bakorpakem Jabar. MUI juga siap untuk menjadi saksi ahli dalam perkara ini. Sebagai informasi, Idris Nawawi pernah dilaporkan ke Bakorpakem tetapi penanganan berlarut-larut. Sehingga dia tetap leluasa menyesatkan masyarakat. Aliran Jam'ul ijazah buatan Idris mendirikan Supranatural School (SS) di desa Setu Kulon blok Ciampel Rt. 12/ 01 Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Ajarannya sarat degan kesesatan, seperti mengajarkan mantera untuk mengundang jin, mantera tersebut dicampur dengan potongan ayat Al-Qur'an. Idris juga meracik aneka minyak klenik dan membuat benda bertuah sehingga banyak yang tertipu selain para muridnya juga orang diluar itu karena dipasarkan di majalah Misteri. Telah banyak korban yang tertipu, sehingga kerugian material para korban mencapai Rp.50 milyar. Ustadz Andi Mulya membeberkan kesesatan Idris yang selalu mengaku bahwa dia memiliki benda benda bertuah pemberian dari para nabi dan ada juga yang dari malaikat Jibril seperti yang disampaikan saksi korban. Idris juga menuduh para wali dan para ulama terdahulu termasuk juga para nabi itu adalah jin. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Arrayah Alwahiday, aliansi 8 faksi jihad yang dibentuk di Ghautah barat Posted: 11 Apr 2015 01:00 AM PDT GHAUTAH (Arrahmah.com) - Mujahidin di Ghouthah barat membentuk 'Arrayah Alwahidah' [satu panji, red.]. Aliansi ini membawahi delapan kelompok pejuang dengan tiga kelompok jidad terpenting: Jabhatun nusroh, Jabhah islamiyyah, dan Ajnadus syam. Segera setelah pendirian Arrayah Alwahidah, mereka merilis piagam pernyataan bertajuk 'Tujuan Mulia nan Agung' dari dibentukanya aliansi perlawanan yang tidak lain adalah jihad fii sabilillah. Demikian dilaporkan relawan MMS, Jum'at (10/4/2015). Pada pernyataan itu, dikatakan aliansi tidak berselisih pendapat bahwa ia dibentuk untuk melindungi serta membela sebisa mungkin darah dan kehormatan kaum Muslimin. Juga meyakinkan kepada masyarakat untuk bergandeng tangan memerangi kelompok sempalan yang menggerogoti aqidah dari kalangan ekstrimis takfiry. Yaitu mereka yang mengkafirkan manusia secara serampangan di bawah naungan kebodohan. Termasuk yang akan diperangi adalah kelompok bandit yang mengambil harta kaum Muslimin tanpa haq. Selain proyek militer, aliansi Arrayah Alwahidah juga menggarap program sosial. Mereka menyuplai kebutuhan para pengungsi di kamp-kamp pengungsian, khususnya di kamp Khan Asysyaikh. Aliansi juga mempertegas bahwa moncong senjata mereka dalam satu barisan dan tertuju pada arah yang sama yaitu, memerangi musuh yang merusak agama dan dunia. Bukan untuk berbuat sewenang-wenang terhadap kaum Muslimin dan berbuat kerusakan di muka bumi. اللهم الف بين قلوب المسلمين والمجاهدين و وحد صفوفهم لنصرة دينك Semoga Arrayyah Alwahidah bisa mengulangi keberhasilan JAISYUL FATH di Idlib dan mengulang keberhasilannya seperti yang terjadi pada Juli 2014. (adibahasan/arrahmah.com) |
Apakah menyentuh mushaf harus berwudlu? Posted: 10 Apr 2015 11:00 PM PDT (Arrahmah.com) - Para ulama berbeda pendapat tentang diharuskankan atau tidaknya berwudhu ketika ingin menyentuh mushaf Al Qur'an, ada ulama yang mengharuskan wudhu bagi orang berhadats kecil yang ingin menyentuh mushaf Al Qur'an dan ada juga yang tidak mengharuskan. Penyebab perbedaan ini adalah perbedaan mereka dalam memahami kata المطهرون dan لا يمسه dalam Al Qur'an surah Al Waqi'ah ayat: 79. لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ "Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan." (QS. Al Waqi'ah: 79) Mereka yang mengharuskan wudhu memaknai Al Mutahharun sebagai manusia dan kata La Yamassuhu sebagai larangan dan bukan hanya sekedar khabar, adapun mereka yang tidak mengharuskan wudhu beranggapan bahwa yang dimaksud dengan Al Mutahharun dalam ayat itu adalah malaikat dan La Yamassuhu menurut mereka hanya sekedar khabar (pemberitahuan) saja. Bukan hanya itu, perbedaan ini juga disebabkan oleh perbedaan mereka dalam menilai hadits: أن لا يمس القرآن إلا طاهر "Tidaklah seseorang menyentuh al qur'an kecuali dalam keadaan suci." (HR Malik dan yang lain) Apakah hadits ini dapat dijadikan hujjah atau tidak, mereka yang mensyaratkan wudhu menilai hadits ini derajatnya hasan li ghairihi dan dapat dijadikan hujjah, adapun mereka yang tidak mensyaratkan wudhu menilai hadits ini lemah dan tidak dapat dijadikan hujjah. Sebelum menyebutkan pendapat ulama madzhab ada baiknya kita mengetahui definisi mushaf, mushaf secara bahasa adalah kumpulan lembaran yang berisi tulisan dan diapit dua sampulnya, adapun mushaf dalam sitilah para ulama adalah apa saja yang ditulis di atasnya kalamullah (Al Qur'an) yang berada dalam dua sampulnya. Seperti yang penulis sebutkan di atas, bahwa dalam masalah ini cuma ada dua pendapat, pendapat mayoritas ulama yang mengharuskan wudhu dan pendapat yang membolehkan tanpa wudhu, tapi dalam hal ini penulis akan menyebutkan pendapat para ulama berdasarkan madzhab, berikut pendapat mereka: 1. Madzhab Hanafi Para ulama hanafiyah berpendapat bahwa tidak boleh menyentuh mushaf al qur'an kecuali dalam keadaan berwudhu. Imam Al Kasani (w 587 H) dari madzhab hanafi di dalam kitabnya Bada'i As Shana'i Fi Tartib As Syara'i mengatakan: فللحدث أحكام، وهي أن لا يجوز للمحدث أداء الصلاة لفقد شرط جوازها، وهو الوضوء قال - صلى الله عليه وسلم - «لا صلاة إلا بوضوء» ، ولا مس المصحف من غير غلاف عندنا Ada beberapa hukum yang berkaitan dengan hadats kecil yaitu tidak boleh bagi orang yang berhadats kecil melakukan sholat karena ketiadaan syarat bolehnya, yaitu wudhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "tidak sah sholat kecuali dengan wudhu", dan tidak boleh menyentuh mushaf Al Qur'an tanpa tempatnya dalam madzhab kami. [1] Imam Al Marghinani (w 593 H) dari madzhab yang sama dalam kitabnya Al Hidayah Syarah Bidayah Al Mubtadi juga menyebutkan hal serupa: وكذا المحدث لا يمس المصحف إلا بغلافه Begitu juga orang yang berhadats kecil tidak boleh menyentuh mushaf kecuali dengan tempatnya. [2] 2. Madzhab Maliki Para ulama malikiyah berpendapat bahwa tidak boleh bagi orang yang berhadats menyentuh mushaf Al Qur'an secara sengaja, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Imam Ibnu Abd Al Barr (w 463 H) dari madzhab maliki di dalam kitab Al Kafi Fi Fiqhi Ahli Al Madinah mengatakan: وأما المصحف فلا يمسه أحد قاصدا إليه مباشرا له أو غير مباشر إلا وهو على طهارة Mushaf tidak boleh disentuh oleh siapa pun dengan sengaja baik secara langsung atau pun tidak kecuali dalam keadaan suci. [3] Imam Ar Ru'iyni (w 954 H) dari kalangan malikiyah dalam kitabnya Mawahib Al Jalil Fi Syarhi Mukhtashar Khalil mnyebutkan: يعني أن المحدث يمنع من مس المصحف، هذا مذهب الجمهور Maksudnya adalah orang yang berhadats dilarang menyentuh mushaf Al Qur'an, dan ini adalah madzhab jumhur. [4] 3. Madzhab Syafi'i Para ulama syafiiyah berpendapat bahwa tidak boleh bagi orang yang berhadats menyentuh mushaf Al Qur'an. Imam An Nawawi (w 676 H) dari madzhab syafii didalam kitabnya Raudhah At Thalibin Wa 'Umdah Al Muftin mengatakan: يحرم على المحدث جميع أنواع الصلاة، والسجود، والطواف، ومس المصحف Haram bagi orang yang berhadats melakukan semua jenis shalat, sujud, thawaf dan menyentuh mushaf. [5] Imam Ibnu Hajar Al Haitami (w 974 H) dari madzhab syafii dalam bukunya Al Minhaj Al Qawim menyebutkan: ويحرم بالحدث الصلاة إجماعًا ونحوها كسجدة تلاوة وشكر وخطبة جمعة وصلاة جنازة. والطواف, ولو نفلا لأنه صلاة كما في الحديث ،وحمل المصحف ومس ورقه وحواشيه وجلده المتصل به Haram ketika sedang berhadats melakukan shalat secara ijma' dan hal yang sejenisnya seperti sujud tilawah, sujud syukur, khutbah jum'at, shalat jenazah, thawaf sekalipun sunnah seperti terdapat dalam hadits, dan membawa mushaf, menyentuh kertasnys, hasyiyahnya serta covernya yang menyatu. [6] 4. Madzhab Hanbali Para ulama hanabilah berpendapat sama seperti tiga madzhab sebelumnya bahwa tidak boleh menyentuh mushaf Al Qur'an kecuali dalam keadaan suci. Al Muwaffaq Ibnu Qudamah (w 620 H) dari madzhab hanbali di dalam kitabnya Al Mughni menyebutkan: ولا يمس المصحف إلا طاهر يعني طاهرا من الحدثين جميعا Tidak boleh menyentuh mushaf kecuali dalam keadaan suci, suci dari hadats kecil dan besar. [7] Syaikh Al Islam Ibnu Taymiyyah (w 728 H) dari madzhab hanbali di dalam buku beliau Majmu' Fatawa menyebutkan pendapat jumhur ulama dalam masalah ini: مذهب الأئمة الأربعة أنه لا يمس المصحف إلا طاهر كما قال في الكتاب الذي كتبه رسول الله صلى الله عليه وسلم لعمرو بن حزم: أن لا يمس القرآن إلا طاهر Madzhab imam empat adalah tidak boleh menyentuh mushaf kecuali dalam keadaan suci sebagaimana tertulis dalam surat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang dikirim ke 'amar bin hazm: "bahwa tidaklah seseorang menyentuh mushaf kecuali dalam keadaan suci." [8] 5. Madzhab Dzahiri Ulama dzahiriyah berpendapat berbeda dengan jumhur ulama empat madzhab, mereka berpendapat bahwa tidak diharuskan berwudhu untuk menyentuh mushaf Al Qur'an, menurut mereka orang yang berhadats baik hadats kecil atau pun hadats besar boleh menyentuh Al Qur'an tanpa harus bersuci terlebih dahulu. Ibnu Hazm (w 456 H) dari madzhab dzhiri dalam kitab Al Muhalla Bi Al Atsar mengatakan: وقراءة القرآن والسجود فيه ومس المصحف وذكر الله تعالى جائز، كل ذلك بوضوء وبغير وضوء وللجنب والحائض Membaca Al Qur'an, sujud tilawah, menyentuh mushaf serta berzikir boleh, semuanya boleh baik berwudhu atau tidak, dan boleh bagi orang junub dan haidh.[9] Demikian pendapat ulama dalam masalah ini, mereka yang mengharuskan wudhu berdalil dengan ayat dan hadits di atas, sedangkan orang-orang dzahiri beranggapan bahwa tidak ada dalil yang mewajibkan wudhu, adapun ayat di atas menurut mereka tidak menunjukkan keharusan berwudhu dan hadits yang digunakan sebagai dalil oeh jumhur ulama dalam pandangan mereka tidak bisa dijadikan hujjah karena diriwayatkan lewat tulisan (mushahhafah). Allahu 'alam Oleh: Ustadz Muhamad Amrozi ---------------------- [1] Al Kasani, Bada'i As Shana'i Fi Tartibi As Syara'i jilid 1 Hal 33 (kampussyariah/arrahmah.com) |
Pesawat Iran pengangkut jamaah umrah dilarang memasuki wilayah Arab Saudi Posted: 10 Apr 2015 10:15 PM PDT JEDDAH (Arrahmah.com) - Sebuah pesawat Iran-Jeddah yang membawa 260 jamaah umrah dilarang memasuki wilayah udara Saudi pada Rabu (7/4/2015). Alasannya, maskapai yang bertanggung jawab tidak memiliki izin untuk melakukannya, menurut Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA). Demikian dilaporkan Arab News, Kamis (8/4). Khaled Al-Khaibari, juru bicara GACA, mengatakan maskapai gagal untuk mengirimkan aplikasi menentukan jenis pesawat, pendaftaran, sertifikat validitas dan dokumen lain untuk menjamin keamanan wisatawan, lapor SPA. Al-Khaibari juga mengatakan penerbangan gagal untuk menyediakan dokumentasi maka tidak diizinkan untuk memasuki wilayah udara Saudi. Ini adalah praktek standar di seluruh dunia, katanya. "[Dengan] pelanggaran-pelanggaran tersebut, baik yang dilakukan oleh sebuah maskapai penerbangan Iran atau orang lain, tidak akan diizinkan di wilayah udara Saudi," tegas Al-Khaibari, dalam sebuah pernyataan. (adibahasan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |