Israel Serang Sekolah PBB Lainnya di Gaza

zona konflik, gaza
Gaza – Serangan udara Israel kembali menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 30 orang lainnya pada hari Minggu (3/8) di sebuah sekolah yang dikelola PBB di Jalur Gaza selatan, demikian saksi dan petugas medis mengatakan.

Militer Israel menolak berkomentar langsung terkait serangan tersebut, yang telah menghantam sekolah PBB untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu.

Sebuah rudal yang diluncurkan oleh pesawat Israel menghantam pintu masuk sekolah di kota Rafah, demikian saksi dan petugas medis mengatakan. Ratusan warga Palestina di daerah tersebut berlindung di fasilitas tersebut.

Juru bicara Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB di Gaza, Adnan Abu Hasna mengatakan: “Serangan udara diyakini melanda di luar gerbang sekolah UNRWA, tempat penampungan resmi untuk 3.000 warga yang mengungsi.”

“Sejumlah orang mati dan luka-luka di dalam dan di luar sekolah, termasuk staf UNRWA,” katanya.

“Sepuluh mayat dan 50 orang luka-luka tiba di Rumah Sakit Kuwait di Rafah (selatan Gaza), setelah serangan Israel menghantam sekolah Anas al-Wazir,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra saat berbicara kepada Anadolu Agency.

Jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena beberapa orang mengalami cedera berat, katanya.

“Ini adalah pembantaian baru yang dilakukan Israel terhadap keluarga pengungsi yang meninggalkan rumah mereka,” kata al-Qudra, ia juga mendesak PBB untuk mengambil tindakan melindungi rakyat Palestina dari serangan Israel.

Pada Rabu lalu, setidaknya 15 warga Palestina tewas dalam pertempuran saat mengungsi di sebuah sekolah yang dikelola PBB di kamp pengungsi Jabaliya. Sementara itu, PBB mengatakan tampaknya artileri Israel telah menghantam gedung.

Sebelumnya pada hari Minggu, serangan Israel juga menewaskan 30 orang di Gaza, sehari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan tetap melnacarkan serangan. Bahkan, setelah tentara Israel menyelesaikan ‘misi utama’nya menghancurkan jaringan terowongan yang membentang ke Israel.

Israel menyatakan seorang tentara yang dikhawatirkan diculik telah tewas, Israel juga mereposisi pasukannya di Jalur Gaza. Israel mengatakan banyak warga mereka bisa kembali ke rumah setelah seluruh lingkungan hancur karena pertempuran satu bulan.

“Setidaknya 1.746 warga Palestina tewas dan 9.200 lainnya terluka dalam perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza,” kata jurubicara kementerian Ashraf al-Qudra kepada Anadolu Agency.

Serangan Israel terbaru juga menewaskan empat warga Palestina, termasuk dua perempuan dan seorang anak, dari keluarga Oukal di Rafah, katanya.

Pemimpin Fatah sekaligus warga Rafah Ashraf Goma mengatakan pasukan Israel membombardir kota dari udara, darat dan laut. Sementara, para penduduk setempat tidak dapat menangani korban luka dan gugur.

“jasad yang terluka mengalami pendarahan di jalan-jalan dan mayat lainnya diletakkan di jalan karena tidak ada yang bisa memangani mereka.

“Saya melihat seorang pria di keranjang keledai membawa tujuh mayat ke rumah sakit. Jenazah disimpan dalam lemari es krim, di pendingin bunga dan sayuran,” Coma kepada Reuters.

Tiga anggota keluarga Sharafi, termasuk seorang anak, juga tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, kata al-Qudra.

Sebelumnya pada hari itu, enam orang dari keluarga Khattab tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza tengah, kata al-Qodra.

Sepuluh warga Palestina – dari keluarga yang sama – juga tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di selatan kota Rafah.

Sebelas orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di daerah kantong Palestina.

Al-Qudra mengatakan jumlah korban tewas termasuk 398 anak-anak, 207 wanita dan 74 orang tua.

Sementara itu, delegasi Palestina tiba di Kairo untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata terbaru. Menghidupkan kembali perundingan tersebut. Adapun Israel mengatakan tidak akan mengirim utusan sesuai jadwal.

Proposal gencatan senjata yang ditengahi oleh AS/PBB gagal dalam beberapa jam pada hari Jumat (1/8). Anggota Otoritas Palestina, yang memerintah Tepi Barat, tiba di Kairo pada hari Sabtu (2/8).

Wakil Menteri Luar Negeri Bill Burns dan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair juga telah terbang ke Kairo untuk melakukan negosiasi, kata sumber tersebut.

3 Agustus 2014 | KIBLAT.NET