Jubir Komisaris PBB untuk HAM, Rupert Colville, menyatakan bahwa pihaknya mengkhawatirkan nasib ratusan orang yang hilang sepekan lalu setelah menyeberang ke wilayah kontrol rezim Assad di Aleppo.
“Kami sangat khawatir tentang keselamatan warga sipil Aleppo karena mereka telah melarikan diri ke wilayah yang dikuasai pemerintah Assad,” kata Colville pada Jum’at (09/12).
Berbicara di Jenewa, Colville mengaku prihatin dengan kondisi Aleppo saat ini yang mana telah ada 30.000 warga yang melarikan diri ke wilayah pemerintah rezim.
“Mungkin saat ini ada 100.000 warga sipil yang ada di wilayah oposisi di Aleppo timur, namun ada 30.000 orang yang telah merikan diri ke daerah yang dikuasai pemerintah,” ujarnya.
“Kami juga prihatin tentang kasus medis yang membutuhkan evakuasi mendesak disamping kami menerima tuduhan yang sangat mengkhawatirkan terkait ratusan orang yang hilang di wilayah rezim,” tambahnya.
Terkait permasalahan ini, Colville mengaku takut bila saja pemerintah rezim Assad melakukan penahanan terhadap ratusan warga tersebut dan menyiksa mereka.
“Mengingat catatan buruk penahanan kesewenang-wenang, penyiksaan dan penghilangan paksa oleh pemerintah Suriah, kami tentu saja khawatir tentang nasib orang-orang tersebut,” jelasnya.
Terkait permasalahan di Aleppo, sejumlah pihak sebelumnya telah menyerukan jeda kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil yang ada.
Bahkan, dewan Aleppo mengungkapkan bahwa ada 150.000 warga sipil yang kini sedang “terancam pemusnahan massal” karena sedang terjepit di wilayah yang dikuasai oposisi Suriah tersebut.
Hingga saat ini, korban tewas sendiri telah mencapai angka 800 disamping ribuan lainnya terluka dalam 26 hari penyerangan di Aleppo timur.
“Kami sangat khawatir tentang keselamatan warga sipil Aleppo karena mereka telah melarikan diri ke wilayah yang dikuasai pemerintah Assad,” kata Colville pada Jum’at (09/12).
Berbicara di Jenewa, Colville mengaku prihatin dengan kondisi Aleppo saat ini yang mana telah ada 30.000 warga yang melarikan diri ke wilayah pemerintah rezim.
“Mungkin saat ini ada 100.000 warga sipil yang ada di wilayah oposisi di Aleppo timur, namun ada 30.000 orang yang telah merikan diri ke daerah yang dikuasai pemerintah,” ujarnya.
“Kami juga prihatin tentang kasus medis yang membutuhkan evakuasi mendesak disamping kami menerima tuduhan yang sangat mengkhawatirkan terkait ratusan orang yang hilang di wilayah rezim,” tambahnya.
“Mengingat catatan buruk penahanan kesewenang-wenang, penyiksaan dan penghilangan paksa oleh pemerintah Suriah, kami tentu saja khawatir tentang nasib orang-orang tersebut,” jelasnya.
Terkait permasalahan di Aleppo, sejumlah pihak sebelumnya telah menyerukan jeda kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil yang ada.
Bahkan, dewan Aleppo mengungkapkan bahwa ada 150.000 warga sipil yang kini sedang “terancam pemusnahan massal” karena sedang terjepit di wilayah yang dikuasai oposisi Suriah tersebut.
Hingga saat ini, korban tewas sendiri telah mencapai angka 800 disamping ribuan lainnya terluka dalam 26 hari penyerangan di Aleppo timur.
Kondisi terkini di Aleppo Timur (10/12/2016), Rezim Suriah mengepung daerah tersebut dari berbagai sisi, jarak menuju jantung pertahanan mujahidin hanya 20 km persegi