Mengenal 20 Kelompok Bersenjata Syiah Yang Terlibat Perang di Suriah

Jumlah kelompok Syiah bersenjata yang membela rezim Assad di Suriah tercatat lebih dari 20 organisasi yang memiliki kapasitas ribuan milisi.

Sebagaimana diketahui, milisi Syiah dari beberapa negara datang berkumpul ke Suriah untuk menjaga eksistensi Bashar Assad, Rezim Suriah saat ini dan ikut andil dalam salah satu pembantaian tersadis selama sejarah kaum Muslimin.


Apa saja kelompok bersenjata Syiah yang berperang di Suriah?

DI bawah ini tercatat beberapa kelompok milisi Syiah bersenjata yang sekarang berada di Suriah, total keseluruhan milisi Syiah asing ini melebihi angka 100.000 tentara. Dan ini belum termasuk jumlah pasukan Rusia yang menjadi sekutu rezim syiah Bashar al Assad.
  • Pasukan Garda Revolusi Iran
Iran berdiri di samping rezim Bashar Al Assad dengan kekuatan penuh sejak awal revolusi Suriah. Mereka terpaksa turut campur setelah melihat tekanan dari para pejuang dan khawatir runtuhnya sistem yang berkuasa, sebab itulah mereka mengirim pasukan milik Garda Revolusi ke Suriah secara besar-besaran berkisar antara angka 60-70.000 tentara, begitulah menurut pernyataan yang dibuat oleh seorang Jendral pensiunan di Garda Revolusi pada majalah Reuters. Di mata banyak analis saat ini, Garda Revolusi Iran lah yang mengelola Suriah hari ini.
  • Hizbullah Libanon
Faksi politik sekaligus perpanjangan tangan militer Iran di Libanon “Hizbullah” terlihat lebih terang-terangan dalam membantu rezim Assad secara militer. Hal ini disebabkan beberapa faktor, yang pertama adalah karena kesamaan ideologi dan akidah Syiah dan kedua adalah faktor geografis dimana letak kedua Negara yang bersebelahan. Hizbullah dapat mengakses dengan cepat dan mudah dalam menyuplai tentara dan senjata kedalam Suriah. Sampai saat ini jumlah tentara Hizbullah diperkirakan lebih dari 10.000 di dalam Suriah.
  • Liwa’ Abul Fadhl Al-Abbas (Iraq)
Mereka adalah elemen Syiah Iraq dipimpin oleh Jendral Abul Fadhl, yang mana mereka merupakan pengikut fanatik “Gerakan Al-Sadr Iraq” yang dicetuskan pertama oleh Muqtada Al-Sadr, sisanya adalah pelarian Syiah Iraq yang telah menetap di Damaskus pasca perang yang melanda Iraq setelah invasi Amerika di sana. Bahkan tercatat sebagian anggota mereka juga datang dari Negara-negara Asia Timur, Yaman dan Amerika.

Brigade Syiah ini didirikan pada 2012, dengan tujuan utamanya adalah untuk melindungi kuil Zainab di Damaskus. Kemudian nama mereka mulai muncul kepermukaan pada 2013 setelah terlibat dalam banyak peperangan untuk mempertahankan wilayah Sayyida Zainab, pinggiran Damaskus dan Bandara Qalamoun dari gempuran Mujahidin.
  • Brigade Dzul Fiqar
Didirikan pada Juni 2013, mereka adalah pecahan dari Liwa’ Abul Fadhl, yang mengklaim beranggotakan para tentara Mahdi dan Ahlul Haq. Mereka banyak terlibat dalam peperangan di jalan utama Bandara Damaskus, serta di desa Adra pinggiran Damaskus, Suriah
  • Katibah Hizbullah Iraq
Hizbullah versi Iraq ini ditengarai sebagai kelompok militan Syiah terbesar ke-4 di Iraq. Didirikan pada akhir 2012 oleh pemimpin tertinggi mereka Wasiq Al-Battat awalnya dengan nama Jaisyul Mukhtar (Tentara Pilihan), lalu dengan cepat berganti nama menjadi “Hizbullah” versi Iraq.

Pada 2013 mereka mengumumkan akan membantai siapa saja yang coba melengserkan rezim Assad di Suriah. Mereka telah mengirim pasukan terlatih ke Suriah untuk menghadapi Mujahidin dan melindungi kuil-kuil suci Syiah disana, dan segala puji bagi Allah tercatat banyak sekali tentara mereka mati di tangan Mujahidin.
  • Katibah Sayyidus Syuhada’ (Iraq)
Kelompok ini dibentuk pada bulan Juni 2013 di Iraq, lalu semua mereka berangkat ke Suriah. Disana mereka terlibat dalam pertempuran mempertahankan wilayah Sayyidah Zainab di pinggiran Damaskus. Ditengarai mereka memiliki hubungan dekat dengan sayap militer Organisasi Al-Badr dan juga dengan Hizbullah versi Iraq.
  • Pasukan Baqir As-Sadr, Sayap Militer Organisasi Al-Badr
Faylaq Badar didirikan pada tahun 1980 oleh Ulama tertinggi Syiah Iraq sekaligus sebagai ketua dewan tertinggi majelis Revolusi Syiah di Iraq, Muhammad Baqir Al-Hakim, yang telah tewas dibunuh pada tahun 2003. Kelompok ini didirikan sebagai perpanjangan kepentingan Republik Syiah Iran di Iraq, mereka menjadi pihak oposisi terhadap rezim Saddam Husein di masa itu.

Sekarang mereka terjun ke Suriah dengan mengirim pasukan elit Syiah  sekitar 2000 tentara. Mereka memilik persenjataan yang lebih lengkap dan baik dibandingkan brigade Syiah lainnya di Suriah. Mereka fokus memerangi mujahidin di Sayyidah Zainab, dan terutama daerah selatan Damaskus. Dan juga terlibat dalam pertempuran di Ghoutah timur dan jalan utama Bandara.
  • Liwa Ahlul Haq (Iran)
Kelompok ini menikmati dukungan langsung oleh Gerakan Al-Quds di Iran. Diperkirakan jumlah mereka di Suriah lebih dari 10.000 prajurit yang tersebar di pingiran Damaskus.
  • Faylaq Al-Wa’du As-Shadiq
Kelompok “janji setia” ini didirikan pada 2006 di Iraq. Mereka adalah gabungan Syiah Iraq dan Suriah. Diperkirakan jumlah mereka adalah ribuan yang tersebar di pinggiran Aleppo. Mereka membuat pos-pos penjagaan di sana, dan terlibat bersama tentara rezim Bashar Al Assad dalam mempertahankan Penjara Pusat Aleppo dari gempuran mujahidin.
  • Harakah Hizb Nujaba’
Hizbullah mendirikan kelompok ini untuk menampung mereka yang keluar dari Liwa Ahlul Haq. Dipimpin oleh Panglima sekaligus Sekjen Akram Al-Ka’bi, sosok yang telah terlibat dalam banyak pertempuran di Suriah.
  • Liwa’ Asadullah
Mereka adalah para milisi Irak, yang sekarang bertempur di Suriah. Dengan kemampuan tempur tingkat tinggi, dilengkapi peralatan lengkap dan canggih dan berseragam SWAT Iraq Army. Kelompok ini dipimpin oleh Abu Fatimah Al-Mousawi. Jumlah mereka hanya 500 pasukan elit, yang ditempatkan di wilayah Sabinah selatan Damaskus dan Sayyidah Zainab.
  • Brigade Imam Husein
Brigade ini berbeda dengan Kelompok Abu Al-Fadhl Al-Abbas, Brigade Imam Husein beranggotakan prajurit Syiah dari Iraq, Iran, Afghanistan dan Pakistan. Sebagian besar mereka ditempatkan di Provinsi Aleppo. Jumlah mereka diperkirakan 1.200 orang.
  • Jaisyul Mahdi
Jaisyul Mahdi adalah pengikut Muqtada As-Sadr, mereka dipimpin oleh Ahmad As-Saadi, mereka bertugas untuk melindungi tempat-tempat suci Syiah di Suriah.


Itulah beberapa kelompok militan Syiah bersenjata yang paling dominan berperang dan membantai kaum Muslimin Suriah sampai hari ini. Selain mereka, kami juga mencatat ada beberapa kelompok kecil Syiah dari Asia timur yang turut berpartisipasi dalam perang Suriah, seperti: Garda Depan Saraya Khurasan dan Liwa’ Fatimiyun.