Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Gempuran jet tempur Saudi dan pertempuran sengit tewaskan 59 milisi Syiah Houtsi

Posted: 15 Feb 2016 03:39 PM PST

Tentara Yaman berdiri di kamp militer Fardhat Nahm, yang terletak sekitar 60 km dari ibukota Yaman, Sana'a pada 11 Februari 2016. (Foto: Reuters)

TAIZ (Arrahmah.com) - Serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan koalisi pimpinan Saudi dan bentrokan baru-baru ini telah membunuh sedikitnya 59 milisi Syiah Houtsi termasuk pimpinan terkemuka dengan puluhan lainnya luka-luka, ujar laporan Al Arabiya pada Senin (15/2/2016).

Bentrokan terjadi di wilayah Taiz, di mana koalisi menargetkan kubu Houtsi.

Yahya Zafran, seorang pemimpin Houtsi berada di antara korban tewas.

Sumber mengatakan enam anggota Houtsi tewas dalam pertempuran di provinsi Marib dan gudang senjata Houtsi telah dihancurkan oleh serangan udara koalisi.

Juga dilaporkan oleh sumber bahwa 10 milisi Syiah Houtsi tewas termasuk seorang pemimpin Yahya Al-Mutawakkil Taha, dalam bentrokan dengan tentara Yaman milisi pro-pemerintah Hadi di Sanaa timur, lansir Al Arabiya.

Di provinsi IBB, sumber mengatakan milisi pro-pemerintah melakukan penggerebekan yang menewaskan lima milisi Syiah Houtsi.

Di provinsi Al-Bayda, posisi Houtsi juga digempur di mana lima anggota Houtsi tewas dan melukai beberapa lainnya.

Di barat provinsi Al-Hudayda, pemimpin Houtsi Abdulwahab Al-Houthi dilaporkan tewas dalam pertempuran. (haninmazaya/arrahmah.com)

Serangan udara di dua sekolah dan lima rumah sakit di seluruh Suriah telah membunuh 50 orang tak bersalah

Posted: 15 Feb 2016 03:05 PM PST

Serangan udara yang diduga dilakukan oleh pasukan Rusia telah menggempur dua sekolah dan lima rumah sakit di mana sedikitnya 50 orang telah tewas. (Foto: EPA)

IDLIB (Arrahmah.com) - Sekitar 50 orang, termasuk anak-anak dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka dalam penyerangan di dua sekolah dan lima rumah sakit di lokasi terpisah di utara Suriah.

Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq mengatakan pada Senin (15/2/2016) bahwa korban tewas adalah akibat dari serangan rudal dan korban termasuk anak-anak, lansir Al Jazeera.

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyebut bahwa serangan tersebut merupakan "pelanggaran terang-terangan dari hukum internasional" yang lebih lanjut telah menurunkan sistem perawatan kesehatan yang sudah hancur dan mencegah akses ke pendidikan di Suriah.

Tidak disebutkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan-serangan yang dilancarkan pada Senin (15/2), namun beberapa kelompok pemantau menduga Rusia yang melakukannya.

Rumah sakit MSF dihantam

Serangkaian serangan udara yang diduga dilancarkan oleh pasukan Rusia salah satunya menghantam sebuah rumah sakit di kota Maarat Al-Numan di provinsi Idlib, barat laut Suriah, yang mendapat dukungan dari badan amal medis Dokter Tanpa Batas atau lebih dikenal dengan MSF.MSF mengatakan serangan menghancurkan rumah sakit dan setidaknya tujuh orang tewas serta delapan orang lainnya menghilang.

"Pengarang serangan sangat jelas, pemerintah (rezim Nushairiyah-red) atau Rusia," ujar Mego Terzian, Presiden MSF, kepada Reuters.

MSF mengatakan mereka yang tewas dalam serangan termasuk lima pasien dan penjaga.

"Penghancuran rumah sakit meninggalkan penduduk lokal yang berjumlah sekitar 40.000 orang tanpa akses ke pelayanan medis di zona aktif konflik," ujar kepala operasi MSF Suriah, Massimiliano Rebaudengo.

Dalam insiden terpisah, sedikitnya 14 orang tewas dan sekitar 30 terluka ketika serangan udara dan artileri roket menggempur rumah sakit di kota Azaz, provinsi Aleppo, ujar laporan kantor media yang dikontrol oleh dewan lokal Aleppo pada Senin (15/2).

Dalam serangan serupa, sebuah sekolah di mana para pengungsi berlindung juga menjadi target serangan.

Kepala kantor media, Abu Thaer Al-Halabi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa bagian dari jalan raya yang menjadi jalur suplai utama untuk bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut hancur total dalam serangan.

Halabi mengatakan serangan udara tersebut dilakukan oleh jet Rusia.

Juga di provinsi Idlib, serangan lainnya menghantam sebuah rumah sakit nasional Maarat Al-Numan.

Rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad yang didukung oleh serangan udara Rusia, melancarkan operasi militer besar di utara Aleppo dan berhasil merebut beberapa kota strategi penting awal bulan ini.

Serangan itu telah menyebabkan perpindahan lebih dari 50.000 warga sipil dari Aleppo, puluhan ribu di antaranya telah berkumpul di kamp-kamp perbatasan Turki.

Namun, serangan telah membuat marah Turki, di mana Perdana Menteri Turki pada Senin (15/2) mengeluarkan peringatan keras untuk Rusia.

"Jika Rusia terus berperilaku seperti sebuah organisasi teroris dan memaksa warga sipil mengungsi, kami akan memberikan respon yang sangat ekstrim," ujar Ahmet Davutoglu, PM Turki. (haninmazaya/arrahmah.com)

12.000 Muslim Suriah diperkirakan akan melaksanakan Haji tahun ini

Posted: 15 Feb 2016 07:57 AM PST

we01-big

MEKAH (Arrahmah.com) - Sekitar 12.000 Muslim Suriah diperkirakan akan melaksanakan ibadah Haji tahun ini, berdasarkan laporan Muhammad Yahya Maktabi, kepala kantor urusan jamaah Haji Suriah, sebagaimana dikutip harian harian Saudi Okaz.

Maktabi membuat pernyataan itu setelah menggelar pertemuan dengan Abbas Bin Abdul Ghani Qttan, kepala instansi Tawafa Jamaah Haji Arab.

Tahun lalu, jumlah jamaah Haji Suriah yang melakukan ibadah Haji juga 12.000. Mereka datang dari Suriah, Lebanon, Yordania, Turki dan Mesir dan negara lainnya yang menjadi tempat mengungsi.

Para jamaah Haji Suriah akan diperlakukan lebih khusus. Maktabi mengatakan bahwa pertemuan itu juga membahas pelayanan yang lebih luas untuk jamaah Haji Suriah meliputi penerimaan, akomodasi, transportasi, kebutuhan pokok dan keberangkatan. (siraaj/arrahmah.com)

Tentara dari 20 negara Arab siap gelar latihan militer terbesar

Posted: 15 Feb 2016 06:08 AM PST

Pasukan Khusus Saudi dalam formasi selama pawai militer. (Foto: Saudi Gazette).

RIYADH (Arrahmah.com) - Tentara telah mulai berdatangan untuk melakukan manuver militer terbesar dan terpenting dalam sejarah di wilayah yang disebut "Ra'ad Al-Shamal" (Guntur Utara).

Latihan militer itu akan dilakukan di King Khaled Military City di Hafr Al-Batin, di wilayah utara Arab Saudi, sebagaimana dilansir oleh Saudi Gazette, Senin (15/2/2016).

Sebanyak 20 negara Arab, ditambah pasukan Perisai Semenanjung, ikut serta dalam latihan tersebut.

Negara-negara tersebut adalah: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, Bahrain, Senegal, Sudan, Kuwait, Maladewa, Maroko, Pakistan, Chad, Tunisia, Komoro, Djibouti, Oman, Qatar, Malaysia, Mesir, Mauritania, Mauritius, ditambah pasukan Perisai Semenanjung.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perang, meningkatkan koordinasi antara negara-negara yang berpartisipasi dalam latihan itu dan memfasilitasi pertukaran informasi dan pengalaman, ungkap Brigadir Jenderal Ahmad Al-Asiri, penasehat di kantor menteri pertahanan Arab Saudi, seperti dikutip pekan lalu, lansir Saudi Gazette.

(ameera/arrahmah.com)

Fahira Idris : LGBT jangan memaksakan atau kami lawan

Posted: 15 Feb 2016 05:45 AM PST

Fahira Idris, Anggota DPD dari DKI Jakarta.

JAKARTA (Arrahmah.com) - Menurut Fahira Idris, Wakil Ketua Komite III DPD, LGBT bukan lagi hanya sebatas prilaku individu tetapi sudah menjelma menjadi sebuah gerakan masif yang terorganisir.

"Secara pribadi, saya tidak mempersoalkan keberadaan LGBT dan menolak segala macam kekerasan kepada mereka. Yang saya tidak terima adalah aksi propaganda mempromosikan LGBT dengan pesan utama 'mencintai sesama jenis' dan 'perilaku seks menyimpang adalah hal yang wajar'. Terlebih propaganda ini sangat gencar menyasar kalangan anak dan remaja," ujar Fahira, di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta (15/2/2016), sebagaimana dilansir oleh Tribun News.

Ada indikasi kuat secara bertahap gerakan LGBT ingin mengubah tatanan sosial di Indonesia, ungkap Fahira.

Targetnya yaitu untuk menjadikan Indonesia sama seperti Filipina di mana kelompok LGBT bebas melakukan propaganda karena mendapat dukungan luas dari berbagai elemen mulai dari civil society, intelektual, law maker, aktivis, ormas, kampus, hingga tokoh dan lembaga keagamaan.

Indonesia juga bisa seperti Vietnam di mana pernikahan sesama jenis dibolehkan walau tidak tercatat dalam catatan sipil, dan pada akhirnya sama seperti di Amerika dan 20-an negara lainnya yang melegalkan pernikahan sesama jenis dan secara hukum, sosial, budaya, agama, LGBT tidak lagi dipersoalkan, tambah Fahira.

Fahira menjelaskan bahwa dalam sistem demokrasi yang dianut Indonesia, jumlah menjadi hal yang penting. Sehingga propaganda dilakukan secara massif dan sistematis agar jumlah komunitas LGBT dan para penyokong secara statistik semakin besar, sehingga diperhitungkan dari segi populasi.

Propaganda secara masif dilakukan lewat berbagai media baik yang konvensional maupun non kovensional, mulai dari buku, musik, film, tayangan televisi, internet, media sosial, aplikasi percakapan, dan lainnya.

"Dengan sokongan dana besar, ini (merubah tatanan sosial) bukan hal yang mustahi bisa terjadi. Saya minta hentikan niat-niat seperti itu, sudah banyak aspirasi dari masyarakat agar Indonesia punya aturan terkait LGBT seperti Rusia dan Singapura," kata Fahira.

Propaganda LGBT langsung ke sekolah-sekolah dengan tameng edukasi dan komik remaja berisi percintan sejenis, menilai propoganda LGBT di kalangan anak dan remaja telah melanggar hak-hak asasi anak dan UU Perlindungan anak yang menjamin anak untuk tumbuh kembang secara wajar dan alamiah.

Jika propaganda kepada anak terus dilakukan, maka akan ada konsekuensi hukum bagi para pelaku propaganda LGBT.

"Hak anda, para LGBT mendeklarasikan orientasi seksual anda ke muka umum. Tetapi jangan coba-coba berniat menuntut dan memaksa kami dan anak-anak kami, juga memberi tolerensi terhadap gerakan yang mencoba mengubah pandangan agama, tatanan sosial, etika, norma dan nilai-nilai budaya Indonesia untuk beradaptasi atas ke LGBT-an anda. Karena kami akan lawan,"tegas Fahira.

Dia juga menyerukan agar pemerintah memiliki konsep yang tegas terkait LGBT sehingga di lapangan tidak terjadi benturan.

Menurut Fahira, banyak orang menjadi same sex attraction, karena pemaksaan mengambil role model (utamanya peran ibu), yang banyak terjadi misalnya kasus keluarga broken home, over protective atau anak terlalu manja atau dilindungi, dan terjadi pada anak yang tidak mendapat perhatian dari kedua orangtua.

Serta terakhir faktor trauma jiwa akibat pelecehan seksual (sodomi) sewaktu kecil, yang diyakini sebagai faktor penguat kecenderungan yang sudah terbangun oleh lingkungan.

"Banyak dari mereka yang ingin move on dan hijrah kembali kepada fitrahnya. Masalahnya sering mereka tidak punya tempat curhat yang tepat dan terus dibombardir propaganda bahwa apa yang terjadi pada mereka adalah hal yang biasa saja. Pemerintah harus paham hal ini dan memfasilitasi mereka yang ingin move on. Jangan tidak ada inisiatif sama sekali," ujar Fahira yang juga merupakan Ketua Yayasan Anak Bangsa Berdaya dan Mandiri ini.

(ameera/arrahmah.com)

Kuwait sejahterakan Imam Masjid dan Muadzin

Posted: 15 Feb 2016 02:00 AM PST

Foto: Google

KUWAIT CITY (Arrahmah.com) - Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Kuwait menunjuk lebih dari 43 Imam Masjid dan Muadzin dalam enam bulan terakhir. Angka tersebut dinilai cukup besar di tengah peminat profesi keduanya yang semakin menurun.

Sebagaimana dilansir Kuwait Times (14/2/2016), presentase peningkatan jumlah Imam dan Muadzin lebih dari 85 persen, dimana sebelumnya hanya berjumlah 52 orang. Namun kini hampir mencapai 100 orang.

Pemerintah Kuwait diperkirakan akan menerima kembali peminat profesi tersebut. Pemerintah Kuwait juga mengatakan akan meningkatkan insentif bagi para Imam Masjid dan Muadzin dan mengharapkan para pemuda Kuwait semakin berminat menjadi Imam Masjid dan Muadzin. (fath/arrahmah.com)

Cuaca dingin extrem melanda AS

Posted: 15 Feb 2016 01:30 AM PST

Foto: Google

BOSTON (Arrahmah.com) - Cuaca extrem melanda wilayah timur laut Amerika Serikat pada Sabtu (13/2/2016) dengan suhu di beberapa daerah mencapai di bawah nol dan Boston menghadapi hari terdingin setelah hampir 40 tahun, lansir Reuters.

Pejabat setempat telah memperingatkan warga untuk tetap tinggal di dalam rumah karena cuaca extrem yang berbahaya. Angin dingin di berbagai daerah di sembilan negara yang membentang dari Pennsylvania utara ke Maine Barat. Ahli cuaca memperkirakan hembusan angin mencapai 45 mil per jam.

Suhu di Boston diperkirakan akan turun menjadi -7 derajat Fahrenheit sepanjang malam atau setara dengan -21,7 derajat Celcius. Angin dingin yang berhembus dapat menyebabkan suhu mencapai -30 derajat Fahrenheit atau setara dengan -34,4 derajat Celcius, ini merupakan rekor terendah -3 derajat Fahrenheit atau -19,4 derajat Celcius yang terjadi pada tahun 1979. (fath/arrahmah.com)

Lagi, dua warga Palestina ditembak mati oleh tentara Zionis di Yerusalem yang diduduki

Posted: 15 Feb 2016 01:05 AM PST

Dua warga Palestina yang ditembak mati oleh tentara penjaga perbatasan "Israel". (Foto: IMEMC)

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Dua warga Palestina pada Ahad (14/2/2016) malam ditembak mati oleh tentara pendudukan "Israel" di dekat stasiun kereta di daerah Bab Al-'Amoud di Yerusalem yang diduduki. Kematian mereka membawa jumlah warga Palestina yang gugur sepanjang hari Ahad menjadi lima orang.

Sumber-sumber "Israel" mengklaim mereka menembaki rel sebelum terlibat baku tembak dengan tentara "Israel".

Saksi mata Palestina mengatakan baku tembak berlangsung di jalan utama yang mengarah ke Gerbang Baru Kota Tua Yerusalem, hanya berjarak beberapa meter dari Bab Al-'Amoud, ujar laporan IMEMC.

Setelah penembakan, militer pendudukan "Israel" menutup seluruh daerah dan menyatakannya sebagai zona militer tertutup, sedangkan tentara melakukan operasi pencarian besar-besaran.

Polisi "Israel" mengklaim kedua warga Palestina membawa senapan otomatis dan melepaskan tembakan ke arah Unit Penjaga Perbatasan.

Ia menambahkan bahwa beberapa ahli peledak juga dikerahkan di lokasi kejadian dan memulai pencarian.

Harian "Israel", Haaretz mengklaim bahwa dua warga Palestina menggunakan senapan rakitan sendiri, senapan "Carl Gustav" dan menembaki tentara "Israel" setelah mendekati mereka. Namun tidak ada tentara atau polisi "Israel" yang terluka.

Korban pertama diidentifikasi sebagai Omar Muhammad Amro yang disebut-sebut merupakan anggota Pasukan Keamanan Nasional di Hebron dan korban kedua adalah Mansour Yasser Shawamra. (haninmazaya/arrahmah.com)

BBM dicanangkan di Kota Tangerang

Posted: 15 Feb 2016 12:39 AM PST

Membersihkan masjid

TANGERANG (Arrahmah.com) - Gerakan Bikin Bersih Masjid (BBM) dicanangkan Pemerintah Kota Tangerang, Banten, di 13 kecamatan.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, sebagaimana dilansir Antara, telah mengeluarkan surat edaran pada 5 Februari untuk meminta camat dan lurah menggerakan masyarakat membersihkan tempat ibadah di wilayah kerja mereka masing-masing.

Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Kota Tangerang Heriyanto di Tangerang, Senin, mengatakan pencanangan gerakan BBM merupakan bagian dari kegiatan perayaan ulang tahun Kota Tangerang ke 23.

Dalam menjalankan gerakan itu, pemerintah kota meminta seluruh camat dan lurah menginstruksikan kepada seluruh pengurus masjid dan musholla bekerja bakti membersihkan tempat ibadah.

"Kegiatan sudah dimulai pada tanggal 13 Februari dan akan terus ditindak lanjuti hingga seterusnya sehingga tumbuh kesadaran menjaga kebersihan tempat ibadah," ujar Heriyanto.

Romi Abidin, perwakilan dari Komunitas Masyarakat Hompipah yang mencetuskan ide gerakan BBM, berharap gerakan itu bisa menumbuhkan tanggung jawab bersama dalam membersihkan tempat ibadah di kalangan masyarakat.

"Jika masjidnya bersih maka ibadah menjadi semakin khusyuk," ujar Romi.

"Kedepannya, program BBM akan di lombakan khususnya antar masjid agar menjadi motivasi dalam menjadi prestasi masjid terbersih," tambah Romi, yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia Kota Tangerang. (azm/arrahmah.com)

Pertempuran sengit selama 4 hari berakhir, 30 tentara boneka Afghanistan tewas di provinsi Wardak

Posted: 15 Feb 2016 12:05 AM PST

Mujahidin Imarah Islam Afghanistan menewaskan puluhan tentara boneka Afghanistan setelah pertempuran sengit selama empat hari di provinsi Wardak. (Foto: Voice of Jihad)

WARDAK (Arrahmah.com) - Dalam serangkaian serangan mematikan di provinsi Wardak, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah membunuh lebih dari 30 tentara boneka Afghanistan dan melukai lebih dari 20 lainnya, menurut laporan Al Emarah News.

Selama empat hari terakhir, musuh yang didukung oleh kekuatan udara telah terkunci dalam pertempuran berdarah dengan Mujahidin IIA di distrik Nirkh, provinsi Wardak dalam upaya untuk mendapatkan kembali kendali wilayah tersebut. Mujahidin IIA mampu mempertahankan kontrol atas wilayah itu dan memukul mundur pasukan musuh yang mengalami kerugian fatal, lansir Voice of Jihad pada Ahad (14/2/2016).

Seorang Mujahid Syahid (in syaa Allah) dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam seluruh operasi.

Sekitar 30 tentara boneka Afghanistan dilaporkan tewas dan 20 lainnya luka-luka, sementara tiga tank hancur setelah diserang oleh roket dan senjata berat Mujahidin IIA.

Enam warga sipil dilaporkan telah terluka setelah tentara boneka Afghanistan melepaskan tembakan tak pandang bulu di mana tiga toko juga terbakar dalam serangan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)