Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Serangan udara pasukan rezim Asad membunuh 17 warga sipil di Al Bab

Posted: 05 Oct 2015 05:02 PM PDT

Serangan udara di kota Al-Bab

AL-BAB (Arrahmah.com) - Sedikitnya 17 orang telah gugur pada Senin (5/10/2015) ketika pesawat tempur rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad menargetkan pasar di wilayah yang dikuasai oleh Daulah Islam (ISIS) di utara kota Aleppo, ujar aktivis Suriah kepada Zaman Alwasl.

Serangan udara mematikan di kota Al-Bab telah menewaskan 17 warga sipil dan melukai puluhan lainnya, hanya berselang beberapa hari setelah laporan kematian 120 orang dalam serangan udara pengecut oleh Rusia dan rezim Nushairiyah di kota yang sama.

Rezim Nushairiyah secara rutin menjatuhkan bom barel menggunakan helikopter di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah dan mengakibatkan korban sipil serta kerusakan parah.

Lebih dari 250.000 nyawa telah melayang dalam perang yang memasuki tahun kelima di Suriah yang dimulai pada Maret 2011 lalu saat rakyat Suriah menggelar aksi unjuk rasa anti-rezim dan direspon dengan kekuatan mematikan oleh pasukan rezim. (haninmazaya/arrahmah.com)

Gubernur Badakhshan IIA merilis rekaman untuk membantah klaim kematiannya oleh pemerintah boneka Afghanistan

Posted: 05 Oct 2015 04:32 PM PDT

Qari Fasehuddin (tengah). (Foto: Voice of Jihad)

BADAKHSHAN (Arrahmah.com) - Gubernur Imarah Islam Afghanistan (IIA) provinsi Badakhshan, Qari Fasehuddin, merilis rekaman audio untuk membantah klaim pemerintah boneka Afghanistan yang mengatakan bahwa ia tewas dalam serangan udara AS akhir pekan lalu, lansir LWJ pada Senin (5/10/2015).

Fasihuddin adalah gubernur IIA kedua yang menyangkal laporan kematian yang diklaim oleh musuh dalam serangan udara pengecut oleh pasukan teroris AS, sejak Mujahidin IIA menguasai ibukota Kunduz.

Kementerian Dalam Negeri pemerintahan boneka Afghanistan menyatakan pada 2 Oktober lalu bahwa Fasehuddin adalah salah satu dari 40 pejuang Taliban (baca: Imarah Islam Afghanistan) yang "tewas" dalam serangan udara di Badakhdhan, distrik Baharak.

IIA cepat menanggapi klaim kematian oleh Kementerian Dalam Negeri pemerintahan boneka Afghanistan dan merilis sebuah wawancara berbahasa Pashtun dengan Fasehuddin di situs resmi mereka, Voice of Jihad.

Wawancara tersebut jelas direkam setelah Menteri Dalam Negeri mengklaim kematian Fasehuddin.

Setelah mengidentifikasi dirinya, Fasehuddin juga mengatakan bahwa distrik Wardoj telah diserbu oleh Mujahidin.

"Mujahidin telah mendapatkan prestasi yang cukup di berbagai bidang. Mereka telah meluncurkan operasi di distrik Wardoj. Distrik telah ditaklukkan dengan sedikit perlawanan," ujarnya seperti dilaporkan LWJ.

Fasehuddin kemudian menuduh pemerintah boneka Afghanistan telah membuat propaganda dengan melaporkan kesuksesan setelah menderita kekalahan telak.

"Ketika musuh dikalahkan, propagada tak berdasar seperti itu diluncurkan untuk meningkatkan semangat tentaranya yang telah dikalahkan dan kehilangan semangat," lanjutnya.

Fasehuddin berusia sekitar 30 tahun, ia dilaporkan memerintah hampir 1.000 pejuang yang berbasis di tujuh distrik di provinsi Badakhshan, menurut pejabat Afghanistan yang diwawancaraii oleh Washington Post awal tahun ini. Ia telah beberapa kali ditargetkan dalam serangan musuh.

Gubernur Badakhshan ini terakhir kali terlihat dalam video yang dirilis oleh IIA pada Mei 2015 yang memperlihatkan serangan terhadap pasukan Afghanistan di provinsi timur laut yang terpencil. Dalam video itu, Fasehuddin terlihat memimpin sebuah sidang pengadilan terhadap 22 personil keamanan Afghanistan yang ditangkap oleh Mujahidin. (haninmazaya/arrahmah.com)

Tentara pendudukan "Israel" membunuh remaja Palestina selama bentrokan di dekat Bethlehem

Posted: 05 Oct 2015 04:03 PM PDT

Tentara Zionis "Israel"

BETHLEHEM (Arrahmah.com) - Tentara pendudukan "Israel" menembak mati seorang remaja Palestina berusia 13 tahun selama bentrokan di kamp pengungsi dekat Bethlehem, ujar sumber polisi dan layanan gawat darurat.

Abdul Rahman Abdullah terkena tembakan di dada oleh tentara Zionis di kamp pengungsi Aida pada Senin (5/10/2015), ujar sumber seperti dilansir Al Jazeera.

Dia adalah remaja Palestina kedua yang dibunuh oleh tentara Zionis selama 24 jam terakhir.

Pada Ahad (4/10) malam, Huzeifa Suleiman, seorang remaja Palestina berusia 18 tahun, juga ditembak dalam bentrokan di kota Tulkarem, Tepi Barat.

Ayed Abu Qtaish, Direktur Palestina untuk Pertahanan untuk Anak Internasional mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pasukan "Israel" membunuh anak Palestina dan bertindak dengan impunitas karena mereka telah diberi lampu hijau oleh para senior.

"Mereka (pasukan 'Israel') ingin menekan tindakan apapun oleh warga Palestina yang menolak kebijakan 'Israel', khususnya perluasan pemukiman dan pembangunan dinding," ujar Qtaish.

"Kebijakan terbaru 'Israel' adalah tentang bagaimana menangani protes dan memberikan lampu hijau untuk tentara 'Israel' untuk membunuh warga Palestina termasuk anak-anak." (haninmazaya/arrahmah.com)

Zionis "Israel" kembali meluncurkan serangan udara di Jalur Gaza

Posted: 05 Oct 2015 07:45 AM PDT

ar-gaza strike_2

PALESTINA (Arrahmah.com) - Zionis "Israel" kembali meluncurkan sebuah serangan udara di Jalur Gaza pada Senin (5/10/2015) pagi dalam menanggapi serangan roket Palestina, menurut pernyataan militer "Israel", sebagaimana dilansir MEE.

Pesawat Angkatan Udara "Israel" menghantam sebuah situs Hamas di Jalur Gaza utara, menurut pernyataan itu.

Sebuah roket ditembakkan ke "Israel" selatan pada Ahad (4/10) malam, tapi menghantam lahan kosong, kata militer. Tidak ada korban yang dilaporkan.

Serangan di perbatasan Gaza terjadi di tengah bentrokan yang meluas di Tepi Barat pada hari Ahad antara pasukan keamanan "Israel" dan warga Palestina.

Seorang pemuda Palestina berusia 18 tahun ditembak mati oleh tentara "Israel" dan sejumlah warga Palestina terluka dalam bentrokan yang memanas setelah "Israel" melarang warga Palestina memasuki Kota Tua Yerusalem.

Pihak militer mengklaim bahwa tahun ini 16 roket telah diluncurkan ke "Israel" dari Gaza.

(banan/arrahmah.com)

Komunitas Muslim Inggris bersihkan taman, memberikan contoh kepeduliaan kepada lingkungan

Posted: 05 Oct 2015 07:36 AM PDT

UK_Muslims_Clean_Park_Offer_Role_Model

INGGRIS (Arrahmah.com) - Dua organisasi Muslim telah bergabung bersama dalam kampanye kebersihan di South Tyneside, timur laut Inggris, demi memberikan contoh bagi warga sekitar dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi semua orang, lansir OnIslam.

"Ini berjalan dengan sangat baik. Kami memiliki sekitar 20 anggota tetapi kami juga mendapati banyak kata-kata dukungan dari para pengguna jalan," kata Manajer Proyek Abu Tayeb kepada Chronicle pada Senin (5/10/2015).

"Kami telah melakukan program bersih-bersih lingkungan ini sebelum di Newcastle tetapi kami ingin menyebarkannya lebih banyak dan mendorong lebih banyak orang untuk terlibat."Abu Tayeb menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari kewajiban mereka sebagai Muslim untuk aktif di tengah masyarakat dan membantu masyarakat.

Aksi bersih-bersih lingkungan ini secara sukarela di selenggarakan oleh para relawan dari organisasi Islam Inggris One Community dan Islamic Diversity Centre (IDC).

Aksi bersih-bersih ini mereka lakukan juga untuk menolak anti-sosial di taman-taman besar kota, para relawan dari kedua organisasi tersebut memulai kegiatan mereka di Riverside Park, di Hebburn, South Tyneside.

Mereka berniat untuk menunjukkan akhlak Islam yang sebenarnya yang memerintahkan untuk menjaga lingkungan.

"Sungguh, telah diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad mengatakan 'menyingkirkan hal yang membahayakan dari jalan adalah perbuatan sedekah.' Jika kita jujur pada ajaran agama kita, kita harus memiliki dampak positif terhadap dunia di sekitar kita, dan inisiatif inia dalah cara yang bagus untuk melakukan itu," kata Abu Tayeb.

Abu Tayeb juga mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang beragama Islam, semua orang dari berbagai keyakinan diperbolehkan untuk terlibat. (siraaj/arrahmah.com)

Seorang pemuda Palestina gugur, 400 terluka dalam bentrokan melawan Zionis "Israel" di Tepi Barat

Posted: 05 Oct 2015 07:05 AM PDT

AR-CLASH

PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang pemuda Palestina gugur dalam sebuah bentrokan melawan pasukan penjajah "Israel" di Tepi Barat yang diduduki. Bentrokan tersebut telah berkobar selama akhir pekan setelah kematian dua warga "Israel" di Kota Tua Yerusalem mendorong "Israel" untuk menutup daerah itu, lansir MEE pada Senin (5/10/2015).

Pemuda berusia 18 tahun itu ditembak mati oleh polisi "Israel" dalam bentrokan di Tulkarem pada Ahad (4/10), menurut petugas medis dan sumber polisi Palestina. Ia kemudian diketahui bernama Huzeifa Othman Suleiman, rahimahullah.

Ia adalah warga Palestina pertama yang gugur dalam bentrokan terbaru di Tepi Barat setelah dua warga "Israel" ditembak mati di Kota Tua Yerusalem pada Sabtu malam, membuat Zionis "Israel" menutup daerah itu dengan dalih meningkatkan keamanan.

Langkah ini mengikuti hari protes di Tepi Barat, dengan organisasi Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan 456 cedera selama dua hari terakhir akibat tembakan peluru "Israel".

Faiz Abu Rmeleh, seorang fotografer yang tinggal di Kota Tua, mengatakan kepada MEE bahwa jalan-jalan di daerah itu menjadi sepi pada Senin pagi sebagai akibat dari "langkah-langkah keamanan Israel".

(banan/arrahmah.com)

Jerman akan menerima 1,5 juta pengungsi tahun ini

Posted: 05 Oct 2015 06:47 AM PDT

AR-Refugees.Germany.AA_.5October2015

JERMAN (Arrahmah.com) - Jerman akan menerima hingga 1,5 juta pencari suaka tahun ini, menurut surat kabar Bild, mengutip dokumen rahasia berisi perkiraan yang jauh lebih tinggi dari angka resmi yang dirilis kepada publik.

Pihak berwenang sejauh ini meramalkan bahwa keadaan ekonomi Eropa akan memungkinkan untuk menampung antara 800.000 dan 1 juta pendatang baru pada tahun 2015, lansir MEE pada Senin (5/10/2015).

Tapi Bild mengutip dokumen itu mengatakan bahwa pihak berwenang kini mengharapkan untuk menerima 920.000 pendatang baru dalam tiga bulan mendatang saja, sehingga jumlah pencari suaka tahun ini menjadi 1,5 juta.

"Tekanan migrasi akan meningkat. Untuk kuartal keempat, kami memperkirakan antara 7.000 dan 10.000 catatan ilegal sehari," menurut ekstrak dokumen, namun Bild tidak menyatakan sumbernya.

Surat kabar itu juga mengutip dokumen yang memperkirakan bahwa setiap pencari suaka yang berhasil memperoleh status pengungsi bisa membawa rata-rata 4-8 anggota keluarga ke Jerman.

(banan/arrahmah.com)

Idul Ghadir sangat berbahaya bagi NKRI

Posted: 05 Oct 2015 06:38 AM PDT

Imigran syiah sedang latihan fisik di Rudenim Balikpapan

JAKARTA (Arrahmah.com) - Anggota Komisi Hukum dan Perundang-undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Dr Abdul Chair Ramadhan menegaskan bahwa merayakan ritual Idhul Ghadir sangat berbahaya bagi masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Idhul Ghadir sangat berbahaya bagi masa depan NKRI, karena melalui hari raya Syiah inilah dilembagakan doktrinisasi ideologi imamah yang berujung pada ketaatan kepada Waly al-Faqih (Rahbar) sekarang ini yaitu Ali Khamenei," katanya, lansir Hidayatullah.com, Kamis (1/10/2015).

Lebih jauh dia menyebut ritual perayaan Idhul Ghadir merupakan basis ekspansi ideologi imamah Syiah Iran yang sesat dan menyesatkan.

Dalam ritual tersebut, imbuh Abdul Chair, jika mereka yakin bahwa Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam menyampaikan surah al-Maidah: 3 bukan di Arafah, melainkan di Ghadir Khum pada 18 Dzulhijjah.

"Mereka (orang-orang Syiah) itu yakin sekali bahwa sempurnanya Islam sangat terkait dengan ditetapkannya Syaidina Ali bin Abi Thalib sebagai suksesor Nabi Muhammad," ujar Abdul Chair.

Dia menyatakan kewajiban untuk berwilayah kepada imam Ali, sehingga al-Imamah masuk dalam rukun Iman dan al-Wilayah masuk dalam rukun Islam versi Syiah.

"Konsekuensi hukumnya, siapa saja yang ingkar terhadap Idhul Ghadir berarti dihukumi murtad!" ujarnya.

Dia juga menyebutkan orang pertama yang dihukumi murtad oleh Syiah adalah Syaidina Abu Bakar Siddiq dan Syaidina Umar bin Khathab. Karena Syiah mengganggap telah terjadi penghianatan atas perintah dari Nabi Muhammad di Ghadir khum dan Saqifah Bani Saidah yang mengangkat Syaidina Abu Bakar adalah tindakan makar terhadap perintah Nabi.

"18 Dzulhijjah, ternyata tanggal yang sama dengan terbunuhnya Syaidina Utsman bin Affan pada masa kekhalifahannya," jelasnya.

Kesimpulannya, merayakan ritual Idhul Ghadir adalah sama dengan merayakan terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan Rhadiyallahu anhu.

(azm/arrahmah.com)

Turki peringatkan Rusia yang melanggar wilayah udaranya

Posted: 05 Oct 2015 06:05 AM PDT

A Turkish jet fighter flies overhead during an army parade marking the 40th anniversary of the Turkish military invasion of Cyprus, on July 20, 2014, in Nicosia, in the northern Turkish-controlled area of the of the east Mediterranean island. The anniversary marks the exact moment when Turkish troops invaded in 1974 in response to an Athens-engineered military coup to unite Cyprus with Greece. AFP PHOTO/YIANNIS KOURTOGLOU

TURKI (Arrahmah.com) - Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu pada Senin (5/10/2015) mengatakan angkatan udara negaranya akan mencegat setiap pesawat yang melanggar wilayah udara nasional Turki setelah pemerintah melaporkan sebuah jet Rusia memasuki wilayahnya pada akhir pekan, lansir MEE.

Ankara memanggil duta besar Rusia untuk menyampaikan bahwa Turki memprotes keras pelanggaran di dekat perbatasan Suriah yang terjadi pada Sabtu (3/10) itu. Dua F-16 Turki mencegat pesawat tersebut, memaksanya kembali ke Suriah, kata pemerintah.

Turki menuntut supaya pelanggaran seperti itu tidak kembali terulang, kecuali jika Rusia akan bertanggung jawab atas insiden yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi.

Davutoglu pada hari Senin mengatakan kepada televisi Haber-Turk: "Aturan kami mengenai keterlibatan itu jelas bagi siapapun yang melanggar wilayah udara kami. Angkatan Bersenjata Turki secara jelas diperintahkan. Bahkan seekor burung yang terbang [di wilayah udara kami] pun, akan dicegat," tekannya.

Seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim, juga mengatakan pada hari Senin bahwa pelanggaran Rusia mungkin disengaja.

"Saya tidak yakin bahwa ini adalah kecelakaan," kata pejabat itu. "Ini hanya menegaskan keprihatinan yang mendalam kami atas apa yang mereka lakukan. Hal ini mengundang pertanyaan mengenai niat mereka dan tentu menimbulkan pertanyaan tentang pemahaman perilaku dasar (dan) perilaku profesional [mereka] di udara."

Rusia telah memulai serangan udaranya di Suriah pekan lalu dengan klaim akan menyerang kelompok "ekstremis", termasuk kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, namun serangan udara Rusia pada hari pertama dilaporkan malah menyasar puluhan warga Sipil di Homs.

(banan/arrahmah.com)

Idul Ghadir tidak pernah dikenal dalam Islam

Posted: 05 Oct 2015 05:56 AM PDT

Ustadz Farid Ahmad Okbah

JAKARTA (Arrahmah.com) - Umat Islam hanya mengenal Idul Fitri dan Idul Adha, adapun Idul Ghadir tidak pernah dikenal dalam Islam.

"Idul Ghadir merupakan hari raya kelompok Syiah yang tidak dikenal oleh umat Islam. Hari rayanya umat Islam itu ada dua. Idul Fitri dan Idul Adha. Kalau ada hari raya lain seperti Idul Ghadir yang dilakukan oleh Syiah, merupakan karangan dan penambahan dalam agama," kata pengamat dan peneliti gerakan Syiah Ustadz Ahmad Farid Okbah, Sabtu (3/10/2015) lansir Hidayatullah.

Kata Ustadz Farid, Idul Ghadir yang diklaim Syiah sebagai hari pengangkatan Ali sebagai khalifah perlu diragukan. Sebab, kelompok Syiah menyebutkan adanya deklarasi dan suksesi penunjukan Ali sebagai khalifah di daerah Ghadir Khum, bukan di Arafah pada 18 Dzulhijjah.

"Padahal kalau betul itu sebagai deklarasi dan suksesi penunjukan kepada Imam Ali, harusnya di Arafah, ketika seluruh umat Islam berkumpul," terangnya.

Penggagas Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini merasa janggal terkait dengan klaim Syiah yang menyatakan bahwa dalam pidato Rasulullah suksesi penganti beliau sebagai khalifah adalah Syaidina Ali bin Abu Thalib.

"Andaikan pidato Rasulullah itu sebagai suksesi pengganti beliau, mengapa Ali tidak mengumumkannya?" katanya.

Jadi, lanjut Ustadz Farid, kalau Ali tidak mengumumkan berarti dia tidak menjalankan wasiat Rasulullah dan inilah yang aneh. Menurutnya tidak ada kaitannya dengan penunjukan Ali sebagai khalifah. Justru realitanya penunjukan kepada Abu Bakar as-Siddiq, sementara Ali bin Abi Thalib berbaiat kepada Abu Bakar as-Siddiq.

"Idul Ghadir ini merupakan kedustaan Syiah yang tidak ada di dalam ajaran Islam," tutupnya lugas.

(azm/arrahmah.com)