Arrahmah.Com |
- Sebuah faksi Jihad kembali membai'at kelompok Jabhah Nushrah
- Lagi, warga Palestina ditembak mati oleh tentara Zionis "Israel"
- Rusia berencana untuk mengirim 150 ribu pasukan ke Suriah
- KAHMI: PKI gaya baru mulai merasuki anak muda
- Kelompok anti-Muslim akan melakukan demonstrasi di seluruh AS
- Jenazah korban tragedi Mina tidak akan dimakamkan di kuburan massal
- Serangan udara AS hancurkan rumah sakit di Afganistan, 9 tenaga medis dan 7 pasien tewas
- Dari 20 serangan Rusia, hanya satu yang menargetkan ISIS
- Bocah Palestina berusia 6 tahun ditembak di perut oleh pemukim "Israel"
- Netanyahu mengancam akan melanjutkan serangan "Israel" di Suriah
Sebuah faksi Jihad kembali membai'at kelompok Jabhah Nushrah Posted: 04 Oct 2015 04:32 PM PDT HAMA (Arrahmah.com) - Sekelompok Mujahid terutama yang berasal dari Krimea dan Mujahid berbahasa Rusia lainnya, yang menyebut dirinya Kataib Krimea, dilaporkan telah mengucapkan bai'at (sumpah setia) kepada Mujahidin Jabhah Nushrah. |
Lagi, warga Palestina ditembak mati oleh tentara Zionis "Israel" Posted: 04 Oct 2015 04:03 PM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Seorang pemuda Palestina berusia 18 tahun ditembak mati oleh tentara Zionis "Israel" dalam bentrokan di Tulkarem, wilayah Tepi Barat yang diduduki pada Ahad (4/10/2015) saat ketegangan meningkat di wilayah-wilayah pendudukan, ujar sumber medis seperti dilansir AFP. |
Rusia berencana untuk mengirim 150 ribu pasukan ke Suriah Posted: 04 Oct 2015 08:16 AM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Vladimir Putin telah mengerahkan 150.000 tentara baru ke dalam tentara Rusia saat negara itu melepaskan gelombang serangan udara terbaru di Suriah, sementara Iran dan kelompok "Hizbullah" mempersiapkan serangan darat yang besar, sebagaimana dilansir oleh Daily Mail, Jum'at (2/10/2015). Sedangkan menurut Sunday Express, Ahad (4/9/2015), Putin sedang bersiap untuk mengirim 150.000 pasukan ke Suriah dalam upaya untuk memberantas ISIS. Pemimpin Rusia itu dilaporkan sedang berupaya untuk mengerahkan misi militer besar-besaran untuk mengambil kendali Raqqa dari ISIS. Sebuah sumber mengungkapkan: "Hal ini sangat jelas bahwa Rusia ingin menyapu bagian barat negara itu untuk mengambil Raqqa dan semua sumber daya minyak dan gas di sekitar Palmyra." "Ini seperti sebuah perlombaan untuk secepatnya menaklukan Raqqa, untuk mengamankan ladang minyak itu. Dan itu adalah modal penting," tambahnya. Ini terjadi sehari setelah jet Rusia membombadir sembilan pos-pos ISIS hanya dalam 24 jam. Mengkonfirmasi serangan itu, Andrei Kartapolov dari militer Rusia bersumpah untuk terus meningkatkan tekanan, dan mengatakan: "Kami tidak hanya akan terus melakukan serangan, tapi kami juga akan meningkatkan intensitas serangan itu." Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov juga mengatakan: "Selama 24 jam terakhir, jet tempur Sukhoi Su-34 dan Su-24M telah melakukan 20 serangan mendadak dan menghantam sembilan instalasi ISIS." Ratusan pasukan Iran juga telah tiba di Suriah selama sepuluh hari terakhir, didukung oleh negara sekutunya Lebanon, "Hizbullah", dan milisi dari Irak dan Afghanistan, klaim dua sumber Lebanon. Salah satu sumber mengatakan bahwa pasukan darat Iran yang dikirim ke Suriah adalah tentara dan pasukan khusus, bukan penasehat. Sumber itu menambahkan, "yang kami maksud adalah ratusan tentara dengan peralatan dan persenjataan. Mereka akan disusul dengan (pasukan) yang lebih banyak." (ameera/arrahmah.com)
|
KAHMI: PKI gaya baru mulai merasuki anak muda Posted: 04 Oct 2015 07:31 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Sekjen Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Subandriyo mengingatkan ancaman Partai Komunis Indonesia (PKI) gaya baru mulai terlihat meskipun tidak dengan cara-cara repsesif seperti awal kelahirannya Menurut dia masyarakat diminta tak menganggap sepele isu munculnya kembali gerakan komunis ini. "Ancaman itu sudah mulai menguasai Indonesia baik melalui budaya, informasi dan ekonomi khususnya di kalangan anak muda," kata Subandrio di kantor KAHMI, Jakarta, Ahad (4/10/2015), seperti dilansir TeropongSenayan. Dia mengatakan kalau tantangan ini lebih berat dari pada zaman sebelumnya. "Gerakan PKI gaya baru ini mencoba merusak pikiran anak-anak muda yang tak paham sejarah. Mereka berupaya memutarbalikkan fakta dengan menyebut PKI sebagai korban kekejaman Pemerintah Orde Baru," jelasnya. "Kita patut khawatir, dengan gelagat mulai bergeraknya aktivitas keluarga komunis itu khawatir, meski Tap MPR sudah jelas menyebut PKI tidak boleh hidup kembali. Tapi kalau mereka punya kekuatan, kita harus tetap khawatir." ungkapnya. Karena itu, kata Subandrio, pemuda Islam Indonesia harus terus diingatkan agar tidak mudah melupakan sejarah. Terkait isu pemerintah akan meminta maaf kepada keluarga PKI. Subandrio dengan tegas menyatakan tidak setuju. "Ini PKI menyakitkan hati kita, pemerintah tidak perlu menggubris. Masak kita yang di tempeleng kok mau minta maaf, gimana," cetus Subandrio. (azm/arrahmah.com) |
Kelompok anti-Muslim akan melakukan demonstrasi di seluruh AS Posted: 04 Oct 2015 06:05 AM PDT AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) - Kelompok konservatif anti-Muslim merencanakan setidaknya 20 aksi unjuk rasa pada bulan ini di masjid-masjid dan tempat lainnya di seluruh Amerika Serikat. Sebuah fanspage di Facebook yang bertajuk Global Rally for Humanity menyatakan ingin melakukan demonstrasi anti-Muslim di "setiap negara di setiap masjid." "Ingatlah untuk melakukan pekerjaan rumah Anda dan temukanlah sebuah masjid lokal di daerah Anda sehingga Anda dapat mempublikasikan lokasinya." Menurut laporan yang dilansir World Bulletin pada Sabtu (3/10/2015), aksi unjuk rasa anti-Muslim rencananya dilaksanakan pada 9 Oktober dan 10 Oktober. Sejumlah panitia menyarankan demonstran untuk membawa senjata, sementara yang lain mendesak peserta untuk tidak membawa senjata. (fath/arrahmah.com) |
Jenazah korban tragedi Mina tidak akan dimakamkan di kuburan massal Posted: 04 Oct 2015 03:15 AM PDT JEDDAH (Arrahmah.com) - Jenazah korban tragedi Mina dimakamkan di kuburan terpisah setelah dimandikan dan disholatkan, Perhimpunan Nasional untuk Hak Asasi Manusia (NSHR) Mekkah mengatakan, sebagaimana dilansir oleh Arab News, Ahad (4/10/2015). "Jenazah-jenazah itu tidak dikubur di kuburan massal. Mereka dikubur secara terpisah sesuai keinginan keluarga mereka," kata seorang pejabat dari NSHR seperti dikutip oleh media lokal, pada Sabtu (3/10). Pejabat itu mengatakan bahwa pihak berwenang sedang mengumpulkan semua informasi tentang almarhum, seperti sidik jari, sampel DNA dan foto, sebelum dimakamkan. NSHR dalam laporannya mengatakan bahwa sekretariat Mekkah menyediakan semua layanan, termasuk mempersiapkan dan penomoran makam, serta menyediakan kendaraan untuk membawa jenazah dan para pekerja. Dr. Mufleh bin Al-Qahtani Rabian, ketua Asosiasi Nasional Hak Asasi Manusia, mengatakan bahwa upaya yang berkesinambungan sedang dilakukan oleh pemerintah Saudi di bawah kepemimpinan Penjaga Dua Masjid Suci dan putra mahkota dan wakil putra mahkota untuk menjadikan pelaksaan ibadah haji selancar mungkin. "Siapa pun yang mengkritik pemerintah (Saudi) memiliki agenda politik dan harus menjauhkan diri dari itu," tambahnya. Al-Qahtani mendesak negara-negara Muslim untuk mendidik dan memberi pelatihan kepada para jamaah sebelum mereka melakukan perjalanan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. "Kedutaan dan konsulat akan membantu dalam mengidentifikasi mereka yang meninggal dalam tragedi tersebut dan menginformasikan kepada keluarga mereka yang telah kembali ke tanah air," tambahnya. (ameera/arrahmah.com) |
Serangan udara AS hancurkan rumah sakit di Afganistan, 9 tenaga medis dan 7 pasien tewas Posted: 04 Oct 2015 01:46 AM PDT KABUL (Arrahmah.com) - Serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan AS di Afganistan telah menghantam rumah sakit yang dikelola oleh kelompok Doctors Without Borders di Kunduz, Afghanistan, pada Sabtu pagi (3/10/2015) waktu setempat. Sebanyak 16 orang tewas, termasuk sembilan tenaga medis dan tujuh pasien. Tiga dari tujuh pasien itu adalah anak-anak. Kolonel Brian Tibus dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mengatakan bahwa serangan itu sedang diselidiki oleh pihak berwenang. Serangan udara itu juga melukai sedikitnya 37 orang dan menyebabkan sebagian bangunan rumah sakit terbakar dan rusak, sebagaimana dilansir oleh CNN. Kelompok Doctors Without Border kaget dengan adanya serangan tersebut. Mereka mengatakan bahwa fasilitas kesehatan itu telah merawat ratusan orang yang terluka akibat pertempuran yang terjadi di Afganistan. "Pengeboman itu terjadi selama lebih dari 30 menit setelah pejabat militer AS dan Afghanistan di Kabul dan Washington telah kami informasikan," kata kelompok itu yang secara internasional dikenal dengan nama Medecins Sans Frontieres (MSF). "Kami mendesak (agar mereka memberikan) penjelasan tentang apa yang terjadi dan bagaimana kejadian buruk ini bisa terjadi." MSF mengatakan masih ada sekitar 30 orang yang belum diketahui nasibnya. Hal ini berarti bahwa jumlah korban yang tewas masih bisa bertambah. Saat serangan itu terjadi, ada sebanyak 105 pasien yang sedang dirawat di rumah sakit itu serta ada sebanyak 80 staf nasional dan internasional dari MSF. (ameera/arrahmah.com) |
Dari 20 serangan Rusia, hanya satu yang menargetkan ISIS Posted: 03 Oct 2015 10:10 PM PDT SURIAH (Arrahmah.com) - Hanya satu dari 20 serangan udara Rusia di Suriah yang menargetkan ISIS, kata Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon, Sabtu (3/10/2015). Intelijen Inggris mengamati hanya 5% dari serangan Rusia yang menyerang kelompok militan, sebagian besar "membunuh warga sipil", Fallon mengatakan kepada surat kabar The Sun. "Kami menganalisis di mana serangan dilakukan setiap pagi," katanya kepada surat kabar itu. "Sebagian besar tidak menyerang ISIS sama sekali." "Bukti kami menunjukkan mereka menjatuhkan amunisi ke wilayah sipil, membunuh warga sipil, dan mereka menjatuhkan amunisi kepada FSA yang memerangi Assad. Rusia mendukung Assad dan mengabadikan penderitaan," lanjut Fallon. Pada Rabu (30/9), Rusia memulai serangan udara pertamanya di Suriah, dan mengklaim bahwa mereka menargetkan kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS), yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS. Padahal, serangan-serangan Rusia tersebut justru menargetkan wilayah sipil dan menewaskan puluhan warga sipil, termasuk anak-anak tak berdosa. Meskipun Rusia mencoba membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa semua laporan itu hanyalah dalam rangka perang informasi, kenyataannya memang seperti itulah yang terjadi. Alih-alih menyerang ISIS, Rusia justru membunuh rakyat sipil di Suriah. (fath/arrahmah.com) |
Bocah Palestina berusia 6 tahun ditembak di perut oleh pemukim "Israel" Posted: 03 Oct 2015 09:00 PM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Pemukim "Israel" menembak seorang bocah Palestina berusia 6 tahun di dekat kota Qalqiliya di Tepi Barat yang diduduki, ungkap kerabat dari bocah itu, sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency, Sabtu (3/10/2015). Yousef Bayan al-Tabib berdiri di sisi jalan ketika pemukim "Israel" menghentikan mobilnya, menembak perut bocah itu, dan kemudian kabur dari lokasi kejadian, kerabat anak itu mengatakan kepada Ma'an News Agency. Bocah itu berasal dari desa kecil Izbeit at-Tabib di Area C, sekitar enam mil sebelah timur dari Qalqiliya. Akibat luka serius yang dideritanya, bocah itu dibawa ke Rumah Sakit Qalqiliya untuk mendapatkan pengobatan. Seorang juru bicara militer "Israel" mengatakan bahwa pihak militer telah menerima laporan mengenai serangan itu dan pasukan "Israel" telah tiba di lokasi dan melakukan penyelidikan.
(ameera/arrahmah.com) |
Netanyahu mengancam akan melanjutkan serangan "Israel" di Suriah Posted: 03 Oct 2015 08:00 PM PDT NEW YORK (Arrahmah.com) - Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu mengancam akan melanjutkan serangan terhadap Suriah selama pidatonya di Majelis Umum PBB, sebagaimana dilansir ole MEMO, Jum'at (2/10/2015). Netanyahu mengatakan bahwa "Israel" akan terus bertindak untuk mencegah transfer senjata strategis untuk Hizbullah melalui wilayah Suriah. Netanyahu dalam pidatonya itu juga menyerang kesepakatan nuklir antara negara adidaya global dan Iran, dan mengatakan bahwa Iran akan mampu menghasilkan bom nuklir di bawah kesepakatan ini, karena jika Iran tidak mengubah perilakunya, maka kendala yang paling penting masih akan secara otomatis mengemuka selama 10 dan 15 tahun. "Sekarang bayangkan apa yang akan Iran lakukan setelah sanksi-sanksi itu dicabut," tambahnya. "Israel akan melakukan apa saja yang harus dilakukan untuk mempertahankan negara kami dan untuk membela orang-orang kami," katanya, dan tidak akan mengizinkan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir. "Israel tidak akan mengizinkan kekuatan di bumi mengancam masa depan "Israel"," tambah Netanyahu dalam pidatonya. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |