Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Pesawat Hercules AS jatuh di Afghanistan

Posted: 01 Oct 2015 04:49 PM PDT

Pesawat Hercules AS C-130 yang berada di Afghanistan. (Foto: AFP)

JALALABAD (Arrahmah.com) - Sebuah pesawat Hercules AS telah terjatuh di bandara di Afghanistan. Pesawat C-130 jatuh saat tengah malam waktu setempat di bandara Jalalabad.

C-130 adaah pesawat militer yang biasa digunakan untuk membawa pasukan dan kargo berat. Tidak jelas penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Hampir 10.000 tentara AS masih ditempatkan di Afghanistan setelah rencana penarikan bertahap berubah awal tahun ini, lansir BBC pada Kamis (1/10/2015).

Presiden negara teroris AS, Barack Obama, mengklaim hanya akan meninggalkan kekuatan kecil di Afghanistan yang akan ditempatkan di kedutaan besar AS hingga akhir tahun 2016.

Sekitar 1.000 tentara asing berada di Afghanistan timur, di mana kecelakaan pesawat tersebut terjadi. Mereka bekerja sama dengan 40.000 pasukan boneka Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.com)

Ratusan tentara Iran tiba di Suriah untuk memperkuat pasukan Nushairiyah

Posted: 01 Oct 2015 04:22 PM PDT

Konflik Suriah dimulai pada Maret 2011 saat rakyat Suriah menggelar aksi unjuk rasa menentang rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad. (Foto: AFP)

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Laporan dari Libanon mengatakan bahwa ratusan tentara Syiah Iran telah tiba di Suriah dalam 10 hari terakhir dan akan segera bergabung dengan pasukan rezim Nushairiyah serta sekutunya, militan Syiah asal Libanon yang mengklaim bernama "Hizbullah" dalam upaya untuk mempertahankan kekuasaan rezim Nushairiyah.

Kantor berita Reuters melaporkan pada Kamis (1/10/2015) mengenai kedatangan ratusan tentara Syiah asal Iran ini dengan mengutip dua sumber dari Libanon.

"Serangan udara Rusia, dalam waktu dekat, akan disertai dengan kemajuan di darat oleh tentara Suriah dan sekutunya," ujar salah seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

"Ada kemungkinan bahwa operasi darat pada waktu mendatang akan difokuskan di Idlib dan Hama."

Dua sumber Reuters mengatakan operasi akan ditujukan untuk merebut kembali wilayah yang saat ini dikuasai oleh Mujahidin Suriah.

Jika laporan ini benar, maka kekuatan rezim Nushairiyah yang didukung para sekutunya-Iran, Rusia, "Hizbullah"-difokuskan untuk merebut wilayah barat laut Suriah yang direbut oleh Mujahidin dalam kemajuan pesat di awal tahun ini.

"Pelopor pasukan darat Iran mulai berdatangan di Suriah, prajurit dan perwira khusus akan berpartisipasi dalam pertempuran ini," ujar sumber kedua.

"Mereka bukan penasehat, maksud kami, ratusan tentara dengan peralatan dan senjata. Mereka akan diikuti dengan lebih banyak tentara lainnya."

Irak juga akan mengambil bagian dalam operasi tersebut, tambah sumber.

Sejauh ini, dukungan militer Iran untuk rezim Asad sebagian besar dalam bentuk penasehat militer, seperti yang diklaim oleh pejabat Iran.

Iran juga telah memobilisasi unit Syiah termasuk yang berasal dari Irak dan Afghanistan untuk bertempur bersama pasukan rezim. (haninmazaya/arrahmah.com)

Jamaah haji Indonesia yang wafat di musibah Mina bertambah

Posted: 01 Oct 2015 05:31 AM PDT

Jenazah syuhada korban tragedi Mina akan dimakamkan di 6 pemakaman di Makkah.

MEKKAH (Arrahmah.com) - Jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat pada musibah Mina bertambah. Sampai Kamis (1/10/2015) dini hari, tim PPIH kembali berhasil mengidentifkasi dua jamaah. Dengan demikian, jumlah jamaah haji yang telah diidentifikasi wafat menjadi 59 orang, rincian 55 jemaah haji asal Indonesia dan 4 orang WNI mukimin. Adapun dua jemaah yang baru teridentifikasi wafat adalah Abdul Wahab Idris Jafar (BTH 14/A2708444) dan Hosen Ibrohim Nimat (SUB 48/B1023186), lansir Sinhat.

Terkait kemungkinan membawa jenazah ke Tanah Air, Arsyad menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, Arsyad melihat bahwa selama ini jemaah haji Indonesia justru lebih memilih untuk memakamkan jenazah keluarganya yang wafat di kota suci Makkah ini.

Apalagi, lanjut Arsyad, terhitung sejak 24 September hingga 1 Oktober ini, usia jenazah itu sudah sekitar 7 hari. Untuk mencegah terjadinya wabah penyakit, pihak Muashim sudah memutuskan pada Senin (28/9) lalu untuk memakamkan jenazah yang sudah teridentifikasi. "Ini sebagai upaya pihak Muaishim sesuai arahan Kementerian Kesehatan untuk tidak terjadinya menularnya wabah penyakit yang tidak diinginkan," jelasnya melalui siaran persnya di Kantor Daerah Kerja Makkah, Kamis dini hari (1/10).

Murtiningsih Neman Sunar Akun, jamaah kloter 48 embarkasi Surabaya (SUB 48) yang menjadi korban cedera peristiwa Mina dan dirawat di rumah sakit Arab Saudi, kini sudah kembali ke kloternya. Dengan demikian, jemaah cedera yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 4 orang.

Arsyad berharap jemaah haji yang cedera akibat peristiwa Mina, tetap bisa menyempurnakan ibadahnya. Jika belum ke kota Madinah, jemaah bisa tetap meneruskan perjalanannya ke sana sekaligus melaksanakan Ziarah ke Makam Rasulullah dan menyelesaikan ibadah Arbain.

Diakui Arsyad bahwa ada informasi dari para ketua kloter dan ketua rombongan terkait trauma psikologis yang dialami korban. Namun itu umumnya terjadi pada hari-hari pertama setelah terjadinya peritiwa Mina. Setelah dilakukan pendekatan dari ketua kloter, ketua rombongan, dan ketua regu, kondisi jemaah sudah mulai membaik. Bagi jemaah yang saat ini sendiri karena teman sekamarnya wafat pada peristiwa Mina, Arsyad sudah menyarankan ketua kloter untuk memindahkannya agar bisa berkumpul dengan jemaah haji yang lain dan tidak merasa sendiri.

Adapun jumlah jamaah haji yang dilaporkan belum kembali, berkurang dari yang semula dilaporkan sebanyak 78 orang menjadi 74 orang dengan rincian sebagai berikut: 1) Kloter BPN 5 sebanyak 1 orang; 2) Kloter BTH 14 sebanyak 8 orang; 3) Kloter JKG 33 sebanyak 1 orang; 4) Kloter JKS 21 sebanyak 2 orang; 5) Kloter JKS 61 sebanyak 37 orang; 6) Kloter LOP 9 sebanyak 1 orang; 7) Kloter SOC 62 sebanyak 6 orang; 8) Kloter SUB 28 sebanyak 4 orang; 9) Kloter SUB 48 sebanyak 6 orang; 10) Kloter SUB 61 sebanyak 1 orang; 11) Kloter UPG 10 sebanyak 4 orang; 12) Kloter JKG 35 sebanyak 1 orang; 13) Kloter BTH 15 sebanyak 1 orang; dan 14) Kloter SUB 34 sebanyak 1 orang

(azm/arrahmah.com)

Rekonsiliasi alamiah eks-tapol PKI golongan C, tertutup untuk golongan A dan B

Posted: 01 Oct 2015 05:01 AM PDT

Kivlan Zen

JAKARTA (Arrahmah.com) - Rekonsiliasi secara alamiah bisa diberikan kepada eks tahanan politik PKI Golongan C dan keluarganya. Dengan rekonsiliasi alamiah ini, mereka diberi kesempatan berperan dalam kehidupan publik, baik swasta maupun pemerintahan atau birokrasi.

Demikian saran Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zen, saat berbicara dalam Pengajian Reboan di Aula Menara Da'wah Jakarta, Rabu (30/9/2015), seperti dilaporkan Zuhdi babur dan Nurbowo.

Namun, lanjut mantan Kepala Staf Kostrad itu, rekonsiliasi alamiah tetap tertutup untuk eks-tapol PKI Golongan A dan B. Bahkan, katanya, kelompok ini harus diwaspadai sehubungan dengan semakin kuatnya indikasi kebangkitan komunisme di Indonesia.

"Hadirin tahu markas pusat PKI sekarang ini? Itu tuh, di samping hotel di Jalan Kramat Raya yang banyak tumbuh-tumbuhannya," kata Kivlan menunjuk kantor sebuah organisasi politik.

Dia mengungkapkan, gerakan berpaham komunis tersebut sempat menggelar Konggres Nasional VIII di hotel itu pada 24-26 Maret lalu. Organisasi itu, sebut Kivlan sambil menunjukkan buku saku bersampul merah tentang AD/ART Partai Rakyat Demokratik, dipimpin Agus Jabo sebagai Ketua Umum dan Dominggus Oktavianus sebagai Sekretaris Jenderal.

Dalam pengajian rutin yang digelar Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia tersebut, Kivlan juga menyerukan perlawanan terhadap upaya mencabut TAP MPRS No 25 tahun 1966 dan UU No 27 tahun 1999.

''Jika landasan hukum pelarangan PKI ini dicabut, maka akan terjadi lagi konflik horizontal dan kekacauan sosial politik maupun ekonomi,'' tandasnya.

Kivlan Zen memperingatkan agar Presiden Jokowi tidak gegabah membuat dan menerbitkan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) jilid 2. Ia mensinyalir, KKR 2 ini hendak menyelundupkan UU KKR Jilid 1 yang sudah dibatakan Mahkamah Konstitusi pada 2006. Konon, KKR 2 akan diloloskan melalui Perpres dan Keppres yang tidak memerlukan persetujuan DPR.

Jika KKR jilid 2 dilegalkan, maka konsekuensinya eks PKI dan pengikutnya merasa tidak bersalah. Sehingga, semakin deras tuntutan agar PKI direhabilitasi dan dihidupkan kembali. Dampak selanjutnya, TAP MPRS No 25/1966 dan UU No 27/1999 dituntut untuk dibatalkan oleh MK. Bahkan tanpa pembatalan terhadap keduanya pun, eks dan pendukung PKI akan leluasa mendirikan dan memproklamasikan komunisme gaya baru yang bisa langsung disahkan Menkumham.

Dampak yang sangat berbahaya adalah gelombang balas dendam PKI yang akan menyulut kekacauan nasional.

Pada kesempatan yang sama, Kivlan Zen menyatakan bahwa rekonsiliasi justru harus diterapkan pada kasus Tanjung Priok, Talangsari, Trisakti, Semanggi I dan II, Petrus (penembakan misterius), dan peristiwa kekerasan di Wasior. Menurutnya, kasus-kasus ini berbeda dengan kasus-kasus gerakan PKI dan reaksinya. (azmuttaqin/*/arrahmah.com)

Krisis pangan di Gunung Kidul, 1750 kornet disalurkan

Posted: 01 Oct 2015 04:33 AM PDT

Penyaluran kornet Superqurban ke Gunung  Kidul

GUNUNG KIDUL (Arrahmah.com) - RZ menyalurkan 1.750 kornet Superqurban ke Dusun Legundi, Desa Giri Mulyo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Kamis (1/10/2015). Penyaluran dilakukan karena daerah tersebut mengalami kekeringan sehingga berdampak pada hasil pertanian yang menjadi pasokan kebutuhan pangan keseharian warga.

Sebanyak 500 orang warga menerima paket bantuan tersebut. Adi Waidin (40 th) salah satu penerima manfaat merasa sangat terbantu dengan kornet ini.

"Alhamdulillah saya sangat bersyukur. Bantuan kornet ini sangat membantu kebutuhan bahan makanan keluarga saya. Terima kasih kepada para donatur," ujarnya.

Kornet menjadi solusi efektif dalam memenuhi kebutuhan pangan warga di daerah-daerah yang mengalami bencana, kekeringan dan di daerah pelosok. Kemasannya yang ringan membuat kornet mudah didistribusikan ke wilayah-wilayah tersebut.

Program Siaga Pangan yang merupakan kerja sama antara RZ dengan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) ini selain menyalurkan kornet juga memberkan air bersih bagi warga. Sebanyak 5000 liter air bersih dibagikan kepada warga yang membutuhkan di wilayah Gunungkidul.

"Untuk kebutuhan air bersih sehari–hari warga memanfaatkan air dari telaga yang tidak memenuhi unsur kesehatan. Melihat kondisi ini, RZ juga memberikan bantuan air bersih untuk keperluan sehari-hari warga di sini," papar Marlin, Relawan RZ Yogyakarta , Kamis (1/10).

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Gara-gara rumor sembelih sapi, seorang Muslim India dipukul hingga mati oleh massa Hindu

Posted: 01 Oct 2015 04:00 AM PDT

Kerabat sedang berduka atas pembunuhan petani Muslim, Muhammad Akhlaq, (52), di rumahnya di Bisara. (Foto: AP)

UTTAR PRADESH (Arrahmah.com) - Polisi India menangkap delapan orang dan sedang mencari dua orang lagi pada Rabu (30/9/2015) setelah warga desa diduga memukul seorang petani Muslim sampai mati dan anaknya terluka parah setelah mendengar desas-desus bahwa keluarga itu sedang makan daging sapi, yang tabu bagi banyak kalangan mayoritas penduduk Hindu India.

Massa Hindu yang berjumlah sekitar 60 orang menjadi marah ketika kuil mengumumkan bahwa keluarga itu telah menyembelih sapi dan menyimpan daging sapi di rumah mereka di Bisara, sebuah desa sekitar 25 mil (45km) sebelah tenggara dari ibukota New Delhi, India, kata hakim distrik Nagendra Pratap Singh.

Dia mengatakan bahwa massa menyeret Muhammad Akhlaq, (52), dan anaknya dari rumah mereka pada Senin malam (27/9/2015) dan memukuli mereka dengan tongkat dan batu bata. Akhlaq dinyatakan meninggal di rumah sakit terdekat, sementara anaknya sedang dirawat karena luka serius yang dideritanya, sebagaimana dilansir oleh The Guardian, Rabu (30/9/2015).

Sejak perdana menteri Narendra Modi - seorang nasionalis Hindu - menjabat tahun lalu, ekstrimis Hindu telah menuntut agar India melarang penjualan daging sapi, yang merupakan industri penting bagi banyak warga miskin, yang merupakan komunitas Muslim minoritas India. Di banyak negara bagian di India, penyembelihan sapi dan penjualan daging sapi dibatasi atau bahkan dilarang.

Bagi orang Hindu, sapi dipuja sebagai sesuatu yang suci, dan sapi-sapi itu banyak berkeliaran secara bebas di sekitar lingkungan kota dan di jalan raya selama jam-jam sibuk.

Anggota parlemen oposisi Shashi Tharoor mengatakan dalam pesan Twitter bahwa "pembunuhan mengerikan itu menunjukkan sikap fanatik yang lepas kendali terhadap sapi, dan orang India seharusnya bebas memakan apa saja yang mereka inginkan."

Ketika polisi menangkap tersangka pada Selasa (29/9/2015), sekelompok pengunjuk rasa menyerang petugas dan kendaraan mereka, sehingga polisi terpaksa melepaskan tembakan, menurut surat kabar lokal, termasuk diantaranya adalah Indian Express. Seorang pria berusia 20 tahun dilaporkan terluka, kata surat kabar itu.

Delapan tersangka di tahan dan didakwa dengan pasal pembunuhan dan kerusuhan. Polisi sedang mencari dua tersangka lainnya di daerah itu.

Saudara Akhlaq, (46), Jan Muhammad Saifi, mengatakan bahwa keluarganya bingung dengan serangan itu. "Mengapa kami yang ditargetkan? Kami tidak makan daging sapi," katanya.

Dia menyalahkan organisasi Hindu garis keras lokal yang telah menghasut kekerasan. "Mereka mengumumkan bahwa keluarga kami telah menyembelih sapi, dan mereka memprovokasi orang untuk menyerang rumah kami."

Putri Akhlaq, Sajida, mengatakan bahwa keluarganya menyimpan daging kambing di dalam kulkas, bukan daging sapi, menurut Indian Express. Polisi mengatakan bahwa mereka telah mengirim sampel daging yang diambil dari rumah Akhlaq ke laboratorium untuk menentukan apakah daging itu adalah daging kambing atau sapi.

Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah perayaan Idul Adha, ketika keluarga Muslim di India secara tradisional menyembelih seekor kambing, meskipun di negara lain, orang menyembelih sapi dan unta sebagai kurban.

Pihak berwenang di Uttar Pradesh telah memerintahkan untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut, kata pejabat negara Alok Ranjan.

(ameera/arrahmah.com)

Koalisi pimpinan Saudi menyita kapal nelayan sarat senjata Iran yang akan diselundupkan untuk pemberontak Syiah Houtsi di Yaman

Posted: 01 Oct 2015 03:30 AM PDT

AR-YEMENI

OMAN (Arrahmah.com) - Pasukan koalisi yang dipimpin Saudi pada Rabu (30/9/2015) mengatakan telah merebut kapal nelayan Iran yang sarat dengan senjata di laut Oman. Senjata itu dilaporkan akan dikirim untuk pemberontak Syiah Houtsi di Yaman, lansir MEE

Sebuah pernyataan koalisi mengatakan bahwa kapal itu dicegat pada Sabtu (26/9) dan bahwa 14 warga Iran dan senjata termasuk granat anti-tank juga ditemukan di kapal itu.

Pengumuman ini datang setelah PBB menuduh koalisi yang dipimpin Arab menewaskan sedikitnya 131 warga sipil ketika mereka mengebom sebuah aula pernikahan pada hari Senin di dekat kota Laut Merah Mokha. Tuduhan itu telah dibantah oleh koalisi pimpinan Saudi.

Riyadh mengatakan pada hari Rabu bahwa berkas yang ditemukan menunjukkan bahwa kapal itu terdaftar sebagai kapal Iran yang dilisensi untuk memancing oleh pemerintah Iran.

Arab Saudi dan sekutu koalisinya telah berulang kali menyatakan bahwa Iran mempersenjatai pemberontak Houtsi yang mengontrol sejumlah wilayah di Yaman.

(banan/arrahmah.com)

Pasukan "Israel" menyerbu Jalur Gaza, meratakan tanah warga Palestina

Posted: 01 Oct 2015 03:00 AM PDT

AR-ISRAHELL

PALESTINA (Arrahmah.com) - Kendaraan militer "Israel" pada Rabu (30/9/2015) pagi menyerbu Jalur Gaza selatan dan meratakan tanah warga Palestina di sana, ungkap saksi kepada Ma'an.

Mereka mengatakan bahwa tujuh buldoser meratakan tanah sekitar 50 meter di depan sebuah pos perbatasan "Israel".

Tanah itu terletak di desa Qarara utara Khan Younis di bagian selatan Gaza, kata mereka.

Militer "Israel" tidak segera menanggapi ketika diminta untuk memberikan komentar.

Ini adalah insiden ketiga bulan ini.

Pasukan "Israel" telah melakukan serangan secara berulang kali ke Jalur Gaza selama tahun lalu dan telah sering menembaki warga Palestina yang mendekati perbatasan "zona penyangga."

Pada bulan Agustus saja, Pusat Hak Asasi Manusia Palestina atau Palestinian Center for Human Rights (PCHR) menyatakan ada sebanyak 26 insiden penembakan, serangan ke wilayah tersebut, dan penangkapan.

Insiden ini termasuk 13 penembakan di darat dan di laut, PCHR dilaporkan.

(banan/arrahmah.com)

Ektremis Yahudi "Israel" terus menyerbu Al-Aqsa

Posted: 01 Oct 2015 02:30 AM PDT

AR-JEW

PALESTINA (Arrahmah.com) - Warga Palestina kembali bentrok dengan polisi "Israel" di sekitar kompleks Al-Aqsa saat ekstremis Yahudi mencapai Tepi Barat untuk memasuki Al-Aqsa.

Dalam bentrokan itu para pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke arah pasukan keamanan "Israel" yang menggunakan peluru karet terhadap mereka, Russia Today melaporkan pada Rabu (30/9/2015), sebagaimana dilansir WB.

Pasukan keamanan "Israel" menggunakan gas air mata, granat dan menembakkan peluru karet dan peluru kaliber rendah ke arah kaki para pengunjuk rasa. Sedikitnya enam pengunjuk rasa dilaporkan menderita cedera kaki.

Al-Aqsa telah terguncang oleh kekerasan selama dua minggu terakhir. Dalam beberapa hari terakhir polisi "Israel" telah menggunakan granat setrum dan peluru karet terhadap warga Palestina di kompleks masjid umat Islam itu.

Ketegangan telah meningkat karena aturan kontroversial terkait dengan masjid menetapkan bahwa orang-orang Yahudi dan orang-orang dari agama lain bisa masuk Al-Aqsa pada pukul 07:30-11:30 waktu setempat, tanpa melakukan ritual apapun.

Namun, warga Palestina mengatakan bahwa ektremis Yahudi yang memasuki masjid mulai melakukan ritual mereka, melanggar perjanjian dan memicu ketegangan.

(banan/arrahmah.com)

Mesir membuka perbatasan Rafah satu hari untuk jamaah haji yang kembali ke Gaza

Posted: 01 Oct 2015 02:00 AM PDT

ar-rafah

MESIR (Arrahmah.com) - Pemerintah Mesir membuka perbatasan Rafah pada Rabu (30/9/2015) untuk memungkinkan 580 jamaah haji Palestina kembali ke Gaza dari Arab Saudi, kata sumber-sumber keamanan setempat, sebagaimana dilansri Ma'an.

Persimpangan itu akan ditutup dan dibuka kembali minggu depan untuk memungkinkan 2.500 jamaah lainnya kembali ke Gaza yang diblokade.

Perlintasan Rafah, yang merupakan satu-satunya penghubung Gaza ke dunia luar, telah hampir tak pernah dibuka sejak Oktober 2014, sehingga hanya sebagian kecil dari warga Gaza yang bisa keluar atau masuk.

Sekitar 1,8 juta penduduk Jalur Gaza telah hidup di bawah blokade "Israel" yang ketat sejak tahun 2006, di mana Mesir malah membantu untuk mempertahankan blokade itu.

(banan/arrahmah.com)