Al Khilafah |
- Wahai Remaja, Temukan Jati Dirimu
- Tragedi Berulang Selama Musim Haji, Insiden Masjidil Haram Mekah (Realitas Dan Aspek Solusinya)
- Motif Busuk Pujian AS, Langgengkan Hegemoni di Indonesia
- Gaduh Ekonomi dan Hukum, Bukti Negara Sekarat?
Wahai Remaja, Temukan Jati Dirimu Posted: 02 Oct 2015 02:30 AM PDT Wahai Remaja, Temukan Jati Dirimu Baca Selengkapnya »Oleh Nuril Huda (Pemerhati Remaja/Mahasiswa ITATS Surabaya) Miris! Sangat miris jika melihat generasi muda saat ini. Generasi yang dididik dengan tujuan agar mampu menjadi generasi penerus bangsa namun malah semakin rusak dan terus terjerumus dalam budaya asing yang jauh dari Islam. Begitu banyak fakta dapat kita saksikan, semakin rusaknya generasi saat ini dikarenakan sudah merebaknya budaya liberal yang mengagungkan ide kebebasan. Kebebasan berpendapat, kebebasan berbicara, bahkan sampai pada kebebasan berekspresi, yang pada akhirnya atas dasar kebebasan itu para generasi muda kita terjerumus dan menjadi korban budaya liberal tersebut. |
Tragedi Berulang Selama Musim Haji, Insiden Masjidil Haram Mekah (Realitas Dan Aspek Solusinya) Posted: 02 Oct 2015 02:04 AM PDT Stasiun TV Arab Saudi, Alekhbariya melaporkan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Nayef bin Abdul Aziz memerintahkan pembentukan komisi penyelidikan tertinggi terkait insiden desak-desakan di Mina, yang menyebabkan kematian 717 jamaah dan melukai 863 jamaah lainnya. Perintah itu dikeluarkan menyusul pertemuan darurat para pemimpin keamanan haji yang dipimpin Putra Mahkota untuk membahas insiden Mina. Di bagian lain, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan tentang penyebab terjadinya insiden itu adalah mungkin karena kepadatan, tumpang tindihnya pergerakan di salah satu persimpangan, termasuk suhu tinggi, serta kelelahan akibat jamaah haji menguras tenaganya setelah "nafar" dari Arafah ke Muzdalifah. Sementara itu, juru bicara Mayjen Mansur al-Turki mengatakan sedang menunggu hasil penyelidikan yang dilakuakan oleh komisi, yang telah mendapatkan mandat dari Putra Mahkota. Dan dalam menanggapi pertanyaan pada saat konferensi pers, al-Turki mengatakan bahwa tidak ada ruang untuk menghubungkan antara insiden dan melintasnya iring-iringan rombongan resmi manapun. Pada gilirannya, Menteri Kesehatan Arab Saudi menegaskan bahwa desak-desakan itu terjadi disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap aturan lalu lintas yang ada. Menteri menambahkan untuk stasiun TV Arab Saudi Alekhbariya bahwa penyelidikan mendalam sedang dilakukan untuk memeriksa lebih jauh penyebab insiden (aljazeera.net, 24/9/2015). Baca Selengkapnya »Sekarang ini adalah negara Arab Saudi generasi ketiga yang bertanggung jawab untuk masalah ini, namun setiap tahun kami masih berdukacita dengan berbagai insiden bencana dan problem pengelolaan pada musim haji. Padahal, rezim selalu berkata setelah terjadinya insiden bahwa telah dibuat rencana dan solusi untuk mengatasinya dan menghindari terulangnya kembali. Namun demikian berbagai problem pengelolaan haji dan bencananya terus juga terjadi. |
Motif Busuk Pujian AS, Langgengkan Hegemoni di Indonesia Posted: 01 Oct 2015 09:30 PM PDT Motif Busuk Pujian AS, Langgengkan Hegemoni di Indonesia Baca Selengkapnya »Oleh Prihandono Wibowo (Pemerhati Hubungan Internasional di UPN Surabaya) Pada tanggal 22 September 2015, diselenggarakan pertemuan antara Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dengan Menlu Amerika Serikat (AS), John Kerry di Washington. Dalam pertemuan tersebut, menteri luar negeri AS memuji Indonesia sebagai negara muslim moderat dengan yang berperan sebagai generator toleransi dan pluaralisme umat beragama. Dalam kesempatan tersebut, kedua menlu menyepakati mempromosikan toleransi dan pluralisme, serta bekerjasama dalam bidang tersebut. Hal ini ditujukan untuk memerangi radikalisme global. John Kerry menambahkan bahwa Indonesia dengan jumlah muslim terbesar, memiliki posisi penting dalam penanganan radikalisme dan ekstrimisme di dunia. Pertemuan kedua menteri ini menarik untuk dikaji. Momen ini dapat dianalisis melalui level analisis sistem internasional dalam kajian hubungan internasional |
Gaduh Ekonomi dan Hukum, Bukti Negara Sekarat? Posted: 01 Oct 2015 05:15 PM PDT Gaduh Ekonomi dan Hukum, Bukti Negara Sekarat? Baca Selengkapnya »Oleh Habibi Sahid (Mahasiswa Ilmu Hukum-Univ. Negeri Surabaya) Tahun ini seolah menjadi kesesngsaraan bagi rakyat Indonesia. Pasalnya perekonomian saat ini sedang tidak stabil. Hal tentu diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang mencapai Rp 14.700. tentu ini akan berdampak kepada sektor ekonomi seperti naiknya harga bahan pokok. Bahan pokok yang menjadi daya beli utama masyarakat yang seharusnya mendukung daya beli masyaraka ternyata justru sebaliknya, tidak hanya itu, hampir di seluruh pasar ekonomi harga dan biaya semakin meningkat. Dengan kondisi seperti ini, perekonomian Indonesia di status merah atau bahaya. |
You are subscribed to email updates from Al-Khilafah.org. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |