Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Serangan udara pengecut rezim Assad membunuh 15 warga sipil di Aleppo, Daraa, dan Hama

Posted: 24 May 2015 04:52 PM PDT

Serangan udara menghantam pemukiman al-Sukkari di Aleppo. (Foto: aktivis Suriah)

DARAA (Arrahmah.com) - Serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah pimpinan Assad pada Ahad (24/5/2015) di wilayah yang dikuasai oleh Mujahidin di Aleppo, Daraa dan Hama telah menewaskan sedikitnya 15 orang, ujar aktivis Suriah.

Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) mengatakan sedikitnya enam korban adalah anak-anak dan perempuan yang tewas dalam serangan bom barel di pemukiman al-Sukkari di Aleppo, lansir Zaman Alwasl.

Delapan korban lain termasuk tiga wanita, tewas dalam serangan rudal di kawasan Tariq al-Sadd di selatan Daraa.

Helikopter rezim juga menjatuhkan dua bom barel di rumah sakit Kafr Zeita di pedesaan Hama, dua petugas medis tewas, lanjut laporan SNHR.

Selama berbulan-bulan, rezim brutal pimpinan Assad telah melancarkan kampanye udara tanpa henti di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)

Mesir akan membuka pintu Rafah selama dua hari

Posted: 24 May 2015 04:23 PM PDT

Pintu perbatasan Rafah

RAFAH (Arrahmah.com) - Otoritas Mesir akan membuka pintu perbatasan dengan Gaza dalam satu arah pada Selasa dan Rabu, ujar laporan televisi Mesir pada Ahad (24/5/2015) dikutip Al Arabiya.

Perbatasan Rafah telah ditutup sejak Oktober dan hanya dibuka sementara waktu selama beberapa hari sejak saat itu. Persimpangan ditutup setelah serangan di Semenanjung Sinai yang menewaskan lebih dari 30 pasukan junta Mesir.

Kedutaan Palestina di Mesir mengatakan bahwa keputusan datang setelah korespondensi antara Palestina dan Mesir dan mengucapkan terima kasih kepada Mesir karena mau membantu "meringankan penderitaan" warga Gaza, lansir Al Arabiya.

Berita datang hanya beberapa hari setelah Bank Dunia mengatakan bahwa perekonomian Gaza berada di ambang kehancuran.

Menurut laporan itu, Jalur Gaza dalam keadaan yang lebih buruk dari negara lain di dunia, dengan tingkat pengangguran yang tinggi dan prospek jangka panjang yang mengkhawatirkan.

"Blokade, perang dan tata kelola yang buruk telah mencekik ekonomi Gaza dan tingkat pengangguran menjadi yang tertinggi di dunia," ujar laporan yang disusun oleh Steen Lau Jorgensen, Direktur Bank Dunia untuk Gaza dan Tepi Barat.

"Israel" dan Mesir memberlakukan blokade terhadap Gaza setelah Hamas merebut Gaza dari pasukan yang loyal terhadap presiden boneka Mahmoud Abbas yang didukung oleh Barat. "Israel" mengklaim blokade diperluka untuk mencegah Hamas mendapatkan senjata dan membangun infrastruktur "militan".

Sejak pengambilalihan kekuasaan, Hamas dan "Israel" telah berperang sebanyak tiga kali, termasuk perang 50 hari musim panas lalu di mana ribuan warga Gaza meninggal dunia dan infrastruktur hancur atau rusak. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pemimpin milisi Syi'ah "Hizbullah" menegaskan kelompoknya akan memperluas keterlibatan mereka dalam perang Suriah

Posted: 24 May 2015 04:06 PM PDT

Hassan "Nasrallah" berbicara di hadapan pendukungnya melalui video dalam sebuah acara di selatan Beirut, Libanon pada 17 April 2015 untuk mengecam serangan Saudi ke Yaman. (Foto: AP)

BEIRUT (Arrahmah.com) - Pemimpin kelompok milisi Syi'ah asal Libanon, "Hizbullah" mengklaim pada Ahad (24/5/2015) bahwa kawasan tengah menghadapi "bahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya" dan bersumpah kelompoknya akan memperluas
keterlibatan mereka dalam perang Suriah untuk terus mendukung pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Assad.

Hassan "Nasrallah" berbicara di hadapan para pendukungnya, ia bersumpah akan melawan kelompok-kelompok Mujahidin Ahlu Sunnah seperti Al Qaeda di Suriah. Dia mengklaim faksi tersebut adalah "ancaman eksistensial" untuk siapa pun yang tidak
setuju dengan ideologi mereka, seperti dilansir AP.

"Hizbullah" secara terbuka bergabung dengan perang Suriah untuk mempertahankan kekuasaan Assad pada tahun 2013 dan pejuangnya telah mengambil bagian dalam pertempuran besar dalam beberapa pekan terakhir melawan Mujahidin di wilayah
pegunungan yang berbatasan dengan Libanon, Qalamoun.

"Kehadiran kami akan meningkat setiap kali kami diperlukan untuk hadir," ujar Nasrallah untuk merespon komentar yang datang setelah pasukan rezim Nushairiyah mengalami banyak kekalahan selama dua bulan terakhir, khususnya di provinsi Idlib dan wilayah selatan Daraa.

"Kami hadir hari ini di banyak tempat dan saya katakan kepada Anda kami akan hadir di mana pun pertempuran membutuhkan kami," klaim Nasrallah yang berbicara dari sebuah lokasi rahasia yang pidatonya ditayangkan di layar video raksasa.

Sementara itu di Damaskus, sebuah bom meledak pada Ahad (24/5) di dekat pusat kota, menewaskan seorang brigadir jenderal dan enam pengawalnya, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR). Laporan menambahkan bahwa serangan itu diklaim oleh Ahrar Syam.

Damaskus media center mengidentifikasi korban sebagai Brigjen. Bassam Mehanna al-Ali.

Kantor berita corong propaganda rezim, SANA, membenarkan adanya ledakan bom di Damaskus namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. (haninmazaya/arrahmah.com)

Ratusan orang di Paris menggelar unjuk rasa terhadap hukuman mati Mursi

Posted: 24 May 2015 03:45 AM PDT

morsi-protest-paris

PARIS (Arrahmah.com) - Ratusan orang berkumpul pada Sabtu (23/5/2015) di Paris untuk memprotes hukuman mati yang dikeluarkan oleh pengadilan Mesir terhadap presiden Muhammad Mursi, yang merupakan presiden pertama di negara itu yang dipilih secara demokratis, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Ahad (24/5/2015).

Sekitar 300 orang berpartisipasi dalam protes yang diadakan di Place de la Rebublique (Republic Square). Para pengunjuk rasa melambaikan bendera Mesir dan Tunisia serta spanduk bertuliskan "Mursi, Presiden sah Mesir", atau "Kami ingin Keadilan".

Setelah meneriakkan slogan-slogan seperti "Sisi pembunuh" dan "Saat Keadilan / Media Hening", para pengunjuk rasa meminta Presiden Prancis Francois Holland untuk bereaksi terhadap keputusan eksekusi itu.

Pada tanggal 16 Mei, Mursi dan lebih dari 100 pendukung Ikhwanul Muslimin dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Kairo.

Pengadilan merujuk sebanyak 122 dari 166 terdakwa, termasuk Mursi kepada grand mufti untuk mempertimbangkan hukuman mati terhadap mereka.

(ameera/arrahmah.com)

Orang Palestina di "Israel" gelar unjuk rasa terhadap hukuman mati Mursi

Posted: 23 May 2015 11:13 PM PDT

palestina

TEL AVIV (Arrahmah.com) - Ribuan warga Palestina berbaris di "Israel" bagian utara pada Sabtu (23/5/2015) untuk memprotes hukuman mati yang dikeluarkan oleh Mesir terhadap presiden terguling Muhammad Mursi, sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency.

Penyelenggara mengatakan bahwa ada sekitar 5.000 orang yang ikut serta dalam demonstrasi yang dipimpin oleh Sheikh Raed Salah, seorang ulama Palestina.

Mereka berbaris melalui desa Galilea dari kufur Kana, dengan membawa poster yang bertuliskan "Hentikan hukuman mati" dan meneriakkan "Kami tidak akan berhenti sampai pembunuh Sisi dieksekusi"

Mursi, yang berasal dari Ikhwanul Muslimin, digulingkan dari kekuasaan pada Juli 2013 yang dipimpin oleh mantan panglima militer dan sekarang menjadi Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi.

Mursi, yang pemerintahannya hanya berlangsung satu tahun, merupakan salah satu di antara lebih dari 100 terdakwa yang dijatuhi hukuman mati pada tanggal 16 Mei atas tuduhan pengerahan massa selama pemberontakan 2011.

Unjuk rasa yang berlangsung pada Sabtu itu berakhir tanpa insiden.

(ameera/arrahmah.com)

Boikot terhadap perusahaan keamanan Inggris yang mendukung "Israel" meluas dari Eropa sampai Amerika

Posted: 23 May 2015 10:02 PM PDT

G4S

HELSINKI (Arrahmah.com) - University Helsinki di Finlandia telah membatalkan kontrak dengan perusahaan keamanan swasta Inggris G4S atas dukungannya terhadap sistem penjara "Israel", sebagaimana dilansir oleh World Bulletin,Sabtu (23/5/2015).

Organisasi Palestina telah meluncurkan kampanye boikot dan divestasi terhadap perusahaan G4S pada 2012 karena perusahaan Inggris tersebut menyediakan fasilitas keamanan dan layanan untuk penjara-penjara "Israel" di mana ribuan warga Palestina ditahan.

"Israel" menahan orang-orang Palestina di penjara tanpa pengadilan dan menggunakan penyiksaan sistematis, termasuk anak-anak.

Keputusan Universitas Helsinki tersebut datang setelah kampanye yang didukung oleh serikat akademisi dan mahasiswa.

Pada bulan April 2014, sebuah petisi yang mendesak untuk membatalkan kerjasama G4S telah diserahkan kepada pihak universitas.

Tidak lama setelah itu, direktur universitas Jukka Kola mentweeted bahwa kontrak dengan G4S akan dievaluasi.

Perusahaan Finlandia yang bernama Turvatiimi akan menyediakan layanan keamanan di universitas itu.

"Kami menyambut keputusan yang diambil oleh universitas. Kami senang bahwa begitu banyak pihak dari komunitas di University of Helsinki bergabung bersama kami dalam menentang peran G4S dalam pelanggaran hak asasi manusia "Israel", kata Teivo Teivainen, salah satu akademisi yang terlibat dalam peluncuran kampanye itu.

(ameera/arrahmah.com)